Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN(PKL) SISWA


PADA
........................................................................

Disusun Oleh:
Nama : I MADE BAGUS WIDNYANA PUTRA
Kelas : XII TPM2
NIS/ NISN : 00539422960/21252

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK MESIN

SMK NEGERI 3 SINGARAJA


TAHUN 2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh:


Nama : I MADE BAGUS WIDNYANA PUTRA
Kelas : XII TPM2
NIS/NISN : 0053942960/21252
Konsentrasi Keahlian : TEKNIK MESIN

Menyetujui,

Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU/DI,


Ahkammurrahman, S.Pd Nyoman satria wbawa
NIP. 19831206 201503 1002

Ka. Program/Ka. Bengkel


Komang Agus Widiasa, s.pd., M.pd

NIP. 19790928 200902 1 002


BIODATA SISWA PKL

Nama : I MADE BAGUS WIDNYANA PUTRA

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Tempat/Tanggal Lahir : DENPASAR.18.DESEMBER.2005

NISN : 0053942960

Agama : HINDU

Kelas/Konsentrasi Keahlian : TEKNIK MESIN


Tempat PKL : SINAR LOGAM
Sekolah : SMKN3 SINGARAJA
Alamat Sekolah : JL. GEMPOL. BANYUNING. KEBUPATEN BULELENG. BALI
Alamat Rumah : GIANYAR. JL. PANTAI SABA. BLAHBATUH. SABA
Nomor Telepon/HP : 081236750425
Nama Orang Tua/Wali :
Ayah : I WAYAN SUBUR YASA
Ibu : I WAYAN ENI NOVIANTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke ida sang hyang widhi wasa. atas rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan
kegiatan PKL dan pembuatan laporannya.
Penulisan laporan ini merupakan satu di antara tugas praktik kerja lapangan (PKL) sebagai persyaratan tugas
akhir selama pembelajaran.
Dalam penulisan laporan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan PKL ini, khususnya kepada:
 Nyoman nilon, S.Pd., M.Pd. selaku kepala SMKN 3 SINGARAJA
 Ahkammurrahman, s.pd. selaku guru pembibing siswa pkl
 Nyoman satria wibawa selaku boss perusahaan CV.sinar logam
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu,
penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat khususnya bagi para pembaca.

Singaraja, .....................................

Siswa PKL

…………………………
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
BIODATA PESERTA PKL......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan PKL
D. Manfaat PKL
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah (Nama Perusahaan/Kantor)
B. Struktur Organisasi (pada Perusahaan/Kantor)
C. Letak Geografis (Nama Perusahaan/Kantor)
D. Prosedur Pekerjaan (Nama Perusahaan/Kantor)
BAB III KOMPETENSI HASIL PKL
A. Kompetensi yang dikerjakan
B. Bahan dan Alat PKL
C. Langkah-langkah
D. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat
E. Hasil Pelaksanaan PKL
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik yang
dilalui oleh siswa agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.
Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan serta meningkatkan
kemampuan yang dimiliki siswa. Terutama dengan tujuan untuk menjadikan siswa sebagai calon
tenaga kerja yang berkualitas dan bisa bersaing di dalam industri. Siswa bisa mempersiapkan
dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan
pengetahuan yang dimiliki. PKL dilaksanakan untuk membantu menghubungkan antara dunia
pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung kemajuannya. Terutama dari
pengalaman yang didapatkan oleh siswa selama menjalani masa PKL. Siswa bisa memenuhi
kewajibannya dalam bidang pendidikan sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia
kerja.

B. Dasar Hukum
C. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
D. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
E. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.
F. 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
G. 5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
H. 6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan
I. 7. Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta
Didik.
J. Tujuan PKL
Memberikan siswa pengalaman langsung mengenai dunia kerja merupakan

tujuan utama dari kegiatan PKL ini. Namun, ada tujuan lain diselenggarakannya

Praktik Kerja Lapangan bagi siswa SMK, antara lain:

 Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam


rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan nilai-
nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di
dunia kerja yang ditekuni.
 Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
 Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
 Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan
yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di
sekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja
(DUDI).
Melalui kegiatan PKL ini, pengalaman dan wawasan siswa mengenai dunia kerja

akan bertambah sehingga mereka dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk

memasuki dunia kerja yang sesungguhnya setelah lulus sekolah.

K. Manfaat PKL
1. Mengenalkan Siswa Pada Dunia Kerja
Manfaat PKL bagi siswa yang pertama adalah membantu dalam mengenal dunia kerja yang
sesungguhnya. Seperti halnya mengetahui realita yang ada di lapangan kerja baik industri maupun
usaha. Agar kelak siswa tidak lagi kaget dengan dunia kerja dan cepat beradaptasi.

