Berangkat dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih cukup tertinggal dibandingkan dengan
dua pelaku ekonomi lainnya (BUMN dan Swasta), Pemerintah mendirikan Lembaga Jaminan Kredit
Koperasi (LJKK) pada tahun 1970 yang dalam perkembangannya diubah menjadi Perusahaan Umum
Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 tanggal 23
Desember 1981, yang kemudian disempurnakan dengan PP No. 27 tanggal 31 Mei 1985.
Seiring berjalannya waktu dan terkait dengan keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas Perum PKK
dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan Penjaminan Kredit, Pemerintah memperluas
jangkauan pelayanan Perum PKK, menjadi tidak hanya terbatas hanya pada koperasi, tetapi juga
meliputi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui PP No. 95 tanggal 7 November Tahun 2000 dan
sekaligus merubah nama Perum PKK menjadi Perusahaan Umum (Perum) Sarana Pengembangan
Usaha (SPU).
Selanjutnya pada bulan Mei 2008, melalui Peraturan Pemerintah No. 41 tanggal 19 Mei 2008
Perusahaan Umum (Perum) Sarana Pengembangan Usaha kembali diubah namanya menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Perubahan nama
perusahaan tersebut terkait dengan perubahan bisnis perusahaan yang tidak lagi memberikan
pinjaman secara langsung kepada UMKMK melalui pola bagi hasil, tetapi hanya terfokus pada bisnis
penjaminan kredit UMKMK. Pada tahun 2008 juga, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No.
2 tanggal 26 Januari 2008 tentang Lembaga Penjaminan. Untuk melaksanakan Peraturan Presiden
tersebut, Pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan, mengeluarkan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) No. 222/PMK.010/2008 tanggal 16 Desember 2008 tentang Perusahaan
Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. Dengan regulasi dimaksud maka
Perum Jamkrindo wajib memiliki ijin usaha sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit. Menindaklanjuti
PMK tersebut, Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Nomor: KEP-77/KM.10/2009
tanggal 22 April 2009 yang menetapkan izin usaha Perum Jamkrindo sebagai perusahaan
Penjaminan Kredit.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi mengubah badan hukum Perusahaan Umum
Jaminan Kredit Indonesia atau Perum Jamkrindo menjadi Perseroan Terbatas melalui PP No.
11/2020 yang telah diundangkan pada 17 Februari 2020. Keputusan ini dikuatkan melalui Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-00011484.AH..01.01 Tahun
2020 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Jaminan Kredit Indonesia atau disingkat PT Jamkrindo (Persero). Akta pendirian
perusahaan perseroan PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) ditandatangani di gedung Kementerian
BUMN, Jakarta pada 24 Februari 2020.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20/2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia merubah status badan hukum menjadi PT Jamkrindo dan resmi menjadi anak
perusahaan dari holding Asuransi dan Penjaminan.
MAKSUD & TUJUAN PENDIRIAN
PT Jaminan Kredit Indonesia yang didirikan dengan Akta Nomor 25 tanggal 24 Februari 2020
sebagaimana telah diubah dengan Akta Nomor 10 tanggal 08 Maret 2021 yang dibuat di hadapan
Hadijah, S.H. Notaris di Jakarta
Pasal 6
Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional, dengan melaksanakan kegiatan usaha penjaminan bagi :
UMKMK
BUMN
Dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik.
VISI PERUSAHAAN
Menjadi pilihan utama pelaku usaha dalam layanan penjaminan untuk mendukung pertumbuhan
dan pemerataan perekonomian nasional.
MISI PERUSAHAAN
Meningkatkan aksesibilitas finansial UMKMK melalui penyediaan penjaminan yang inovatif,
kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.
NILAI-NILAI
MOTTO PERUSAHAAN
" Solusi UMKMK menuju sukses "
TAGLINE
" Mitra terpercaya dalam penjaminan " (Your TRUSTed Guarantee Partner)
Sehubungan dengan proses implementasi Struktur Organisasi Baru PT Jamkrindo sebagaimana telah
dilakukan sosialisasi kepada seluruh Pimpinan Unit Kerja Level BOD-1 pada tanggal 6 Oktober 2021,
Perusahaan telah menetapkan ketentuan berkaitan dengan penyesuaian struktur organisasi
Perusahaan, sebagai berikut:
Struktur Organisasi
KOMISARIS UTAMA
SRI MULYANTO
Sri Mulyanto lahir di Klaten, 8 Oktober 1958. Menyelesaikan studi S1 di Universitas Sebelas
Maret, Surakarta pada tahun 1983, serta studi S2 di Northeastern University, Boston
USA. Lama berkarir di Kementerian BUMN dan menduduki berbagai jabatan, antara lain
Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Konstruksi, Asisten Deputi Urusan Usaha Asuransi, dan
Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa III terakhir. Selain itu pernah menjadi Dewan Komisaris
beberapa Perusahaan BUMN diantaranya PT ASKES, PT Jasa Marga, PT PUI, PT Jasa
Raharja, dan PT Antam. Sebelum diangkat sebagai Dewan Pengawas Perum Jamrkrindo,
sebagai Direktur Umum dan SDM PT PEGADAIAN (Persero).
KOMISARIS UTAMA
SRI MULYANTO
Sri Mulyanto lahir di Klaten, 8 Oktober 1958. Menyelesaikan studi S1 di Universitas Sebelas Maret,
Surakarta pada tahun 1983, serta studi S2 di Northeastern University, Boston USA. Lama berkarir di
Kementerian BUMN dan menduduki berbagai jabatan, antara lain Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa
Konstruksi, Asisten Deputi Urusan Usaha Asuransi, dan Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa III
terakhir. Selain itu pernah menjadi Dewan Komisaris beberapa Perusahaan BUMN diantaranya PT
ASKES, PT Jasa Marga, PT PUI, PT Jasa Raharja, dan PT Antam. Sebelum diangkat sebagai Dewan
Pengawas Perum Jamrkrindo, sebagai Direktur Umum dan SDM PT PEGADAIAN (Persero).
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Hernita Alius lahir 13 Oktober 1959, lulusan D III Sekolah Tinggi Akutansi Negara dan melanjutkan S1
Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara kemudian melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan
gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonesia serta melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik untuk mendapatkan gelar Magister Sains. Hernita Alius memiliki banyak
pengalaman di bidang keuangan dan pajak. Menjabat dua kali sebagai Supervisor Inspektur pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Tanggerang dan Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Cilandak hingga akhirnya
sebagai Kepala di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cilandak dan juga sempat mengunjungi PT
Indobagus Investama sebagai Direktur.
DESTY ARLAINI
Desty Arlaini lahir di Palembang, 4 Desember 1976. Ia meraih gelar sarjana di Bidang Akuntansi dari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI pada tahun 2000 dan menyelesaikan Magister Ilmu Manajemen di
Universitas Indonesia pada tahun 2006. Desty Arlaini sebagai Pelaksana Tugas Asisten Deputi Bidang
Jasa Logistik, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelum menduduki jabatan
tersebut, Desty merupakan Pelaksana Tugas Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Kehutanan, dan
Kepala Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi. Ia diangkat sebagai Komisaris PT Jamkrindo
berdasarkan Keputusan Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Nomor SK-182/MBU/06/2021 dan
05/SK-DIR/RUPS-AP/BPUI/VI 2021.
ARI WAHYUNI
Ari Wahyuni lahir di Surabaya, 9 November 1966. Menyelesaikan studi S1 Ilmu Hukum (Keperdataan)
di Universitas Diponegoro, dan Master Of Public Management dari Carnagie-Mellon University pada
tahun 1994. Berkarir di Bapepam sejak tahun 1999 dimulai sebagai Kepala Bagian Bantuan Hukum,
Biro Perundangan-undangan dan Bantuan Hukum, dan pada tahun 2008 berikut Kepala Pusdiklat
Keuangan Umum BPPK. Tahun 2009 sampai pada beberapa jabatan di Kementerian Keuangan
Republik Indonesia, antara lain Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, Direktur Sistem Manajemen
Investasi, dan saat ini sebagai Direktur Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebelum
diangkat sebagai Dewan Pengawas Perum Jamrkrindo, juga pernah dianggap sebagai Dewan
Pengawas Perusahaan Umum Percetakan Republik Indonesia (PERURI).
M MUCHLAS ROWI
Muhammad Muchlas Rowi lahir di Garut, 31 Agustus 1972. Menyelesaikan studi S1 di Fakultas
Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Magister Manajemen di STIE IBMT Surabaya. Aktif
dalam organisasi dan kegiatan sosial diantaranya saat ini sebagai Ketua Umum Federasi Karate
Tradisional Indonesia (FKTI), Ketua Yayasan Fussilat Jakarta Garden City sejak tahun 2018, Sekretaris
Jendral Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) DKI Jaya periode 2013-2017, Humas Asosiasi
Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Yogyakarta pada tahun 2005, dan Sekretaris
Lembaga Pengembangan Profesi Tenaga Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Sejak
2014, aktif menulis artikel di beberapa media di antaranya koran sindo, dan
monitorday.com. Pemimpin Umum Monday Media Group ini juga telah menerbitkan beberapa buku
di antaranya dengan judul BOS 4.0 : Percepatan dan Peningkatan Akses-Mutu Sekolah Dasar, Kilasan
3 Tahun Revitalisasi SMK, dan Re-Branding Sekolah: Revitalisasi Citra SMK untuk Kemandiri. Melalui
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-241/MBU/10/2019 tanggal 17
Oktober 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaan
Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, Muhammad Muchlas Rowi diangkat sebagai Anggota
Dewan Pengawas Independen Perum Jamkrindo.
PROF HASANUDIN
Prof. Dr. Hasanudin, AF., MA lahir di Majalengka, 18 Juli 1945. Menyelesaikan Pendidikan S1 di IAIN
Jakarta pada tahun 1974. Berkarir sebagai Dosen Tetap Khusus Sekolah Pasca Sarjana UIN
Jakarta. Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat. Anggota Dewan Syari'ah Nasional
Majelis Ulama Indonesia Pusat. Anggota MPKS (Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syari'ah)
Kementerian Kesehatan RI. Ketua Dewan Pengawas Bank Syariah Victoria Syari'ah. Ketua Dewan
Pengawas Syariah Asuransi ASEI Syari'ah. Ketua Dewan Pengawas Syariah Perusahaan Umum
(Perum) Jaminan Kredit Indonesia Syariah. Ketua Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah
Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia.
Muhammad Syakir Sula lahir di Poso, 12 Februari 1964. Menyelesaikan Pendidikan S1 di Universitas
Padjadjaran jurusan Pertanian. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Panin Dha
Ichi Life Syariah, tahun 2015 hingga saat ini. Tahun 2013 hingga saat ini, sebagai Ketua Dewan
Pengawas Syariah (DPS) PT Reasuransi Nasional Indonesia. Tahun 2013 hingga saat ini sebagai
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Perum Jamkrindo –Unit Syariah. Tahun 2005 – 2016 sebagai Dewan
Pengawas Syariah (DPS) PT Central Asia Raya. Tahun 2014 – 2016 sebagai Anggota KPJKS-OJK
(Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah – Otoritas Jasa Keuangan). Tahun 2010 – 2017:
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Tabungan Negara - Unit Syariah. Tahun 2008 – 2015: Staf Ahli
Direksi ICDIF-LPPI.
DIREKTUR UTAMA
Lahir tahun 1969.Memperoleh gelar Sarjana (S1) Kehutanan dari Universitas Gadjah Mada dan gelar
Sarjana (S2) Akuntansi Manajemen dari Universitas Gadjah Mada. Diangkat sebagai Wakil Direktur
BNI pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 10 Maret 2016. Sebelumnya Menjabat
sebagai Kepala Divisi Corporate Remedial & Recovery, PT BNI Tbk (2011 - 2014), Kepala Badan Usaha
Milik Negara & Pemerintah Divisi Institusi (2014 - 2015 ), Kepala Divisi Commercial Remedial &
Recovery, PT BNI Tbk (2015 - 2016), dan Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business, PT
BNI Tbk (2016).
SUWARSITO
Suwarsito lahir di Sragen, 28 Februari 1972. Saat ini sebagai Direktur Bisnis Penjaminan BUMN
berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-94/MBU/03/2021 dan Nomor 03/SK-DIR/RUPS-
AP/BPUI/III/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT Jaminan Kredit
Indonesia, dan dibacakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Senin, 22 Maret 2021.
Menamatkan Pendidikan Sarjana di Universitas Diponegoro Semarang Jurusan Ekonomi pada 1996.
Ia melanjutkan program Magister Manajemen di Universitas Hasanuddin Makassar pada 2007.
Sebelumnya sebagai Kepala Divisi Bisnis 2 PT Jamkrindo.
KADAR WISNUWARMAN
Kadar Wisnuwarman lahir pada tahun 1971. Saat ini sebagai Direktur Operasional dan Jaringan
Perum Jamkrindo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-
249/MBU/11/2017 tanggal 21 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
Anggota Direksi Perum Jamkrindo. Sebelumnya sebagai Direktur Utama PT. Penjaminan Jamkrindo
Syariah (2014-2017), Kepala Kantor Cabang Khusus Jakarta Perum Jamkrindo (2013-2014), Kepala
Divisi Penjaminan Komersial Perum Jamkrindo (2013), Sekretaris Perusahaan Perum Jamkrindo
(2012-2013), dan Kepala Divisi Klaim dan Subrogasi Perum Jamkrindo (2013). Diperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Airlangga dan Magister Manajemen dari Universitas Hasanuddin Makassar.
SULIS USDOKO
Sulis Usdoko lahir di Semarang, 5 September 1960. Saat ini sebagai Direktur MSDM, Umum dan
Kepatuhan Perum Jamkrindo berdasarkan Keputusan Badan Usaha Milik Negara Nomor :
SK-187/MBU/09/2017 tanggal 7 September 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur ,
dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit
Indonesia. Menamatkan pendidikan Sarjana di Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Sipil. Ia
melanjutkan program Pasca Sarjana di Universitas Brawijaya Jurusan Ekonomi
Manajemen. Sebelumnya berkarir di Bank BTN dengan jabatan terakhir Direktur Bidang Collection
Management, Legal dan Dokumen Perkreditan.
I.RUSDONOBANU
Ignatius Rusdonobanu lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 25 Februari 1959. Saat ini sebagai
Direktur Risiko dan Manajemen Perum Jamkrindo berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum Jaminan Kredit
Indonesia (Perum Jamkrindo). Sebelumnya Rusdonobanu berkarir di Kementerian BUMN dan
terakhir Asisten Deputi Usaha Jasa II. Ia juga sebagai Anggota Komisaris di beberapa perusahaan
BUMN.
IZIN USAHA
15 Aug 2018
PP No 35 Tahun 2018 Izin Usaha 2018 .pdf
10:12
15 Aug 2018
PP No 35 Tahun 2018 Izin Usaha 2018 .pdf
10:12
Name Category Tahun Format Uploaded
INFO KORPORASI
PRODUK
1. PROGRAM
Penjaminan Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
Program | Selasa, 03 Juli 2018 05:33
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Kredit/Pembiayaan Modal Kerja dan/atau investasi kepada UMKMK
di bidang usaha yang produktif dan layak,namun belum bankable yang dijamin oleh PerusahaanPenjamin.
Penyaluran KUR diharapkan dapat membantu pengembangan usaha produktif.
KUR yang disalurkan oleh Penyalur KUR sebagaimana Permenko 15 tahun 2020, terdiri atas:
a. KUR Mikro : Kredit Modal Kerja (KMK) dan/atau Kredit Investasi (KI) yang diberikan kepada
Penerima KUR dengan jumlah plafond kredit diatas Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai
dengan Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) setiap Penerima KUR.
b. KUR Kecil : Kredit Modal Kerja (KMK) dan/atau Kredit Investasi (KI) yang diberikan kepada
Penerima KUR dengan jumlah plafond kredit di atas Rp 50.000.000,- (lima puluh lima juta
rupiah) dan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) setiap individu
c. KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) : KUR yang diberikan untuk membiayai
keberangkatan calon TKI ke negara penempatan dengan jumlah plafond kredit maksimal sebesar
Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
d. KUR Khusus : Kredit Modal Kerja (KMK) dan/atau Kredit Investasi (KI) yang diberikan kepada
kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha
untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat atau perikanan rakyat dengan jumlah
plafond kredit diatas Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) setiap individu anggota kelompok
e. KUR Super Mikro : Kredit Modal Kerja (KMK) dan/atau Kredit Investasi (KI) yang diberikan
kepada Penerima KUR dengan jumlah plafond kredit maksimal Rp 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) setiap Penerima KUR.
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. Ditetapkan pada tanggal 19 Agustus 2020 dan diundangkan
pada tanggal 24 Agustus 2020.
Kegiatan penjaminan terhadap penyaluran kredit pemilikan rumah yang merupakan program kerjasama
antara Pihak Perbankan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit yang diperuntukan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
adapun persyaratan Kredit FLPP adalah sebagai berikut :
Persyaratan Calon Debitur :
2. NON PROGRAM
Penjaminan Umum
Non Program | Minggu, 24 Juni 2018 17:39
Penjaminan atas Kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Penerima Jaminan (Lembaga Keuangan atau
diluar Lembaga Keuangan) kepada Terjamin berdasarkan usaha untuk keperluan tambahan modal kerja
dan/atau investasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha Terjamin, yang proses
Penjaminannya dilakukan sesuai Kasus ( Case Berdasarkan Kasus / CBC).
Penjaminan atas kredit yang diberikan oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin Pengusaha Mikro dan
Kecil, untuk keperluan Modal Kerja dan/atau investasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan
usaha Produktif, yang jumlah plafond kredit sesuai dengan ketentuan kredit mikro di Penerima Jaminan,
yang proses pengajuan penjaminannya dilakukan secara otomatis bersyarat (Conditional Automatic
Cover/CAC).
Penjaminan untuk kredit/pembiayaan yang diberikan bank kepada debitur dalam rangka pengadaan barang
atau jasa, pelaksanaan pekerjaan dan pemberian jasa konsultasi dan pelayanan profesi yang dibiayai
berdasarkan anggaran negara/daerah, dana BUMN/BUMD dan/atau bantuan luar negeri dan Perusahaan
swasta.
Ketentuan dan persyaratan Penjaminan Kredit Konstruksi & Pengadaan Barang/Jasa:
a. Hanya bagi pekerjaan Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa untuk setiap tahun anggaran yang
tercantum dalam mata anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)/DIPDA atau
dokumen anggaran lain yang dipersamakan dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA)/DIPDA setiap tahun anggaran APBN/ APBD/BUMN/BUMD, bantuan luar negeri dan
Anggaran Perusahaan Swasta.
b. Kredit hanya diperuntukan bagi tambahan Modal Kerja Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yang diperjanjikan dalam perjanjian Kredit dan Kontrak
Kerja;
c. Tidak melebihi nilai proyek sebagaimana tersebut dalam Kontrak Kerja yang dimiliki oleh
Terjamin;
d. Kredit didukung adanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak
atas suatu proyek yang akan dibangunnya dan/atau pengadaan barang/jasa berdasarkan hasil
penunjukan langsung atau melalui lelang yang telah dilaksanakan oleh pengguna Jasa Konstruksi
dan Pengadaan Barang/ Jasa;
e. Kredit didukung adanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak
kerja yang telah dilengkapi dengan mata anggaran atau yang telah tertuang dalam anggaran
dokumen seperti Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau yang lainnya dan telah diakui
oleh Penerima Jaminan kepada Pengguna Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa;
f. Kredit didukung Standing Instruction (SI) Terjamin atau dokumen hukum lainnya yang
dipersamakan untuk mendukung kepastian pembayaran tagihan proyek, dan Penerima Jaminan
wajib memastikan Standing Instruction (SI) Terjamin atau dokumen hukum lainnya adalah benar
dan sah;
g. Pembayaran proyek dan/atau pemindahbukuan keuangan dari Pengguna Jasa Konstruksi dan
Pengadaan Barang/Jasa kepada Terjamin Wajib dilakukan melalui rekening Terjamin pada
Penerima Jaminan;
h. Terjamin telah menyerahkan Surat Pernyataan/Surat kuasa Penerima Jaminan untuk melakukan
pembayaran secara otomatis proyek pada Rekening Terjamin di Penerima Jaminan untuk
pembayaran angsuran/pelunasan Kredit yang dijamin.
Penjaminan Kredit/Pembiayaan
Multiguna
Non Program | Minggu, 24 Juni 2018 16:34
Penjaminan atas/penjaminan yang diberikan kepada Terjamin individu (pegawai tetap/ instansi/instansi
pemerintah, pensiunan) oleh Penerima Jaminan yang penyampaiannya dilakukan baik secara maupun
melalui lembaga lainnya, pembiayaan dengan cara langsung pembayaran Terjamin atau sumber
pembayaran. pendapatan lainnya, dan proses pengajuan Penjaminannya dapat dilakukan secara kolektif.
Penjaminan atas Kredit/penyaluran barang dari Penerima Jaminan (Produsen Barang) kepada Terjamin
yang mewajibkan Terjamin untuk pembayaran dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22/M-DAG/PER/3/2016 tentang
Ketentuan Umum Distribusi Barang, Distributor wajib memenuhi ketentuan dasar sebagai berikut:
a. Badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan di wilayah Indonesia;
b. Memiliki perizinan di bidang Perdagangan sebagai Distributor dari instansi dan/atau lembaga
yang lokasinya;
c. Memiliki atau Menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar, tepat dan jelas;
d. Memiliki atau menguasai gudang yang sudah tercatat dengan alamat yang benar, tetap dan
jelas; dan
e. Memiliki perjanjian dengan produsen atau pemasok atau importir mengenai barang yang akan
didistribusikan.
Penjaminan Bank Garansi atau dapat disebut sebagai Kontra Bank Garansi adalah Penjaminan atas fasilitas
Bank Garansi dari Penerima Jaminan yang diterima Terjamin/Principal yang diterbitkan sebelum atau
sebelum Bank Garansi.
Cakupan jaminan Bank Garansi, meliputi:
Penjaminan Bank Garansi yang dapat diterbitkan oleh Penjamin, antara lain:
1. Bid Bond/Jaminan Penawaran adalah Penjaminan Bank Garansi yang diterbitkan oleh Penjamin
atas permintaan Terjamin/Principal, untuk menjamin penawaran Terjamin/Principal atas suatu
proyek/pekerjaan yang diadakan oleh Penerima Jaminan/Obligee;
2. Performance Bond/Jaminan Pelaksanaan adalah Penjaminan Bank Garansi yang diterbitkan oleh
Penjamin atas permintaan Terjamin/Principal, untuk menjamin kinerja Terjamin/Principal dalam
suatu kontrak/Perjanjian dengan Penerima Jaminan/Obligee;
3. Jaminan Pembayaran di Muka/Jaminan Pembayaran Uang Muka adalah Penjaminan Bank Garansi
yang diterbitkan oleh Penjamin atas permintaan Terjamin/Principal, untuk mengembalikan sesuai
nilai uang muka yang telah diterima oleh Terjamin/Principal dari Penerima Jaminan/Obligee
sesuai kontrak/Perjanjian;
4. Maintenance Bond/Jaminan Maintenance adalah Penjaminan Bank Garansi oleh Penjamin atas
permintaan Terjamin/Principal, untuk menjamin pelaksanaan perawatan/pemeliharaan atas suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh Terjamin/Principal kepada Penerima Jaminan/Obligee sesuai
dengan kontrak/Perjanjian; dan
5. Payment Bond/Jaminan Pembayaran adalah Penjaminan Bank Garansi yang diterbitkan oleh
Penjamin kepada Penerima Jaminan/Obligee apabila Terjamin/Principal tidak melakukan
pembayaran nilai dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak/Purchase Order (PO) yang
diperjanjikan antara Penerima Jaminan/Obligee dengan Terjamin/Principal .
6. Jaminan Sanggah Banding adalah Penjaminan Bank Garansi yang diterbitkan oleh Penjamin
kepada Penerima Jaminan untuk menjamin Terjamin/Principal melakukan banding kepada
Obligee/Bouwheer atas pengumuman lelang yang disampaikan oleh Obligee/Bouwheer.
7. Jaminan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah Penjaminan Bank Garansi yang diterbitkan
oleh Penjamin kepada Penerima Jaminan untuk menjamin Terjamin/Principal penyelesaian
pekerjaan yang telah dilakukan pembayaran sebelum pekerjaan selesai.
8. Jaminan Lainnya adalah Jaminan Bank Garansi yang diterbitkan oleh Penerima Jaminan.
Surety Bond
Non Program | Minggu, 24 Juni 2018 16:40
Surety Bond adalah suatu perjanjian 3 (tiga) pihak antara Penjamin atas dasar keyakinannya kepada
Terjamin/Principal secara bersama-sama berjanji kepada Penerima Jaminan/Obligee/ Bouhweer bahwa
apabila Terjamin/Principal oleh sebab suatu hal menjadi lalai atau gagal melaksanakan pekerjaan atau
mengalami kegagalan pembayaran sesuai dengan yang diperjanjikan dengan Penerima
Jaminan/Obligee/Bouhweer, maka Penjamin akan bertanggung jawab terhadap Penerima
Jaminan/Obligee/Bouhweer untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban Terjamin/Principal tersebut.
Cakupan jaminan Surety Bond, meliputi:
1. Bid Bond/Jaminan Penawaran adalah Jaminan yang diterbitkan oleh Penjamin atas permintaan
Terjamin/Principal, untuk menjamin penawaran Terjamin/Principal atas suatu proyek/ pekerjaan
yang diadakan oleh Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer;
2. Performance Bond/ Jaminan Pelaksanaan adalah Surety Bond yang diterbitkan oleh Penjamin atas
permintaan Terjamin/Principal, untuk menjamin kinerja Terjamin/Principal dalam suatu
kontrak/Perjanjian dengan Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer;
3. Advance Payment Bond/Jaminan Pembayaran Uang Muka adalah Surety Bond yang diterbitkan
oleh Penjamin atas permintaan Terjamin/Principal, untuk mengembalikan sesuai nilai uang muka
yang telah diterima oleh Terjamin/Principal dari Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer sesuai
kontrak/ Perjanjian;
4. Maintenance Bond/Jaminan Pemeliharaan adalah Surety Bond yang diterbitkan oleh Penjamin atas
permintaan Terjamin/Principal, untuk menjamin pelaksanaan perawatan/pemeliharaan atas suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh Terjamin/Principal/ kepada Penerima
Jaminan/Obligee/Bouhweer sesuai dengan kontrak/ Perjanjian; dan
5. Payment Bond/Jaminan Pembayaran adalah Surety Bond yang diterbitkan oleh Penjamin kepada
Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer apabila Terjamin/Principal tidak melakukan pembayaran
sejumlah nilai dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak/ Purchase Order (PO) yang
diperjanjikan antara Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer dengan Terjamin/Principal.
Adapun jenis-jenis Payment Bond antara lain:
a. Jaminan Keagenan Kargo adalah Penjaminan yang diberikan kepada Penerima
Jaminan/Obligee/Bouhweer (Perusahaan Penyedia Jasa Pengangkutan) atas kewajiban
Terjamin/Principal (agen kargo) dalam melakukan pembayaran ongkos angkut barang kepada
Penerima Jaminan/Obligee/Bouhweer; dan
b. Jaminan Pembayaran lainnya adalah Jaminan Pembayaran selain Jaminan Keagenan Kargo.
6. Jaminan Sanggah Banding adalah Jaminan yang diterbitkan oleh Penjamin kepada Penerima
Jaminan untuk menjamin Terjamin/Principal melakukan banding kepada Obligee/Bouwheer atas
pengumuman lelang yang disampaikan oleh Obligee/Bouwheer.
Obligasi Khusus
Non Program | Minggu, 24 Juni 2018 16:43
Jaminan atas fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/pembebasan bea masuk barang & impor dan
pemungutan bea masuk barang lainnya kepada Obligee (Direktorat Jenderal Bea Cukai) apabila Terjamin
(importir/produsen eksportir) tidak memenuhi kewajibannya
Jenis Customs Bond yang dapat diterbitkan oleh Penjamin, antara lain:
Penjaminan atas kegitan pembiayaan dalam bentuk pembelian Piutang Usaha perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut, baik dengan skema With Recourse maupun skema Without Recourse
Penjaminan Pembiayaan Syariah adalah Penjaminan yang diberikan oleh lembaga penjaminan atas
penyediaan fasilitas finansial atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan yang dibuat oleh lembaga pembiayaan syariah dengan pihak yang dibiayai untuk
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.
Penjaminan Supply Chain Financing adalah Penjaminan atas fasilitas yang diberikan kepada Terjamin
dalam pengerjaan/penyelesaian proyek, pengambilalihan piutang/tagihan, pengadaan barang dan/atau jasa,
pembelian barang dan/atau jasa, berdasarkan kontrak atau dokumen sejenis dari Perusahaan
Inti/ Bouwheer tertentu yang dapat berupa KMK Pra Pembiayaan, KMK Pasca Pembiayaan, dan KMK
Distributor.
Penjaminan atas Kredit/Pembiayaan yang diberikan kepada debitur dengan objek kepemilikan kendaraan
bermotor roda empat atau lebih yang disalurkan oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin.
Ketentuan dan persyaratan Penjaminan Pembiayaan Otomotif
a. Objek Penjaminan yang dapat dijamin oleh Penjamin adalah pembiayaan kendaraan bermotor
roda empat atau lebih baru atau bekas yang disalurkan Penerima Jaminan kepada Terjamin.
b. Usia kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang dapat diberikan penjaminan, terbagi atas:
1. Usia kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang diperuntukan untuk kegiatan produktif
yang dapat diberikan Penjaminan yaitu maksimal 15 (lima belas) tahun;
2. Usia kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak diperuntukan untuk kegiatan
produktif yang dapat diberikan Penjaminan yaitu maksimal 10 (sepuluh) tahun.
c. Seluruh persyaratan dan ketentuan pemilikan kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang
ditetapkan oleh Penerima Jaminan dapat menjadi persyaratan Penjaminan Pembiayaan
Kredit Pembiayaan Resi Gudang
Non Program | Minggu, 24 Juni 2018 17:21
1. Kredit Resi Gudang adalah kredit resi gudang komersial dan kredit resi gudang pola Colateral
Management Agreement (CMA).
2. Kredit Resi Gudang Komersial adalah Kredit yang disalurkan oleh Penerima Jaminan dengan
agunan Resi Gudang yang di terbitkan Melalui Sistem Resi Gudang (SRG) sesuai Undang-undang
No. 9 tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang beserta perubahannya.
Ketentuan Penjaminan Kredit Resi Gudang Komersil:
a. Resi Gudang dapat berupa atas perintah ataupun atas nama Petani, Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani, dan Koperasi/Badan Usaha.
b. Resi Gudang diterbitkan oleh pengelola gudang melalui Sistem Resi Gudang sesuai dengan Undang-
Undang nomor 9 tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang beserta perubahannya;
c. Parameter mutu Komoditas yang tercantum dalam Resi Gudang merupakan keadaan atau mutu
Komoditas tersebut pada saat diterima di Gudang.
3. Kredit Resi Gudang pola CMA adalah Kredit yang disalurkan oleh Penerima Jaminan dengan agunan
Resi Gudang yang di terbitkan oleh Oleh Pengelola Agunan melalui perjanjian kerja sama pengelolaan
agunan (CMA).
Ketentuan Penjaminan Kredit Resi Gudang pola CMA:
a. Resi Gudang atau yang disetarakan/diterbitkan oleh Pengelola Agunan dalam hal ini adalah pengelola
gudang yang ditunjuk oleh Penerima Jaminan dan disepakti bersama dengan Terjamin dan Penjamin;
b. Resi gudang diterbitkan oleh Pengelola Agunan, memiliki persyaratan sebagai berikut:
1) Ketentuan Resi Gudang sesuai kesepakatan dalam perjanjian pengelolaan Agunan; atau
2) Persyaratan lainnya yang diatur lebih lanjut oleh Penerima Jaminan dan Penjamin.
c. Parameter mutu Komoditas yang tercantum dalam Resi Gudang merupakan keadaan atau mutu
Komoditas tersebut pada saat diterima di Gudang.
Penjaminan Program PEN adalah Penjaminan yang diberikan dalam rangka melaksanakan Peraturan
Pemerintah tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka mendukung
Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan Perekonominan Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
serta Penyelamatan Ekonomi Nasional
DASAR HUKUM
3. PEMERINGKATAN UMKM
4. SYARIAH