Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PERADABAN ISLAM DI DUNIA BARAT

Makalah ini disampaikan pada Seminar

Mata Kuliah Sejarah Dunia Islam Modern

Semester I Tahun Akademik 2022/2023

Oleh:

ZHAFRAN ATHAYA BUNYAMIN

NIM: 80100322009

Dosen Pemandu:
Prof. Dr. Hj. Syamsudduha, M.A.
Prof. Dr. H. Mustari Mustafa, M.Pd.

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER (S3)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2022

4
5

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................
i

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................

C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti Peradaban Islam…………………………………………................

B. Transmisi Peradaban Islam ke Dunia Barat…………………………….

C. Pengaruh Peradaban Islam di Dunia Barat……………………………...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................

15

B. Implikasi.........................................................................................

15
6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
Dunia Barat, dengan peradabannya seperti yang ada sekarang ini, tidak
muncul begitu saja. Ia lahir dalam ruang kesejarahan umat manusia. Sebagai
produk manusia pendukungnya, peradaban memerlukan waktu untuk lahir,
tumbuh dan maju. Dalam ruang kesejarahan tersebut terjadi interaksi dengan
tingkat intensitas yang berbeda.

Peradaban umat manusia, merupakan hasil dari akumulasi peradaban


peradaban yang ada sebelumnya.. Dengan demikian, peradaban tidak bisa diklaim
secara sepihak. Kemampuan mensintesa unsur-unsur peradaban yang telah ada
akan mendorong tercapainya puncak-puncak peradaban. Peradaban Mesopotamia
dan Parsi misalnya, pernah mencapai puncak kesempurnaan dan pada akhirnya

1
Secara geografis, Barat merupakan wilayah bumi tempat matahari terbenam sebagai
lawan bagian Timur tempat matahari terbit. Dalam makna politis, Barat dirujuk pada negara-
negara non-komunis, terutama yang berada di wilayah Eropa Barat dan Amerika. Webster’s
Encyclopedic Unbridged Dictionary, (New York: Dilithium Press, Ltd), h. 1623.
7

runtuh dan beralih ke Kreta dan Yunani terus pindah ke Roma, dan Islam. Pada
abad pertengahan, ia kembali lagi ke Barat dan Roma untuk selanjutnya mewarnai
2
peradaban abad ini.

Muslim sebagai bagian dari masyarakat dunia, juga pernah member

kontribusi besar bagi kemanusiaan. Sejarah mencatat, wilayah-wilayah dimana


peradaban besar pernah muncul, terdapat peninggalan atau peradaban Islam yang
tinggi, dikagumi dan dihormati, tidak terkecuali Eropa. Capaian gemilang
tersebut, berkat tokoh-tokoh muslim yang berdedikasi tinggi dengan landasan
3
gagasan dan spirit Alquran dan hadis. George Sarton dalam Introduction to the
History of Science, seperti dikutip Armahedi Mahzar sampai harus mengakui:
“Cukuplah kita menyebut nama-nama besar yang tak tertandingi di masa
itu oleh seorangpun di Barat: Jabir bin Hayyan, al-Kindi, al-Khawarizmi,
al-Farqani, ar-Razi, Ibrahim bin Sinan, Sabit bin Qurra, al-Battani, al-
Farabi, al-Masudi, at-Tabari, Abu al-Wafa, Ali bin Abbas, Abulqasim, al-
Biruni, Ibnu Sina, Ibnu Haitam, Ali bin Isa al-Gazali, Umar Khayyam,.
Jika seseorang menyatakan pada anda bahwa abad pertengahan sama
sekali steril dari kegiatan ilmiah, kutiplah nama-nama ilmuwan di atas.
Mereka semua hidup dan berkarya dalam periode yang amat singkat, dari
4
750 hingga 1100 M.”
Sekarang ini, setelah sekian abad berlalu, benih-benih kehancuran atau
setidaknya ketidakmampuan mempertahankan dominansi peradaban di Eropa
mulai mengemuka. Bagi Syaikh Muhammad Al-Ghazali, peradaban Barat maju
terus dengan pesat di segala lapangan tanpa ada sesuatupun yang bisa
menghambatnya. Namun karena pandangan dunia yang digunakan sebagai
landasan gerak pengembangannya keliru, maka peradaban yang tercipta tidak

2
Syafiq Basri dan Haidar Bagir, eds., Dr. Ali Syariati Ideologi Kaum Intelektual Suatu
Wawasan Islam (Cet.VI; Bandung: Mizan, 1994), h. 32.
3
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam Terbesar di
Barat (Jakarta: Bulan Bintang, t.t), h. 7.
4
Armahedi Mahzar dan Yuliani Liputo, “Tradisi Sains dan Teknologi‟, dalam Prof. Dr.
Taufik Abdullah, eds. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban, (Jakarta: PT
Ichtiar Van Hoeve, tt), h. 237.
8

5
dengan serta merta mendatangkan kebahagiaan. Hal yang hampir sama
disampaikan Roger Garaudi. Menurutnya, peradaban Eropa/Barat didasarkan atas
filsafat pengingkaran terhadap transendensi ilahi dan nilai-nilai mutlak, dari
perspektif sosial, mengemuka individualisme yang menghasilkan “terpecahnya
jaringan sosial”, dan pada tingkat pemikiran kultural timbul “kebudayaan putus
6
asa”. Yaitu memandang menciutkan manusia pada satu dimensi tunggal dan
memandangnya sebagai individu dan produsen semata.

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah


yang akan dibahas, yakni:

1. Apa makna peradaban Islam?

2. Bagaimana Transmisi peradaban Islam ke Dunia Barat?

3. Bagaimana Pengaruh Peradaban Islam di Dunia Barat?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui makna peradaban Islam.

2. Mengetahui Transmisi peradaban Islam ke Dunia Barat.

3. Mengetahui Pengaruh Peradaban Islam di Dunia Barat.

5
Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Mi’ah Su’al ‘an al-Islam, diterjemahkan Muhammad
Tohir dan Abu Laila dengan judul Al-Ghazali Menjawab 40 Soal Islam Abad 20, (Cet. III;
Bandung: Mizan, 1992), h.230.
6
Muhsin al-Mayli, Rujih Gharudi wa al-Musykilat al-Diniyah, diterjemahkan Rifyal
Ka‟bah, M.A, dengan judul Pergulatan Mencari Islam: Perjalanan Religious Roger Garaudy,
(Cet. I; Bandung: Paramadina, 1996), h. 224-228.
9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Peradaban Islam

Peradaban, civilization, dalam bahasa Inggris, bisa bermakna capaian

tertinggi manusia dibidang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan pemerintahan

atau suatu kondisi menyenangkan sebagai akibat dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.


1

7
Peradaban juga berarti kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir bathin, atau hal yang
8
menyangkut sopan santun, budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa.

Bagi Kuntowijoyo, ada kerumitan yang berkaitan dengan istilah peradaban.


Peradaban dalam bahasa Indonesia, seringkali disamakan artinya dengan kebudayaan.
Sementara dalam bahasa Inggris, dikenal kata culture untuk kebudayaan dan civilization
untuk peradaban. Demikian halnya dalam bahasa Arab, dibedakan antara tsaqafah untuk
9
kebudayaan, hadharah untuk kemajuan, serta tamaddun untuk peradaban.

Ali Syariati sendiri mendefinisikan peradaban dan kebudayaan sebagai keseluruhan

kekayaan material dan spiritual yang diakumulasikan oleh berbagai generasi dari suku, ras
atau bangsa tertentu. Peradaban atau kebudayaan bisa dilihat dalam perspektif kebudayaan
10
dan peradaban universal dan kebudayaan dan peradaban etnis.
Dalam perspektif peradaban universal, peradaban Mesopotamia, Parsi, India, Cina,

Islam, Timur, Barat merupakan suatu realitas tunggal yang terus-menerus berproses,
dikembangkan dalam kurun waktu tertentu serta berpindah dari satu bangsa ke bangsa lain
melampaui batas-batas geografis. Peradaban dalam makna ini merupakan kumpulan
investasi dan pengalaman manusia dari berbagai periode. Dengan begitu lebih bersifat
material. Oleh karenanya, berlaku universal. Sementara kebudayaan lebih pada manifestasi
11
kesadaran kolektif suatu kelompok etnis, suku atau bangsa tertentu.

Mencermati pengertian tersebut, dipahami bahwa peradaban memuat gerak dinamis

untuk berkeadaban menuju masyarakat yang berkembang dan maju. Pada poin ini,

peradaban bisa dilihat dari aspek lahiriyah seperti adanya kota yang tertata dengan baik,

7
Random House webster‟s College Dictionay, (New York: Random House, inc, 2001), h. 223.
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Cet. IV, Jakarta;
Gramedia, 2008). h. 7.
9
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah ( Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), h. 113.
10
Syafiq Basri dan Haidar Bagir, Dr. Ali Syariati Ideologi Kaum Intelektual Suatu Wawasan Islam, h. 40.
11
Syafiq Basri dan Haidar Bagir, Dr. Ali Syariati Ideologi Kaum Intelektual Suatu Wawasan Islam, h. 44.
1

masyarakat pendukungnya memiliki sejumlah keahlian untuk berkreasi dalam semua ranah
kehidupan, serta tertib politik dan kekuasaan sebagai prasyarat bagi suatu kemajuan.

B. Transmisi Peradaban Islam ke Dunia Barat

Kalau ke kawasan Mesir-Asia merupakan titik terjauh ekspansi militer muslim, maka

ekspansi ke Semenanjung Siberia, yang merupakan gerbang barat daya Eropa, merupakan

serangan terakhir dan paling dramatis dari seluruh operasi militer penting yang dijalankan

12
orang-orang Arab.

Interaksi Islam dengan Barat, diawali pada masa al-Walid dari dinasti Umayyah

menguasai Spanyol. Setelah Musa Ibn Nuzair menduduki Jazair dan Maroko, ia mengangkat

Tariq Ibn Ziad sebagai wakil pemerintah di sana. Upaya Tariq menyebrangi Selat Gibraltar

13
(Jabal Tariq), selat kecil antara Maroko dengan benua Eropa membuka jalur ke Eropa.

Setelah berkuasa kira-kira 90 tahun, dinasti Bani Umayyah berhasil menguasai wilayah

yang sangat luas, meliputi Spanyol, Afrika Utara, Suria, Palestina, Semenanjung Arabiah,

Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, Pakistan, Rukmania, Uzbek, dan Kirgis (Asia

Tengah). Dari sinilah bibit-bibit kebudayaan dan peradaban Islam timbul yang kemudian

14
mencapai puncaknya pada masa dinasti Abbasiyah.

Perhatian kepada ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani berkembang masa dinasti

Abbasiyah, terutama masa Khalifah Harun al-Rasyid dan al-Ma‟mun. Salah satu faktor

pemicunya selain kota Bagdad didukung oleh masyarakat heterogen yang dinamis, terbuka

12
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005), h. 630.
13
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya (Cet. V, Jakarta: UI-Press, 1985), h. 62-69.
14
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya , h. 62-69.
1

dan tentunya toleran, serta dukungan penuh para Khalifah, juga yang tidak kalah pentingnya

ialah sejak didirikannya sebuah lembaga yang bernama Baitulhikmah oleh al-Ma‟mun.

Lembaga ini menjadi pusat penerjemahan hasanah intelektual Yunani serta eksperimen-

eksperimen ilmu pengetahuan. Proses penerjemahan berlangsung sekitar satu abad. Karya-

karya Yunani Kuno dibidang kedokteran, matematika, optik, geografi, fisika, astronomi,

sejarah, filsafat dan lain-lain, dipelajari dengan sungguh-sungguh oleh masyarakat muslim
15
saat itu.

Abdurrahman ad-Dakhil, salah seorang keturunan bani Umayyah yang lolos dari

kematian saat revolusi Abbasiyah, berhasil memimpin di Kordoba Spanyol.

Kepemimpinannya dilanjutkan Abdurrahman III tahun 929 M dengan gelar Amirul

16
mu‟minin sampai 1031 M. Jadi, saat itu terdapat dua kekhalifahan, di Spanyol dan di

Bagdad. Meskipun kedua kekhalifahan saling bermusuhan, namun pertukaran peradaban dan

kebudayaan masih terus berlangsung.

17
Abad ke-10 dan 11 M, Kordoba dikenal sebagai “permata dunia” yang menandingi

Bagdad di Timur pada masa kejayaannya. Sebagai “permata dunia”, Kordoba sebagai pusat

kekhalifahan di Spanyol menjadi semacam magnet di kawasan Eropa. Ia menjadi sentrum

kegiatan intelektual dan perdagangan selama hampir 6 atau 7 abad, ketika Eropa masih
18
dalam kondisi terkebelakang.

15
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya , h. 70.
16
M. Arkoun dan Louis Gardet, Al-Islam al-ams wa Islam al-Ghad, diterjemahkan Ahsin Muhammad
dengan judul Islam Kemarin dan Hari Esok (Cet. I, Bandung: Pustaka, 1997), h. 80.
17
M. Arkoun dan Louis Gardet, Al-Islam al-ams wa Islam al-Ghad, diterjemahkan Ahsin Muhammad
dengan judul Islam Kemarin dan Hari Esok (Cet. I, Bandung: Pustaka, 1997), h. 71.
18
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam Terbesar di Barat, h. 11.
1

Christopher Dawson, seperti ditulis Harun Nasution menyebutnya abad kegelapan The

Dark Age. Memang, bagi H. Mc. Neill, seperti ditulis Harun lebih lanjut, antara 600 dan

1000 M, kebudayaan Eropa Kristen mengalami titik nadir. Bahkan Lebon, seperti juga

dikutip Harun, sampai menyebut Muslim Arab sebagai “imam” orang Eropa, karena muslim

19
Arablah yang menyebabkan mereka beradab.

Dengan masuknya Islam ke Spanyol dan berkuasa sekian abad, merubah tatanan baru

dan pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban

Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Karenanya, sulit

dipungkiri kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di Spanyol.

C. Pengaruh Peradaban Islam di Dunia


Barat

1. Perkembangan Kajian Bahasa dan sastra

Muslim Spanyol menorehkan catatan paling mengagumkan dalam sejarah


intelektual Abad Pertengahan di Eropa. Pertengahan abd ke-8 dan ke-13, kalangan Arab
membawa perubahan besar di Eropa. Mereka menjadi penghubung ilmu dan filsafat
Yunani klasik sehingga khasanah kuno tersebut tidak hilang. Kalangan Arab tidak hanya
20
sebagai mediator, tetapi juga memberikan tambahan, mensintesa, mengkritisi. Dalam
proses transmisi ke lahirnya pencerahan di Eropa Barat, bangsa Arab-Spanyol berperan
sangat dominan. Muhammad ibn al-Hasan al-Zubaydi (928-989), murid al-Qali seorang
Professor di Universitas Kordoba, menghasilkan daftar klasifikasi para ahli tata bahasa

dan ahli filologi. Al-suyuti, banyak menggunakannya dalam Muzhhir. Tata bahasa
Ibrani, yang secara esensial didasarkan atas tata bahasa Arab, dan sampai kini

19
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya , h. 74
20
Mohammed Arkoun, Arab Thought, diterjemahkan Yudian W. Asmin dengan judul Pemikiran Arab
(Cet. I; Yogyakarta: LPMI, 1996), h. 55
1

menggunakan istilah tekhnik yang merupakan terjemahan istilah bahasa Arab, lahir pada
21
masa Spanyol-Islam.

Dalam bidang sastra, dikenal Ibn „Abd Rabbihi (860-940) dari Kordoba,
merupakan penyair kesayangan Abd Rahman III. Karyanya al-Iqd al Farid (Kalung
Anting), menempati posisi kedua setelah Aghani, dalam urutan karya-karya sastra
22
Arab.

Dalam bidang prosa, fabel, cerita rakyat, yang mulai merebak di Eropa abad ke-

13, menampilkan kemiripan yang jelas dengan karya-karya Arab yang muncul
belakangan. Karya seperti Kalilah wa Dimnah misalnya, diterjemahkan kedalam bahasa
Spanyol yang didedikasikan untuk Alfonso yang bijaksana (1252-1284) dari Castile dan
Leon. Selanjutnya diterjemahkan oleh seorang Yahudi yang telah dibaptis kebahasa
23
Latin.

2. Perkembangan Intelektual

Dalam rangka mendukung dan mempercepat proses pendidikan dibangunlah

banyak lembaga pendidikan seperti universitas. Universitas-universitas besar ditemukan

di Kordoba, Sevilla, Malaga, Granada. Kordoba misalnya memiliki jurusan seperti

astronomi, matematika, kedokteran, disamping jurusan teologi dan hukum. Masing-

masing universitas mempunyai perpustakaan dan yang terbesar berada di Kordoba yang

pembangunannya dipelopori oleh Muhammad I (852-886) dan diperluas oleh Abd al-

21
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi., h. 708-709.
22
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 708-709.
23
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 711.
1

Rahman III dan menjadi perpustakaan terbaik setelah al-Hakam II menyumbangkan


24
koleksi pribadinya.

Mencermati aktifitas intelektual yang demikian intens, maka sarana


pendukungnya juga sudah siap waktu itu. Kertas sebagai salah satu pendukung utama dan
percetakan dengan mesin ketik yang ditemukan di Jerman abad ke-15, sudah lama
digunakan di Spanyol. Industry kertas bermula dari maroko menyebar ke Timur dan pada
25
pertengahan abad ke-12, memasuki Spanyol.

Menurut Yaqut, seperti dikutip Philip, fakta filologi menunjukkan bahwa kata

ream dalam bahasa Inggris, yang diserap melalui bahasa Prancis rayme, dari bahasa

spanyol resma dan merupakan kata pinjaman dari bahasa Arab rizmah yang berarti

bundel. Bahkan sekretaris Abd Rahman sering menulis dokumen menggunakan kertas di

rumah pribadi lalu dibawa ke kantor untuk diperbanyak, semacam percetakan atau
26
bahkan seperti mesin sheet.

Bidang kedokteran merupakan salah satu bidang yang berkembang di dunia Islam

yang berpengaruh cukup kuat di Eropa, Ali at-Tabari, dokter pribadi al-Mutawakkil

menulis Firdaus al-Hikmah. Muridnya, Husain bin Ishaq al-Ibadi (Joannitius) (810-873)

menerjemahkan buku-buku Hypocrates dan Galen. Bukunya al-Madhal fi al-thib


(pengantar ilmu kedokteran), diterjemahkan ke bahasa Latin dan menjadi buku pegangan
27
abad Pertengahan.

24
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 717.
25
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 718.
26
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 718.
27
Armahedi Mahzar dan Yuliani Liputo, “Tradisi Sains dan Teknologi‟, dalam Taufik Abdullah,
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban, h. 245.
1

Selain itu, ar-Razi yang dikenal di Barat sebagai Rhazes, menulis kira-kira 200
buku kedokteran. Karya terbesarnya, al-Hawi merupakan ensiklopedia kedokteran terdiri
dari 20 jilid, diterjemahkan ke latin 1279 di Cicilia atas perintah Raja Charles I dari
Anjou. Buku ini di Eropa dikenal dengan Continent (benua). Adapun raja diraja dokter
atau Medicorum principal, ialah Ibnu Sina. Karyanya al-Qanun fi al-thib, atau prinsip-
prinsip kedokteran, jadi pegangan di Eropa dari abad ke-12 sampai abad ke-18. Bahkan
28
menjadi standar medis Cina sejak dinasti Han.

Dibidang Kimia, dikenal Jabir bin Hayyan. Ia seorang eksperimentalis setelah


belajar ilmu farmasi Yunani dari Khalid bin Yazid. Di laboratorium di Kufa, ia banyak
menghasilkan senyawa baru seperti asam karbida. Ia juga banyak member sumbangan
teoritis tentang penguapan, persenyawaan, pembutiran, pelelehan, dll. Jabir menulis
hampir 200 buah buku dan 80 diantaranya tentang kimia. Diantaranya, batu mineral,
sifat-sifat kimia, senyawa kimia, timbangan, pewarna dll. Bahkan timbangan karyanya
bisa menimbang benda yang beratnya 6.480 kali lebih kecil dari 1 kg. Senyawa kimia
yang merupakan gabungan unsur-unsur yang kecil baru ditemukan John Dalton 10 abad
29
kemudian.

Filsafat juga berkembang pesat di Spanyol. Ibnu Rusyd atau Averroes dalam

tradisi keilmuan Barat, salah satu yang terbesar bahkan yang terbesar. Karyanya banyak,

tetapi tidak semuanya bisa diperoleh. Sebagian karyanya dimusnahkan oleh orang yang

tidak senang kepada pemikirannya. Diantara yang tersisa didapatkan Ernest Renan di

perpustakaan Escurial di Madrid Spanyol. Renan menemukan 78 buku. Ilmu filsafat 28,

28
Armahedi Mahzar dan Yuliani Liputo, “Tradisi Sains dan Teknologi‟, dalam Taufik Abdullah,
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban, h. 245..
29
Armahedi Mahzar dan Yuliani Liputo, “Tradisi Sains dan Teknologi‟, dalam Taufik Abdullah,
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban, h. 242.
1

ilmu kedokteran sebanyak 20 buah, 8 buah ilmu fiqh, 5 buku kalam, 4 buku astronomi
30
dan 11 cabang ilmu lain.

Filsafat yang dikemukakan orang Yunani dan agama monoteisme yang


dikembangkan nabi-nabi Ibrani, merupakan warisan paling kaya yang berasal dari
kebudayaan Barat dan Timur kuno. Berkat para pemikir muslim Bagdad dan Spanyol
abad Pertengahan, dua pemikiran ini bisa dipadukan dan dibawa dalam harmoni menuju
Eropa. Mereka memberi kontribusi besar pada perkembangan peradaban, jika dilihat dari
akibat yang ditimbulkan terhadap ilmu pengetahuan, filsafat dan teologi yang muncul
kemudian.

Semua ini menumbuhkan semangat dan pemikiran baru di Eropa Barat terutama
filsafat, sekaligus menjadi titik awal berakhirnya zaman kegelapan, gagasan-gagasan
tersebut dikobarkan oleh persentuhan dengan pemikiran Arab dan dipacu oleh khasanah
pengetahuan Yunani kuno, ketertarikan bangsa Eropa dalam pengetahuan dan filsafat
memimpin mereka menuju kemandirian dan dengan cepat mengembangkan hidupan
31
intelektual mereka sendiri.

3. Seni dan Arsitektur

Seni pembuatan logam cukup maju masa Spanyol. Toledo dan Sevilla menjadi
pusat industry ini. Karya astrolabe yang merupakan perngkat astronomi temuan filosof
Yunani Kuno, disempurnakan oleh orang Islam dan dikenal secara umum abad ke-10.
32
Alat ini penting dalam penentuan arah kiblat, pelayaran dan digunakan oleh astrolog.

Selain itu berkembang industri seni porselen dan pelapisan logam, tekstil dan
pakaiana mewah. Pengaruh muslim bisa dilihat pada karya-karya seni Eropa awal abad

30
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam Terbesar di Barat, h. 117.
31
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h.736.
32
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 755.
1

ke-12, adopsi rancangan-rancangan islami oleh perajin Eropa semakin sering dilakukan.
33
Penempatan motif-motif tersebut biasanya hanya untuk tujuan dekorasi

Karya-karya arsitektur, juga banyak berpengaruh di Eropa. Desain kota, istana,


bangunan keagamaan memberi warna tersendiri bagi Eropa. Di antara bangunan yang
megah adalah masjid Kordoba, kota al-Zahra, masjid Sevilla, istana al-Hamra di
Granada, istana al-Makmun, tembok toledo dan istana Ja‟fariyah di Saragosa, dan
masih banyak lagi. Masjid Kordoba, ditopang 1.293 buah tiang dengan dihiasi
motif pepohonan. Satu lampu gantung bercabang banyak, memantulkan cahaya yang
indah. Dekorasi bangunannya dibuat oleh ahli yang khusus didatangkan dari
Bizantium dan

18.000 potong emas murni peninggalan bangsa Goths dibelanjakan untuk struktur
34
bangunannya. Dan kini Masjid Agung tersebut dijadikan Gereja Besar.

Menurut berita Antara-AFP, seperti ditulis Zainal Abidin Ahmad, Masjid Agung
ini, 10 September 1974 yang sudah 600 tahun dijadikan Gereja Besar (Cathedral)
Katholik, akan dikembalikan fungsinya semula sebagai masjid untuk 1 hari pada hari
Jumat, 13 September 1974. Masjid Agung ini akan tempat shalat kembali untuk delegasi
35
Islam yang melangsungkan Kongresnya di Spanyol.

Kita hanya bisa membayangkan bagaimana suasana batin para peserta Kongres

tersebut. Bisa jadi dalam shalatnya terjadi pengembaraan spiritual bukan kepada Allah,

akan tetapi kepada kejayaan Islam masa itu, 600 tahun silam. Masa gemilang ketika

Eropa masih diselimuti keterbelakangan.

33
Philip K. Hitti, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present, diterjemahkan R. Cecep
Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, h. 757.
34
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam Terbesar di Barat, h. 13.
35
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam Terbesar di Barat., h. 11.
1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peradaban memuat gerak dinamis untuk berkeadaban menuju masyarakat


yang berkembang dan maju. Pada poin ini, peradaban bisa dilihat dari aspek lahiriyah
seperti adanya kota yang tertata dengan baik, masyarakat pendukungnya memiliki
sejumlah keahlian untuk berkreasi dalam semua ranah kehidupan, serta tertib politik dan
kekuasaan sebagai prasyarat bagi suatu kemajuan.

2. Dengan masuknya Islam ke Spanyol dan berkuasa sekian abad, merubah


tatanan baru dan pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni
peradaban Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Karenanya,
sulit dipungkiri kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di Spanyol.

3. Pengaruh peradaban islam di dunia barat terdapat dalam tiga hal yaitu
perkembangan kajian bahasa dan sastra, perkembangan intelektual dan perkembangan
seni dan arsitektur.

B. Implikasi

Pembahasan dan kesimpulan yang telah dirumuskan sebelumnya diharapkan


dapat berimplikasi positif dan membangun terhadap para pembaca dalam memahami
tentang sejarah peradaban islam khusus pada pembahasan pengaruh peradaban islam di
dunia barat. Terkhusus bagi para mahasiswa, penggiat, penuntut ilmu yang sedang
mengkaji tentang Sejarah Peradan Islam. Dan lebih khusus lagi bagi para pendidik yang
2

mengajarkan sejarah peradaban Islam, sehingga bisa mengenalkannya secara


menyeluruh.
2

Daftar Pustaka

Ahmad, H. Zainal Abidin, Riwayat Hidup Ibnu Rusyd (Averroes) Filosof Islam

Terbesar di Barat Jakarta: Bulan Bintang, t.t.

Al-Ghazali, Syaikh Muhammad, Mi‟ah Su‟al „an al-Islam, diterjemahkan


Muhammad Tohir dan Abu Laila dengan judul Al-Ghazali Menjawab 40 Soal Islam
Abad 20, Cet. III; Bandung: Mizan, 1992.

Al-Mayli, Muhsin, Rujih Gharudi wa al-Musykilat al-Diniyah, diterjemahkan


Rifyal Ka‟bah, M.A, dengan judul Pergulatan Mencari Islam: Perjalanan Religious
Roger Garaudy, Cet. I; Bandung: Paramadina, 1996

Arkoun, Mohammed. dan Louis Gardet, Al-Islam al-Ams wa al-Islam al-Ghad,


diterjemahkan Ahsin Muhammad dengan judul Islam Kemarin dan Hari Esok Cet. I,
Bandung: Pustaka, 1997.

………… Arab Thought, diterjemahkan Yudian W. Asmin dengan judul

Pemikiran Arab Cet. I; Yogyakarta: LPMI, 1996.

Basri, Syafiq dan Haidar Bagir, eds., Dr. Ali Syariati Ideologi Kaum Intelektual

Suatu Wawasan Islam Cet.VI; Bandung: Mizan, 1994.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,


Edisi Keempat Cet. IV, Jakarta; Gramedia, 2008.

K. Hitti, Philip, History of the Arabs: From the Earliest Times to the Present,
diterjemahkan R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta, 2005.

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994.


2

Mahzar, Armahedi dan Yuliani Liputo, “Tradisi Sains dan Teknologi‟, dalam
Abdullah, Taufik, eds. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban,
Jakarta: PT Ichtiar Van Hoeve, t.t.

Nasution, Harun Islam ditinjau dari berbagai aspeknya Jilid I Cet. V, Jakarta: UI-

Press, 1985.

Random House Webster‟s College Dictionay, New York: Random House, inc,
2001.

Webster‟s Encyclopedic Unbridged Dictionary, (New York: Dilithium Press,


Ltd), h. 1623.

Anda mungkin juga menyukai