2. Menambah Keterampilan
Selanjutnya adalah menambah keterampilan siswa yang ikut kegiatan PKL. Hal ini sangat penting,
karena dalam dunia kerja hanya orang yang berkompeten dan memiliki keterampilan profesional yang
akan diterima dalam dunia kerja.

3. Membentuk Pola Pikir


Manfaat PKL selanjutnya adalah membentuk pola pikir siswa agar mampu secara emosional
menghadapi dunia kerja. Pola pikir yang matang akan sangat membantu siswa ketika bekerja dalam
industri.

4. Menjalin Kerja Sama


Menjalin kerja sama baik dengan perusahaan atau tempat praktik akan bermanfaat bagi siswa maupun
sekolah. Dengan adanya kegiatan PKL, dapat menciptakan kerja sama yang baik antara sekolah dan
perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia industri.

5. Mempersiapkan SDM Berkualitas


Terakhir, manfaat PKL bagi siswa adalah membantu mempersiapkan SDM yang memiliki
keterampilan yang berkualitas. Perusahaan tentu akan membutuhkan sumber daya manusia yang
mumpuni di bidangnya.

Oleh sebab itu, para siswa diasah dan dibimbing agar bisa berkembang sesuai kebutuhan di era
teknologi. Bagusnya kualitas SDM tentu akan memberikan dampak baik bagi perusahaan.
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah (Nama Perusahaan/Kantor)


CV. sinar logam didirikan pada tahun 2000 dengan pemilik modal bernama Nyoman
satri wibawa dan keluarga nya bengkel ini terletak di daerah denpasar gatsu timur.

B. Struktur Organisasi (pada Perusahaan/Kantor)


C. Letak Geografis (Nama Perusahaan/Kantor)
Kecamatan Denpasar Timur termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi angin
musim sehingga musim kemarau dengan angin timur (Juni-Desember) dan musim hujan
dengan angin barat (September – Maret) dan diselingi oleh musim pancaroba. Suhu
rata-rata berkisar antara 24.4 – 31.4̊C dengan suhu maksimum pada bulan Januari,
sedangkan suhu minimum pada bulan Agustus.
Jumlah curah hujan di Kecamatan Denpasar Timur berkisar 0–406 mm dan rata-rata
97,1 mm. Bulan basah (curah hujan lebih dari 100 mm/bl) selama empat bulan dari
bulan Nopember sampai dengan Februari. Sedangkan bulan kering (curah hujan kurang
dari 100 mm/bl) selama 8 bulan jatuh pada bulan Maret sampai dengan Oktober. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari (406 mm) dan terendah terjadi bulan Oktober
(0 mm).
Kecamatan Denpasar Timur memiliki luas wilayah 22,32 Km² atau 2.232 Ha, terletak
disebelah timur Kota Denpasar yang terdiri dari 7 Desa dan 4 Kelurahan serta 54 Dusun,
33 Lingkunngan. Diantara keempat kecamatan di Kota Denpasar luas Kecamatan
Denpasar merupakan yang terkecil. Penggunaan tanah terbesar adalah untuk lahan
pekarangan yaitu sebesar 1.251 Ha, selanjutnya luas sawah 693 Ha, tegalan 144 Ha,
dan lainnya 143 ha. Adapun luas masing-masing Desa/Kelurahan di Kecamatan
Denpasar Timur adalah sebagai berikut:
Luas Wilayah Kecamatan Denpasar Timur Tahun 2013:

No Luas Wilayah
Desa/Kelurahan
.
(km²)
1. Desa Dangin Puri Klod 2,23

2. Desa Sumerta Klod 2,68

3. Desa Kesiman Petilan 2,84

4. Desa Kesiman Kertalangu 3,76

5. Desa Sumerta Kaja 0,52

6. Desa Sumerta Kauh 0,89

7. Desa Penatih Dangin Puri 3,12

8. Kelurahan Kesiman 2,43

9. Kelurahan Sumerta 0,50


10. Kelurahan Penatih 2,73

11. Kelurahan Dangin Puri 0,62

Kecamatan Denpasar Timur 22,31

D. Prosedur Pekerjaan (Nama Perusahaan/Kantor)

A. Sebelum Menghidupkan Mesin Bubut


1. Pemeriksaan pada level oli mesin bila oli berkurang lakukan penambahan

2. Periksa jika terjadi kebocoran

3. Periksa kondisi kekencangan V-Belt jika kendor

4. Periksa level coolant, jangan kekurangan cairan air pendingin

5. Periksa kondisi chuck pengikat benda kerja apakah terpasang dengan benar dan kuat

6. Pasang benda kerja pada chuck dengan kuat dan centerkan posisi benda kerja pada putaran mesin
agar benda kerja aman dan tidak terlepas pada saat di lakukan pembubutan untuk mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
7. Pasang pisau bubut pada tool dan posisikan sejajar atau center terhadap sumbu benda kerja yang
akan di bubut/pisau bubut yang di gunakan harus sesuai dengan jenis benda kerja yang akan di bubut.
8. Setting putaran (rpm) mesin sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan.

B. Sesudah Mematikan Mesin


1. Tekan tombol off untuk menghentikan putaran mesin

2. Lalu buka dan lepaskan benda kerja dari chuck

3. Kemudian, buka pisau bubut dari toolpos,bersihkan mesin-mesin dan beram karena proses
pembubutan untuk menjaga kebersihan dan siap di pakai lagi.
4. Lakukan pendinginan pada benda kerja dan pisau dengan cara menyirami dengan air pendingin
selama di lakukan pembubutan agar mendapatkan hasil yang baik dan pisau bubut tidak menjadi rusak
karena panas.

BAB III KOMPETENSI HASIL PKL

A. Kompetensi yang dikerjakan


Kolter blok mesin.
Apa Itu Korter Mesin?
Korter mesin adalah pengikisan bagian liner sampai piston sehingga menjadi lebih besar dari
ukuran standar. Pengikisan dilakukan menggunakan alat bernama pisau korter dan biasanya
dilakukan di bengkel bubut.
Pengikisan tersebut dilakukan sebagai langkah penyesuaian perubahan ring piston karena
dilakukannya modifikasi oversized. Perubahan ini biasanya dilakukan karena pemilik sepeda
motor kurang puas dengan tenaga yang dihasilkan dari pabrikan.
Diameter piston diubah dengan satuan nol koma yaitu 25, 50, 75, hingga 100. Contohnya
saja untuk piston yang standar dengan ukuran 51 mm dan akan dikorter dengan ukuran 25,
maka piston baru memiliki diameter 51,25 mm.
Dilihat dari ukuran diameter ring piston tersebut maka proses korter akan menyesuaikan.
Sehingga gap yakni jarak piston dengan boring lebih presisi dan tidak menimbulkan
kebocoran kompresi.

B. Bahan dan Alat PKL


Alat/komponen lainya.

Komponen pada Mesin Korter


Supaya melakukan korter dengan benar dan presisi, dibutuhkan alat berupa mesin yang
memiliki komponen penting di dalamnya. Anda yang mungkin berencana untuk melakukan
modifikasi juga perlu tahu komponen apa saja yang ada.
Komponen korter mesin adalah sebagai berikut ini:
1. Roda Gerinda
Disebut juga sebagai grinding wheel yang fungsinya adalah untuk mengasah pisau korter
dan digunakan sebelum proses korter berlangsung. Komponen ini akan diputar oleh dinamo
mesin korter dan mengasah secara otomatis.

2. Dinamo
Merupakan sistem kelistrikan pada mesin korter yang akan mengubah energi listrik menjadi
mekanik. Dinamo akan bekerja sebagai motor penggerak dari mesin.

3. Eretan
Setiap mesin korter memiliki komponen eretan yang fungsinya untuk naik turun spindle
secara manual.

4. Feed Clutch
Komponen ini berupa tuas yang letaknya di titik pusat eretan. Pengoperasiannya hanya perlu
ditarik dan diputar. Fungsinya sama seperti tuas otomatis di mesin bubut, hanya saja
gerakannya adalah ke atas dan ke bawah saja.
Kecepatan gerakan di mesin korter tidak bisa diubah-ubah layaknya mesin bubut.

5. Oil Plug
Mesin korter membutuhkan pelumas yang akan dimasukkan melalui sebuah lubang yang
ditutup dengan oil plug. Selama mesin digunakan, saluran tersebut harus ditutup dengan
benar dan rapat.

6. Mounting dan Clamping Assembly


Merupakan sistem pencekaman yang fungsinya adalah memasang benda kerja pada mesin
korter. Pencekaman ini memanfaatkan dua ring di bagian atas dan benda kerja.
Proses pemasangannya akan disesuaikan dengan sumbu utama dan cara menggeser benda
kerja saja.

