Kaderisasi adalah kerja-kerja pembentukan karakter menurut cita-cita keorganisasian oleh pengkader (Mentor) terhadap yang akan dikader (Menti). Menurut proses, kerja-kerja kaderisasi antara Mentor dan Menti, dipenuhi dengan nuansa serta sarat akan wacana keorganisasian. Tujuannya adalah intensifikasi pada pembentukan jati diri menti sebagai kader organisatoris. Tentunya, capaian kaderisasi berkiblat pada cita-cita organisasi. Secara umum kaderisasi dalam PMII diklasifikasi ke dalam tiga kategori itulah, kaderisasi formal, non-formal dan informal. Uraian singkat mengenai tiga kategori kaderisasi akan dijelaskan menurut pengertian dengan pendekatan dimensi muatan: 1) Kaderisasi Formal dapat dipahami sebagai tahapan kaderisasi bertingkat demi mendapatkan status tertentu secara berjenjang dari MAPABA hingga PKN; 2) Kaderisasi Non-Formal ialah tahapan kaderisasi setelah kaderisasi formal. Di mana, kaderisasi non-formal (sebagai lanjutan dari kaderisasi formal) berbentuk semacam platform belajar yang menyesuaikan dengan aktivitas keorganisasian dan bertujuan pada dua hal: pemenuhan kebutuhan kader pada aspek penguasaan khazanah teoretik/konseptual dan kerangka kerja secara praktis sesuai kondisi dan situasi PMII; dan pengembangan diri pada seorang kader secara spesifik. Konten kaderisasi non formal juga menyesuaikan tingkat kaderisasi formal (lebih lengkap lagi bila sahabat baca muspimnas; 3) Kaderisasi Informal adalah kaderisasi yang bersifat pengawalan dan atau pendampingan dari mentor ke menti. Singkatnya, kaderisasi ini berharap pada output kader yang bertumpu pada tiga hal: pertama, terbentuknya karakter dan kompetensi seorang kader; kematangan seorang kader dalam kebudayaan keorganisasian; menghasilkan produk riset dari semua tahapan proses kaderisasi formal, non-formal dan informal. Kaderisasi Informal, sebagai bentuk kaderisasi paling intim nan vital (menentukan), sekiranya model kaderisasi ini tidak salah untuk dinamai (bila tidak berlebihan). Bila sudi, kita sebut ia sebagai kerja-kerja Temanisasi.
JALAN-JALAN DAN CARA BERTEMANISASI
Susunan kerja temanisasi: Pembagian kelompok mentor-menti. Penentuan Kegiatan temanisasi dengan muatan diantaranya: menanamkan rasa kecintaan pada organisasi; pembentukan karakter keorganisasian; temanisasi secara partisipatoris berujung pada keluaran produk dari seorang kader. Mengikuti isu/tema/topik. Merancang Skema Temanisasi. Susunan kerja-kerja temanisasi di atas akan dibahas, dirancang, dilaksanakan, dikendalikan secara bersama oleh seluruh tim kaderisasi.