1. Jelaskan jenis subyek pajak, kriteria dan dasar hukumnya!
Dalam penjelasan pasal 2 ayat 1 UU nomor 17 tahun 2000 tentang perubahan ke
ketiga atas UU nomor 7 tahun 1983 tentang PPh, pengertian subjek pajak meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, badan, dan bentuk usaha tetap. Secara umum subjek pajak adalah orang pribadi dan/atau badan yang memiliki kewajiban membayar pajak sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan dibidang perpajakan. Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri berdasarkan kriteria-kriteria sebagaimana disebutkan dalam tabel berikut :
Subjek Pajak Kriteria Dasar Hukum
1 Subjek pajak dalam negeri a Orang Pribadi (WNI/WNA) 1 bertempat tinggal di Indonesia Pasal 2 ayat 3 UU Nomor 2 berada di Indonesia lebih dari 183 7 tahun 1983 tentang PPh hari dalam jangka waktu 12 bulan stdd UU Nomor 11 tahun 3 dalam suatu tahun pajak berada di 2020 tentang Cipta Kerja Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia b Badan 1 didirikan dan berkedudukan di Indonesia 2 tidak dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3 tidak dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN atau APBD 4 penerimaan/ penghasilan badan tersebut tidak dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Daerah 5 pembukuannya tidak diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara c Warisan 1 belum terbagi-bagi kepada yang berhak (ahli waris) 2 Subjek pajak luar negeri a Orang Pribadi 1 tidak bertempat tinggal di Indonesia Pasal 2 ayat 4 UU Nomor 2 WNA yang berada di Indonesia 7 tahun 1983 tentang PPh kurang dari 183 hari dalam jangka stdd UU Nomor 11 tahun waktu 12 bulan 2020 tentang Cipta Kerja 3 WNI yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan dan memenuhi persyaratan yang diatur oleh Menteri Keuangan b Badan 1 tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia 3 Bentuk Usaha Tetap 1 dipergunakan oleh subjek pajak luar Pasal 2 ayat 5 UU Nomor negeri 7 tahun 1983 tentang PPh 2 melakukan dan menjalankan stdd UU Nomor 11 tahun kegiatan usaha di Indonesia 2020 tentang Cipta Kerja 2. Dilihat dari jenis subyek pajak, jelaskan kapan mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subyek pajak!
Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 2A UU nomor 10 tahun 1994 tentang
Perubahan atas UU nomor 7 tahun 1983 tentang PPh stdd UU 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah mengatur terkait saat dan berakhirnya kewajiban perpajakan subjek pajak, sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 s.d ayat 5 sebagai berikut : (1) Kewajiban pajak subjektif orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a (subjek pajak dalam negeri) dimulai pada saat orang pribadi tersebut dilahirkan, berada, atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama- lamanya; (2) Kewajiban pajak subjektif badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b (badan) dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia dan berakhir pada saat dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan di Indonesia; (3) Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf a (subjek pajak luar negeri) dimulai pada saat orang pribadi atau badan tersebut menjalankan usaha atau melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) (melalui BUT) dan berakhir pada saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap; (4) Kewajiban pajak subjektif orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b atau huruf d, dimulai pada saat orang pribadi atau badan tersebut menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dan berakhir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut; (5) Kewajiban pajak subjektif warisan yang belum terbagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a angka 2) dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi tersebut dan berakhir pada saat warisan tersebut selesai dibagi.