7. Base Assembly
Komponen ini adalah kolom mesin yang fungsinya untuk menopang tempat kedudukan
seluruh bagian mesin. Contohnya saja spindel, tuas-tuas motor penggerak, roda gerinda
hingga semua pulinya.

8. Main Clutch
Komponen berupa tuas yang fungsinya untuk memasukkan perseneling sehingga nantinya
komponen spindle akan berputar.

9. Spindle
Sebuah komponen yang merupakan poros utama pada mesin, fungsinya adalah membuat
pisau korter berputar.

10. Machine Body


Komponen ini memiliki roda gigi untuk memindahkan tenaga putaran mesin dari kopling ke
arah poros propeller.

11. Boring bar Assembly


Komponen yang menjadi tempat spindle utama dan memiliki bantalan supaya spindle
berputar dengan baik. Pada bagian luarnya disebut dengan spindle sleeve dan tidak
berputar.
Fungsi dari komponen ini adalah membantu spindle menciptakan gerakan naik dan turun.

12. Feed Box


Bagian dari mesin korter sebagai penghubung antara spindle utama dengan spindle penekan
otomatis.

13. Rotating Knob


Sebuah knob yang fungsinya untuk memutar spindle dengan manual.

14. Positioning Limited Rod


Disebut juga dengan batang pembatas yang fungsinya adalah untuk membatasi panjang
pemakanan. Ujungnya akan menekan main clutch yang menonjol kemudian memutus
transmisi.

15. Boring Cutter


Bagian ini adalah alat pemotong pemakanan dalam proses korter.

C. Langkah-langkah
Tahapan pengerjaan.
1. Melakukan secara Berulang
Pengikisan tidak bisa dilakukan secara langsung namun harus berulang hingga diameter
liner silinder yang diinginkan tercapai. Jika tidak, ukuran yang dihasilkan justru jauh lebih
besar dan menimbulkan gap yang terlalu sempit.

2. Melakukan Kalibrasi pada Mesin


Penting sekali menerapkan kalibrasi yaitu pengaturan kembali pada mesin sehingga ketika
digunakan kembali ukuran yang dihasilkan tetap standar. Mesin yang digunakan terus
menerus akan menghasilkan ukuran yang berbeda, sehingga hasilnya tidak presisi.
Oleh karena itulah dibutuhkan kalibrasi pada mesin korter sehingga tidak terjadi kesalahan
ketika pengikisan.

3. Ukuran Celah Disesuaikan dengan Penggunaan


Anda juga perlu mempertimbangkan ukuran celah dalam milimeter antara piston dengan
dinding silinder. Contohnya saja pemakaian harian memiliki ukuran berbeda dengan motor
untuk drag race.

4. Tidak Lupa Menerapkan Teknik Pemolesan


Mekanik juga harus memoles dinding liner yang sudah dikorter sehingga permukaannya jauh
lebih halus. Tujuannya agar dinding sesuai dengan standar pabrikan yang akan
mempengaruhi kelancaran pergerakan piston.
Korter adalah perubahan ukuran pada dinding liner yang harus diperhatikan secara
terperinci. Anda tidak bisa melakukannya di bengkel bubut sembarangan namun hanya di
mekanik yang terpercaya.

D. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat


1.faktor penunjang
Faktor pendukung a. Fasilitas tempat dan karyawan serta pembimbing yang
mendukung penuh peserta magang. b. Keleluasaan yang 100% diberikan kepada
peserta magang untuk pekerjaan pekerjaan tertentu yang tidak beresiko dan sudah
dipastikan kompetensi dikuasai peserta magangdan tentu saja dibawah bimbingan dan
pengawasan pembimbing.
2.faktor penghambat
Faktor penghambat a. Peserta magangbukan karyawan dari tempat magang, jadi walau
bagaimana pun tidak dapat leluasa bekerja layaknya karyawan. b. Jam terbang/
pengalaman yang masih sedikit dimiliki peserta magang, sehingga mempengaruhi
kecepatan dalam bekerja dibandingkan karyawan workshop tempat magang.
E. Hasil Pelaksanaan PKL
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini, sangat banyak
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita
diajarkan bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika prakerin, teori itu
akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan
(Praktek). Pada intinya, kegiatan Prakerin sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut
sebagai pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat
sudah berkecimpung dalam dunia kerja.

B. Saran
Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan Prakerin ini masih banyak
kekurangan. Namun kami telah berusaha melaksanakannya secara
maksimal. Selain itu, laporan Prakerin ini juga masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran yang membangun sangat kami perlukan guna
memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai