Anda di halaman 1dari 2

Monopoli Ekonomi Digital

Seiring perkembangan zaman, internet merupakan suatu kebutuhan bagi siapa saja. Karena
internet merupakan tempat segala jenis kegiatan baik jual beli, komunikasi, edukasi, dan
sebagainya. Internet merupakan hal yang paling efisien untuk melakukan sesuatu karena
aksesnya yang sangat mudah dan cepat. Tak heran, banyak orang bergantung pada internet.
Contoh kecilnya, saat ini belanja online sedang marak di lingkungan kita. Walaupun belanja
online sangat berisiko namun orang lebih menyukai belanja online di e-commerce favoritnya
dengan berbagai alasan, diantaranya; efektif dan tidak menghabiskan tenaga, lebih banyak
variasi barang dan harga barang.

Pertumbuhan digital ekonomi dan e-commerce menjadi perhatian penting, terutama masalah
regulasi yang mengatur, di dalamnya terdapat peran Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(KPPU) dalam sektor ini. Seperti kita ketahui, ruang lingkup digital economy ada pada
infrastruktur ICT, e-business, serta e-commerce. E- commerce sendiri merupakan proses
transaksi dan pembayaran yang dilakukan secara online. Ada beberapa isu persaingan yang
muncul di era digital economy saat ini, yakni adanya digital monopoly atau Monopoli Ekonomi
Digital. Monopoli Ekonomi Digital ini mampu menghambat persaingan dan inovasi, dapat
memonopoli pasar yang lain, memiliki kekuatan untuk melakukan lock-in, serta menimbulkan
perilaku persaingan usaha yang tidak sehat.

Fenomena lain yang muncul adalah industri online yang bersaing dengan industri konvensional
menyebabkan dampak yang relatif merugikan bagi industri dengan model bisnis konvensional
(offline). Hal ini tentu menjadikan persaingan usaha menjadi lebih rumit dan kompleks sebab
dari sudut pandang industri, kedua model ini sama-sama melakukan bisnis jual beli yang sama
namun dengan metode yang berbeda. Kesulitan untuk melakukan analisa apakah hal ini
termasuk persaingan usaha yang tidak baik menjadi sulit karena keduanya berada dalam
struktur pasar yang berbeda atau masuk bidang bisnisnya masuk dalam pasar yang
bersangkutan atau berkaitan.
Persaingan usaha ini akan semakin kompleks, dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
harus semakin inovatif dan tidak jauh dari perkembangan teknologi. KPPU harus berevolusi juga
dari cara-cara konvensional dalam memahami persaingan usaha menjadi lebih modern dengan
memanfaatkan teknologi atau kemudahan dan perkembangan digital yang juga sudah
berkembang pesat. KPPU tidak menjadi lembaga yang kaku dan menolak perubahan dalam
model bisnis digital, KPPU harus memahami dan menjadi pihak yang tidak anti terhadap
digitalisasi, namun harus memanfaatkan era digitalisasi untuk mendukung tumbuh kembangnya
industri di negara ini dengan menjaga agar industri online dan konvensional tetap dalam
persaingan yang saling membangun. Posisi KPPU dalam sektor ini adalah mencegah praktik
monopoli dan perilaku persaingan usaha tidak sehat seperti adanya perilaku diskriminasi,
eksploitasi dari platform ke supplier atau antar-platform, perjanjian eksklusif, predatory pricing,
penyalahgunaan posisi dominan, juga memberikan saran dan pertimbangan terkait peraturan
yang dibuat oleh Pemerintah jika bersinggungan dengan Hukum Persaingan Usaha

Anda mungkin juga menyukai