Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Penggunaan Huruf ‘Ala, Ma, Min, An, In, Man, kam, Ayyun
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Terjemah Idiometik
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Akmaliyah, M.Ag.

Disusun Oleh:

Asyyifa Zahra Anwar 1215020031


Alfina Hartono Putri 1215020013
Bagja Ghali Nuryadi 1215020040
Dede Sasa Nurjaman 1215020046
Saniaturrohmah 1215020189

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas mata kuliah
Terjemah Idiometik.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen kami, Prof. Dr.
Akmaliyah, M.Ag.. selaku dosen pengampu mata kuliah Terjemah Idiometik yg
membimbing penulis dalam pengerjaan tugas Makalah ini yang berjudul
“Penggunaan Huruf ‘Ala, Ma, Min, An, In, Man, kam, Ayyun“ Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam
hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini, terdapat kesalahan yang belum
penulis ketahui dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terlepas
dari banyaknya bantuan dari segala pihak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan maupun kritik yang dapat membangun dari berbagai pihak demi
tercapainya pembuatan makalah yang sempurna, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan.

Bandung, 26 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Pengertian Terjemah Idiometik ............................................................................... 6
B. Penggunaan Huruf ‘Ala, Ma, Dalam Terjemah Idiomatik ...................................... 6
C. Penggunaan Huruf Min, An, In, Dalam Terjemah Idiomatik .................................. 9
D. Penggunaan Huruf Man, Kam, Ayyun Dalam Terjemah Idiomatik ...................... 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerjemahan idiomatik dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia merupakan


salah satu tantangan terbesar dalam alih bahasa. Idiom adalah ungkapan yang
maknanya tidak dapat diterjemahkan secara harfiah kata per kata, melainkan harus
diterjemahkan dengan memperhatikan makna keseluruhannya.

Huruf ‘Ala, Ma, Min, An, In, Man, kam, dan Ayyun (sering disebut sebagai
Huruf Jar) memegang peranan penting dalam konstruksi kalimat bahasa Arab.
Huruf Jar ini memiliki fungsi gramatikal yang spesifik dan dapat mempengaruhi
makna kalimat secara keseluruhan.

Namun, dalam terjemahan idiomatik, kehadiran Huruf Jar ini terkadang


menjadi penghalang. Makna harfiah dari Huruf Jar tersebut bisa jadi tidak sesuai
dengan konteks idiom dalam bahasa Indonesia. Akibatnya, penerjemah harus
cermat dalam memahami fungsi dan makna Huruf Jar tersebut agar terjemahan
idiomatik yang dihasilkan tetap padu dan sesuai dengan maksud aslinya.

Makalah ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang penggunaan


Huruf Jar ‘Ala, Ma, Min, An, In, Man, kam, dan Ayyun dalam terjemahan
idiomatik bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Melalui kajian ini, diharapkan para
penerjemah dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
menangani Huruf Jar tersebut agar terjemahan idiom yang dihasilkan tetap
komunikatif dan berterima di pembaca bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud terjemah idiomatik?
2. Bagaimana penggunaan huruf ‘Ala dan Ma dalam terjemah idiomatik!
3. Bagaimana penggunaan huruf Min, An, In, dalam terjemah idiomatik!
4. Bagamana Penggunaan huruf Man, Kam, Ayyun dalam terjemah
idiomatik!
C. Tujuan

4
1. Untuk mengetahui tentang terjemah idiometik
2. Untuk mengetahui penggunaan huruf ‘Ala dan Ma dalam terjemah
idiomatik
3. Untuk mengetahui penggunaan huruf Min, An, In, dalam terjemah
idiomatik
4. Untuk mengetahui Penggunaan huruf Man, Kam, Ayyun dalam
terjemah idiomatik

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terjemah Idiometik

Terjemahan idiomatik adalah proses menerjemahkan ungkapan atau frasa


bahasa sumber yang memiliki makna idiomatik ke dalam bahasa sasaran dengan
tetap mempertahankan makna dan maknanya secara keseluruhan.

Menurut Chaer (2007), terjemahan idiomatik adalah terjemahan yang berusaha


mentransfer makna idiom dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan tetap
mempertahankan maknanya secara keseluruhan, meskipun tidak selalu dapat
diterjemahkan secara harfiah kata per kata.

Penerjemah dalam terjemahan idiomatik harus memperhatikan konteks dan


budaya kedua bahasa agar terjemahan yang dihasilkan dapat dipahami dan
diterima oleh pembaca bahasa sasaran.1

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa terjemahan


idiomatik adalah terjemahan yang berusaha mentransfer makna idiom dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran dengan tetap mempertahankan maknanya secara
keseluruhan, meskipun tidak selalu dapat diterjemahkan secara harfiah kata per
kata.

Penerjemah dalam terjemahan idiomatik harus memperhatikan konteks dan


budaya kedua bahasa agar terjemahan yang dihasilkan dapat dipahami dan
diterima oleh pembaca bahasa sasaran.

B. Penggunaan Huruf ‘Ala, Ma, Dalam Terjemah Idiomatik

Kata Dalam kategori pembentukan idiom harf atau partikel adalah kelas kata
yang memiliki ciri gramatikal berupa soliditas atau bentuk non deveratif dan non
inflektif. Secara semantik harf adalah kelas kata yang tidak menunjukan makna,
makna partikel ada setelah partikel menyertai kata lain (Sangidu dalam Fatimah,
2013).

1
Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Terapan: Penerjemahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

6
A. Penggunaan Huruf ‘Ala dalam Terjemah Idiomatik

Verba-Partikel merupakan perpaduan kata yang terdiri atas verba atau fi’il
dengan partikel atau harf, seperti contoh kalimah I’tada ‘ala. Kata ‫ إعتدى‬/i’tadā /
bermakna ‘melanggar’, sedangkan kata ‫على‬bermakna ‘atas’. Akan tertapi makna
idiom yang dimaksud dari perpaduan kata ini adalah ‘merampas’, bukan
‘melanggar atas’. ‫ إعتد الظالم على حقوقهم‬/i’tadā al-zalimu ‘ala huqūqihim/ (Orang
zalim itu merampas hak-hak mereka)2

Secara makna, harf jar ‫علَى‬


َ memiliki 5 (lima) makna yaitu3:

Pertama:

"‫ َمغنَى "فِي‬: bermakna “di/ketika”, contohnya:


‫غ ْفلَ ِة مِ ْن أ َ ْه ِل َها‬ َ َ‫دَ َخ َل ْال َم ِد ْينَة‬
َ ‫علَى حِ ي ِْن‬
“Dan Musa masuk ke kota Madinah ketika penduduknya sedang lengah”
Atau ‫غ ْفلَ ِة‬
َ ‫فِي حِ ي ِْن‬

ِKedua:

"‫ع ْن‬
َ " ‫ َم ْعنَى‬: bermakna “terhadap”, contohnya:
ِ ‫علَى َبنُو قُش‬
‫َير‬ َ ُ‫ضيْت‬
ِ ‫َر‬
“Dia ridha terhadap Bani Qushayr.”

Ketiga:

‫ َم ْعنَى الالَ ُم التِي للتَ ْع ِل ْي ِل‬bermakna “alasan”, contohnya:


‫ع َلى َما َهدَا ُك ْم‬ ‫َو ِلت ُ َكبهِ ُروا ه‬
َ ‫ّللا‬
”Hendaklah kamu mengangungkan Allah atas petunjuk-Nya” atau ‫ِل ِهدَايَتِ ِه‬
‫ِإيَّا ُك ْم‬

Keempat:

"‫ َم ْعنَى " َم َع‬: bermakna “bersama”, contohnya:


‫علَى ُحبهِ ِه‬
َ ‫َوآت َى ال َما َل‬
2
Jajay Junaedi, dkk., Idiomatik dalam Bahasa Arab
3
Putri Zulharby, dkk.,Kesalahan Penerjemahan Harf Jar Pembentuk Idiom pada Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Arab

7
ْ َ‫أ‬
“Dan memberikan harta (bersama)yang dicintainya” atau ‫ي َم َع ُحبهِ ِه‬

Kelima:

"‫ َم ْعنَى "الباء‬: bermakna “dengan”, contohnya:


‫علَى أ َ ْن الَ أَقُ ْو َل‬
َ ‫َحقِي ٌق‬
“wajib atasku tidak mengatakan sesuatu” atau ‫َح ِق ْي ٌق ِبي‬

Agar dapat lebih memahami, bisa lihat di tabel berikut:


N Pembentuka Makn Idio Terjemah Terjemah Idiom
o n Idiom a Harf m Literal
Jar
1 Fiil+harf ‫على معنى في‬ Memukul atas Diwajibkan
‫ضرب‬
2 Fiil+harf ‫معنى‬ ‫رضي‬ Rela atas Menerima
‫عن‬ ‫على‬
3 Fiil+harf ‫أجمع معنى مع‬ Mengumpulka Sependapat/sepaka
‫على‬ n atas t
4 Fiil+harf ‫معنى‬ ‫حقيق‬ Benar atas Wajib
‫الباء‬ ‫على‬

B. Penggunaan Huruf Ma dalam Terjemah Idiomatik

Penggunaan huruf ma digunakan pada saat ungkapan terpesona "‫ "تعجب‬yang


dimana ungkapan terpesona termasuk ke dalam macam-macam idiom bahasa Arab.
Dalam bahasa Arab ta’ajjub sendiri merupakan istilah yang menyatakan
keheranan atau kekaguman.

Menurut Hassan Tammam, ia mengatakan bahwa :

‫صيغة التعجب هي صيغة التفضيل منقولة إلى معنى جديد في تركيب جديد وال سيما ألنها ورد‬
.‫تصغيرها كما يصغر التفضيل و أن شروط صياغهما واحدة‬

8
“Bentuk ‫ تعجب‬itu adalah bentuk tafdhil yang berubah kepada makna yang baru
dalam susunan yang baru pula, sedangkan syarat keduanya adalah satu”.
Adapun susunan/pola ‫ تعجب‬ini dalam bahasa Arab menurut para ahli
tatabahasa Arab tradisional antara lain "‫ "ما تعجبية‬dan "‫ "فعل‬yaitu ‫ما أفعله‬
Contoh :
‫ما أجمل هذه المناظر‬
“Alangkah indahnya pemandangan ini”
Dalam contoh tersebut sudah tidak jelas lagi arti satuan katanya. Dan ini
sesuai dengan pengertian idiom dimana masing-masing maknanya sudah tidak
bisa dipisahkan lagi4
C. Penggunaan Huruf Min, An, In, Dalam Terjemah Idiomatik
1. Penggunaan huruf min
Dalam banyak literatur yang membahas bahasa Arab dari aspek nahwu (tata
bahasa Arab), ketika sampai pada pembahasan tentang harf jar ‫ ْن ِم‬pada umumnya
memberikan arti dengan kata “dari atau daripada.”
Fungsi ‫ مِ ْن‬min dan beberapa harf jar lainnya dalam bahasa Arab adalah
merubah harakat atau baris akhir ism atau kata benda yang terletak setelahnya.
َ Kata .majrur ‫ مجرور‬dengan disebut jar harf َ ‫جار حرف‬
Kata ‫ ِر َجا ٌل‬setelah ٌ‫طالِب‬
(seorang mahasiswa) misalnya, apabila diletakkan harf jar ‫ مِ ْن‬di depannya maka
baris akhir nya berubah, yang selanjutnya berbunyi “i” ‫ب‬ ‫( مِ ْن ال ه‬min al-Thalibi).
ِ ‫طال‬
Apabila suatu kata berbentuk mutsanna atau dual seperti ‫طالبان‬ ‫( ال ه‬dua orang
mahasiswa) maka setelah diletakkan harf jar ‫ مِ ْن‬di depannya maka bentuknya
‫( مِ ْن ال ه‬min al-Thalibaini). Dan apabila kata berbentuk jama‟
berubah menjadi ‫طالبين‬
atau jamak seperti ‫طالب‬ ‫( ال ه‬beberapa orang mahasiswa) diletakkan hafr jar ‫ مِ ْن‬di
‫( مِ ْن ال ه‬Min At-Thullabi). Sebelumnya
depannya maka bunyinya berubah menj ‫طالب‬
telah dikemukakan bahwa kata ‫من‬
ِ pada umumnya diartikan dengan kata “dari atau
daripada.” Keterangan tersebut banyak dijumpai dalam buku-buku yang disusun
para penulis Tata Bahasa Arab atau qawa‟id di tanah air. Pemberian arti tersebut
bukan berarti tidak tepat, sebab contoh-contoh dalam bentuk lafadz Arabiyah yang
dikemukakan adalah contoh-contoh yang memang tepat untuk diartikan dengan

4
Sumiati, Padanan Idiom Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia

9
kata “dari atau daripada”, numun pada umumnya buku-buku itu tidak
menguraikan harf har ‫من‬
ِ yang memungkinkan diartikan dalam berbagai kata yang
tepat sesuai konteks kalimatnya.
Kalimat yang disusun untuk menunjukkan fungsi ‫من‬
ِ selalu diambil dari
kalimat yang menghendaki kata ‫من‬
ِ harus diartikan “dari”. Seperti dalam buku
yang berjudul Al-„Arabiyyah al-Asasiyyah disusun Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya,
MA. Salah satu poin pembasannnya adalah ‫السادسْالدرس‬:‫الحرف‬
ْ ‫ )أقسام ْه ْو‬Pelajaran
Keenam: Harf dan Pembagiannya). Di antara harf yang dikemukakan di dalamnya
adalah harf jar ‫من‬
ِ . Dalam buku ini sebatas memperkenalkan satu contoh harf jar
‫من‬
ِ dengan arti “dari atau daripada” tanpa mengemukakan contoh lain yang
memungkinkan diartikan selain dari kata “dari atau daripada.” Uraian tersebut
ditemukan pada halaman 98.
Ragam Arti Min (‫من‬
ِ (dalam Bahasa Indosesia
a. Min (‫من‬
ِ (Berarti Dari dan Daripada
Contoh:
Artinya, Dari „Aisyah, ra. berkata: Rasulullah, saw. bersabda: Tidaklah seorang
lelaki keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali Allah memudahkan jalan
baginya menuju surga (HR. Al-Thabraniy).
b. Min (‫من‬
ِ (Berarti Diantara
Contoh:
َ ِ‫ع ٰلى َما فِ ْي قَ ْل ِب ٖه ۙ َوه َُو اَلَدُّ ْالخ‬
‫ص ِام‬ َ ‫اس َم ْن يُّ ْع ِجبُكَ قَ ْولُهٗ فِى ْال َح ٰيوةِ الدُّ ْنيَا َويُ ْش ِهدُ ه‬
َ ‫ّللا‬ ِ َّ‫َومِ نَ الن‬
Artinya, Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan
dunia menakbjubkanmu (menarik hatimu) dan mempersaksikan kepada Allah atas
apa yang ada dalam hatinya padahal ia adalah penantang yang paling kera
c. Min (‫من‬
ِ (Berarti Dibandingkan
Contoh:
ٰۤ
ُّ ‫ تَن ََّز ُل ْال َم ٰل ِٕى َكةُ َو‬.‫ش ْهر‬
.‫الر ْو ُح فِ ْي َها ِب ِاذْ ِن َر ِبه ِه ْۚ ْم مِ ْن ُك ِهل ا َ ْمر‬ َ ِ‫لَ ْيلَةُ ْالقَد ِْر ەۙ َخي ٌْر ِ هم ْن ا َ ْلف‬
Terjemahnya, Malam kemuliaan itu lebih baik dibandingkan seribu bulan; Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan.
d. Min (‫من‬
ِ (Berarti Berupa

