Pertemuan Ke-6 - Kalimat Efektif
Pertemuan Ke-6 - Kalimat Efektif
A. INFORMASI UMUM
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan kalimat efektif dengan tepat.
C. MATERI
Mengacu kepada capaian pembelajaran di atas, ada beberapa materi yang akan dijelaskan
untuk menambah pemahaman dan wawasan peserta didik.
b. Kehematan Kata
Kehematan dalam kalimat efektif adalah menghindari penggunan kata, frase, atau
bentuk lain yang tidak perlu, yang mana tidak menyalahi kaidah tata bahasa dan tidak
mengubah makna kalimat. Penghematan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Hindari pengulangan subjek yang tidak diperlukan.
2) Hindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata.
3) Hindari kesinoniman dalam satu kalimat.
4) Hindari penjamakan kata-kata yang sudah berbentuk jamak.
c. Kesejajaran Bentuk
Kesejajaran bentuk atau keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat yang dibuat. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan ungkapan nominal,
bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan bentuk nominal; kalau yang pertama
menggunakan bentuk verbal, hendaknya yang kedua dan seterusnya juga menggunakan
bentuk verbal. Begitu juga sebaliknya, jika kalimat yang dibuat kalimat majemuk, maka kedua
predikat juga memiliki bentuk yang sama dalam uraian.
d. Ketegasan Makna
Ketegasan atau penekanan adalah menonjolkan ide pokok dalam kalimat. Kalimat itu
memberikan penekanan atau penegasan makna dengan menonjolkkan kata-kata yang ingin
ditekankan. Ciri-ciri penegasan kalimat efektif sebagai berikut.
1) Meletakkan kata yang ingin ditonjolkan maknanya di depan kalimat.
2) Membuat urutan kata secara bertahap sehingga akan menghasilkan makna yang lebih
mendalam.
3) Melakukan pengulangan kata.
4) Melakukan pertentangan atau perbandingan terhadap kata yang berusaha ditonjolkan
dalam kalimat tersebut.
5) Menggunakan partikel penegas, sehingga akan menghasilkan kalimat yang sesuai
maknanya.
e. Kelogisan Kalimat
Kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Kelogisan dilihat dari segi makna kalimat yang disusun oleh penulisan.
Salah satu cara untuk membuat kalimat logis adalah dengan memperhatikan struktur susunan unsur
kata yang dibuat. Jika susunan kata atau unsur kata yang dibuat tidak tepat, maka akan
menghasilkan kekaburan makna kalimat. Oleh karena itu, diksi dan susunan unsur kata
mempengaruhi kelogisan kalimat yang mana ditinjau dari segi makna kalimat.
f. Kepaduan Makna
Kepaduan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Ciri-ciri kalimat yang padu, yaitu:
1) Hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
2) Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat persona.
3) Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja transiti
dan ojek penderita.
g. Kecermatan
Kecermatan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kalimat yang tidak menimbulkan
pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata. Hal ini mengacu kepada pembentukan kalimat
ambigu dalam tulisan yang dibuat. Pembentukan kalimat ambigu bisa terjadi ditinjau dari bentuk
kalimat yang susunan unsur kalimat tidak beraturan, sehingga akan membuat kesalahan dalam
pemaknaan. Kecermatan dalam kalimat efektif, juga ditinjau dari penulisan huruf, pemakaian
tanda baca, penulisan unsur serapan, dan pemilihan kata yang sesuai di dalam kalimat.