Anda di halaman 1dari 21

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TAHUN 2025
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025

Direktorat Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/ Bappenas

24 Januari 2024
Outline

Kebijakan terkait Functional Region Jawa Barat dalam


1 Rancangan RPJPN 2025-2045

Perkembangan Rancangan Awal


2 RPJMN 2025-2029

3 Overview Makro dan Isu Provinsi Jawa Barat

Industrial Policy untuk Mendukung Transformasi Kewilayahan


4 Jawa Barat
Kebijakan terkait Functional Region Jawa
1 Barat dalam Rancangan RPJPN 2025-2045
ke/dari Asia
Timur
Integrasi functional region dan
backbone system Banjabar
MEGAPOLITAN
JAKARTA-BANDUNG Batas Provinsi Megapolitan/Metropolitan
ALKI Pusat Aglomerasi

Maritime backbone Multiinfrastructure Backbone Kawasan Strategis Industri


Jawa-Kalimantan Multiinfrastructure Feeder Kawasan Strategis
Agrikultur Ketahanan Pangan
3 Maritime Backbone
Kawasan Strategis Industri Global Port Kawasan Afirmasi
Kertajati-Cirebon Bandar Udara Internasional

ke/dari Afrika, Fokus Pengembangan Kawasan Strategis Industri di Jawa Barat


Australia, Amerika
Selatan Bekasi-Karawang-Subang: alat angkutan dan kendaraan,
2 industri mesin, industri petrokimia, industri consumer goods
& general manufactures, industri farmasi dan alat
kesehatan, industri elektronik, optik, dan computer
Kertajati-Cirebon (klaster industri furnitur, industri kayu dan
3 barang dari kayu, industri pengolahan perikanan, industri
alat angkutan udara (aero-industry), industri pertahanan,
industri berbasis ICT, industri kriya dan ekonomi kreatif

Kawasan Strategis Agrikultur Ketahanan Pangan

• Citarum-Cimanuk-Cisanggarung (padi)
• Citanduy (padi)
KAWASAN AFIRMASI BANTEN SELATAN
DAN JABAR SELATAN Kawasan Perkotaan Prioritas

• Megapolitan Jakarta - Bandung


Backbone koneksi 1 • Cirebon
langsung: Kawasan Strategis Industri
Sumatera-Jawa
Cilegon - Serang-Tangerang 2 Kawasan Afirmasi
(Selat Sunda) Kawasan Strategis Industri
Bekasi-Karawang-Subang • Jawa Barat Bagian Selatan
Kementerian PPN/Bappenas
© Direktorat Regional I, 2023 44
ARAH PERENCANAAN DALAM DRAF RANCANGAN AWAL RPJM 2025-2045
YANG TERKAIT UNTUK WILAYAH BANTEN, DKI JAKARTA, JAWA BARAT

Pengembangan simpul distribusi dan logistik (Pelabuhan


Peningkatan dan pemerataan kualitas SDM yang berdaya saing
Tanjung Priok dan Patimban); serta optimalisasi pemanfaatan
global
bandara (Kertajati)

Pendayagunaan pariwisata yang berdaya saing dan


Pembangunan berbasis potensi unggulan wilayah
berkelanjutan; ekowisata & ekraf

Pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan, Pengembangan industri maritim, pangan, otomotif dan
khususnya di Banten Selatan dan Jabar Selatan) elektronika berteknologi tinggi, dan ramah lingkungan

Pembangunan yang mempertimbangkan risiko bencana, Perlindungan & penguatan ketahanan wilayah pesisir utara
khususnya di daerah selatan Jawa dari abrasi dan perubahan iklim

Pengembangan wilayah metropolitan/ Kota besar (WM Jakarta,


Pemanfaatan ALKI I di Selat Sunda untuk menghubungkan
Kota Serang, WM Bandung dan Kota Cirebon) yang
rantai pasok/nilai domestik dan global
berkelanjutan & berbasis angkutan masal

Pengembangan pembangkit listrik & kelistrikan berbasis Penguatan ketahanan pangan & ketahanan air; modernisasi
energi baru dan terbarukan (EBT) irigasi & pasokan air baku

5
*Draf Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 5
Perkembangan Rancangan Awal
2 RPJMN 2025-2029

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas


6
PENEKANAN INTERVENSI WILAYAH JAWA

TEMA PEMBANGUNAN Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Pulau Jawa: Megalopolis yang Peningkatan kesesuaian kualitas


Transformasi Sosial
Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi, pendidikan vokasi dan pendidikan
dan Berkelanjutan tinggi STEAM dengan kebutuhan DUDI.

Transformasi Ekonomi 1. Pembangunan infrastruktur perkotaan


yang cerdas dan berkelanjutan.
2. Penguatan ketahanan air, ketahanan
pangan, serta adaptasi iklim dan
mitigasi bencana di pesisir utara.
3. Transformasi ekonomi hijau dan biru
serta optimalisasi kawasan ekonomi
Jawa Barat: Pusat cutting-edge industry, inovasi existing.
dan pendidikan STEAM bertaraf global, serta
4. Pembangunan PLT Energi Terbarukan
penumpu ketahanan pangan nasional.
dan interkoneksi Jawa – Sumatera dan
Jawa – Kalimantan.
Hingga 2045, Jawa diproyeksikan (masih) menjadi national
economic heartland (dengan proyeksi penduduk sebanyak 195
5. Perluasan jangkauan jaringan serat
juta orang) – sebabnya tetap diperlukan investasi dan intervensi optik, pengembangan infrastruktur digital
yang memadai canggih dan peningkatan literasi digital.
7
Pengembangan Kawasan Perkotaan
JAKARTA RAYA
Megapolitan Jakarta-Bandung dalam
rancangan RPJMN 2025-2029
Dengan semakin terwujudnya seamless connectivity antara Jakarta dan
Bandung, kedua metropolitan ini akan tumbuh bergerak menjadi salah satu
megapolitan terbesar di Asia. Untuk itu diperlukan beberapa dukungan
kebijakan makro kewilayahan yang perlu diambil:

Pengembangan kawasan perkotaan, termasuk Wilayah Metropolitan,


1 yang terintegrasi dan berkelanjutan berbasis karakter wilayah dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung
Penguatan infrastruktur perkotaan dan pengelolaan kawasan
2 perkotaan berkelanjutan menuju kota global (global city)
Pengembangan hub pendidikan tinggi global, peningkatan
3 partisipasi pendidikan tinggi, serta penguatan kualitas pusat-pusat
pendidikan tinggi, riset, dan inovasi berkelas dunia difokuskan di
Megapolitan Jakarta-Bandung

4 Pengembangan pariwisata bertema urban tourism, culture hub,


creative industry hub, dan MICE di kawasan perkotaan

BANDUNG RAYA
Tema Pembangunan Jawa Barat:
Pusat cutting-edge industry, inovasi dan
pendidikan STEAM bertaraf global, serta
penumpu ketahanan pangan nasional
Key Policies Pengembangan Kewilayahan Jawa Barat 2025-2029
(1/2)

❖ Kawasan Strategis Agrikultur:


• Citarum-Cimanuk-Cisanggarung (padi)
• Citanduy (padi)
❖ Kawasan Perkotaan sebagai growth pole dan pusat
pengembangan industri berbasis keunggulan wilayah:
• Metropolitan Bandung (bagian dari Megapolitan Jakarta-
Bandung)
• Cirebon
❖ Kawasan Strategis Industri:
• Bekasi-Karawang-Subang (klaster industri alat angkutan dan
kendaraan, industri mesin, industri petrokimia, industri
consumer goods & general manufactures, industri farmasi dan
alat kesehatan, industri elektronik, optik, dan komputer);
• Kertajati-Cirebon (klaster industri furnitur, industri kayu dan
barang dari kayu, industri pengolahan perikanan, industri alat
angkutan udara (aero-industry), industri pertahanan, industri
berbasis ICT, industri kriya dan ekonomi kreatif);
❖ Kawasan Afirmasi 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan
perbatasan) prioritas:
• Jawa Barat Selatan
© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 9
Tema Pembangunan Jawa Barat:
Pusat cutting-edge industry, inovasi dan pendidikan STEAM bertaraf
global, serta penumpu ketahanan pangan nasional

Key Policies Pengembangan Kewilayahan Jawa Barat 2025-2029 (2/2)

❖ Multiinfrastructure Corridor & Key Logistics


Infrastructure
• Jalan tol Cibadak-Palabuhanratu
• Jalan tol Cibadak-Sukabumi-Cianjur-Ciranjang
• Jalan tol Ciranjang-Padalarang
• Jalan tol Akses Pelabuhan Patimban
• Jalan tol Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Cilacap
• Jalan tol intraregional Metropolitan Jabodetabek (pada • MRT/LRT dan BRT Metropolitan Bandung
wilayah Bekasi Raya, Bogor Raya, dan Depok) • Optimalisasi, integrasi, dan peningkatan layanan sistem
• Jalan tol intraregional Metropolitan Bandung transportasi publik di Kawasan Perkotaan Bandung dan
• KA Cepat Bandung-Kertajati-Cirebon-Semarang Kawasan Perkotaan Cirebon
(lanjutan KA Cepat Jakarta-Bandung) • Reaktivasi layanan perkeretaapian Banjar-Pangandaran
• Elektrifikasi jalur KA Bogor-Sukabumi • Penyelesaian Pelabuhan Patimban
• Peningkatan kualitas jalan pada Kawasan Afirmasi • Peningkatan Pelabuhan Palabuhanratu
Jawa Barat Selatan • Akses dan dry port KA Pelabuhan Patimban
• MRT/LRT dan BRT Metropolitan Jabodetabek (pada • Dryport terintegrasi Kws. Str. Industri Kertajati-Cirebon
wilayah Bekasi Raya, Bogor Raya, dan Depok) • Optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 10


