Anda di halaman 1dari 32

PENEGAKAN HUKUM

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


( MATA KULIAH HKI FH UGM )

Rendi Yudha Syahputra


Praktisi dan Pemerhati Hukum
SISTEMATIKA

I. PENDAHULUAN
II. ASPEK- ASPEK UTAMA HKI
III. PENEGAKAN HUKUM HKI
IV. TUGAS

2
I. PENDAHULUAN

3
Keadilan adalah destinasi akhir dari penegakan
hukum. Ketika suatu penegakan hukum berakhir dengan
ketidakadilan, tentu ada yang tidak genap dalam proses
penegakan hukum tersebut. Ada berbagai macam faktor
yang menjadi penyebab, diantaranya adalah kesalahan
dalam menerapkan hukum. Kesalahan ini jamak terjadi
akibat pemahaman yang kurang baik terhadap hukum itu
sendiri. Jika memang keadilan merupakan tujuan akhir,
maka titik keberangkatan terbaik adalah dimulai dari
kesempurnaan dalam memahami ilmu hukum.

©Rendi Yudha Syahputra 2021


Mengartikan atau menterjemahkan suatu aturan
adalah bagian yang sangat krusial dalam praktik. Hal
yang sering terlupakan dalam praktik adalah menyadari
bahwa suatu aturan merupakan bagian dari aturan-
aturan lainnya, sehingga menterjemahkannya pun tidak
bisa sesuka hati. Menemukan hukum yang tepat
(rechtsvinding) terhadap suatu peristiwa, perlu
memperhatikan asas-asas dan menggunakan metode-
metode tertentu seperti penafsiran/ interpretasi dan
argumentasi sebagaimana mestinya. Tanpa adanya hal
tersebut, penegakan hukum cenderung tidak akan
pernah adil.
5

©Rendi Yudha Syahputra 2021


II. ASPEK-ASPEK UTAMA
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL

6
A. SISTEMATIKA NORMA HUKUM HKI
KUH PERDATA

Pasal 499 KUH Perdata


“Menurut undang-undang, barang adalah tiap benda dan tiap hak yang dapat
menjadi hak milik”.

Pasal 503 KUH Perdata


“Ada barang yang bertubuh dan ada barang yang tak bertubuh”.

Pasal 529 KUH Perdata


“yang dimaksud dengan besit adalah kedudukan menguasai atau menikmati
suatu barang yang ada dalam kekuasaan seseorang secara pribadi atau
dengan perantaraan orang lain, seakan-akan barang itu miliknya sendiri”

Pasal 570 KUH Perdata


“Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu barang secara lebih leluasa dan
untuk berbuat terhadap barang itu secara bebas sepenuhnya, asalkan tidak
bertentangan dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan
oleh kuasa yang berwenang dan asal tidak mengganggu hak-hak orang lain”. 7
UU HAK CIPTA

Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta


“Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan”.

UU MEREK & INDIKASI GEOGRAFIS

Pasal 1 angka 5 UU Merek & Indikasi Geografis


“Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pemilik merk yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merk tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain
untuk menggunakannya”.

Pasal 1 angka 7 UU Merek & Indikasi Geografis


“Hak atas Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada pemegang hak indikasi geografis yang terdaftar, selama reputasi,
kualitas dan karakteristik yang menjadi dasar diberikannya perlindungan atas
Indikasi Geografis tersebut masih ada”. 8
UU PATEN

Pasal 1 angka 1 UU Paten


“Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada
pihak lain untuk melaksanakannya”.

UU DESAIN INDUSTRI

Pasal 1 angka 5 UU Desain Industri


“Hak Desain Industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut”.

UU DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Pasal 1 angka 6 UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu


“Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya 9
untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut”.
UU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

Pasal 1 angka 2 UU Perlindungan Varietas Tanaman


“Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan
negara kepada pemulia dan/ atau pemegang hak perlindungan varietas
tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu”

UU RAHASIA DAGANG

Pasal 1 angka 2 UU Rahasia Dagang


“Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul
berdasarkan undang-undang ini”.

10
KESIMPULAN SISTEMATIKA NORMA HUKUM HKI

 Hak kekayaan intelektual adalah hak eksklusif


terhadap penggunaan karya cipta, merek, paten, dll
dalam jangka waktu tertentu.
 Eksklusifitas terhadap karya cipta, merek, paten dll
merupakan keadaan dapat menikmati dan menguasai
dengan sepenuhnya (memonopoli) karya cipta, merek,
paten dll tersebut.
 Keadaan menguasai sepenuhnya terhadap suatu
benda merupakan tanda/ ciri dari hak kebendaan yang
bersifat mutlak.
 Hak Kekayaan Intelektual merupakan turunan atau
perluasan dari Hak Kebendaan dalam Hukum Perdata.
11

©Rendi Yudha Syahputra 2021


ILUSTRASI SISTEMATIKA NORMA HUKUM HKI

PERDATA

ORANG KELUARGA BENDA WARIS PERIKATAN

TIDAK
BERWUJUD
BERWUJUD

HKI LISENSI

12

©Rendi Yudha Syahputra 2021


B. SISTEMATIKA HUKUM PIDANA HKI
DOKTRIN

Frank von List


“Hukum pidana itu merupakan substitusi dari ranah hukum lainnya”.

G.E. Mulder
“Hukum pidana merupakan lingkaran terluar dari hukum yang harus
diberlakukan”.

Merkel
“Tempat hukum pidana adalah selalu subsider terhadap upaya
hukum lainnya”.

Modderman
“Pidana adalah dan akan tetap harus dipandang sebagai ultimum
remidium” 13
YURISPRUDENSI

Hoge Raad 23 Mei 1921 (elekstrische arrest)


“… Pasal ini (pencurian) bertujuan untuk melindungi harta kekayaan
seseorang dengan tidak menjelaskan apa yang dimaksudkan
dengan “sesuatu benda”. Termasuk ke dalam pengertiannya adalah
juga tenaga listrik …”

Memorie van Toelichting (MvT) Wetboek van Strafrecht


“… benda-benda yang menjadi objek pencurian adalah benda-benda
bergerak (roerend goed) dan benda-benda berwujud (stoffelijk goed)
…”

KUH PIDANA

Pasal 92 bis KUH Pidana


“Yang dikatakan pedagang, yaitu orang yang menjalankan
perusahaan” 14
UU Persetujuan Pembentukan WTO

Pasal 1 UU Pengesahan Agreement Establishing The World


Trade Organization
“Mengesahkan Agreement Establishing The World Trade
Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan
Dunia) beserta Lampiran 1, 2, dan 3 persetujuan tersebut, yang
salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggris serta terjemahannya
dalam bahasa Indonesia dilampirkan, sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari undang-undang ini”.

TRIPs AGREEMENT

Section 5 (criminal procedure), Article 61 TRIPs Agreement


“…Members may provide for criminal procedures and penalties to be
applied in other cases of infringement of the intellectual property
rights, in particular where they are committed willfully and on a 15
commercial scale.”
UNDANG-UNDANG HKI

Tindak Pidana Hak Cipta (Pasal 112 s.d. 119 UU Hak Cipta)
Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
pemegang Hak Cipta dan digunakan secara komersial.

Tindak Pidana Merek & Indikasi Geografis (Pasal 100 s.d. 102
UU Merk & Indikasi Geografis)
Merumuskan perbuatan pidana, yaitu dengan tanpa hak,
menggunakan Merek atau Tanda Indikasi Geografis pemegang Hak
Merek & Hak Indikasi Geografis yang digunakan untuk produksi dan/
perdagangan.

Tindak Pidana Paten (Pasal 161 s.d. 164 UU Paten)


Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
pemegang Paten. 16
Tindak Pidana Desain Industri (Pasal 54 UU Desain Industri)
Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
pemegang Hak Desain Industri.

Tindak Pidana Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Pasal 42 UU


Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu)
Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Tindak Pidana Perlindungan Varietas Tanaman (Pasal 71 UU


Perlindungan Varietas Tanaman)
Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
pemegang Hak PVT.

Tindak Pidana Rahasia Dagang (Pasal 17 UU Rahasia Dagang)


Menunjuk pada perbuatan yang melanggar hak-hak perdata
17
pemegang Rahasia Dagang.
KESIMPULAN SISTEMATIKA HUKUM PIDANA HKI

 Tindak pidana merupakan pelanggaran terhadap suatu


norma yang diancam dengan sanksi pidana.
 Norma yang diancam dengan sanksi pidana, diambil/
berasal dari norma yang berada dalam hukum
perdata, hukum administrasi negara, hukum tata
negara, hukum adat, hukum siber dan lain sebagainya.
 Memahami norma dalam tindak pidana, perlu
memahami norma asalnya.
 Tindak Pidana Hak Kekayaan Intelektual berasal dari
norma Hak Kekayaan Intelektual yang berada dalam
rumpun Hukum Perdata.
18

©Rendi Yudha Syahputra 2021


ILUSTRASI SISTEMATIKA HUKUM PIDANA HKI

HUKUM PIDANA

NORMA
HUKUM + SANKSI
PIDANA

TATA
NEGARA ADMINISTRASI ADAT
PERDATA
NEGARA

HKI

19

©Rendi Yudha Syahputra 2021


C. SENGKETA HKI

KUH PERDATA

Pasal 1243 KUH Perdata


“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya
suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah
dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat
diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu
yang telah ditentukan.”

Pasal 1365 KUH Perdata


“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
bagi orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu
karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”
20
KESIMPULAN SENGKETA HKI

 Pada suatu sengketa, orang menjadi terikat (memiliki


hubungan hukum) dengan orang lain karena suatu
perbuatan melanggar hukum atau karena memang
telah ada perjanjian sebelumnya.
 Sengketa Hak Kekayaan Intelektual bisa lahir karena
perbuatan melanggar hukum atau wanprestasi dalam
suatu perjanjian.

21

©Rendi Yudha Syahputra 2021


ILUSTRASI SISTEMATIKA SENGKETA HUKUM HKI

HUKUM PERDATA

PERJANJIAN WANPRESTASI

KUH Perdata

PERIKATAN UU Hak Cipta

UU Merek & Indikasi Geografis


PERBUATAN
UNDANG- MELANGGAR/
UU Disain Grafis
UNDANG MELAWAN
HUKUM
UU Disiain Tata Letak Sirkuit

UU Rahasia Dagang

UU Lain …

22

©Rendi Yudha Syahputra 2021


PELANGGARAN YANG TERMAKLUMI DALAM HKI

Pasal 43 s.d. 49 UU Hak Cipta


“Pembatasan Hak Cipta”

Pasal 14 s.d. 16 UU Paten


“Pemakai Terdahulu”

Pasal 9 ayat (2) UU Disain Industri


“Pengecualian”

Pasal 8 ayat (2) UU Disain Tata Letak Sirkuit Terpadu


“Pengecualian”

Pasal 10 ayat (1) UU Perlindungan Varietas Tanaman


“Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak PVT”
23
III. PENEGAKAN HUKUM
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL

24
A. SKEMA PENEGAKAN HUKUM HKI

SANKSI
ADMINISTRASI

BUKAN
PERISTIWA
HUKUM
PERBUATAN
MELANGGAR
HUKUM HKI
SANKSI
PERISTIWA
PERDATA
HUKUM HKI
WANPRESTASI
HKI
PERISTIWA
HUKUM
LAIN SANKSI
PIDANA

25

©Rendi Yudha Syahputra 2021


B. ACARA PERDATA HKI

APS & ARBITRASE


PERADILAN

MEDIASI SIDANG

PUTUSAN
PUTUSAN PERDATA
PERDAMAIAN
ARBITRASE

PUTUSAN DUGAAN
PEMIDANAAN PERBUATAN
MELANGGAR MEDIASI SIDANG
PERISTIWA HUKUM HKI
HUKUM HKI
SANKSI
PERDATA

WANPRESTASI PENETAPAN
HKI SEMENTARA

26

©Rendi Yudha Syahputra 2021


C. ACARA PIDANA HKI

PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN


PENUNTUTAN
SANKSI
PENETAPAN PIDANA
SEMENTARA PERADILAN
DUGAAN
PERBUATAN
PERISTIWA KUMPUL
KONSTANTIR SIDANG
MELANGGAR BUKTI
HUKUM HKI HUKUM HKI

PUTUSAN PENGADUAN
SANKSI PUTUSAN
PERDATA PERDATA
PEMIDANAAN

SANKSI PUTUSAN
ADMIN BEBAS

BUKAN PELIMPAHAN PUTUSAN


PERBUATAN PELIMPAHAN LEPAS
MELANGGAR PENGHENTIAN
HUKUM HKI PENGHENTIAN

Penyelidikan: Mencari dan menemukan peristiwa yang diduga tindak pidana HKI
Penyidikan: Mencari dan mengumpulkan bukti tindak pidana HKI 27
Penuntutan: Pelimpahan dan permintaan untuk memeriksa dan memutus perkara tindak pidana HKI di persidangan
Peradilan: Memeriksa dan Memutus perkara tindak pidana HKI

©Rendi Yudha Syahputra 2021


IV. TUGAS

28
PERISTIWA

1. MALAKA adalah seorang arsitek. Dia mengunduh software


DESAINRUMAH yang tersedia gratis di suatu website untuk
mendisain sebuah rumah. Kemudian MALAKA menggunakan
software tersebut untuk membuatkan disain rumah pesanan
dari SYAHRIR. Selanjutnya MALAKA memperoleh bayaran
mahal atas disain rumah tersebut karena dinilai sangat indah
oleh SYAHRIR. Di tempat yang lain, DE GRAEF selaku
pencipta software DESAINRUMAH, mengetahui hal tersebut.
Dia tidak terima karena merasa tidak pernah menggratiskan
unduhan atas software tersebut dan mengetahui MALAKA
mendapat keuntungan besar dari penggunaan software
tersebut.

• Apakah perbuatan MALAKA merupakan pelanggaran Hak


Cipta?
• Upaya apa yang sepatutnya dilakukan oleh DE GRAEF
terkait dengan perbuatan MALAKA? 29
PERISTIWA

2. SOEPRATMAN adalah seorang pencipta lagu berjudul


INDONESIA EMAS dan lagu tersebut sangat populer. Suatu
hari SOEPRATMAN melihat lagu INDONESIA EMAS
dibawakan oleh ARIEF pada suatu acara amal. SOEPRATMAN
merasa tidak terima karena ARIEF tidak meminta izin terlebih
dahulu dalam membawakan lagu INDONESIA EMAS. Apalagi
diketahui bahwa donasi yang terkumpul dalam acara tersebut
sangat besar.

• Apakah perbuatan ARIEF merupakan pelanggaran Hak


Cipta?
• Upaya apa yang sepatutnya dilakukan oleh SOEPRATMAN
terkait dengan perbuatan ARIEF?

30
Format penulisan:
1. Berbentuk elektronik (pdf)
2. Memuat dasar hukum, analisis, kesimpulan &
saran
3. Mencantumkan nama dan NIM, adagium
favorit dan cita-cita setelah lulus dari Fakultas
Hukum
4. Dikumpulkan secara elektronik ke Bu Dina

31
TERIMA KASIH

Kita hidup di dunia, bukan untuk mencari uang


Kita hidup di dunia, untuk saling berbagi rasa
Kita hidup di dunia, untuk dapat rasakan cinta
Kita hidup di dunia, untuk bahagia bersama

- Komunitas Jees -

Anda mungkin juga menyukai