Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN

(PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI DAN


PERBEDAAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA)
Disusun guna memenuhi tugas pelajaran
Guru Mata Pelajaran:
Tepi Fahrulrozi S.Kom

Di Susun Oleh:
Dinda Putri Yudianti
Lilis Suryati Hasanah
Teguh Padilah
Kelas : XII TKJ 3

YAYASAN PENDIDIKAN SMK ALOER


WARGAKUSUMAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ALOER
WARGAKUSUMAH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Tefi Fahrulrozi sebagai
Guru Mata Pelajaran TLJ (Teknologi Layanan Jaringan) yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

DAFTAR ISI

2
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I iv
PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II:
PEMBAHASAN ........................................................................................
BAB III:
PENUTUP .....................................................................................................
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

.
BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi Informasi merubah sesuatu dengan cepat. Teknologi informasi yang


merupa- kan perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi,
mengganti paradigma in- dustrial menjadi paradigma post-industrial yang

3
berarti juga merubah perilaku lingkunganbisnis atau pebisnis, yang berarti
bahwa teknologi informasi memperoleh kedekatan anta ra pebisnis dengan
pelanggannya, karena ini mempersingkat jarak dan waktu sehinggaakan
mengurangi kesenjangan jarak dan waktu permintaan konsumen dan
pemenuhan ke- butuhannya. Dengan adanya perubahan dalam lingkungan
bisnis ini, akan menyebabkanperubahan dalam bentuk pengambilan keputusan
manajemen yang berarti bahwa strukturorganisasi dengan adanya teknologi
informasi ini menuntut suatu struktur yang cepatterbentuk dan terbentuk
kembali sebagai akibat adanya perubahan yang cepat.Sejarah perkembangan
ekonomi terbagi menjadi tiga era yaitu era pertanian(agricultural era), era
industrial (industrial era), dan era informasi (information era)(Robert K. Elliot,
1992). Sebelum tahun 8000 sebelum masehi, orang hidup dari berburu,meramu,
memancing, sehingga mereka makan dari apa yang diperolehnya dan berpin-
dah–pindah (nomaden). Kemudian 10.000 tahun sesudahnya sampai tahun
1650, mulai lah era yang disebut era pertanian dengan dimulainya hidup
menetap dan menanami lahan pertanian. Mulai tahun 1650 dimulailah era
industrial dengan diketemukannya mesin uapyang membantu tenaga manusia
di pabrik yang merubah bahan mentah menjadi bahan ja- di, pertumbuhan
kota dimana pabrik berada, meluasnya pasar industri. Pada tahun
1955diketemukan transistor dan instalasi komputer komersial pertama
(meskipun komputerpertama menggunakan vacuum tubes yang
menggabungkan komputer dengan semi kon- duktor) dimulailah era informasi.
Pada era informasi, penggerak sistem bukan manusiaseperti era pertanian atau
mesin dalam era industrial, tetapi informasi.Sistem akuntansi pada era
industrial ini hanya mempertimbangkan kekayaan atauaktiva berwujud,
menitik beratkan pada produk, akuntansi dicatat pada saat terjadinya,dan
organisasi yang berbentuk hirarki. Sedang sistem akuntansi era ketiga adalah
menitikberatkan pada perubahan sumber daya dan proses. Karena manager era

4
informasi harusmerubah bentuk organisasi yang mempermudah pelaksanaan
sumber daya dan proses.Sumber daya dan kewajiban yang diukur dalam sistem
era ketiga harus juga berubah,sehingga sistem akuntansi era ketiga harus
memungkinkan bentuk organisasi yang ber- bentuk jaringan (network) yaitu
suatu bentuk organisasi yang memungkinkan anggotauntuk bergerak cepat,
besar dan akhirnya hilang. Sumber daya yang menggerakkan per- usahaan era
ketiga adalah informasi yang merupakan asset, seperti juga asset yang lainyaitu
penelitian dan pengembangan, manusia, pengetahuan, data, dan kapasitas
untuk ino- vasi. Asset ini tidak terlihat pada neraca era kedua.Sistem akuntansi
era ketiga harus menyajikan informasi pada waktu yang sebenarnya(real time)
dalam bisnis dengan tidak menunggu sampai terjadinya peristiwa baru kemu-
dian mencatatnya. Dalam praktek, banyak perusahaan yang seluruhnya
menggunakankomputer pabrik intergrasian yang merupakan kegiatan proses
kontinyu. Nilai tambahyang luar biasa ini, adalah bisa melihat barang dalam
proses yang ada dalam shoop floor(tempat produksi) per minggu atau per bulan
tanap adanya penghitungan barang secaramanual dan dengan cara
menghentikan seluruh
kegiatan.

BAB II
PEMBAHASAN
TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI BERBASIS LUAS

Teknologi Telekomunikasi diperlukan dalam era ketiga, sehingga sistem akuntansi


bisa dija lankan. Teknologi informasi memungkinkan perusahaan era ketiga untuk
mengumpulkan,menganalisis, melaporkan, dan menyebarkan informasi tipe baru:

5
( Robert Elliott, 1992 )  Automated Data Capture :Ini adalah keuntungan yang besar
yang ditawarkan oleh teknologi informasi,kesempatan untuk merancang interface
customer, karyawan, suplier dengan jalaninteraksi data yang dicapture secara
automatis.  Instantaneous Acces and Processing :Ini merupakan keuntungan
dimensi waktu teknologi informasi. Sistem akuntansi eraketiga harus memungkinkan
untuk menganalisis dan bereaksi ke data pasar padawaktu yang sesungguhnya atau
real time. Data dan analisis harus bisa diacces olehpengguna atau user segera.

102 Ekuitas Vol.4 No.2 Juni 2000 : 101-110 Geographical Freedom :Ini merupakan
dimensi ruang dari keuntungan teknologi informasi. Sistem akuntansiera ketiga harus
ditujukan pada semua aspek perusahaan tanpa mengesampingkandaerah yang
terpencil yang berarti bahwa informasi dari manapun dalam perusahaandapat diacces
oleh manajer dengan segera.  Fully Versatile Analysis and Reporting :Teknologi
informasi memungkinkan sistem akuntansi era ketiga untuk melaksanakananalisis
baru dan melaporkan format baru seperti yang dibutuhkan. Manajer perusa- haan era
ketiga harus mempunyai data yang dilaporkan dalam cara yang diminta, jugajika
laporan tidak pernah diminta sebelumnya.  Capacity For Additional Data
Types :Teknologi informasi memungkinkan manajer untuk menambah informasi baru
ke sis tem informasi baru tanpa merancang ulang seluruh struktur.  Acces To
External Data Bases :Teknologi informasi bisa memungkinkan sistem akuntansi era
ketiga untuk membukadata base eksternal. Banyak informasi yang dibutuhkan pada
sistem akuntansi eraketiga mengenai pesaing dan gambaran pasar lain.Juga informasi
akan bisa digunakan dari data base masyarakat dan harus diatur sesuaipermintaan
manajemen.Teknologi memang diperlukan untuk membentuk sistem akuntansi era
ketiga, tetapi tidakcukup hanya itu. Teknologi yang digunakan dalam sistem harus
didesaign untuk dapatmelayani kebutuhan perusahaan, harus menggambarkan visi
perusahaan dan strategi ma- nagerial, dan harus integral untuk struktur, style dan
tujuan perusahaan. Maka kapabilitasteknologi harus dimanage secara efektif sehingga

6
bisa mendorong perubahan perilakuseseorang yang memanfaatkan teknologi untuk
persaingan yang menguntungkan.Teknologi informasi bisa menyebabkan pergeseran
cara praktik dan perubahan caraberpikir, misalnya jika sebelumnya dalam praktik
bisnis optimal sering kali dianggapprinsip utama, hal ini bisa ditunjukkan dengan
perubahan prinsip optimal yaitu dengankehadiran teknologi informasi telah membuat
prinsip ini dipertanyakan lagi yaitu bukanoptimalisasi yang memegang peranan
penting, melainkan inovasilah yang memegangkunci. Begitu cepatnya inovasi demi
inovasi sehingga optimalisasi dengan sebuah inovasimudah dipatahkan oleh
optimalisasi dengan inovasi berikut, sehingga dengan adanyainovasi baru yang
berkembang dengan cepat membuat prinsip optimalisasi bukanmenjadi tolok ukur
keberhasilan suatu usaha.Teknologi informasi di bidang komputer berkembang
dengan sangat pesat, mulai darikemajuan di bidang cost/performance dari komputer,
arsitekturnya yang dikenal denganclient/server, penampilan yang membuat teknologi
informasi semakin mudah digunakan,

Teknologi Informasi dan Perkembangannya 103media penyimpanannya yang
berkapasitas lebih besar dan lebih dapat diandalkan, kema juan dibidang artificial
intellegence sampai penampilan secara fisiknya yang semakinkecil dan portable.
Secara teknis kemajuan di bidang teknologi informasi sudah tidak di ragukan lagi,
akan tetapi mampukah perusahaan memanfaatkannya secara optimal, inibukan
merupakan pekerjaan yang mudah dan kompleks. Dalam
mengimplementasikanteknologi informasi perlu adanya keseimbangan 5 elemen
sistem informasi yaitu : hard- ware, software, sumber daya manusia, data dan
fasilitas/prosedur (termasuk strategi ).Internet yang merupakan salah satu hasil
teknologi informasi adalah sumber dayainformasi yang mampu menjangkau seluruh
dunia. Begitu luas dan besarnya sumber dayainformasi tersebut, sehingga tidak ada
satu orangpun, satu organisasipun, atau bahkan sa tu negarapun yang mampu
menangani sendiri. Namun demikian internet bukan hanyasekedar jaringan dan daya

7
guna internet bukan dari komputernya itu sendiri tetapi darisumber daya informasi
yang diperoleh dari internet. Komputer adalah dalam hubungan- nya dengan internet
penting karena komputer melakukan pekerjaan memindahkan datadari satu tempat ke
tempat yang lain, dan mengeksekusikan program–program yangmemberi kesempatan
mengakses informasi.Internet bisa dipandang sebagai perpustakaan global, sehingga
seluruh pemakai dapatberpartisipasi dalam segala waktu ( internet tidak pernah
tutup ), selain itu tidak perdulisiapa pemakainya, internet selalu menerima dan
internet tidak pernah melihat bagaimanaseseorang berpenampilan, internet tidak
memandang apa warna kulit seseorang, apaagama yang dianutnya, dimana tinggal,
apa status sosial. Internet memberi kesempatanpada pemakainya di seluruh dunia
untuk berkomunikasi dan menaikkan sumber dayainformasi tersebut. Seseorang dapat
berkomunikasi dengan pemakai lain di seluruh duniadengan mengirim dan menerima
electronic-mail (e-mail) atau dengan membentukhubungan dengan komputer lain dan
memasukkan pesan–pesan dari dan ke komputertersebut. Seseorang dapat memakai
bersama–sama sumber informasi dengan berpartisi- pasi dalam kelompok diskusi atau
dengan menggunakan program dan sumber daya infor- masi yang tersedia secara
gratis. Dalam internet akan berkomunikasi dengan orang–orangdari negara–negara
yang berbeda, bekerja sama dan memakai bersama–sama sumber da- ya informasi.
Orang memakai bersama waktu mereka, usaha mereka, dan karya mereka.Internet
adalah gambaran dinamis bahwa manusia mampu berkomunikasi secara bebasakan
memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri. Sumber daya in
formasi ada karena beberapa orang dan beberapa kelompok memberikan waktu,
usahadan karya mereka, mereka mempunyai ide, menyusunnya, menciptakan sesuatu
yang ber- guna, dan membuatnya tersedia untuk setiap pemakai di seluruh dunia. Ini
merupakanpertama kali dalam sejarah manusia dalam jumlah yang tidak terbatas
dapat berkomuni- kasi secara cepat dan mudah, serta tidak membedakan apapun
tentang manusia.Teknologi Informasi, disamping memberi banyak manfaat dalam
bisnis, manajemenharus menyadari adanya resiko dan ancaman kerugian dari