10
Contoh:
َ َ‫ّللاُ إِلَيْكَ ۖ َو َال تَب ِْغ ْالف‬
‫سادَ فِي‬ َّ َ‫سن‬ َ ‫َصيبَكَ مِ نَ الدُّ ْنيَا ۖ َوأَ ْحسِن َك َما أ َ ْح‬ َ ‫َّار ْاْلخِ َرة َ ۖ َو َال ت‬
ِ ‫َنس ن‬ َّ َ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَاك‬
َ ‫ّللاُ الد‬
٧٧﴿ َ‫ّللا َال يُحِ بُّ ْال ُم ْف ِسدِين‬َ َّ ‫ض ۖ إِ َّن‬ ِ ‫ْاأل َ ْر‬
"Dan apapun yang kamu perbuat untuk dirimu berupa kebaikan, niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
e. Min (‫من‬
ِ (Berarti Lebih Sedikit (kurang dari)
Contoh:
َ ‫ّللا ِإن ُكنت ُ ْم‬
َ‫صا ِدقِين‬ ُ ‫ورة ِ همن ِ همثْ ِل ِه َوادْعُوا‬
ِ ُ‫ش َهدَا َء ُكم ِ همن د‬
ِ َّ ‫ون‬ َ ‫س‬ُ ‫ع ْب ِدنَا فَأْتُوا ِب‬ َ ‫َو ِإن ُكنت ُ ْم فِي َريْب ِ هم َّما ن ََّز ْلنَا‬
َ ‫علَ ٰى‬
Terjemahnya, Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah (kurang) dari satu surah
yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orangorang yang benar
2. Penggunaan Huruf "‫‘( "عن‬an)
Huruf "‫‘( "عن‬an) dalam bahasa Arab adalah kombinasi dari huruf "‫‘( "ع‬ain)
dan huruf "‫( "ن‬nun), yang biasanya digunakan sebagai preposisi dengan berbagai
makna. Berikut adalah beberapa penggunaan umum dari huruf "‫ "عن‬dalam bahasa
Arab:
a. Preposisi "Tentang" atau "Mengenai": Digunakan untuk menyatakan topik,
subjek, atau materi dari pembicaraan atau perbuatan.
Contoh:
‫( كتاب عن الثقافة‬kitabun ‘an ath-thaqafah) - "Buku tentang budaya."
b. Preposisi "Dari": Mengindikasikan asal atau sumber suatu hal.
Contoh:
‫( هدية عن صديقي‬hadiyah ‘an sadiqi) - "Hadiah dari temanku."
c. Preposisi "Melalui": Digunakan untuk menyatakan media atau alat yang
digunakan dalam melakukan suatu tindakan.
Contoh:
‫( تلقيت الرسالة عن طريق البريد‬talqaitu ar-risalah ‘an tariiq al-bariid) - "Saya menerima
surat melalui pos."

11
d. Preposisi "Dari" dalam Arti "Berkat" atau "Karena": Menyatakan alasan
atau sebab suatu perbuatan atau keadaan.
Contoh:
‫‘( اعتذر عن التأخير‬atathara ‘an at-ta'khiir) - "Dia minta maaf karena keterlambatan."
e. Preposisi "Dari" dalam Arti "Tentang" atau "Dari Segi": Menyatakan sudut
pandang atau perspektif.
Contoh:
‫‘( عندما نتحدث عن الصحة‬indamaa natahadathu ‘an as-sihhah) - "Ketika kita berbicara
tentang kesehatan."
f. Preposisi "Dari" dalam Arti "Mengenai" atau "Berkaitan dengan":
Digunakan untuk merujuk pada topik atau hal yang berkaitan dengan
sesuatu.
Contoh: ‫‘( عندما تتحدث عن المستقبل‬indamaa tatahadathu ‘an al-mustaqbal) - "Ketika
kamu berbicara tentang masa depan."
Huruf "‫‘( "عن‬an) adalah preposisi yang sangat fleksibel dan memiliki
berbagai makna yang bergantung pada konteks kalimatnya. Oleh karena itu,
penting untuk memperhatikan konteksnya untuk memahami dengan tepat
bagaimana huruf ini digunakan dalam suatu kalimat.
3. Penggunaan Huruf "‫( "ان‬in)
Huruf "‫( "ان‬in) dalam bahasa Arab adalah kombinasi dari huruf "‫( "ا‬alif) dan
huruf "‫( "ن‬nun), dan digunakan dalam beberapa konteks berbeda:
a. Menyatakan Pengertian Kondisional: Digunakan untuk menyatakan syarat
atau kondisi dalam kalimat pengandaian.
Contoh:
‫ سأعطيه الكتاب‬،‫إذا أتى الطالب‬. "Jika siswa datang, saya akan memberinya buku."
Contoh dengan "‫ سأعطيه الكتاب‬،‫ ان أتى الطالب‬:"‫ان‬. "Jika siswa datang, saya akan
memberinya buku."
b. Mengenai atau Tentang: Dapat digunakan untuk menunjukkan topik atau
subjek pembicaraan dalam beberapa konteks.
Contoh:
‫هذا الكتاب يتحدث ان الصداقة‬. "Buku ini berbicara tentang persahabatan."

12
c. Menyatakan Keyakinan atau Penegasan: Kadang-kadang digunakan untuk
menegaskan keyakinan atau pemahaman yang kuat.
Contoh:
‫أعتقد أن هذا صحيح‬. "Saya pikir ini benar."
d. Awalan untuk Pengandaian dalam Teks Al-Quran: Dalam teks Al-Quran,
huruf "‫ "ان‬sering digunakan sebagai awalan dalam kalimat pengandaian
atau kalimat yang mengandung asumsi.
Contoh:
‫ان عدتم‬. "Jika kalian kembali."
e. Bagian dari Kata Kerja Mursal: Dalam tata bahasa Arab, "‫ "ان‬bisa menjadi
bagian dari kata kerja mursal (‫)فعل مرسل‬, yaitu kata kerja yang memiliki
subjek yang tidak jelas atau tidak disebutkan.
Contoh:
‫أترك الكتاب‬. "Tinggalkan buku itu."
Huruf "‫ "ان‬memiliki peran yang cukup penting dalam bahasa Arab, karena
dapat digunakan dalam konteks kondisional, penyataan tentang subjek
pembicaraan, penegasan, pengandaian, dan sebagai bagian dari kata kerja mursal.
Memahami konteks penggunaannya dalam kalimat akan membantu dalam
pemahaman yang lebih baik.

D. Penggunaan Huruf Man, Kam, Ayyun Dalam Terjemah Idiomatik

1. Penggunaan huruf man


‫ من‬dalam kalimat dapat berfungsi sebagai ‫( من‬isim syarth), dapat berfungi
sebagai istifham (kata tanya) dan dapat pula berfungsi sebagai isim mausul.
1) ‫ من‬sebagai isim syath diikuti oleh fi'il syarth dan jawab syarth. Biasanya
diberi padanan kata "barang siapa". Seperti:
‫َم ْن يَ ُك ْن ذَا ِه َمة يَن ُل ماربه‬
"Barangsiapa mempunyai kemauan (maka) ia mencapai cita-citanya".
2) ‫ َم ْن‬sebagai istifham adalah kata tanya dan diberi padanan kata “siapa”.
Seperti:
‫َم ْن يدخل الحجرة‬

13
Siapa masuk kamar ?
‫َم ْن فى الحجرة ؟‬
Siapa di dalam kamar ?
‫َم ْن أنت ؟‬
Siapa anda ?
3) ‫ َم ْن‬sebagai isim mausul dikuti oleh silah dan diberi padanan kata “orang”.
Seperti:
‫أكرمت َم ْن زارنى‬
“Saya menghormati orang yang mengunjungiku”.
Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas kita melihat ada ciri-ciri
yang dapat membantu kita untuk menentukan fungsi ‫ من‬itu dalam kalimat
yang bersangkutan dan memilih padanannya, sebagai berikut:
a. ‫ َم ْن‬sebagai isim syarth diikuti oleh fi’il syarth dan jawab syarth yang
berbentuk fi’il atau jumlah ismiyah. ‫ َمن‬dan fi’il syarth serta jawab syarth
merupakan kalimat sempurna, seperti:
‫َم ْن يعمل سوء يجزبه‬
“Barang siapa berbuat kejahatan, (maka) ia akan mendapatkan
balasannya”.
‫َم ْن يهدهللاا فهو المهتدي‬
“Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, (maka) ia akan mendapatkan
petunjuk itu”.
b. ‫ َم ْن‬sebagai istifham (kata tanya) dengan kata-kata yang mengikutinya
merupakan kalimat sempurna atau mempunyai arti lengkap, seperti:
‫َم ْن يكتب الدرس ؟‬
Siapa yang menulis pelajaran?
‫َم ْن فى المكتبة ؟‬
Siapa di perpustakaan?
‫َم ْن الخادم ؟‬
Siapa pembantu itu?
c. ‫ َم ْن‬sebagai isim mausul dengan silahnya, walaupun berbentuk jumlah,
tidak merupakan kalimat sempurna, seperti: ‫“ َم ْن حضر‬Orang yang telah

14
hadir”. Dalam kalimat ‫“ سلهم على َم ْن حضر‬ucapkan salam kepada orang
yang telah hadir”.
2. Penggunaan huruf kam
‫ ك ْم‬dalam kalimat ada dua macam, istifham dan habariyah.
a. istifham adalah kata Tanya tentang bilangan dengan padanan kata "berapa",
seperti:
‫ك ْم العبا في الملعب‬
Berapa pemain di lapangan olah ragu?
‫مِ ْن كم العبا يتكون فريق الكرة‬
‫من ُكم العب يتكونُ فريق الكرة‬
Terdiri dari berapa pemain ke sebelasan sepak bola?
‫كم عدد الالعبين‬
Berapa jumlah pemain?
b. Khabariah, yaitu yang digunakan untuk menyatakan banyak, sepert:
‫كم كتاب قرأتُ أمس‬
Banyak buku saya baca kemarin
‫كم ُكتب في المكتبة‬
Banyak buku di perpustakaun
Tidak selalu mudah membedakan dua macam ‫ كم‬itu. Tetapi ada ciri masing-
masing yang dapat membantu kita untuk memilih padanannya; sebagai berikut:
1) Contoh kalimat-kalimat diatas menunjukkan bahwa tamyiz ‫ كم‬istifham
selalu berbentuk mufrad, sedang tamyiznya ‫ كم‬khabariyyah dapat
berbentuk mufrad dan dapat pula berbentuk jamiak.
2) Tamyiz ‫ كم‬istifham dinasabkan, kecuali kalau ‫ كم‬istifham itu didahului oleh
harf jar. Bila ‫ كم‬istifham didahului oleh harf jar, maka tamyiznya bisa
dinasabkan dan bisa dijarkan. Sedang tamyiz ‫ كم‬khabariyah selalu
diajarkan sebagai mudhaf ilaihi, dan bisa berbentuk mufrad atau
berbentuk jamak.
3. Penggunaan huruf ayyun
‫ أي‬dalam kalimat mempunyai bermacam-macam fungsi:

15
1) ‫ أي‬sebagai istifham (kata Tanya) yang terkait dengan tempat atau waktu
seperti contoh berikut:
‫بأي اْلراء أحدث؟‬
Apa atau mana pendapat (yang) kau ambil
‫أي المواقع األثرية ُزرتُ في المملكة السعودية؟‬
Tempat peninggalan sejarah mana(yang) kau kunjungi dikerajaan Saudi
‫أي عمل أحببتُ ؟‬
Apa atau mana pekerjaan yang kamu sukai?
2) ‫ أي‬yang berfungsi sebagai syarath
‫أي حجرة تبعد عن الضوضاء نجتمع‬
kita rapat di kamar mana saja (asal) jauh dari keributan.
ً ‫اي مخترع ي ُكن ُم‬
‫دمرا ي ُْو ِذ البشرية‬
Penciptaan apa saja bila merusak pasti mencelakakan manusia.
3) ‫ أي‬sebagai isim mausul
‫صاحب من الناس أيا ً يُخلص فى سودته‬
Jadikanlah teman orang yang ikhlas kasih sayangnya
‫سنختار من كل مجموعة أيها أفصح لسانا‬
Dari tiap kelompok kita akan memilih orang yang lebih fasih
‫يعجبنى اي ناجح‬
Orang yang sukses membuat saya kagum
‫إحتر ْم أَيَّا هُو نشيط‬
Hormatilah orang aktif atau rajin
4) ‫ أي‬yang dipakai dalam bentuk ihtisas
َّ ‫نحن أيُّها ال‬
‫شبَانُ مسؤولون عن مستقبل الشعب‬
Kita (khusus) pemuda, bertanggung jawab tentang masa depan bangsa
‫إنهِي أيتها األم ال تذة بالمسير‬
Saya sebagai ibu, memilih sabar
‫إنَّكَ أَيُّ َها الضعيف محتاج الى مساعدات‬
Anda (khususnya) golongan lemah memerlukan bantuan.
5) ‫ أي‬yang di gunakan untuk makna lain sesuai konteks, seperti:
a. Dalam nida (tersusun dalam kata seru) seperti:

16
‫أيتها األم‬
Hai ibu
b. Di pakai untuk makna umum, seperti:
َ ‫وره فِي أَي يَ ْوم َوفِي أَي‬
‫ساعة‬ ُ ‫سأ َ ُز‬
Saya akan mengunjungi dia kapan-kapan saja, hari dan jamnya

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara umum, Terjemahan idiomatik adalah proses menerjemahkan


ungkapan atau frasa bahasa sumber yang memiliki makna idiomatik ke
dalam bahasa sasaran dengan tetap mempertahankan makna dan maknanya
secara keseluruhan.
2. Penggunaan Huruf Jar ‘Ala, Ma, Min, An, In, Man, kam, dan Ayyun dalam
terjemahan idiomatik bahasa Arab ke bahasa Indonesia merupakan sebuah
tantangan yang kompleks. Makna harfiah dari Huruf Jar tersebut tidak
selalu sesuai dengan konteks idiom dalam bahasa Indonesia.
3. Penerjemah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang fungsi
dan makna Huruf Jar tersebut agar terjemahan idiom yang dihasilkan tetap
komunikatif dan berterima di pembaca bahasa Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, berikut beberapa saran untuk meningkatkan


kualitas terjemahan idiomatik bahasa Arab ke bahasa Indonesia:

Bagi Penerjemah yaitu pemahaman tentang bahasa Arab dan bahasa Indonesia:
Penerjemah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang tata bahasa,
semantik, dan budaya kedua bahasa agar dapat menerjemahkan idiom secara tepat
dan akurat.

Pelajari idiom bahasa Arab dan bahasa Indonesia: Penerjemah perlu


mempelajari idiom bahasa Arab dan bahasa Indonesia agar dapat menemukan
padanan idiomatik yang tepat dalam proses penerjemahan.

Gunakan kamus idiomatik: Kamus idiomatik dapat membantu penerjemah


menemukan padanan idiomatik yang tepat dan memahami makna idiom secara
lebih mendalam.

18
Berlatih menerjemahkan idiom: Semakin sering penerjemah berlatih
menerjemahkan idiom, semakin baik pula kemampuan mereka dalam
menerjemahkan idiom secara akurat dan efektif.

Berkonsultasi dengan ahli bahasa: Jika penerjemah mengalami kesulitan


dalam menerjemahkan idiom, mereka dapat berkonsultasi dengan ahli bahasa
untuk mendapatkan bantuan.

Bagi Akademisi yaitu melakukan penelitian lebih lanjut tentang terjemahan


idiomatik: Masih banyak hal yang belum diketahui tentang terjemahan idiomatik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan teori dan praktik
terjemahan idiomatik yang lebih baik.

Mengembangkan materi pembelajaran tentang terjemahan idiomatik: Materi


pembelajaran tentang terjemahan idiomatik perlu dikembangkan untuk membantu
para penerjemah mempelajari dan meningkatkan kemampuan mereka dalam
menerjemahkan idiom.

Menyelenggarakan seminar dan workshop tentang terjemahan idiomatik:


Seminar dan workshop tentang terjemahan idiomatik dapat membantu para
penerjemah untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam menerjemahkan
idiom.

19
DAFTAR PUSTAKA

Jajay Junaedi, d. (2016, September). Idiomatik Dalam Bahasa Arab. Retrieved


from Idiomatik Arab:
https://www.academia.edu/30418174/Idiomatik_Arab_docx

Putri Zulharby, d. (n.d.). Kesalahan Penerjemahan Harf jar Pembentuk Idiom.


Retrieved from https://jurnalftk.uinsy.ac.id/:
https://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/alfazuna/article/download/1301/63
4/4705

Sumiati. (2002, Juli 16). Padanan Idiom Bahasa Arab Dalam Bahasa Indonesia.
Retrieved from https://repository.uinjkt.ac.id/:
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11100/1/SUMI
ATI-FAH
Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Terapan: Penerjemahan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

20

Anda mungkin juga menyukai