Anda di halaman 1dari 1

hal yang sangat menarik sekali, Pembahasan tentang pendidikan pada zaman kolonial, pendidikan

ditahun 1854 menginisiasi pendidikan untuk calon pegawai, ditahun yang sama lahir sekolah Bumi
Putra hanya tiga kelas saja yaitu membaca, menulis dan berhitung, 1920 lahirlah cita-cita baru untuk
merubah pemahaman radikal pada pendidikan, pada tahun 1920 lahirlah Taman Siswa di jogjakarta,
merupakan gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa.

Hal yang menarik: 1. Pendidikan sudah ada pada zaman kolonial, 2. Pendidikan zaman kolonial
menjadi langka awal menuju kesadaran nasional. Mendidik untuk menjadi pegawai pada zaman
kolonial. Persamaannya mengajarkan rakyat membaca, menulis, menghitung. Perbedaannya hanya
orang tertentu yang bisa sekolah.

Sekolah pada zaman koloniah hanya diperuntukan bagi orang-arang yang membantu pemerintah
india belanda dalam bidang perdagangan mereka hanya diajarkan membaca dan menuli dan
berhitung. Pemerintah hindia belanda memboleh kan para anak bupati untuk bersekolah keluar
pulau jawa seperti bumi putra itupun untuk membantu menjalankan pemerintahan hindia belanda.

Ing ngarso sung tulodo Ing madyo mangun karso Tut wuri handayani Di depan memberi contoh
Ditengah membangunsemangat Di belakang memberi dorongan Pendidikan adalah tempat
persemaian benih-benih kebudayaan. Inti dari filsafat Ki Hadjar Dewantara adalah kebudayaan.
Seperti tata surya, pendidikan tidak pernah statis, harus terus bergerak sesuai dengan kodrat
zamannya.

Pendidikan yang mengedepankan budi pekerti, menghargai perubahan sesuai kodrat alam,
perubahan zaman, nilai nilai kemanusiaan, serta berorientasi kepada murid, memandang anak
dengan rasa hormat. Terima kasih Pak sangat memberikan motivasi, menginpirasi untuk kita para
pendidik.

i Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menurut segala kodrat yang ada
pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu pendidik itu
hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar
dapat memperbaiki tingkah lakunya ( bukab dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Semoga Pendidikan di Indonesia semakin maju dan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai