Qur’an
Islam memandang setiap nyawa itu berharga, terlebih nyawa seorang anak. Oleh karena itu, Islam
sangat menentang pembunuhan bayi yang baru lahir (wa’dul banaat) sebagaimana yang sering dilakukan
oleh orang-orang Quraisy terdahulu. Kelak di hari kiamat, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban
orang-orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan mencabut hak hidup seorang bayi. Sebagaimana
kalam Allah SWT berikut :
ﵟَر َّبَنا َو ٱۡج َع ۡل َنا ُم ۡس ِلَم ۡي ِن َلَك َو ِم ن ُذ ِّر َّيِتَنٓا ُأَّم ٗة ُّم ۡس ِلَم ٗة َّلَك َو َأِر َنا َم َناِس َك َنا َو ُتۡب َع َلۡي َنۖٓا ِإَّنَك َأنَت
ٱلَّتَّواُب ٱلَّر ِح يُم ﵞ
“Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami dua orang yang menyerahkan diri kepadamau dan juga dari
keturunan kami sebagai suatu umat yang berserah diri kepada-Mu. Dan tunjukkanlah kepada kami tata
cara beribadah kami dan berikanlah taubat kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat
dan Maha Penyayang.” Q.S Al Baqarah : 128
Untuk al walad beserta variasinya, Allah SWT menggunakan kata itu sebanyak 56 kali dalam Al
Qur’an. Di antaranya ialah ayat 31 surat Al Isra berikut :
ﵟَو اَل َتۡق ُتُلٓو ْاَأۡو َٰل َد ُك ۡم َخ ۡش َيَة ِإۡم َٰل ٖۖق َّنۡح ُن َنۡر ُز ُقُهۡم َو ِإَّياُك ۚۡم ﵞ
“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kami yang memberikan rezeki
kepada mereka serta kepada kalian.” Q.S Al Isra : 31