8
teknologi informasi, oleh ka rena itu para manajer perlu berhati–hati dalam
memformulasikan rencana/strategi penggunw teknologi informasi serta dalam
pelaksanaannya. Teknologi Informasi seringkalidigunakan dalam peningkatan
produktifitas dalam perusahaan, namun begitu ada bebera- pa hal yang dapat
menyebabkan tertundanya sukses dalam pemanfaatan teknologiinformasi yang bisa
diuraikan sebagai berikut :  Biaya tinggi : Dibandingkan dengan harga peralatan
tua, seperti mesin ketik, lemaripenyimpanan, walaupun sudah mendapat potongan
harga, komputer pribadi buatanlokal masih tetap lebih mahal.  Proses penguasaan
teknologi yang lambat.  Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan masalah
incompatibility.  Hambatan dari pekerjaan, masih sering terjadi keadaan dimana
kumpulan pekerjamenolak masuknya peralatan serba otomatis.  Masih banyaknya
teknologi informasi yang kurang handal yaitu hardware yangmendadak rusak atau
software yang masih banyak error.  Kurang siapnya organisasi dalam manajemen
perubahan, pengambilan keputusan,koordinasi dan lain–lain.  Manajemen yang
keliru : Penggunaan komputer oleh manajemen seringkali masihkurang tepat : kurang
dimanfaatkan, terlalu banyak pemakaian atau pemakaian untuktujuan yang kurang
tepat.  Ketidak keterpaduan antara desaign perangkat lunak dengan penggunaan
danpemakaiannya.3. BISNIS E – COMMERCE DI INDONESIADalam artikel ini,
penulis memfokuskan pada electronic-commerce atau e-commerce
danperkembangannya di Indonesia yang merupakan salah satu contoh manfaat
teknologiinformasi yang menggunakan internet. E-commerce merupakan bentuk lain
perdaganganyang tradisional yang menawarkan barang secara fisik. Dengan semakin
banyaknyasupplier yang menawarkan di mall atau toko, supplier bisa
mengembangkan dan meng- ganti cara lain dalam menawarkan produknya dengan
memanfaatkan teknologi informasiyang berbasis komputer yaitu dengan
memanfaatkan internet.E-commerce merupakan cara baru bagi pebisnis dalam
melakukan bisnis, sehingga inibukan cara atau alat untuk mendapatkan penghasilan
atau penghematan biaya, jika hasilyang diperoleh dengan digunakannya e-commerce

9
adalah menambah penghasilan ataumengurang penghasilan, maka ini merupakan
dampak yang positif penggunaan e-com- merce. Keuntungan yang paling utama
dalam penggunaan e-commerce adalah bahwa pa- sar yang mampu dijangkau tidak
hanya pasar lokal tetapi pasar secara global, yang tidakterbatas oleh waktu, geografis,
pelaku, sehingga transaksi dapat dilakukan kapan saja,dimana saja dan siapa saja.
informasi banyak menghadapimasalah terutama masalah mengenai tingginya kos
yang berhubungan dengan teknologitersebut, di pihak lain ada pendapat yang
menyatakan bahwa bisnis yang mengandalkanteknologi informasi tidak selalu
membutuhkan investasi yang mahal, sehingga semakinbanyak orang mengalihkan
bisnis mereka ke bisnis e-commerce. Salah satu yang menjadidaya tarik bisnis ini
adalah tingginya nilai sebuah perusahaan e-commerce, meskipununtuk
mendirikannya tidak membutuhkan investasi yang besar, misalnya Verisign
sebuahperusahaan teknologi informasi di Amerika Serikat yang pendapatannya
setahun hanyaUSD 25 juta, tetapi kapitalisasi pasar perusahaan tersebut mencapai
USD 20 sampai USD25 milyar. Bisnis ini menjadi bisnis yang bermodal kecil dan
harga murah pada saat ini (present value ), tetapi berdasar future value harganya
menjadi besar. (Andi Sutejo, 2000 ).Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendirian bisnis e-commerce tidak bisadikatakan mahal, investasinya cukup USD
25.000,00 dan perusahaan sudah bisa mem- buka bisnis ini dan berjualan dengan
membuka mal yang besar. Nilai perusahaan bisasedemikian tinggi, ini memerlukan
perhitungan khusus misalnya diukur dengan meng- gunakan indikator jumlah
jaringan dan jumlah pelanggan (subscriber) yang ada. Pengu- kuran ini bisa dianalog
dengan sebuah mall yang bisa diukur dengan jumlah pengunjung- nya yang datang di
mall tersebut. Jika setiap anggota dinilai dengan sekian dollar, makajaringan sebuah
perusahaan e-commerce yang sedemikian luas akan menjadi asset yangtidak
ternilai.Dalam memulai bisnis e-commerce, salah satu yang terpenting dan harus
disiapkansebelumnya dengan sungguh–sungguh adalah kesiapan negara serta
sertifikat yang men jadi pengaman belanja lewat jaringan on line ini, misalnya untuk

10
mengantisipasi seandai- nya pelanggan sudah membayar, tetapi barang yang sudah
dibayar tidak dikirim, inimembutuhkan infrastruktur hukum. Disamping itu,
membutuhkan juga infrastrukturkomunikasi yang murah karena bisnis e-commerce
ini erat hubungannya dengan satelitatau fiber optic. Yang disebut dengan bisnis e-
commerce bukan hanya seseorang bisamembuat home page atau melihat melalui
internet saja, tetapi membutuhkan juga du- kungan infrastruktur yang lengkap yaitu
adanya sertifikasi seperti yang telah dikemuka- kan di depan, sistem dan prosedur
yang memadai dalam berbisnis di jalur ini, manaje- men, garansi produk yang
diperdagangkan apakah produk yang dikirim sesuai denganyang diorder baik dari
segi kwantitas, kwalitas, maupun pengirimannya, antisipasi aksesglobal,
kemajemukan bahasa, perbedaan mata uang dan lain–lain. Dalam hal
infrastrukturteknologi, Indonesia dipandang sudah siap menyelenggarakan e-
commerce karena Indo- nesia sudah mempunyai satelit, sudah berkembang dan
semakin banyaknya perusahaanpenyedia jasa internet (Internet Service Provider), dan
berbagai macam produk yang ter- sedia dan bisa diperdagangkan, sehingga bagian
yang terbesar menelan dana investasisudah dipenuhi.Hal tersebut di atas, adalah hal–
hal yang mendukung adanya bisnis e-commerce,disamping itu ada hal yang menjadi
kendala utama dalam pengembangan bisnis e-

commerce adalah pengetahuan masyarakat termasuk pebisnis yang masih rendah.
Pebis- nis umumnya kurang pengetahuan dan informasi, sedangkan masyarakat yang
menjadisasaran sebagai pelanggan belum mengerti dan paham mengenai masalah
teknis sepertipembayaran dan pengiriman barang.Dari uraian mengenai e-commerce
tersebut diatas dapat diketahui bahwa perkembang- an yang pesat dalam penggunaan
teknologi informasi di negara maju, ternyata tidak se- penuhnya terjadi di Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia masih ja- uh ketinggalan bila
dibandingkan dengan negara Singapore dan Hongkong yang masihdalam wilayah
Asia. Di negara–negara tersebut di atas, semakin banyak individu yangmemenuhi

11
keperluannya lewat internet dan ada kecenderungan semua sistem diinternet- kan,
mulai dari toko kelontong, koperasi, media informasi / berita atau hiburan, dan
bursasaham. Hal ini membawa bermacam–macam kemudahan, kelancaran dan
keefisienan ser ta mampu memperluas jaringan pasar secara cepat tanpa harus
mengeluarkan biaya pro- mosi yang banyak ( Info Financial, 2000 ).Faktor yang
paling mendasar dari lambatnya penerapan teknologi informasi di Indone- sia
bersumber pada budaya masyarakatnya yang masih terbiasa pada kehidupan yang
ber- sifat tradisional. Permasalahan teknologi informasi di Indonesia meliputi hal–hal
sebagaiberikut : KNA III, 1996)  Budaya masyarakat Indonesia yang masih banyak
mengandalkan pada pekerjaanmanual karena murahnya biaya tanaga kerja. 
Pembangunan teknologi informasi masih dilakukan secara sektoral. Belum
adainstansi pemerintah yang menangani secara khusus. Satu–satunya kontrol
terhadappembangunan teknologi informasi di Indonesia adalah penyaringan
usulanpembangunan teknologi informasi oleh Bapenas. Dan tentunya hal tersebut
hanyaterbatas pada pelaksanaan proyek teknologi informasi di kalangan
instansipemerintah.  Belum adanya keseragaman pangkalan data secara nasional
dan keseragaman dalamhal pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak. Hal ini
disebabkan pula olehkarena tidak adanya instansi yang merencanakan pembangunan
teknologi informasisecara terpadu.  Masih adanya budaya proteksi industri /
perusahaan tertentu.  Dalam hal prasarana telekomunikasi : tarif saluran
telekomunikasi data dinilai masihsangat mahal sertaa kualitas kurang
memadai.Meskipun begitu, semangat untuk menerjuni teknologi informasi terus
berlanjutbersamaan dengan tren globalisasi yang menuntut seseorang untuk membuka
diri denganterhadap perkembangan lingkungan dunia luar mempunyai andil besar
dalam perkem-

Teknologi Informasi dan Perkembangannya (Titik Mildawati) 107bangan teknologi
informasi, pengaruh teknologi informasi menyebar seluruh dunia tidaklagi hanya

12
diseputar negara–negara maju melainkan juga di negara–negara berkembangtermasuk
Indonesia.Bagi Indonesia, meskipun selama ini dirasakan memang agak terlambat
dalam meng- aplikasikannya dikarenakan berbagai hal yang memang menjadi
kendala dalam perkem- bangannya, kemajuan di bidang teknologi informasi diyakini
sebagai hal yang harus di ikuti terus, misalnya PT. Astra Graphia Tbk, saat ini sudah
mengembangkan e-bisnis un tuk pelanggannya yang berada di luar negeri, saat ini
pihaknya terus mempelajari e- commerce karena berniat mengembangkannya.
Menguasai di bidang ini merupakan keha rusan, setidaknya terus mempelajari
kemajuan di bidang teknologi informasi, ini dilaku- kan sambil terus–menerus
mengaplikasiannya ke dalam pekerjaan sehari–hari. (WartaEkonomi, 2000 ).
Disamping itu juga Lippo Life yang sebelumnya adalah perusahaan dibidang asuransi
jiwa, mengalihkan usahanya ke bidang cyber internet dan e-commercedengan
mengubah nama menjadi Lippo E-net menginvestasikan sebesar 2 trilyun
untukmengembangkan dan membangun cyberspace di Indonesia yang diharapkan
merupakanpenyedia infrastruktur cyberspace ketiga terbesar sesudah Indosat dan
Telkom ( InfoFinancial, 2000 ).Disamping itu, jika dilihat di bursa efek, diperkirakan
akan makin banyak perusahaanberbasis internet siap untuk mendapatkan big payout
melalui proses IPO. Saham–sahamteknologi informasi di BEJ mulai diminati para
investor, hal ini bisa dilihat dari me- nguatnya beberapa saham emiten teknologi
informasi BEJ yang disertai dengan kapitali- sasi pasar yang tinggi di bursa efek
secara umum pada minggu–minggu pertama dan ke- dua bulan Januari 2000,
misalnya saham Lippo Life harga awalnya tahun ini ( per tanggal4 Januari 2000 )
harganya berada di posisi Rp.475,00 pada tanggal 13 Januari 2000 men- capai Rp.
950,00 dengan tren yang meningkat baik. Saham Metrodata pernah mencapaititik
tertinggi pada posisi Rp. 3.275,00 pada tanggal 11 Januari 2000 dari posisi perda-
gangan awal tanggal 4 Januari 2000 sebesar Rp. 2.350,00 sedang Astra Graphia
mencapaiposisi tertinggi Rp. 10.000,00 pada tanggal 11 Januari 2000 dari posisi
perdagangan awaltanggal 4 Januari 2000 sebesar Rp. 6.100,00 ( Warta Ekonomi,

13
2000 ).Pada dasarnya orang membeli saham teknologi informasi mewakili dunia
ekonomimasa depan ( new ekonomi ) yang akan dipacu oleh teknologi informasi atau
internetakan mengubah cara hidup manusia, sehingga ini akan menarik bagi
investor.4. HARAPAN UNTUK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DIINDONESIAFilosofi top manajemen di Indonesia masih banyak enggan atau
kurang memanfaatkanteknologi informasi di Indonesia karena masih banyak yang
menitik beratkan pada pe- ningkatan efisiensi dan produktivitas, hal ini menunjukkan
kenyataan bahwa kesadaran

108 Ekuitas Vol.4 No.2 Juni 2000 : 101-110akan pentingnya teknologi informasi
masih belum merupakan hal yang penting dan kesa- daran ini merupakan baru terjadi
pada level bawah dan menengah. Usaha untuk memulaikesadaran tersebut bisa
dimulai dari salah satu profesi yaitu akuntan sebagai seseorangyang membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan dengan meningkatkan pe- ngetahuannya
mengenai teknologi informasi, sehingga hal tersebut memberi kontribusiyang sangat
besar terhadap strategi perusahaan. Dari sini terlihat bahwa meluasnya pene rapan
teknologi informasi di Indonesia, tentunya akan mempunyai dampak khusus
padaprofesi akuntan, sehingga : ( KNA III, 1996 )  Akuntan tidak dapat lagi
memfokuskan dirinya pada masalah sekitar akuntansi.  Akuntan diharapkan
kontribusinya dalam penentuan strategis perusahaan denganmelakukan analisa
terhadap aktivitas perusahaan.  Akuntansi diharapkan pemahamannya terhadap
kekuatan perusahaan yang dihasilkanoleh perpaduan antara strategi bisnis dengan
teknologi informasi.  Dengan meningkatnya kesadaran teknologi informasi,
diharapkan communicationgap yang selama ini sering terjadi dapat berkurang.Dengan
dimulainya akuntan dalam pengambil alihan teknologi informasi diharapkanakan
memberi dampak semakin berkembangnya teknologi informasi di Indonesia.5.
KESIMPULANDari pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa teknologi infor- masi yang merupakan perpaduan antara teknologi komputer

14
dan teknologi komunikasimerupakan hal yang diperlukan dalam era ketiga yaitu era
informasi. Salah satu bentukteknologi informasi adalah dengan munculnya internet
yang merupakan jaringan informa- si yang mempunyai jangkauan yang besar dan luas
yang tidak membatasi waktu, tempat,maupun penggunanya. Dan salah satu bentuk
dari internet yang berada dalam jalur bisnisadalah adanya bisnis e-commerce yang
merupakan cara atau alat lain yang bisa diguna- kan pebisnis untuk memasarkan
usaha selain usahanya secara tradisional / mall.Kemajuan teknologi informasi yang
pesat di negara maju tidak dibarengi dengan per- kembangan yang pesat di Indonesia.
Hambatan ini terutama karena filosofi manajemenyang lebih menitik beratkan
efisiensi dan produktifitas dari pada kebutuhan teknologiinformasi itu sendiri. Tetapi
di sisi lain, perkembangan teknologi informasi ada, hal inibisa dilihat dengan semakin
banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang bisnis tekno- ogi informasi dan
semakin maraknya saham–saham teknologi informasi di bursa efek, inimenunjukkan
bahwa bisnis teknologi informasi sudah mulai berkembang di
Indonesia.Perkembangan teknologi informasi bisa dimulai dari akuntan sebagai staf
yangmembantu manajer dalam pengambilan keputusan dengan meningkatkan
pengetahuanakuntan terhadap teknologi informasi.
DAFTAR
PUSTAKAAndy Sutedjo, 2000, Berinvestasi di Bisnis E-Commerce, Warta
Ekonomi, No.41/TH.XI/28 PebruariInfo Financial, 2000, Lippo Life Berbisnis Cyber
Internet dan E-Commerce, 16/XI/02Pebruari.Info Financial, 2000, Teknologi
Informasi makin Diminati Investor, 16/XI/02 Pebruari.Konensi nasional Akuntansi
III, 1996Muhamad Ihsan dan Prananda Herdiawan, 2000, Di Antara Mimpi dan Masa
Depan,Warta Ekonomi, No.41/Th.XI/28 Pebruari.Robert K. Elliot, 1992, The Third
Wave Breaks on the Shores of Accounting, AccountingHorizon, June.Warta
Ekonomi, 2000, Ekonom dan Ekonomi Baru, No.3/TH.XI/31 Januari.

15
16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bagian ini berisi ringkasan dan simpulan dari seluruh pembahasan yang telah
dipaparkan di BAB II. Dalam kesimpulan tidak perlu memasukkan kutipan apapun.
Panjang kesimpulan dibatasi maksimal sebanyak 2 lembar. Kesimpulan dan seluruh
isi BAB III Penutup diketik dengan format margin 4 cm (kiri), 4 cm (atas), 3 cm
(kanan), dan 3 cm (bawah). font yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12
pt. dengan spasi ukuran 1.5. Judul BAB dan setiap sub-judul yang ada dalam BAB III
Penutup wajib diketik cetak tebal (bold).

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai