Aesthetic UAS Kelompok 6
Aesthetic UAS Kelompok 6
Workbook
Kelompok 6
Formalisme
Formalisme adalah sebuah teori yang percaya bahwa
sebuah karya seni dinilai dari seni tersebut sendiri atau
secara mandiri. Konteks, arti, atau emosi dibalik karya seni
tidak penting, melainkan hanya bentuk karya seni
tersebut yang dianggap bernilai.
01
Berikut adalah jawaban dari pertanyaan sebelumnya
untuk membantu memahami cara elemen-elemen
visual diatur:
Bagaimana elemen-elemen visual disusun?
Pertanyaan ini menyoroti pengaturan elemen-elemen
seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur dalam karya.
Apakah mereka diatur secara simetris, asimetris, atau
dalam pola tertentu?
02
Kontra
Formalisme versus imitasi
Dalam teori kuno, Plato juga mempengaruhi formalisme, ia melihat seni sebagai tiruan
dari “Bentuk” non-fisik atau realitas ideal. Menurut Allegory of the Cave karya Plato, seni
dianggap sebagai tiruan dari suatu tiruan, yang mencerminkan dunia ilusi dan bukan
realitas tertinggi. Sehingga dalam formalisme, fokusnya adalah pada bagaimana seni
diciptakan dan tampilan visualnya. Saat mengevaluasi sebuah lukisan, kaum formalis
berkonsentrasi pada elemen-elemen seperti garis, warna, bentuk, dan komposisi, serta
meremehkan pentingnya pokok bahasannya. Teori ini menyatakan bahwa nilai seni
terletak pada kualitas intrinsiknya, bukan kemampuannya mewakili dunia luar.
Formalisme versus
Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah gerakan seni revolusioner. Hal ini memengaruhi gerakan-
gerakan berikutnya seperti Ekspresionisme Abstrak pada tahun 1940-an dan 50-an di AS,
di mana seniman seperti Rothko dan Pollock mengekspresikan emosi yang kuat
melalui warna-warna cerah dan sapuan kuas yang berani. Pada tahun 1970-an dan 80-
an, seniman Eropa menghidupkan kembali ide-ide Ekspresionis dalam Neo-
Ekspresionisme, menggunakan cat tebal dan sapuan kuas gestur. Pengaruh yang
berkelanjutan ini menunjukkan pentingnya ekspresionisme dalam praktik seni
kontemporer.
03
Kasus Karya Pandangan
Formalis
Contoh Puisi
04
Kasus Karya Pandangan
Formalis
Kasus Formalisme pada
Sastra/Puisi :
Van Ostaijen
Ia adalah salah satu sastrawan eropa yang masyhur, karena
memiliki ciri khas puisi yang mengutamakan form atau diksi,
gaya, rima bertutur. Puisi tersebut dinamakan “Pusi Liris
Murni”
05
Yang Membuat Sebuah
Karya Baik dan Buruk
Sisi Formal
Saya setuju bahwa penilaian seni dengan menggunakan teori formal masih relevan
karena prinsip-prinsip seperti komposisi dan warna memiliki karakteristik yang jelas dan
stabil. Meskipun seni bersifat subjektif, prinsip-prinsip desain ini telah melalui penelitian
dan pengembangan selama berabad-abad. Namun, tetap penting bagi seorang
seniman untuk menyampaikan jati dirinya dengan baik melalui karyanya agar tidak
hanya terfokus pada keindahan yang mungkin membuat karya menjadi monoton.
Formalisme sebaiknya dijadikan sebagai panduan dalam menilai karya seni, bukan
sebagai satu-satunya penentu yang mengikat.
Sisi Imitasi
Menurut pendapat saya, menilai karya seni dari sisi imitatif itu masih relevan sampai saat
ini. Karena setiap seni akan selalu ada hubungan dengan kehidupan nyata. Semakin
realistis suatu seni terhadap kehidupan nyata, itu juga bisa menunjukkan seberapa hebat
kemampuan seniman tersebut bisa mereplika kehidupan nyata dalam karya seninya.
Tetapi, saya juga percaya bahwa seni itu bebas. Seni bisa menjadi media untuk seseorang
menuangkan ide-ide imajinatif nya yang mungkin tidak masuk akal dalam logika orang-
orang normal. Kesimpulan saya, teori imitasi sebagai kriteri penilaian seni itu baik, selama
tidak dijadikan satu-satunya tolak ukur.
Sisi Ekspresif
Menurut saya, penilaian dari pandangan teori ekspresif yang menilai sebuah karya seni
dari arti emosi dibalik karya/bagaimana karya tersebut membangkitkan emosi spesifik
pada orang lain merupakan penilaian yang masih relevan. Walaupun teknik pembuatan
sebuah seni mungkin masih kurang, sebuah karya seni terlihat indah karena karya itu
membangkitkan emosi seseorang dan membuat orang berpikir lebih lanjut tentang
subjek karya tersebut. Tetapi, keterampilan secara teknis juga merupakan hal yang
penting dan termasuk dalam penilaian sebuah karya seni.
06