Spesifikasi Teknis Interior Capil
Spesifikasi Teknis Interior Capil
Pasal 1 Umum
1.1. Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus gambar-gambar
rencana (Design) adalah merupakan satuan dengan Sesifikasi Teknis ini.
1.2. Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut diatas ialah
berdasarkan :
- Dewan Normalisasi Indonesia (NI)
- ASTM (American Society for Testing & Materials)
- ASSHO (American Association of State Highway Officials).
2.1 Umum
kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
persyaratan kerja perlu dipenuhi oleh kontraktor, sehingga memberikan
kelancaran dan memudahkan pekerjaan di lokasi.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
j. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing
jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
2.8 Contoh-Contoh
2.9 Subsitusi
Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan
khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil
ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.
yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi
Tugas.
2.15 Iklan
1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4. Berita Acara Penunjukkan.
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
6. Surat Perintah Kerja (SPK).
7. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat- alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
8 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Interior
1. Pekerjaan Pembongkaran
1.1. Pekerjaan Pembongkaran.
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK)
dan pihak terkait (Pengelola Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin
pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
1.2. Pemeriksaan Tempat Kerja.
a. Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan
segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan
pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan
adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama
Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.
1.3. Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.
a. Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi
lain dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan
oleh Konsultan Pengawas, Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna
dan aman. Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara
dan getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk
bangunan
yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tnggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontaktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi
pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll)
dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi
Tugas dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas/MK dengan disertai
daftra/list item barang-barang tersebut.
2. Pekerjaan Pengamanan.
2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang
kantor/peralatan di lokasi proyek, maka kontraktor wajib
mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran.Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran
atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas/MK
9 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Interior
2.2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus
dipasang secara hati-hati.
2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel
partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang
diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK
3. Pemindahan Barang-barang.
Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas/MK.
4. Marking.
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk
menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar
perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh
kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar
kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
2. PEKERJAAN PARTISI
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan partisi gypsum dan
plafon/ceiling/langit-langit, sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan gypsum yg digunakan pada partisi adalah :
Gypsumboard dengan tebal minimal 9 mm yang bermutu baik.
Rangka Galvalum baik hollw maupun Canal C sebagai penebal dan
pengaku.
Coumpon sebagi penyambung/Penutup Sambungan Gypsum
Cat Tembok enterior sebagai penutup partisi
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Alas/backing/dasar untuk dipasangi panel, baik partisi maupun
plafon/ceiling, harus merupakan permukaan yang bersih dan rata.
b. Bahan Gypsum harus dipilih motif yang rata-rata sama dan tidak ada cacat
serta bebas dari mata kayu.
c. Partisi Gypsum adalah di-finish dengan Cat Interior dan diberi perlindungan
agar tidak rusak/cacat oleh pekerjaan lainnya.
10 Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Interior
1. Lingkup Pekerjaan :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk menyediakan Meja
Pelayanan, raat seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Multiplek yg digunakan pada Meja adalah :
Multiplek dengan tebal minimal 9 mm yang bermutu baik.
Finishing HPL dengan Kwalitas yyang di sarankan
Kaca bening tebal 5 cm sebagai pembatas meja dengan pengguna
layanan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebagai langkah awal tentunya Anda harus menyiapkan bahan dasar kayu
olahannya multipleks 12 mm Pada dasarnya berbagai jenis kayu olahan
tersebut memiliki permukaan rata. Pada dasarnya HPL tidak hanya bisa
dipasang pada bidang datar saja, tetapi juga bidang melengkung. Sehingga
tetap fleksibel untuk diaplikasikan di berbagai kondisi.
b. Supaya daya rekat lem lebih kuat dan tahan lama, maka Anda harus
membersihkan permukaannya terlebih dahulu. Amplas bisa digunakan
sebagai alat untuk meratakan permukaan. Kemudian bersihkan debu, kotoran
atau partikel kecil yang masih terdapat pada permukaan kayu.
c. Tahapan selanjutnya adalah pengeleman. Anda bisa menggunakan lem kuning
berkualitas. Ratakan lem tersebut secara merata, agar seluruh bagian bisa
melekat dengan kuat. Kalau pengolesan lem sudah merata, jangan langsung
menyatukan permukaan kayu dan pelapis HPL. Karena jika masih dalam
kondisi basah, lem tidak akan merekat dengan sempurna
d. Menunggu lem agak mengering, dan barulah merekatkan kedua bidang
tersebut. Rekatkan dengan perlahan, agar menghindari munculnya gelembung
udara. Karena kalau sampai terjadi, pastikan akan mengurangi estetika.
e. Permukaan kayu sudah tertutup dengan HPL secara rapi dan kuat, maka bisa
dilanjutkan dengan pemotongan. Khususnya di bagian tepi agar terlihat lebih
rapi. Kikir atau pisau cutter bisa digunakan untuk meratakan bagian pinggir
tersebut.
11 Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Interior
2. Pekerjaan pemasangan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pembongkaran plafond lama dengan luasan sesuai dengan gambar dan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.
2. Pembongkaran Plafond di lakukan dengan hati hati dikarenakan banyak
jaringan listrik
3. Setelah plafond di bongkar sesuai petunjuk pengawas, dilakukan
pengecekan aliran air untuk pemasangan pemasangan talang air
4. Pemasangan rangka spandek di atur sedemikian rupa sesuai petunjuk
gambar sehingga untuk pemasangan spandek di harapkan tidak ada
genangan air
5. Rangka Spandek di gantunga dengan mengunakan Hollow Galvalum
4x4/4x2 sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
6. Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah gypsum wet
area dengan ukuran sesuai dengan gambar.
7. Gypsum wet area yang dipasang adalah gypsum yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang
retak, gompal atau cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari
Pengawas.
8. Gypsum wet area dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan
gambar untuk itu dan setelah gypsum terpasang, bidang permukaan
langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan
sambungan antara unit-unit gypsum board harus tidak kelihatan.
9. Finishing gypsum wet area adalah cat emulsi untuk interior dan cat acrylic
untuk ekterior, warna akan ditentukan kemudian.
10. Pada tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel pada langit-
langit yang dapat dibuka, tanpa merusak gypsum dan sekelilingnya,
untuk keperluan pemeriksaan/pemeliharaan instalasi Mekanikal-
Elektrikal.
i. Semua sambungan antar gypsum wet area didempul dengan
bahan tertentu sesuai calsiboard. Didempul dan compound
sehingga rata menutupi sambungan tanpa ada retakan.
13 Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Interior