Machine Translated by Google

Mengulas artikel
Diunduh dari http://journals.lww.com/njcp oleh BhDMf5ePHKav1zEoum1tQfN4a+kJLhEZgbsIHo4XMi0hCywCX1AW

Saturasi Oksigen Arteri: Tanda Vital?

A Singhal, Prafull K, VS Daulatabad1 Abstrak
, NA John, J John2
nYQp/IlQrHD3i3D0OdRyi7TvSFl4Cf3VC4/OAVpDDa8K2+Ya6H515kE= pada 26/04/2024

Departemen Fisiologi, Pemeriksaan fisik merupakan bagian penting dari suatu rangkaian kesatuan yang dimulai
AIIMS, Bibinagar,
1 dari riwayat penyakit saat ini hingga hasil terapinya. Pemahaman tentang mekanisme
Departemen Fisiologi,
Institut Medis RVM patofisiologi di balik tanda fisik sangat penting untuk mencapai diagnosis yang tepat. Oleh
Sains dan Penelitian karena itu, deteksi dini terhadap penurunan tanda-tanda fisik/vital dan interpretasi yang
Pusat, Siddipet, Hyderabad, tepat merupakan kunci untuk mencapai penatalaksanaan yang tepat dan tepat waktu.
Telangana, 2Departemen Menurut definisinya, tanda-tanda vital adalah “tanda-tanda kehidupan yang dapat dipantau
Biokimia, AIIMS, atau diukur, yaitu denyut nadi, laju pernapasan, suhu tubuh, dan tekanan darah”. Tanda-
Nagpur, Maharashtra, India
tanda vital adalah informasi paling sederhana, termurah dan mungkin paling murah yang
dikumpulkan di samping tempat tidur pasien rawat jalan atau rawat inap.
Oksimeter denyut diperkenalkan pada tahun 1980an. Ini adalah metode yang akurat dan
non-invasif untuk mengukur saturasi oksigen hemoglobin arteri (SaO2).
Saturasi oksigen arteri berbasis oksimetri nadi dapat digunakan secara efektif pada pasien
rawat inap dan rawat jalan yang didiagnosis atau diduga menderita penyakit paru-paru.
Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini harus dianggap sebagai sebuah peringatan. Artikel
terkait saturasi oksigen arteri dan pentingnya sebagai tanda vital dalam perawatan pasien
dicari secara online terutama di PubMed. Studi yang tersedia dipelajari secara menyeluruh
dan data diekstraksi. Diskusi: A. Kegunaan Klinis Pemantauan Saturasi Oksigen: Ada
banyak penelitian yang melaporkan penerapan klinis dan kegunaan oksimetri nadi dalam
deteksi dini kejadian hipoksemia selama periode intraoperatif dan pascaoperasi. B. Peran
keahlian klinis disertai dengan pengetahuan fisiologi: Tanda diagnostik hanya berguna jika
diinterpretasikan secara akurat dan diterapkan dengan tepat saat mengevaluasi pasien.
Organisasi Kesehatan Dunia juga mengapresiasi fakta ini dan menerbitkan “Manual
Pelatihan Oksimetri Denyut Nadi WHO.” Memahami fisiologi di balik dan mengatasi
keterbatasan tanda diagnostik dengan keahlian klinis adalah hal yang penting.

Saat menggunakan oksimetri nadi, dokter perlu mengingat sifat sigmoidal dari kurva
disosiasi oksigen-Hb. Mengingat manfaat pengukuran SaO2 ini, ada beberapa referensi di
masa lalu yang menganggap saturasi oksigen sebagai tanda vital kelima. Dalam saturasi
oksigen pandemi saat ini, yaitu SpO2 (saturasi oksigen arteri) yang diukur dengan pulse
Diterima: oxymeter, telah menjadi satu-satunya peringatan dan tanda prognosis yang paling penting
20-Des-2021; baik untuk rumah tangga, perkantoran, pedagang kaki lima, rumah sakit atau pemerintah.
Revisi: Pengukuran tren SaO2 ditambah dengan laju pernapasan akan memberikan gambaran
05-Mei-2022; holistik kepada dokter tentang fungsi pernapasan dan kondisi multidimensi yang terkait
Diterima: dengan hipoksemia.
01-Agustus-2023;
Diterbitkan: Kata Kunci: COVIDÿ19, saturasi oksigen, pemeriksaan fisik, oksimetri nadi, tanda vital
04-Des-2023

Alamat korespondensi: Dr. VS Daulatabad, Departemen

Latar belakang Fisiologi, Institut Ilmu Pengetahuan Medis dan Pusat Penelitian RVM,
Siddipet, Hyderabad ÿ 502 279, Telangana, India.

Pemeriksaan fisik adalah

yang berasal bagianpenyakit
dari riwayat pentingsaat
dari ini
sebuah kontinum Email: drvandanak@gmail.com

Akses artikel ini secara online Jurnal ini merupakan jurnal dengan akses terbuka, dan artikel didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Creative Commons

Kode Respon Cepat: AttributionÿNonCommercialÿShareAlike 4.0, yang memungkinkan orang lain untuk me-remix, mengubah, dan mengembangkan
Situs web: www.njcponline.com karya tersebut secara non-komersial, selama kredit yang sesuai diberikan. dan kreasi baru dilisensikan dengan persyaratan
yang sama.

DOI: 10.4103/njcp.njcp_2026_21
Untuk cetak ulang hubungi: WKHLRPedknow_reprints@wolterskluwer.com

PMID: ******* Cara mengutip artikel ini: Singhal A, Prafull , Daulatabad VS, John NA, John J.
K Saturasi oksigen arteri: Tanda vital? Praktek Niger J Clin 2023;26:1591ÿ4.

© 2023 Jurnal Praktik Klinis Nigeria | Diterbitkan oleh Wolters Kluwer - Medknow 1591
 Machine Translated by Google
Singhal, dkk .: Saturasi oksigen arteri: Tanda vital?
terhadap hasil terapeutik. Pemahaman tentang mekanisme patofisiologi
di balik tanda fisik sangat penting untuk mencapai diagnosis yang
benar.[1] Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penurunan tanda-tanda
fisik/vital dan interpretasi yang tepat merupakan kunci untuk mencapai
penatalaksanaan yang tepat dan tepat waktu. Menurut penelitian,
perubahan tanda-tanda vital terjadi beberapa jam sebelum efek
Diunduh dari http://journals.lww.com/njcp oleh BhDMf5ePHKav1zEoum1tQfN4a+kJLhEZgbsIHo4XMi0hCywCX1AW
samping yang signifikan terjadi.[2] Oleh karena itu, tanda-tanda vital
adalah
nYQp/IlQrHD3i3D0OdRyi7TvSFl4Cf3VC4/OAVpDDa8K2+Ya6H515kE= pada 26/04/2024
Gambar 1: Kurva disosiasi oksigen-hemoglobin
Gambar 2: Perubahan sistemik dan biokimia sebagai respons terhadap hipoksia
1592 Jurnal Praktik Klinis Nigeria ¦ Volume 26 ¦ Edisi 11 ¦ November 2023
prediktor paling akurat dari kerusakan klinis.[3] Menurut definisinya,
tanda-tanda vital adalah “tanda-tanda kehidupan yang dapat dipantau
atau diukur, yaitu denyut nadi, laju pernapasan, suhu tubuh, dan
tekanan darah.”[4] Tanda-tanda vital adalah informasi paling sederhana,
termurah, dan mungkin paling murah yang dikumpulkan. samping
tempat tidur pada pasien rawat jalan atau rawat inap. Awalnya, denyut
nadi dan laju pernapasan merupakan satu-satunya tanda vital yang
mencerminkan fungsi fisiologis penting. Penambahan suhu tubuh dan
tekanan darah dengan denyut nadi dan laju pernapasan terjadi seiring
berjalannya waktu setelah instrumen seperti termometer dan
sphygmomanometer dapat digunakan kembali, non-invasif, akurat, dan
yang terpenting murah.[5]
Oksimeter denyut diperkenalkan pada tahun 1980an. Ini adalah metode
pengukuran yang akurat dan non-invasif
saturasi oksigen hemoglobin arteri (SaO2). Teknik ini menggunakan
sumber cahaya dan detektor untuk mengukur perbedaan penyerapan
pada dua panjang gelombang yang ditransmisikan melalui darah. Satu-
satunya cara lain untuk menilai oksigenasi adalah dengan analisa gas
darah setelah tusukan arteri perkutan. Hal ini memerlukan personel
terlatih dan pengaturan laboratorium.[5] Saturasi oksigen arteri berbasis
oksimetri nadi dapat digunakan secara efektif di samping tempat tidur
pada pasien rawat inap dan rawat jalan dengan penyakit paru-paru
yang terdiagnosis atau dicurigai.
 Machine Translated by Google
Singhal, dkk .: Saturasi oksigen arteri: Tanda vital?
penyakit. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini harus dianggap
sebagai peringatan. Lebih dari 262 juta orang telah terkena dampaknya
di seluruh dunia. Saturasi oksigen arteri adalah parameter terpenting
yang digunakan untuk menyaring, menerima, dan menilai prognosis
pasien yang terkena dampak COVIDÿ19.
Diunduh dari http://journals.lww.com/njcp oleh BhDMf5ePHKav1zEoum1tQfN4a+kJLhEZgbsIHo4XMi0hCywCX1AW
Maksud dan Tujuan
Fakta di atas memberi penulis dorongan untuk mengeksplorasi
kegunaan saturasi oksigen arteri berbasis oksimetri nadi non-invasif
sebagai tanda vital dalam pemeriksaan fisik. Artikel terkait saturasi
nYQp/IlQrHD3i3D0OdRyi7TvSFl4Cf3VC4/OAVpDDa8K2+Ya6H515kE= pada 26/04/2024
oksigen arteri dan pentingnya sebagai tanda vital dalam perawatan
pasien dicari secara online terutama di PubMed.
Studi yang tersedia dipelajari secara menyeluruh dan data diekstraksi.
Diskusi
Utilitas klinis pemantauan saturasi oksigen
Sudah lebih dari 25 tahun sejak penelitian di AS mengamati bahwa
86% presentasi kasus di rumah sakit memiliki informasi mengenai
saturasi oksigen.[5] Sebuah tinjauan sistematis, yang mengevaluasi
nilai tren tanda-tanda vital dalam memprediksi dan memantau
perburukan klinis, tidak merekomendasikan pemantauan terus-menerus
terhadap tanda-tanda vital namun menyimpulkan bahwa tanda-tanda
vital termasuk saturasi oksigen memainkan peran penting di unit gawat
darurat dan di bangsal, untuk menentukan pasien yang berisiko
mengalami kerusakan klinis berdasarkan skor peringatan dini (EWS).
[2]
Skor peringatan dini tingkat oksimetri nadi telah diterapkan untuk
mendeteksi secara akurat kasus-kasus berisiko tinggi, baik pada anak-
anak maupun geriatri.[6,7] Skor ini umumnya memanfaatkan nilai tanda-
tanda vital saat ini dan tidak mencakup tren tanda-tanda vital dari
waktu ke waktu. Sebuah studi multisentris pada pasien bangsal
menyimpulkan bahwa menambahkan nilai saturasi oksigen saat ini
dan tren saturasi oksigen secara signifikan meningkatkan keakuratan
model yang dirancang untuk mendeteksi penyakit kritis, transfer ICU,
dan kematian.[3] Studi yang sama juga menemukan bahwa model
yang berisi tren tanda-tanda vital dari waktu ke waktu memiliki Area di
bawah Kurva (AUC) yang lebih tinggi dibandingkan model yang hanya
berisi nilai-nilai tanda-tanda vital saat ini. Oleh karena itu,
mempertimbangkan tanda-tanda vital dari waktu ke waktu akan lebih
akurat, jika tidak berkelanjutan, dibandingkan dengan nilai cross-
sectional.
Temuan ini menyoroti konsep penting pengambilan keputusan klinis
bahwa tren penurunan tanda vital merupakan indikator penurunan
fungsi tubuh. Oleh karena itu keakuratan pencatatan tanda-tanda vital
ini juga sangat penting. Ada banyak penelitian yang melaporkan
penerapan klinis dan kegunaan oksimetri nadi dalam deteksi dini
kejadian hipoksemia selama periode intraoperatif dan pascaoperasi,[8]
dalam memantau pasien dengan ventilasi mekanis, apnea tidur
obstruktif, hipotensi, asma, akut
Jurnal Praktik Klinis Nigeria ¦ Volume 26 ¦ Edisi 11 ¦ November 2023
gangguan pernafasan, PPOK, pneumonia, dan gangguan
kardiopulmonal lainnya.[9] Nilai oksimetri nadi yang rendah juga
membantu dokter melakukan triase pasien dan memerintahkan
pemeriksaan berbasis bukti seperti radiografi dada, pengukuran gas
darah arteri, dan spirometri serta meresepkan pengobatan yang sesuai.
[7]
Peran keahlian klinis disertai dengan pengetahuan
fisiologi
Tanda diagnostik hanya berguna jika diinterpretasikan secara akurat
dan diterapkan dengan tepat saat mengevaluasi pasien.[9] Organisasi
Kesehatan Dunia juga menghargai fakta ini dan menerbitkan “Manual
Pelatihan Oksimetri Denyut Nadi WHO.”[10] Penting untuk memahami
fisiologi di balik dan mengatasi keterbatasan tanda diagnostik melalui
keahlian klinis. Saat menggunakan oksimetri nadi, dokter perlu
mengingat sifat sigmoidal dari kurva disosiasi oksigen-Hb. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 1, saturasi oksigen-hemoglobin (SaO2)
yang rendah sebesar 88% mendekati tekanan parsial oksigen (PaO2)
sebesar 60 mm Hg; bahkan penurunan kecil setelahnya mencerminkan
hipoksia jaringan yang cukup besar, meskipun jumlahnya tidak terlalu
rendah.[11]
Hal sebaliknya juga berlaku. Pasien anemia berat dengan SaO2 100%
mungkin tidak mengalami hipoksia, meskipun pengiriman O2 ke
jaringan berkurang hingga setengahnya.[12]
Kemoreseptor arteri perifer di badan karotis dan aorta terkena aliran
darah dengan kecepatan sangat tinggi dan dengan demikian diaktifkan
terutama oleh penurunan tekanan parsial oksigen arteri (PaO2) selain
tekanan parsial arteri karbon dioksida (PaCO2) dan pH. . Oleh karena
itu, reseptor tidak dirangsang dalam kondisi seperti anemia atau karbon
monoksida
keracunan, dimana PaO2 yang mencapai reseptor umumnya normal,
meskipun pengiriman O2 kumulatif ke jaringan sangat menurun.[9,13]
Oleh karena itu, dalam kasus seperti ini, adalah tugas pengamat untuk
mengkorelasikan semua tanda secara klinis sebelum membuat
interpretasi.
Karena pasien anemia secara bersamaan akan mengalami takikardia
dan sirkulasi hiperdinamik. Oleh karena itu, tidak disarankan hanya
mengandalkan satu tanda saja untuk penafsirannya. Berdasarkan
pengalaman klinis, sebuah penelitian memiliki hipotesis adanya
korelasi antara kadar SpO2 dengan kadar PaO2 yang dapat membantu
dokter memprediksi kadar PaO2 hanya dengan mengukur nilai SpO2.
[14] Perlu dicatat bahwa temuan fisik sering kali dipengaruhi oleh ada
atau tidaknya temuan patofisiologis lain yang ada bersamaan. Oleh
karena itu, variabilitas terkait pengamat harus dikontrol agar dapat
menggunakan tanda diagnostik dengan baik.[1] Tentu saja,
pengembangan oksimeter multi-panjang gelombang yang berteknologi
maju dengan rasio signal-to-noise yang lebih rendah mungkin terbukti
lebih akurat dan berguna dalam mendeteksi gangguan.[8]
1593
 Machine Translated by Google
Singhal, dkk .: Saturasi oksigen arteri: Tanda vital?
Dasar molekuler hipoksia
Mekanisme molekuler di balik hipoksia sehingga terjadi perubahan
SpO2 dijelaskan di bawah. Hipoksia memiliki banyak efek sistem
seperti peningkatan volume sekuncup, curah jantung, peningkatan
ventilasi, dll. Perubahan sistemik ini terjadi bersamaan dengan
perubahan biokimia sebagai respons terhadap hipoksia. Dijelaskan
Diunduh dari http://journals.lww.com/njcp oleh BhDMf5ePHKav1zEoum1tQfN4a+kJLhEZgbsIHo4XMi0hCywCX1AW
secara rinci di bawah ini pada Gambar 2. [15]
HIF terus-menerus diekspresikan dan segera dihancurkan dalam
nYQp/IlQrHD3i3D0OdRyi7TvSFl4Cf3VC4/OAVpDDa8K2+Ya6H515kE= pada 26/04/2024
kondisi euoksik, sedangkan hidroksilasi prolil dan degradasi
proteasomal dihambat dalam kondisi hipoksia, sehingga menghasilkan
stabilisasi dan akumulasi HIF. Subunit HIF kemudian ditranslokasi
ke nukleus, di mana ia mengalami dimerisasi dengan HIF, menempel
pada elemen respons hipoksia pada gen target HIF, dan memicu
transkripsi. Diketahui juga bahwa konsentrasi hemoglobin meningkat
tergantung pada tingkat keparahan hipoksia yang diwakili oleh PaO2.
Selain itu, baru-baru ini ditemukan bahwa pengikatan IRP-IRE
mengatur HIF-2 pasca-translasi. Karena HIF-2 adalah isoform HIF
yang paling penting dalam mengendalikan Epo, HIF-2 dapat bertindak
sebagai mekanisme pengaturan umpan balik negatif selama
kekurangan zat besi, membatasi stimulasi Epo pada eritropoiesis
hingga pasokan zat besi cukup untuk memungkinkan keberhasilan
pembentukan sel darah merah. Variasi fungsional akibat variasi genetik
umum atau ketersediaan kofaktor seperti zat besi, misalnya, dapat
mempengaruhi respons klinis terhadap gangguan fisiologis atau
patologis. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyakit, penting untuk
melakukan skrining hipoksia terlebih dahulu.
Tingkat pernapasan mungkin bukan merupakan tanda yang efektif
pada penduduk dataran tinggi.
Mengingat manfaat pengukuran SaO2 ini, ada beberapa referensi di
masa lalu yang menganggap saturasi oksigen sebagai tanda vital
kelima.[3,5-7,12,16] Dalam pandemi saat ini, saturasi oksigen, yaitu
SpO2 (saturasi oksigen arteri ) diukur dengan pulse oxymeter,[10]
telah menjadi satu-satunya peringatan dan tanda prognostik yang
paling penting baik untuk rumah tangga, kantor, pedagang kaki lima,
rumah sakit, atau pemerintah.
Kesimpulan
SaO2 merupakan parameter yang penting, sederhana, mudah
digunakan, murah, dan dapat diandalkan untuk penilaian klinis terhadap
kemunduran atau peningkatan kesehatan pasien. Ada banyak bukti
ilmiah dan bukti kegunaan praktisnya. Pengukuran tren SaO2 ditambah
dengan laju pernapasan akan memberikan gambaran holistik kepada
dokter tentang fungsi pernapasan dan kondisi multidimensi yang terkait
dengan hipoksemia.
Oleh karena itu, langkah-langkah harus diambil untuk memasukkan SaO2/
SpO2 sebagai tanda vital kelima.
1594 Jurnal Praktik Klinis Nigeria ¦ Volume 26 ¦ Edisi 11 ¦ November 2023
Implikasi
Penelitian lebih lanjut mengenai SpO2 dan PaO2 diperlukan untuk
mengetahui korelasi antara kadar SpO2 dan dosis terapi oksigen yang
diperlukan. Pedoman yang tepat dalam hal ini akan lebih bermanfaat
bagi pasien.
Dukungan finansial dan sponsorship
Nol.
Konflik kepentingan
Tidak ada konflik kepentingan.
Referensi
1. Campbell EW, Lynn CK. Pemeriksaan fisik. metode klinis: Anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan laboratorium.
Butterworth; 1990 Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
dipublikasikan/21250202. [Terakhir diakses pada 7 Juni 2021].
2. Brekke IJ, Puntervoll LH, Pedersen PB, Kellett J, Brabrand M.
Nilai tren tanda vital dalam memprediksi dan memantau kerusakan klinis:
Sebuah tinjauan sistematis. PLoS Satu 2019;14:e0210875. doi: 10.1371/
journal.pone.0210875.
3. Churpek MM, Adhikari R, Edelson DP. Nilai tren tanda vital untuk mendeteksi
perburukan klinis di bangsal.
Resusitasi 2016;102:1-5.
4. Tanda Vital-MeSH-NCBI. Tersedia dari: https://www.
ncbi.nlm.nih.gov/mesh/?term=vital+sign. [Terakhir diakses pada 8 Juni
2021].
5. Tierney LM Jr, Whooley MA, Saint S. Saturasi oksigen: Tanda vital kelima?.
Barat J Med 1997;166:285-6.
6. Mower WR, Myers G, Nicklin EL, Kearin KT, Baraff LJ, Sachs C. Pulse
oksimetri sebagai tanda vital kelima dalam penilaian geriatri darurat. Acad
Muncul Med 1998;5:858-65.
7. Mesin pemotong rumput WR, Sachs C, Nicklin EL, Baraff LJ. Oksimetri nadi
sebagai tanda vital pediatrik kelima. Pediatri 1997;99:681ÿ6. doi: 10.1542/
peds. 99.5.681.
8. Jubran A. Oksimetri nadi. Perawatan Kritik 2015;19:272.
9. Tanda Vital Kelima: Oksimetri Nadi dalam Pemantauan Pernafasan
Noninvasif | 01-03-2005 | AHC Media: Melanjutkan Penerbitan Pendidikan
Kedokteran. Tersedia dari: https://www.reliasmedia.
com/articles/85751-tanda-vital-kelima-denyut-oksimetri-dalam-pemantauan-
pernapasan-noninvasif. [Terakhir diakses pada
8 Juni 2021].
10. Keselamatan Pasien WHO, Manual Pelatihan Oksimetri Nadi. 2011;8-
12. Tersedia dari:https://www.who.int/patientsafety/safesurgery/
pulse_oximetry/who_ps_pulse_oxymetry_training_manual_
en.pdf. [Terakhir diakses pada 21 Des 2021].
11. Nitin Ashok John. CC Chatterjees Fisiologi Manusia. Edisi ke-13. Penerbit
dan Distributor CBS; New Delhi. P. 302-3.
12. Tozzetti C, Adembri C, Modesti PA. Pulse oximeter, tanda vital kelima:
Sabuk pengaman atau penjara pikiran?. Magang Emerg Med 2009;4:331-2.
doi: 10.1007/s11739-009-0268-x.
13. Kim Barrett, Susan Barman, Jason Yuan, Heddwen Brooks.
Ulasan Ganong tentang fisiologi medis. edisi ke-26 . New York: McGraw-Hill
Medis. 2019.
14. Madan A. Korelasi antara kadar SpO (2) dan
PaO (2). Paru-Paru India 2017;34:307-8.
15. Smith TG, Robbins PA, Ratcliffe PJ. Sisi manusia dari faktor yang diinduksi
hipoksia. Br J Hematol 2008;141:325-34.
16. Das J. Pulse oksimetri: Tanda vital kelima neonatus.
J Bangladesh Coll Dokter Bedah 1970;29:158-62. lakukan: https://
doi.org/10.3329/jbcps.v29i3.9437