Overview Makro dan Isu
3 Provinsi Jawa Barat
SEKTOR PEREKONOMIAN KUNCI DAN UNGGULAN
PROVINSI JAWA BARAT (ANALISIS LQ DAN IRIO)
Sektor BL FL Key SUB SEKTOR POTENSIAL
Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.02 1.29 1
Sektor BL FL Key
PRIMER & SEKUNDER

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 1.22 1.01 1


Pertanian Tanaman Pangan 0.75 1.19 0
9 SUB-SEKTOR

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Perkebunan Semusim dan Tahunan 0.82 1.18 0
1.24 1.26 1
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
Industri Makanan dan Minuman 1.17 0.67 0
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan
1.29 1.07 1 Penyediaan Makan Minum 1.11 0.62 0
Reproduksi Media Rekaman
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 1.20 1.10 1 LAPANGAN USAHA (SEKTOR) UGGULAN –
Industri Barang Galian bukan Logam 1.20 1.25 1 Berdasarkan Analisis LQ

Industri Logam Dasar 1.12 1.51 1 LQ LQ LQ


No Sektor
2012 2017 2022
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik,
1.14 1.06 1 3 Industri Pengolahan 1.93 2.03 2.10
Optik dan Peralatan Listrik
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah
5 0.92 1.00 1.05
4 SUB-SEKTOR

Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL* 1.22 1.09 1 dan daur ulang
Perdagangan besar dan eceran; Reparasi
TERSIER

Ketenagalistrikan 2.02 1.87 1 7 1.16 1.17 1.11


mobil dan sepeda motor
Angkutan Darat 1.09 1.13 1 8 Transportasi dan pergudangan 1.18 1.17 1.14
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 1.02 1.28 1 17 Jasa lainnya 1.20 1.25 1.19

Jasa Perusahaan 1.01 1.45 1 BL : Backward Linkage; FL : Forward Linkage

• Sektor kunci, yaitu sektor yang memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian (FL=1, BL=1)
• FL tinggi → daya dorong yang cukup kuat dibandingkan sektor lainnya,
• BL tinggi → sektor tersebut memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor lain
Sumber IRIO: Laporan Kajian Analisis Keterkaitan Wilayah (Bappenas, 2021) 12
Indikator Makro Provinsi Jawa Barat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Prevalensi Ketidakcukupan Rasio Gini


75
73.74 Konsumsi Pangan (Persen) 0.43 0.425
74 0.415
72.45 12.00 0.42 0.411 0.412
73 72.03 10.21
73.55
72 10.00 0.41 0.403 0.402
8.34 8.49 8.53 0.413
70.81 72.29 7.63 0.4 0.408
71 71.92
8.00
70 69.55 70.69 0.39
69 69.5 6.00 0.393
68.31 6.75 0.38 0.388
68 5.50 0.382 0.384
68.25 4.00
4.44 0.37
67 3.90
2.00 3.70
66 0.36
65 0.00 0.35
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

JAWA BARAT INDONESIA JAWA BARAT INDONESIA JAWA BARAT INDONESIA

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


(per Agustus)
7
6
5.66
5.33
5.65
5.02
5.45
12
Dari keseluruhan Indikator
9.82
5
4 5.03 5.07 5.17 5.02
3.74 5.31 10 9.16 8.72
8.22 8.04
Makro, Provinsi Jawa Barat
7.44
3
2
3.7
8

6
memiliki capaian indikator
1
0
4
6.17 6.18
5.5 5.23
6.49
5.32 yang lebih baik dari rata-
-1 2016 2017 2018 2019 2020
-2.52
2021 2022 2 rata indikator makro
-2 0
-3 -2.07 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Nasional
JAWA BARAT INDONESIA JAWA BARAT INDONESIA
Transformasi Ekonomi Provinsi Jawa Barat

1. Industri Pengolahan menjadi kontributor utama PDRB 2012 dan 2022. Khususnya tahun 2012 yang menyentuh
angka 43,23%
2. Sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor : berkontribusi 15,91% pada tahun 2012,
dan cenderung menurun di tahun 2022 (14,4%)
3. Tiga sektor dengan kontribusi tertinggi selanjutnya yaitu : i) Pertanian Kehutanan dan Perikanan; ii) Konstruksi; dan
iii) Transportasi dan Pergudangan (relatif sama dalam 10 tahun terakhir)
Meluasnya Aglomerasi Metropolitan

Sumber : Prof. Bambang Brodjonegoro, PhD 15


BEBERAPA ISU DI PROVINSI JAWA BARAT

3 Isu Kemacetan
1 Isu Persampahan – TPA Sarimukti Terbakar

• Pembatasan pengiriman sampah


Kota Bandung dari 1200 ton • Salah satu penyebab utama kemacetan di ibu
menjadi 628 ton menyebabkan kota Provinsi Jawa Barat ini karena volume
kendaraan yang nyaris sama dengan jumlah
sampah menumpuk di jalan raya.
penduduk.
• Gunungan sampah tersebut • Di Kota Bandung, kemacetan lalu lintas paling
berpotensi menyimpan gas metan mencolok terlihat di Jalan Dr Djundjunan atau
yang sensitif terhadap percikan api. Pasteur yang merupakan pintu gerbang kota.

2 Kebencanaan; Banjir dan Longsor 4 Isu Air Bersih

• Penetapan Status Siaga Darurat • Terdapat beberapa daerah yang


Bencana terhitung 01 Desember menglami krisis air bersih diantaranya,
sampai 31 Mei 2024. di Kecamatan Ngamprah dan
Kecamatan Cipatat Kab Bandung
• Sejak awal tahun 2024 telah terjadi Barat serta Kecamatan
21 kejadian bencana alam di Pameungpeuk, Kabupaten
berbagai wilayah: banjir di Bandung,.
Kecamatan Ngamproh, longsor di • Warga yang mengalami kesulitan air
sekitar Batulonceng dan Jalan bersih sebanyak 750 kepala keluarga
Ciputri di Kecamatan Lembang. (KK) yang tersebar di 6 RW dan 600
KK di Kabupaten Bandung

16
Industrial Policy untuk Mendukung
4 Transformasi Kewilayahan Jawa Barat
(Manufactur and Consumer Goods)
Dalam 10 tahun terakhir, 66% ekonomi Jawa Barat didominasi oleh
Industri Pengolahan, dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor, dan Pertanian-Kehutanan-Perikanan

Share Industri Pengolahan; Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil


dan Sepeda Motor); dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Share 3 sektor, rata-rata:
80 66,32%
70
Industri Pengolahan,
60 rata-rata: 42,4%
50

40 Perdagangan Besar dan


30 Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor,
20
rata-rata: 15,09%
10

0 Pertanian, Kehutanan,
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 dan Perikanan, rata-
Industri Pengolahan rata: 8,78%
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Kumulatif

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas


18
Koridor Industri Bekasi-Karawang-Subang dan Kawasan Rebana
Koridor Industri Bekasi-Karawang-Subang
dan Kawasan Rebana

• Industri Pengolahan merupakan generator utama kekuatan


regional Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 42,24% (2022)
• Potensi: Industri automotive, mesin dan elektronik, tekstil, dan
Industri FCMG (Fast Moving Consumer Good)

Kontributor ekspor terbesar di Jawa Barat adalah


industri alat angkutan sekitar 12,66%, industri barang
dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan
peralatan listrik sebesar 9,99% dan Industri tekstil dan
pakaian menyumbang 6,77% , dan produk FCMG
lainnya seperti karet dan olahan karet sebesar 4,37%
dan gelas kertas sekitar 3,64%

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 19


Pengembangan Koridor Industri Hijau Berbasis EBT (REBID)

Koridor Industri Hijau:


Bekasi-Karawang-Subang dan Kawasan Rebana
Kekuatan faktor produksi/industri:
• Koridor ini memiliki kekuatan populasi sebanyak 15 juta jiwa (34%
Penduduk Jawa Barat)
• Akses langsung masuk/keluar pasar nasional dan internasional melalui
Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati
• Koridor logistik industri yang sudah cukup mature
• Terdapat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
,Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa)

Dukungan investasi yang diperlukan:


• Pengembangan jaringan SUTET 500 kV yang menghubungkan koridor
guna mendukung kebutuhan listrik industri skala menengah dan besar
• Pengembangan jaringan jalan untuk menghubungkan Jawa Barat bagian
utara dan selatan
• Perguruan tinggi riset dan vokasi yang mendukung khususnya STEM

Seaport/Sea-gateway Fokus pengembangan industri:


• Industri hilirisasi agrikultur
Airport/Air-gateway
• Industri pengolahan/kimia
Efficient Mobility/ Corridor Barang • Industri berbasis circular economy

Feeder

Kedeputian Bidang Pengembangan Regional 20


Hatur Nuhun

Direktorat Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

©musement.com

Anda mungkin juga menyukai