Penyebab perang dunia 2 dipicu oleh invasi nazi 1993 di polandia, perang berlarut-larut selama enam
tahun hingga Sekutu mengalahkan Nazi Jerman dan Jepang pada 1945.
Dalam segi dampak, perang dunia II juga tak kalah besar. Baik itu dari bidang politik, ekonomi
maupun sosial. Apabila dilihat dari segi positif, perang dunia II berpengaruh pada persenjataan,
pengobatan, dan terbentuknya PBB. Sedangkan, dampak negatifnya ialah banyaknya kematian,
kemiskinan, dan perpecahan.
Kronologis
Tahun 1939
Tahun 1940
Belanda.
Tahun 1941
8 September: Pasukan jerman memblokade yang berlangsung sampai bulan Januari 1944.
Tahun 1942
13 Mei: Pasukan Sentral di Afrika Utara menyerah. 4 Juli: Pasukan Sekutu menyerang Kota Kursk, Uni
Soviet.
Tahun 1944
6 Juni Pasukan Sekutu mendarat secara besar-besaran di Normandia, Perancis. Peristiwa tersebut
terkenal dengan sebutan D-Day.
Tahun 1945
7 Mei: Jerman menyerah tanpa syarat di Reims, Perancis. Peristiwa tersebut merupakan akhir dari
Perang Dunia II di Eropa.
Tahun 1941
7 Desember: Pesawat Jepang membombardir pangkalan Angkatan Laut AS di Perald Harbour, Hawa2
Tahun 1942
26 28 Februari: Armada laut Jepang mengalahkan kekuatan laut Sekutu dalam Pertempuran laut
Jawa.
4- 8 Mei: Armada laut Sekutu membendung serangan jepang dalam Pertempuran Terumbu karang.
4-6 Jui: Pasukan Sekutu mengalahkan Jepang dalam pertempuran Midway.
Tahun 1944
23 - 26 Oktober: Pasukan Sekutu menghancurkan armada laut Jepang dalam Pertempuran Telur
Leyte di Filipina.
Tahun 1945
2 September: Jepang menandatangani penyerahan di kapal perang U.S.S. Missouri di Teluk Tokyo.
Peristiwa ini menjadi tanda berakhirnya Perang Dunia 2 di Front Pasifik.
Sinkronik
Pembacaan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa paling bersejarah dan
penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan
Proklamasi). Pembacaan manifesto itu mempertemukan sekitar 500 orang dari berbagai latar
belakang. Walaupun Jepang dikalahkan Sekutu, tentara Dai Nippon (Jepang) tetap bertahan di
Jakarta. Suasana di Jakarta masih kondusif. pembacaan tersebut semula dibacakan di Lapangan
Ikeda, namun dipindahkan ke Istana Soekarno karena takut terjadi pertumpahan darah. Akibatnya,
sekitar 100 anggota barisan Pelopor berbaris dari Lapangan Ikeda menuju rumah besar Sukarno.
Mereka datang terlambat dan meminta untuk membaca Deklarasi lagi. Namun ditolak dan hanya
mendapat pesan singkat dari Hatta