Makalah Trisila
Makalah Trisila
Makalah Trisila
TRISILA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Lusila Andriani Purwastuti M.Hum
MANAJEMEN PENDIDIKAN S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
C. Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. Sejarah Trisila ............................................................................................................. 4
B. Trisila .......................................................................................................................... 4
C. Implementasi Trisila .................................................................................................... 5
D. Kelebihan dan Kekurangan Trisila .............................................................................. 8
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trisila merupakan sebuah konsep ideologi negara yang menjadi cikal bakal bagi
lahirnya Pancasila. Trisila pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1
Juni 1945 dalam diskusi dengan Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Konsep Trisila ini muncul sebagai alternatif opsional selain
Pancasila, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-
nilai yang terkandung dalam ideologi negara Indonesia.
Dalam pidatonya, Ir. Soekarno menjelaskan bahwa Trisila terdiri dari tiga sila utama,
yaitu sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan ketuhanan. Setiap sila ini mencerminkan
nilai-nilai persatuan bangsa, hak asasi manusia, dan keberagamaan. Meskipun Trisila
awalnya dianggap memiliki kelebihan karena kesederhanaannya dan fleksibilitasnya,
namun konsep ini juga menuai kontroversi dan kritik karena dianggap kurang mewakili
keragaman agama dan budaya Indonesia.
Dengan demikian, makalah ini akan mengulas secara mendalam tentang sejarah,
konsep, implementasi, kelebihan, dan kekurangan Trisila sebagai fondasi awal
terbentuknya Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang komprehensif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Trisila terbentuk?
2. Bagaimana pengertian Trisila?
3. Bagaimana implementasi dari Trisila?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Trisila?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah terbentuknya Trisila
2. Mengetahui pengertian Trisila
3. Mengetahui Implementasi dari Trisila
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Trisila
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Trisila
Trisila berawal dari pidato Ir. Soekarno pada saat berlangsungnya diskusi dengan
Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal
1 Juni 1945. Pada pidato itu Ir. Soekarno menjelaskan Pancasila sebagai prinsip bernegara
dan Trisila sebagai opsional lain bersamaan dengan Ekasila. Dalam pidato itu Ir.
Soekarno berkata kepada hadirin yang hadir bahwa jika saudara-saudara ada yang tidak
suka akan bilangan lima itu? Saya boleh peras sehingga menjadi tiga saja yaitu, sosio-
nasionalisme, sosio-demokrasi, dan ketuhanan.
Selain dari Trisila tersebut Ir. Soekarno juga menawarkan Ekasila yang merupakan
inti dan pijakan setiap kelompok dalam menegakkan Indonesia Merdeka yaitu adalah
Gotong Royong. Namun, Trisila dan Ekasila tersebut merupakan dasar negara Indonesia
yang bersifat opsional atau sebagai alternatif lain apabila para hadirin tidak setuju dengan
Pancasila. Hal ini dikarenakan Ir. Soekarno sendiri mengatakan bahwa perasaan Pancasila
menjadi Trisila, yang kemudian diperas lagi menjadi Ekasila yang hanya bersifat opsional
belaka.
B. Trisila
Pilar ideologis dari kelima sila Pancasila utamanya ditopang oleh "trilogi
ideologi", yaitu ideologi-ideologi berhaluan keagamaan; ideologi-ideologi berhaluan
kebangsaan (nasionalisme); dan ideologi-ideologi berhaluan sosialisme. Ketiga haluan
ideologis tersebut meski memiliki titik perbedaan, tetapi juga menemukan titik temu
dalam tiga prinsip dasar, yaitu sosio-religius, sosio-nasionalisme, dan sosio-demokrasi.
Sosio-demokrasi adalah demokrasi yang bermurah hati (sosius); penuh welas asih
dan lapang; demokrasi yang berorientasi keadilan sosial, yang tidak hanya menghendaki
partisipasi dan emansipasi di bidang politik, tetapi juga partisipasi dan emansipasi di
bidang ekonomi. Soekarno dalam pidatonya mengatakan bahwa "Demokrasi sejati jang
mencari keberesan politik dan ekonomi, keberesan negeri dan keberesan rezeki. Sosio-
demokrasi adalah demokrasi-politik dan demokrasi-ekonomi." Prinsip ini merupakan
perpaduan dari sila keempat dan kelima.
C. Implementasi Trisila
- Sosio Nasionalisme
- Sosio-Demokrasi
Selain itu, perlindungan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil
merupakan aspek penting dari implementasi sosio-demokrasi. Negara dan masyarakat
secara aktif memastikan bahwa setiap individu memiliki hak yang dijamin oleh
konstitusi dan hukum termasuk hak untuk berekspresi, berkumpul, berorganisasi, dan
memperoleh informasi. Upaya-upaya untuk mencegah dan menindak pelanggaran hak
asasi manusia juga menjadi bagian dari komitmen sosio-demokrasi di Indonesia.
- Ketuhanan
Namun demikian, Trisila juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, konsep ini
hanya merujuk pada gagasan pribadi Soekarno sehingga belum tentu mendapat dukungan
seluruh pendiri bangsa. Kedua, Trisila menuai kontroversi karena dianggap kurang
mewakili keragaman agama dan budaya Indonesia lantaran hanya mengakomodasi agama
Islam. Ketiga, Trisila dikritik kurang mampu merepresentasikan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa karena hanya mengandung nilai nasionalisme. Terakhir, jumlah sila
Trisila yang terbatas pada tiga dianggap belum cukup komprehensif untuk menjadi
ideologi negara yang menyatukan seluruh elemen bangsa.
Wedakarna, S. I. G. N. A., & Suyasa, M. W. (2022). Perdebatan Hari Lahir Pancasila, Trisila,
Dan Ekasila Berdasarkan Pemikiran Sukarno Dalam Perumusan Pancasila. Jurnal
Pembumian Pancasila, 2(1), 22-35.
Burlian, P. (2020). Pemikiran Soekarno Dalam Perumusan Pancasila. Doctrinal, 5(2), 143-
169.
Zai, R., Nurlatifa, N., Samsuri, S., & Suyato, S. (2024). Urgensi Filosofi Dasar-dasar
Indonesia Merdeka dalam Pendidikan Kewarganegaraan. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 7(3), 3403-3408.