Detik Akhir Aku Tersenyum
Detik Akhir Aku Tersenyum
Dimalam yang dingin, seorang anak yang sedang berbaring ditempat tidurnya,
dengan memakai selimut yang berlapis-lapis yang menutupi tubuhnya, wajah yang pucat
Alisya seorang gadis yang berumur 15 tahun dikenal dengan kesolehannya hanya
dapat memandangi kedua orang tua dengan berlinang air mata dan bibirnya yang bergerak
Allahu Akbar” Allahu Akbar, ya Allah hilangkan rasa sakit ini, Allahu Akbar “ Kata
Alisya, “sayang tidurlah, istirahat, allah pasti bakalan jaga Alisya karna Allah tidak akan
meninggalkan hambanya yang sedang berada dalam cobaan-Nya” Celetuk Umi Alisya, meski
menahan air mata. Alisya adalah seorang remaja yang selalu gembira menebar senyuman
untuk semua orang yang menyayanginya. Meski dia tau bahwa Dokter Abil, telah memfonis
dirinya memiliki penyakit “Tumor Otak”. Tumor otak adalah suatu penyakit dimana
tumbuhnya sel abnormal pada otak, penyakit itu membuat Alisya merasakan sakit kepala
yang sangat-sangat parah, muntah tanpa sebab dan terkadang penglihatan Alisya agak kabur,
hilangnya sensasi atau hilangnya gerakan tangan atau kaki sulit menjaga keseimbangan dan
Karna penyakit itu Alisya tidak diizinkan oleh Abinya untuk pergi ke Sekolah, saat
Alisya mau mandi ia membuka jilbabnya dan mencoba untuk menyisir rambutnya alangkah
“Umi Alisya mau sholat, Azan Allah telah memanggil umatnya untuk menjalankan
kewajiban sebagai seorang muslim” kata Alisya sambil tersenyum. “tapi Alisya sedang sakit
“ celetuk Umi, “Alisya kan bisa sholat dengan cara duduk, lagi pula kaki Alisya masih bisa
kok berdiri dan berjalan buat ambil wudhu hitung-hitung sambil melatih kaki Alisya Umi…”
Jelas Alisya.
“Baiklah sayang Umi bakalan bantu Alisya untuk berdiri da mengambil wudhu”
sambil memegang tangan Alisya merekapun menuju kamar mandi setelah mengambil wudhu
Alisya dan Uminya memakai mukenah untuk sholat subuh, Umi membangunkan Abi untuk
Saat jam menunjukkan pukul 09.00 Alisya dan kedua orang tuanya menuju rumah
sakit, guna memeriksa penyakit Alisya pergi pergi ke RS Mulia karena disanalah Dokter Abil
bekerja, disana Alisya diperiksa dan dironsen oleh Dokter Abil, Umi dan Abi Alisya sangat
Setelah selesai Dokter Abil memanggil Pak Yanto dan Buk Fatimah (Umi dan Abi
Disana mereka duduk dan hanya ada suasana hening, setelah diam sejenak Dokter
“Maaf Pak Yanto, Buk Fatimah Alisya ….Alisya penyakitnya, Dokter Abil terdiam
“Ada apa Dok, katakan saja, Alisya tidak apa-apakan anak saya, daia baik-baik sajakan
“sambil menangis
“Maaf penyakit alisya sudah mencapai tahapnya dan sudah tidak bisa disembuhkan lagi “kata
Dokter Abil.
“Tidak, Allah tidak akan memberikan penyakit yang tak ada obatnya, pasti ada cara lain …..
dokter aku mohon selamatkan anakku, aku mohon dia anakku satu-satunya, aku mohon
“Maaf Buk, tetapi aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, serahkan semua ini pada Allah
“Sudahlah Umi, Allah pasti memiliki Rahasia yang mulia dibalik peristiwa” celetuk Pak
Tanpa mereka ketahui Alisya mendengar semua yang mereka bicarakan mesti sedih
sesungguhnya aku adalah milikmu dan setiap manusia pasti akan mati dengan berbagai
caramu”
Malampun tiba selesai sholat Isya Alisya berbaring dan merasa sangat kedinginan serta
anggota tubuhnya yang sulit untuk digerakkan, muntah dan merasakan sakit kepala yang
sangat-sangat sakit.
“Abi Alisya ingin mendengar azan yang dikumandangkan oleh Abi” kata Alisya.
“Alisya tidak tau mungkin untuk terakhir kalinya. Tanpa bertanya lagi Pak Yanto pun
rasulullah, hai ‘ala sholah haiyalal fala, kudko mati sholah, kudko mati shollah, Allahu
“Allah telah memberi anugrah kepada Alisya untuk menjadi anak Umi dan Abi, maaf atas
Sambil mengucapkan dua kalimat syahadat Alisya mulai menutup matanya sambil tersenyum
di detik akhirnya, serta detak jantung yang mulai terhenti, kembali pada-Nya yang telah
menciptakan dirinya.
TAMAT
Cipt : Habibah
Kelas : XI IPS1