Anda di halaman 1dari 28

SOCIAL INTERACTION

Kelompok 4
Learning Outcome

Mendeskripsikan konsep desain


interaksi
Menggunakan pedoman, prinsip,
model, dan framework yang
berhubungan dengan desain interaksi
Outline
Introduction
Being Social
Face-to-Face Conversations
Remote Conversations
Telepresence
Co-Presence
Emergent Social Phenomena
Introduction
Pada zaman sekarang, banyak sekali orang
yang tidak dapat meninggalkan smartphone
karena adanya kebutuhan untuk memperiksa
postingan terbaru, email, ataupun pesan
pendek dari sosial media.
Munculnya beragam teknologi komunikasi
telah merubah cara kita dalam menjalani
kehidupan: cara kita tetap menjaga
hubungan, mendapatkan teman baru, dan
mengkoordinasi social network mereka
Ini bukanlah sebuah hal yang mengejutkan ,
mengingat manusia adalah makhluk social:
mereka tinggal bersama, belajar bersama,
kerja bersama, berinteraksi dengan sesama
Being Social (Menjadi Makhluk Sosial)
Aspek fundamental / aspek dasar dari kehidupan sehari-hari adalah
menjadi makhluk sosial berinteraksi dengan sesama.
Terus-menerus update dalam berita, perubahan, dan perkembangan
projek, aktivitas, orang ataupun perisitiwa.
Walaupun percakapan dengan tatap muka langsung adalah hal utama
dalam interaksi sosial, penggunaan sosial media sudah meningkat
secara dramatis.
Banyak di antara kita yang telah menghabiskan waktu selama berjam-
jam dalam sehari berkomunikasi secara online.
Cara kita dalam melakukan kontak, stay in touch , kepada siapa kita
berhubungan, dan bagaimana kita mempertahankan hubungan teman
maupun keluarga, sudah sangat berubah.
Percakapan Langsung (Face-to-
Face Conversation) A : Hi there
B : Hi!
Berbicara adalah sesuatu yang tidak
memerlukan usaha yang besar dan menjadi A : All right?
kegiatan yang alami dari semua orang.
B : Good. Hows it going ?
Salam menyapa ini adalah hal yang biasa A : Fine, how are you ?
dalam sebuah percakapan.
B : Good.
Terjadilah suatu dialog yang berlangsung
dengan memberikan pertanyaan, lalu dilanjuti

dengan balasan, maupun pernyataan.
Ketika ingin mengakhiri suatu percakapan, A: Okay, I think I need to go to the
partisipan dari sebuah percakapan/dialog akan class now.
mengakhirinya secara implisit maupun
eksplisit. B: Oh, Okay. Talk to you later then.
Percakapan Langsung (Face-to-
Face Conversation) - 2
Menurut Harvey Sacks, yang pendapatnya diulas kembali di
buku Interaction Design, suatu percakapan mempunyai 3
peraturan yaitu:
1. Partisipan yang sedang berbicara akan memilih lawan
bicara dengan memberi pertanyaan, mengajak dia
beropini, maupun melakukan permintaan.
2. Partisipan lain akan mulai berbicara.
3. Partisipan yang memulai pembicaraan tadi akan
kembali memberi balasan dan melanjutkan
pembicaraan.
Percakapan Langsung (Face-to-Face
Conversation) - 3
Jika pendengar (partisipan 2) tidak ingin membalas 1. Partisipan yang sedang berbicara
partisipan yang sedang berbicara (partisipan 1), maka akan memilih lawan bicara
kemungkinan akan ada partisipan lain yang juga dengan memberi pertanyaan,
bersedia mendengar dan membalas partisipan yang mengajak dia beropini, maupun
sedang berbicara (partisipan 3). Disini peraturan no. 2 melakukan permintaan.
berlaku.
2. Partisipan lain akan mulai
Jika tidak ada yang bersedia mendengar, maka
berbicara.
partisipan yang sedang berbicara (partisipan 1) akan
melanjutkan pernyataannya sampai ada yang bersedia
3. Partisipan yang memulai
mendengar dan membalas. Disini peraturan no. 3
pembicaraan tadi akan kembali
berlaku.
memberi balasan dan melanjutkan
Hal ini akan terus terjadi secara rekursif sampai ada pembicaraan.
yang bersedia mendengar dan membalas.
Remote
Conversation

Telepon diciptakan pada abad ke-19,


memperbolehkan 2 orang untuk saling
berbicara dalam jarak jauh.
Beberapa teknologi telah diciptakan untuk
mendukung komukasi jarak jauh yang
sinkron seperti videophone, video chat,
VoIP
Idenya adalah menciptakan suatu
perangkat yang memperbolehkan orang-
orang untuk berinteraksi dengan sesama
sebagaimana halnya dengan dunia nyata
Remote Conversation - 3

Peserta rapat duduk di kursi dan saling


Di sini, sistem Hydra akan
melihat dan mendengarkan peserta
lainnya.
menggantikan peserta fisik dengan
Kesadaran ketika kita melihat dan perangkat khususnya.
mendengar adalah aspek penting dalam Perangkat khusus ini terdiri dari
sebuah percakapan yang alami. camera sebagai pengganti mata,
Tetapi, aspek penting ini sepertinya speaker sebagai pengganti mulut,
tidak terlihat di alat komunikasi video dan mic sebagai pengganti telinga.
zaman sekarang.
Remote Conversation - 3

Contoh lain, seperti Skype, SecondLife, VoIP, Facebook, Twitter,


Telepresence

Selalu ada saatnya ketika kita tidak dapat menghadiri


suatu acara, walaupun seberapa besar keinginan kita
untuk menghadirinya. Masalah ini telah menjadi pehatian
dalam perancangan teknologi telepresence.
Perancangan teknologi ini memperbolehkan seseorang
untuk memberikan sensasi kehadiran (seolah-olah mereka
hadir di lokasi) dengan memproyeksikan gerakan badan,
aksi, suara, dan ekspresi wajah di lokasi tersebut.
Telepresence - 2
Clearboard

Solusinya adalah menggunakan


Dua orang sedang menggambar di kaca ClearBoard. Pengguna dapat
dengan posisi saling berlawanan, menggambarkan apa saja di depan layar
tetapi bagaimana jika jarak di antara monitor pengguna lainnya yang berjarak
meraka jauh? jauh.
Telepresence - 3

HyperMirror
Telepresence - 4
Telepresence - 5

MAJIC
Co-Presence

Co-Presence adalah salah satu aspek pengembangan


teknologi yang memperbolehkan beberapa kelompok pada
satu tempat untuk berkolaborasi dengan lebih efektif.
Tujuan dari perangkat ini adalah memperbolehkan
beberapa kelompok orang pada suatu tempat untuk
berkolaborasi secara efektif ketika bekerja, belajar dan
bersosialisasi.
Contoh dari aplikasi co-presense adalah: Smartboards,
Surfaces, Wii dan Kinect.
Co-Presence - 2
Untuk mengerti bagaimana mendukung dan meningktakan kualitas co-
presence, kita harus melihat ke dalam mekanisme koordinasi
(coordination) dan kesadaran (awareness) yang telah digunakan
dalam interaksi langsung dan bagaimana aspek ini telah diadaptasi
dan diganti.

A. Koordinasi (Coordination)
Ketika sekelompok orang sedang bekerja bersama, mereka
saling berbicara, memberikan perintah, dan memberi tahu
perkembangan pekerjaannya kepada orang lain. Kadang-kadang,
mereka menggunakan gestur.
Co-Presence - 3
B. Awareness

Kesadaran artinya mengetahui siapa yang ada di sekitar, apa yang


sedang terjadi dan dengan siapa orang ini berbicara.

Jenis kesadaran yang lebih spesifik adalah kesadaran peripheral


(pheriferal awareness). Kesadaran peripheral ini merujuk pada
kemampuan seseorang dalam menjaga dan terus-menerus
merasakan apa yang sedang terjadi secara fisik maupun secara
konteks sosial, serta memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling
pandangan kita.
Co-Presence - 4

Kesadaran situasional (situational awareness) merujuk


kepada kesadaran akan apa yang sedang terjadi di sekitar
kita agar kita mengetahui bagaimana informasi, peristiwa
dan tindakan sendiri dapat mempengaruhi peristiwa yang
sedang berlangsung dan peristiwa yang akan datang.

Memiliki kesadaran situasional yang bagus, sangat berguna


dalam domain pekerjaan yang kaya akan teknologi, seperti
pengaturan lalu-lintas penerbangan
Co-Presence - 5
Lalu, bagaimana caranya teknologi yang dikembangkan
untuk kegiatan bersama dapat dirancang agar memenuhi
persyaratan mekanisme koordinasi dan kesadaran?

Salah satu contoh dari teknologi yang menggunakan aspek


koordinasi dan kesadaran adalah The Reflect Table.
Co-Presence - 6
Co-Presence - 7

SmartBoards
Co-Presence - 8
Kinect and Wii
Emergent Social Phenomena
Mobile Technologies telah mengubah cara kita untuk
berkomunikasi, terutama terhadap gaya hidup di mana komunikasi
dilakukan secara terus menerus dan rencana sehari-hari
disampaikan bolak-balik.
Juga sudah merupakan hal yang biasa bagi kita untuk mengambil
gambar/foto dari banyak aspek kehidupan kita sehari-hari dan
membagikannya dengan orang lain sebagai bentuk hubungan yang
akrab.
Contoh lain lagi, saling menukar telepon genggam dengan teman
dan mengambil foto bersama, lalu membandingkan hasil foto
tersebut (Kindberg et al, 2005)
Emergent Social Phenomena - 2

Internet juga telah mengubah cara kita untuk


mengakses berita dan mengetahui peristiwa
yang terjadi di sekitar kita.
1. Kompas sudah menerapkan koran digital
(Kompas ePaper) dan cuplikan berita yang
disajikan di Internet (Kompas.com)
2. LINE, aplikasi social messaging yang paling
terkenal di Indonesia bahkan meluncurkan
LINE NEWS Today sebagai alternatif lain
mengakses berita.
3. Menurut Jakpat.net yang melakukan
survei sebanyak 425 responden, dari umur
16-45 yang berkedudukan di Indonesia,
sebanyak 90% telah mengakses berita di
dalam Internet.
Kesimpulan

Manusia sebagai makhluk social tentunya tidak lepas dari


kegiatan sosialisasi dan komunikasi dengan sesama.
Ditemukannya telepon, video call, dan perangkat lainnya
tentu belum cukup dan harus ada perkembangan agar
kegiatan komunikasi menjadi lebih baik.
Konsep HCI mengutamakan user experience. Dalam hal ini
faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam interaksi sosial
adalah remote conversation, telepresence, co-presence,
dan melihat juga fenomena sosial sekarang.
Questions
&
Answers

Anda mungkin juga menyukai