Anda di halaman 1dari 15

KUNCI IDENTIFIKASI

Budi Irawan
Lab. Taksonomi Tumbuhan
Jurusan Biologi FMIPA UNPAD
 Kunci Identifikasi merupakan salah satu
cara dalam proses identifikasi.
 Kunci Identifikasi memuat rangkaian kata-
kata yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang saling berlawanan.
 Kunci yang digunakan dalam berbagai
literature taksonomi umumnya diagnostic,
artinya dalam proses mengidentifikasi
tumbuhan dimulai dari ciri-ciri yang
nampak jelas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut, ciri mana yang membedakan
takson yang satu dengan takson yang lain.
Ciri diagnostic ini disebut juga ciri kunci.
 Umumnya ciri yang digunakan berbentuk
dikotomi.
 Kunci yang dikotomi ini mempunyai dua
pilihan yang berlawanan dalam setiap
langkah.
 Tiap pasang dari pilihan tersebut disebut
Couplet. Kunci dibuat sedemikian rupa
sehingga satu bagian dari couplet akan
diterima dan satu bagian yang lain akan
ditolak. Pilihan pertama dari pasangan itu
disebut ciri kunci pertama. Ciri yang
lainnya disebut ciri kunci yang kedua.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun kunci identifikasi:
1. Kunci hendaknya berbentuk dikotomi
2. Kata pertama dari setiap couplet hendaknya identik. Misalnya jika kata
pertama dari salah satu couplet diawali dengan kata bentuk daun, maka
kata pertama dalam couplet yang lain juga menggunakan kata bentuk
daun
3. Kedua bagian dari couplet hendaknya berisi pernyataan yang saling
bertentangan, sehingga satu bagian akan cocok dan satu bagian yang
lain tidak cocok.
4. Dalam couplet hindari penggunaan istilah yang sifatnya tumpang tindih
(overlap), misalnya 3 – 9 cm lawan 4 – 6 cm; besar lawan kecil .
5. Pernyataan dalam couplet hendaknya ditulis dalam kalimat posistif.
Contoh pernyataan yang perlu dihindari: helaian daun lebar lawan
helaian daun sempit.
6. Gunakan ciri-ciri yang mudah dan dapat diamati
7. Kata pertama yang digunakan dari satu couplet dengan urutan couplet
berikutnya hendaknya jangan dimulai dengan kata yang sama, karena
dapat membingungkan pemakai dalam menggunakan kunci sambil
mengamati specimen
8. Couplet dalam suatu kunci dapat diberi angka tau huruf, atau dapat pula
dikombinasikan antara angka dan huruf, atau dapat pula kosong pada
bagian kiri dari kunci tipe Intended.
Kunci Identifikasi
 Kunci Analisis:Kunci paralel (Bracketed Key),
Kunci sejajar(Intended Key/ Yoked Key)
 Kunci Perbandingan
 Kartu berlubang
 Kunci sinopsis (Synoptical key)
 Program Komputer: DELTA (Description
language for Taxonomy)
 Polyclave  banyak kunci  dengan spot
characater (Balgooy, 1999)
KUNCI IDENTIFIKASI GENUS BAMBU DI KABUPATEN SUMEDANG
1.a. Rimpang monopodial, rebung ramping, buluh tegak, pecabangan sepasang (2 buah, dikotome),
muncul dari bagian pangkal buluh (ruas 1-3)
.................................................................................................4.Phyllostachys
b. Rimpang simpodial, rebung ramping atau mengerucut, buluh tegak sampai berbiku-biku,
percabangan terdiri dari banyak cabang (polykotome), muncul dari bagian pangkal atau tengah
buluh..........................................................2
2.a. Bentuk rebung ramping, buluh tegak (tidak berbiku-biku), percabangan sama besar,
bentuk sel epidermis (sel panjang) memanjang (elongated) sampai heksagonal
.............................................................5.Schizostachyium
b. Bentuk rebung ramping sampai mengerucut, buluh tegak sampai berbiku-biku (agak bengkok),
percabangan tidak sama besar, dan memiliki satu cabang dominan yang lebih besar, bentuk sel
epidermis (sel panjang) memanjang atau
heksagonal.........................................................................3
3.a. Diameter buluh relatif kecil antara 1-8 cm, dengan ruas yang relatif panjang, kira-kira 30-110cm,
bentuk sel epidermis heksagonal............6.Thyrsostachys
b. Diameter buluh relatif besar antara 5-20 cm, dengan panjang ruas yang relatif pendek, kira-kira
20-70 cm, bentuk sel epidermis (sel panjang)
memanjang......................................................................................................4
4.a. Buluh tegak, kadang berbiku-biku, pelepah buluh mudah lepas (pada buluh dewasa), kuping
pelepah buluh membundar, besar dan berbulu kejur, bentuk rebung
ramping................................................................................1.Bambusa
b.Buluh selalu tegak, pelepah buluh mudah lepas (pada buluh dewasa), kuping pelepah buluh
menggaris sampai membundar, kadang berbulu kejur, bentuk rebung
mengerucut............................................................................................5
5.a. Berakar udara dari pangkal sampai ruas tiga atau lima, diameter buluh 5-15 cm, panjang ruas 30-
50 cm,... .................................................3.Gigantochloa
b. Berakar udara dari ruas pangkal sampai ruas atas, diameter buluh 10-20 cm, panjang ruas 25-70
cm,........................................................2.Dendrocalamus
 (Irawan dkk., 2005)
KARAKTER BAMBU

a. b. c. d.

e. f. g.

Gambar 4.1. Foto Bambu : (a)B.glaucophylla, (b)P.bambusoides, (c)S.iraten,


(d)S.silicatum, (e)B.vulgaris var vulgaris, (f)B.vulgaris var vittata, (g)B.tuldoides
(Irawan dkk., 2005)
KARAKTER INTERNODUS

a. b. c. d.

Karakter Buku : (a) Berakar udara pada


G.pseudoarundinacea; (b) Bercincin putih pada
G.atroviolacea; (c) Menonjol dan bercincin putih
padaP.bambusoides;
(d) Buku polos pada B.vulgaris var.vittata

(Irawan dkk., 2005)


(Fl.Mal. 1(13), 1997)
http://www.zimbabweflora.co.zw
http://www.zimbabweflora.co.zw
http://www.zimbabweflora.co.zw
http://www.zimbabweflora.co.zw
http://www.zimbabweflora.co.zw
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai