Anda di halaman 1dari 8

PERAN PENTING E-COMMERCE PADA KOPERASI DI INDONESIA

Akram Amrullah Rajab


Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Kampus Universitas Indonesia, Depok
amruakram@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu kunci keberhasilan sebuah koperasi adalah tersedianya pasar yang jelas bagi produknya.
Sementara salah satu kelemahan mendasar yang dihadapi oleh industri koperasi ialah dalam hal
pemasaran dikarenakan orientasi pasar yang rendah, lemah dalam persaingan dengan perusahaan besar,
serta kurang memadainya infrastruktur dalam hal pemasaran dan penjualan. Menghadapi mekanisme
pasar yang semakin terbuka dan kompetitif, daya saing sebuah instansi haruslah terus ditingkatkan. Oleh
karena itu, perluasan pasar dari koperasi dengan cara penerapan teknologi informasi berbasis web
sangatlah diperlukan sebagai salah satu media komunikasi dengan pelanggan hingga ke pelosok negeri.
Salah satu hal yang memberikan keunggulan kompetitif dalam persaingan perdagangan adalah teknologi
informasi berupa electronic commerce

atau disingkat e-commerce. Tulisan ini bermaksud untuk

menunjukkan peran penting dari e-commerce bagi koperasi di Indonesia.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi
di suatu negara khususnya Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar jumlah penduduknya
berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional mapun modern.
Peranan koperasi dan usaha kecil tersebut sangat diutamakan oleh pemerintah Indonesia dalam setiap
perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen, yaitu Departemen Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah serta Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Namun pada kenyataannya,
usaha pengembangan yang telah dilakukan oleh pemerintah masih belum memuaskan hasilnya dikarenakan
kemajuan keduanya sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai perusahaanperusahaan besar.

Era globalisasi telah merubah cara manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, khususnya pada sektor
perekonomian. Era ekonomi baru ditandai dengan penerapan teknologi informasi dalam menjalankan
kegiatan ekonomi. Penerapan teknologi informasi yang dibutuhkan oleh koperasi ialah pengembangan
model aplikasi bisnis berbasis web atau yang biasa disebut electronic commerce. Hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan daya saing para koperasi dari ancaman perusahaan-perusahaan besar.
Sehingga inovasi pada koperasi sangatlah dibutuhkan pada era globalisasi seperti saat ini. Hal tersebut guna
mempertahankan eksistensi koperasi yang sudah mulai tergerus oleh perusahaan-perusahaan besar. Salah
satu caranya ialah dengan pengimplementasian e-commerce yang akan membantu koperasi dalam
memperluas usahanya. Sudah banyak contoh dari penerapan e-commerce yang sukses dalam
mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan banyaknya faktor
pendukung dalam pengimplementasian sistem e-commerce di negara ini.
Maka dari itu, pada makalah ini penulis akan menjelaskan secara lebih detil mengenai pengimplementasian
e-commerce serta manfaatnya pada koperasi.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya ialah

Apakah koperasi membutuhkan sistem e-commerce?

Apa manfaat penerapan e-commerce pada koperasi?

Apa hambatan yang dihadapi pelaku koperasi dalam implementasi e-commerce?

1.3 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur, yaitu dengan cara menelusuri informasi mengenai
topik terkait yang berasal dari sumber-sumber sebelumnya seperti jurnal, penelitian, dan lainnya. Selain itu
penelitian juga dilakukan dengan dokumentasi dan pengumpulan data-data yang tersedia di sumber online
lainnya.
1.4 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini diantaranya ialah
1. Sebagai tugas mata kuliah E-Commerce semester genap 2015/2016.
2. Sebagai bahan informasi untuk pertimbangan implementasi e-commerce pada koperasi.
3. Sebagai referensi karya tulis berikutnya.

2. ISI
2.1 Koperasi
Menurut UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan milik para anggotanya sendiri dan diatur sesuai keinginan para anggota. Dalam
koperasi tidak ada paksaan atau campur tangan pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan koperasi.
Pembagian pendapatan benar-benar harus berdasarkan besar kecilnya karya dan jasa anggota.
Berdasarkan UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 Pasal 4, Koperasi memiliki beberapa fungsi dan
peranannya di Indonesia, yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Selain itu, koperasi juga memiliki tujuan untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta mengikuti tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dari penjelasan koperasi di atas, kita dapat mengetauhi bahwa koperasi merupakan suatu bentuk usaha yang
dikelola oleh anggotanya yang kemudian dibagi hasil kepada setiap anggotanya. Sehingga kita dapat
mengetahui bahwa perbedaan koperasi dan usaha kecil menengah tidaklah jauh, keduanya sama-sama
sebuah bisnis yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan ingin bertahan di tengah ganasnya pasar
Indonesia. Maka dari itu sebuah inovasi sangatlah dibutuhkan untuk bertahan.
2.2 E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam beberapa perspektif,
diantaranya ialah:

1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau
pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomisasi
dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan,
konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan
kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang
ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Banyak manfaat yang akan didapatkan dari pengimplementasian e-commerce, namu terdapat pula beberapa
kelemahannya. Berikut akan dijabarkan kelebihan dan kelemahan dari penggunaan sistem e-commerce.
Kelebihan :

Tidak ada batasan konsumen, yaitu dapat diakses oleh siapapun yang memiliki koneksi internet.

Menghemat waktu dan biaya transportasi, karena tidak diperlukan bepergian secara fisik.

Tidak ada batasan waktu, karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Membantu konsumen dalam memilih dan membandingkan harga sebuah produk

Mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh penjual, seperti biaya logistik dan biaya lainnya.

Komunikasi secara langsung dan cepat dengan konsumen melalui media seperti media sosial dan
lainnya.

Memiliki pangsa pasar yang fleksibel dari seluruh kalangan, dan dapat diubah dengan mudah.

Memudahkan komunikasi informasi antar penjual lainnya

Mempercepat proses transaksi dan penerimaan barang, yang berarti meningkatkan kepuasan
pelanggan. Karena menghilangkan perantara yang tidak diperlukan (intermediary).

Transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui elektronik, seperti transfer bank dan
lainnya.

Barang apapun dapat dijual di internet, tidak ada batasan produk yang dapat dijual.

Biaya operasi sangatlah murah dibandingkan dengan toko tradisional, hal itu dikarenakan biaya
karyawan yang lebih murah.

Kekurangan :

Keamanan dari e-commerce yang akan memusingkan berbagai pihak, terutama mengenai integritas
layanan dan proses pembayaran.

Penipuan di internet sangatlah menjadi perhatian utama, seperti penyalahgunaan data pribadi.

Jeda waktu menunggu bagi konsumen hingga mendapatkan barang yang dibeli (delivery time).

Barang tidak dapat dilihat/digunakan secara langsung oleh konsumen, sehingga tidak diketahui
apakah barang tersebut akan sesuai keinginan konsumen.

Jangkauan terbatas, terutama untuk masyarakat yang tidak memiliki akses internet.

Mengurangi customer satisfaction karena konsumen tidak berinteraksi secara langsung dengan
penjual.

Dari kelebihan dan kekurangan yang sudah dipaparkan, kita dapat mengetahui bahwa banyak keuntungan
yang akan didapatkan dengan pengimplementasian e-commerce. Namun, kita perlu memikirkan juga
mengenai kekurangan dan cara penanggulangannya agar kita dapat mengimplementasikan e-commerce
dengan semaksimal mungkin, dan dapat meminimalisir kekuranganan-kekurangan tersebut.
2.3 Implementasi E-Commerce pada Koperasi
Saat ini, industri e-commerce sedang berkembang pesat di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari
maraknya iklan e-commerce yang ada pada televisi. Hal itu dapat terjadi dikarenakan karakteristik Negara
Indonesia dan masyarakatnya yang cocok untuk layanan berbasis e-commerce. Indonesia merupakan negara
berpulauan dengan belasan ribu pulau, serta penduduknya yang berjumlah lebih dari dua ratus juta dan
tersebar di kepulauan-kepulauan tersebut. Dari karakteristik Indonesia yang berjenis kepulauan tersebut,
maka penerapan bisnis secara online sangatlah cocok untuk diterapkan di Indonesia karena para pelaku
koperasi akan dapat menjangkau seluruh penduduk Indonesia hingga yang berada di kepulauan terpencil
sekalipun.
Tentu saja hal itu juga merupakan peluang bisnis bagi sebuah koperasi untuk dapat mempertahankan
eksistensinya di pasar Indonesia. Kelebihan yang akan didapatkan oleh koperasi dari pengimplementasian
e-commerce sangatlah banyak, yaitu :
1. Memperluas jaringan pemasaran baik di nasional bahkan hingga internasional.
2. Mempersingkat atau bahkan menghilangkan saluran distribusi pemasaran (intermediary).
3. Membantu koperasi untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan skala besar.
4. Membuat saluran distribusi dari koperasi menjadi lebih jelas dan sistematis.
Selain itu pengaplikasian e-commerce juga akan memberikan banyak keuntungan bagi pelanggan, yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk memilih produk yang diinginkan
2. Memberikan informasi tentang produk secara detail dan cepat
3. Memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk berinteraksi dalam suatu komunitas secara
digital dan dapat bertukar pikiran.

Sehingga pengimplementasian e-commerce pada koperasi akan menguntungkan segala pihak, baik itu
pelaku koperasi maupun pelanggannya.
Pada dasarnya, transaksi penjualan dan pembelian dalam sistem e-commerce hampir sama dengan transaksi
yang dilakukan secara tradisional. Hal yang membedakan hanyalah cara pemesanan dan pembayarannya
yang dilakukan secara online. Sehingga seharusnya para pelaku koperasi tidak sulit untuk mempelajari cara
e-commerce dapat bekerja di bisnis mereka.
Namun, pengimplementasian e-commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan
berliku. Berbagai hambatan dalam pengimplementasiannya yang dapat berupa hambatan teknis dan nonteknis sangatlah banyak, sehingga berbagai upaya dan dukungan sangatlah dibutuhkan. Dukungan yang
dibutuhkan antara lain berupa kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce,
pelaku koperasi dan para konsumen pemanfaatannya. Seperti produk teknologi informasi lainnya, ecommerce juga masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat pedesaan yang belum begitu mengenal internet.
Berbagai hambatan dalam pengimplementasiannya antara lain :
1. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas, serta belum adanya kebijakan-kebijakan resmi yang
mendukung perkembangan dari e-commerce. Selain itu, regulasi dari sistem teknologi informasi
khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce
di Indonesia juga masih perlu dibenahi.
2. Perkembangan infrastruktur yang lambat dan belum merata hingga ke pelosok Indonesia. Dalam
hal ini, keseriusan pemerintah sangatlah dibutuhkan untuk secara bertahap membangun
infrastruktur yang baik dan terprogram, sehingga secara perlahan rakyat Indonesia mulai dapat
dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan
biaya yang murah dan terjangkau.
3. Kurangnya sumber daya manusia di Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce
secara menyeluruh, yang bukan hanya menguasai secara teknis, namun juga non-teknis seperti
sistem perbankan, lalu lintas perdagangan, hingga sistem hukum yang berlaku.
4. Masih kurangnya ketersediaan informasi untuk pembelajaran, mulai dari buku-buku referensi dan
jurnal yang membahas mengenai e-commerce, sarana pendidikan, seminar, workshop, hingga pusat
pengembangan yang dibangun oleh pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan juga tenaga ahli di
bidang e-commerce.
5. Kurangnya dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi dikarenakan belum
banyaknya bank yang membahas sistem e-banking mereka dengan baik.

6. Sistem perdagangan Indonesia yang membutuhkan keseriusan pemerintah dalam melakukan


perbaikan, sehingga membuka kesempatan luas untuk berkembangnya usaha-usaha kecil seperti
koperasi. Seperti sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya ganggunan dalam
perjalanan dengan institusi seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan bandara penerbangan.
Sehingga dukungan dari segala pihak sangatlah dibutuhkan untuk mengurangi dampak dari hambatanhambatan tersebut.
2.4 Contoh Studi Kasus
Contoh studi kasus dalam penerapan e-commerce pada koperasi ialah SimPin.Net. Simpin.net adalah
sebuah program aplikasi simpan-pinjam berbasis web untuk koperasi, yang dioperasikan melalui web server
dan internet. Program aplikasi simpan-pinjam ini memungkinkan koperasi untuk bertransaksi dengan
anggota secara online di mana saja dan kapan saja. Untuk pengoperasian melalui internet maka koperasi
harus memiliki sebuah nama domain website. Program ini juga dapat dijalankan di web server lokal.
Pengembangan Simpin.net ini menggunakan aplikasi PHP dan database MySQL.
Fitur-fitur yang tersedia dalam Simpin.net ini memiliki modul dan cara kerja yang sama dengan SimPin3
yang berbasis Dos. Keunikan dalam Simpin.net ialah terdapat penambahan fasilitas bagi anggota, yaitu
AccountKu yang berfungsi untuk melihat saldo rekening. Fitur-fitur Simpin.net memberikan kemudahan
dalam pengoperasiannya bagi pengelola koperasi seperti melakukan transaksi pembayaran angsuran,
pengajuan pinjaman, setoran simpanan dan tarikan simpanan dimana saja tanpa ada batasan waktu.
Pengoperasian Simpin.net sudah bisa dijalankan pada sistem operasi Windows dan Linux, penginstalan
Simpin.net bisa dijalankan pada jaringan lokal menggunakan web server.
3. KESIMPULAN
Teknologi informasi berupa e-commerce sangatlah penting untuk dipertimbangkan dalam usaha
pengembangan industri koperasi di Indonesia. Karena saat ini, pasar koperasi sudah semakin tergerus oleh
perusahaan-perusahaan besar. Sehingga dibutuhkan adanya inovasi yang efektif dalam upaya
mempertahankan eksistensi koperasi di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari berbagai contoh sukses dalam
penerapan e-commerce, serta penjabaran manfaat yang akan didapatkan dari implementasi e-commerce.
Namun, para pelaku koperasi juga tetap harus mempertimbangkan dan mengkaji ulang hambatan-hambatan
yang akan mereka hadapi dalam penerapannya, agar mereka benar-benar siap dalam menjalankan sistem ecommerce tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Perkoperasian, UU No. 25 Tahun 1992, LN No. 116
Tahun 1992
[2] Awais, Muhammad., dan Tanzila Samin. Advanced SWOT Analysis of E-Commerce. 1 Maret
2016. http://ijcsi.org/papers/IJCSI-9-2-2-569-574.pdf.
[3] Sridadi, Hari Purwo. PEMBANGUNAN PORTAL E-COMMERCE USAHA KECIL
MENEGNGAH (UKM) KOTA BANDUNG BERBASIS WEB STUDI KASUS DI DINAS KOPERASI,
UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN BANDUNG. 1 Maret 2016.
http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/teknikinformatika/2010/jbptunikompp-gdl-haripurwos-21850/17-20.unik-a.pdf/ori/17-20.unik-a.pdf.
[4] Julisar, Eka Miranda. PEMAKAIAN E-COMMERCE UNTUK USAHA KECIL DAN
MENENGAH GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING. 1 Maret 2016. http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/ComTech/Vol%204%20No%202
%20Desember%202013/11_SI_julisar_e-commerce%20untuk%20ukm_OK.pdf.
[5] Partomo, Tiktik Sartika. USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI. 1 Maret 2016.
http://www.online.fe.trisakti.ac.id/pusatstudi_industri/PUSAT%20STUDY%20TULUS%20TAMBUNA
N/Pusat%20Studi/Working%20Paper/WP9.pdf.
[6] Habibie, M. Iqbal. KOPERASI INDONESIA. 2 Maret 2016.
http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30527/KOPERASI+INDONESIA.pdf.
[7] Karimah, Shofiyati Nur. Peluang e-commerce di Indonesia. 2 Maret 2016.
http://amikom.ac.id/research/index.php/KIM/article/viewFile/4836/3163.
[8] http://simpin.net/. Diakses pada tanggal 2 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai