Hifzhi Fauzi - UAS - Metode Desain - Mini Riset
Hifzhi Fauzi - UAS - Metode Desain - Mini Riset
DISUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING
YUDA NUGRAHA JAMALUDIN, S.Pd., M.Sn.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga mini riset ini dapat tersusun hingga selesai . Terimakasih kepada
Dosen Pembimbing mata kuliah Metode Desain, tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya.
Penulis sangat berharap semoga mini riset ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Selebihnya penulis berharap
lebih jauh lagi agar mini riset ini bisa menjadi salah satu referensi untuk para
pembaca dalam membuat mini riset seputar pembahasan yang kurang lebih
sama dikemudian hari.
Bagi penulis sebagai penyusun makalah ini, dengan sadar dan merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
menyempurnakan makalah yang jauh dari kata sempurna ini.
Bandung,
23 Januari 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI................................................................................................5
1.3 PENGERTIAN MOTION GRAPHICS..........................................................................................9
1.4 TUJUAN PENELITIAN............................................................................................................15
1.5 PERTANYAAN RISET.............................................................................................................16
BAB II...................................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN...........................................................................................................................18
2.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN............................................................................................18
2.2 PENELITIAN DESKRIPTIF.......................................................................................................20
2.3 METODE...............................................................................................................................21
2.4 RUANG LINGKUP STUDI.......................................................................................................23
2.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA.............................................................................................25
3.1 HASIL DAN ANALISIS..............................................................................................................27
3.2 Analisis...................................................................................................................................27
3.3 KESIMPULAN..........................................................................................................................28
BAB IV..................................................................................................................................................34
PENUTUP.............................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
1. Iklan Cetak:
Iklan yang ditempatkan di media cetak seperti koran, majalah, brosur, atau
poster.
Contoh: Iklan sepatu terbaru di halaman majalah mode atau iklan
penawaran spesial di brosur supermarket.
2. Iklan Televisi:
Iklan yang disiarkan melalui saluran televisi.
Contoh: Iklan Coca-Cola yang sering tayang di berbagai stasiun televisi.
3. Iklan Radio:
Iklan yang disiarkan melalui saluran radio.
Contoh: Iklan jingle untuk merek mobil atau iklan promosi penjualan di
program radio pagi.
5. Iklan Outdoor:
Iklan yang ditempatkan di luar ruangan, seperti billboard, poster, atau transit
ads.
Contoh: Iklan gigantik di pinggir jalan, iklan di bus kota, atau iklan di papan
reklame di stasiun kereta.
8. Iklan Mobile:
Iklan yang ditampilkan di perangkat mobile, termasuk aplikasi dan situs
mobile.
Contoh: Iklan aplikasi game di ponsel cerdas atau iklan produk fashion di
aplikasi berita mobile.
9. Iklan Interaktif:
Iklan yang memungkinkan interaksi langsung dari pengguna.
Contoh: Iklan permainan online yang melibatkan pengguna atau iklan yang
meminta pengguna mengisi survei.
5. Apakah Ada Elemen Visual yang Lebih Memiliki Dampak pada Brand
Recall?
Adakah elemen khusus dari visual motion graphics pada videotron
yang memiliki dampak lebih besar terhadap kemampuan pengguna
jalan untuk mengingat merek setelah melihat iklan?
BAB II
METODE PENELITIAN
Signifikan Penelitian Pada era ini iklan merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk memberikan serta menyebarluaskan informasi kepada
khalayak ramai. Iklan salah satu media yang memiliki berbagai macam
sarana atau alat untuk memberikan informasi. Dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi informasi, maka kegiatan promosi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya komunikasi media luar
ruang.
Media komunikasi luar ruang yang umum digunakan meliputi
reklame, baliho, spanduk dan neon boks merupakan serangkaian upaya
yang kerap dilakukan oleh media promosi. Media adalah alat atau sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi
adalah panca indera manusia seperti mata dan telinga.
Contohnya seperti media luar ruang. Media luar ruang adalah alat
untuk beriklan yang diletakkan di luar ruangan dan berisi suatu informasi
tertentu dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat umum yang
melihat. Sehingga Strategi dalam Menyampaikan Pesan Iklan Melalui
Videotron.
2.3 METODE
Tujuan Penelitian:
Menjelaskan dan memahami bagaimana pengguna jalan merespon
visual motion graphics pada videotron dan sejauh mana hal tersebut
memengaruhi brand awareness.
Populasi Penelitian:
Pengguna jalan yang terpapar dengan visual motion graphics pada
videotron di lokasi tertentu.
Penentuan Sampel:
Pengguna jalan yang bervariasi dalam karakteristik seperti usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan. Mereka dipilih berdasarkan pengalaman
mereka dengan visual motion graphics pada videotron.
Variabel Penelitian:
Variabel Independen: Visual motion graphics pada videotron.
Variabel Dependen: Brand awareness pengguna jalan.
Desain Penelitian:
Instrumen Penelitian:
Panduan wawancara terstruktur yang mencakup pertanyaan tentang
persepsi terhadap visual motion graphics, tingkat pengenalan merek,
dampak emosional, dan seberapa baik visual motion graphics sesuai dengan
lingkungan jalan.
Analisis Data:
Data kualitatif dianalisis dengan pendekatan tematik, diidentifikasi
pola, tren, dan tema yang muncul dari wawancara. Hasilnya akan digunakan
untuk merumuskan temuan dan kesimpulan.
Pelaporan Hasil:
Hasil penelitian disajikan dalam laporan penelitian yang jelas dan
sistematis, mencakup temuan utama, interpretasi, dan implikasi terhadap
pengembangan strategi iklan pada videotron
1. Objek Penelitian:
2. Subjek Penelitian:
6. Lokasi Penelitian:
7. Waktu Penelitian:
Waktu penelitian akan mencakup periode tertentu untuk mengamati dan
merekam pengaruh visual motion graphics pada awareness. Waktu
penelitian dapat mencakup periode waktu yang cukup panjang untuk
mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.
8. Batasan Penelitian:
a. Penelitian ini tidak akan mencakup jenis media lain selain visual
motion graphics pada videotron.
Dalam penelitian tentang pengaruh visual motion graphics pada videotron terhadap
awareness, beberapa teknik pengumpulan data dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dan mendalam.
1. Wawancara Semi-Terstruktur:
2. Survei:
Survei dapat disebarkan kepada responden melalui kuesioner yang dirancang
secara hati-hati. Survei dapat mencakup pertanyaan terkait kesadaran,
preferensi visual, dan dampak visual motion graphics pada videotron terhadap
pengetahuan atau persepsi responden.
3. Observasi Partisipatif:
Peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana responden berinteraksi
dengan visual motion graphics pada videotron di lokasi yang ditentukan.
Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman
langsung tentang respons dan perilaku pengguna.
4. Analisis Konten:
Melibatkan analisis konten visual motion graphics yang ada pada videotron.
Peneliti dapat menganalisis elemen-elemen visual, pesan yang disampaikan,
dan aspek-aspek desain untuk memahami bagaimana motion graphics dapat
memengaruhi kesadaran dan respons pengguna.
7. Studi Kasus:
Melibatkan pendekatan mendalam terhadap kasus-kasus tertentu yang
menunjukkan dampak yang signifikan dari visual motion graphics pada
videotron terhadap kesadaran. Studi kasus dapat memberikan wawasan yang
khusus dan mendalam.
Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap visual motion graphics
pada videotron. Hal ini dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur desain dan elemen yang
ada pada visual motion graphics pada videotron.
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah menganalisis data dari partisipan yang terlibat dalam mini riset
ini, ditemukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam tingkat
awareness setelah eksposur terhadap Visual Motion Graphics pada
Videotron. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih
memperhatikan pesan atau iklan yang disampaikan melalui Visual Motion
Graphics, dan sebagian besar di antaranya menyatakan bahwa elemen grafis
tersebut berhasil menarik perhatian mereka.
3.2 Analisis
4. Kesimpulan Umum:
Keseluruhan, mini riset ini memberikan indikasi bahwa Visual
Motion Graphics memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan
awareness di kalangan audiens. Namun, efektivitasnya dapat
dipengaruhi oleh desain grafis spesifik dan karakteristik
demografis audiens.
3.3 KESIMPULAN
1. Pemahaman Awareness:
Responden memahami awareness sebagai tingkat pengetahuan atau
kesadaran konsumen terhadap suatu merek, produk, atau pesan
iklan. Ini menunjukkan pemahaman yang konsisten tentang konsep
tersebut.
5. Rekomendasi Etika:
Tantangan etika dalam desain motion graphics tidak secara
eksplisit dibahas, tetapi hal ini dapat menjadi aspek penting yang
perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi
ini.
7. Rekomendasi Akhir:
Dalam memberikan rekomendasi, responden menyoroti pentingnya
konsistensi merek dan kejelasan pesan. Rekomendasi ini dapat
membimbing para profesional pemasaran dalam merancang
kampanye yang efektif.
8. Kesimpulan:
Hasil wawancara menunjukkan bahwa penggunaan visual motion
graphics pada videotron memang dapat berkontribusi secara
signifikan terhadap peningkatan awareness, dengan aspek
kreativitas, konsistensi merek, dan kejelasan pesan sebagai faktor
utama kesuksesan. Evaluasi dan pembelajaran dari kegagalan juga
menjadi bagian penting dari proses pengembangan kampanye yang
efektif.
Berdasarkan hasil wawancara ternyata motion graphics itu dapat
mempengaruhi brand awareness terhadap pengguna jalan. Mereka tertarik
dengan iklan tersebut dikarenakan, iklannya bergerak, berwarna dan
diulang, sehingga menarik perhatian pengguna jalan.
Dari sisi desain kota, ukuran dan kualitas desain reklame harus diatur
untuk menetapkan keserasian, mengurangi dampak visual negatif, pada saat
bersamaan mengurangi hal membingungkan dan kompetisi dengan
keperluan masyarakat serta tanda-tanda lalu lintas. Beberapa kota
menempatkan media reklame luar ruangan sebagai ciri lingkungan dan
merupakan gaya dalam pop (arsitektur) tetapi sebagian kota-kota
menempatkan reklame dalam batasan-batasan tertentu. Batasan tersebut
dapat berupa tujuan reklamenya dibatasi, tempatnya, ukurannya, tingginya,
jumlahnya, terangnya dan sebagainya.
Reklame biasanya didirikan pada suatu lahan. Lahan atau land dapat
didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua
komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada
di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan
induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang yang
kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada
saat sekarang dan di masa mendatang. Dalam lingkup perencanaan, lahan
merupakan tanah yang sudah ada peruntukannya dan umumnya dimiliki
dan dimanfaatkan oleh perorangan atau lembaga untuk dapat diusahakan.
Lahan memiliki sifat terbatas yakni tidak bertambah maupun berkurang.
Lahan memiliki hubungan yang erat dengan peruntukan reklame ditandai
dengan semakin maju suatu Kota atau wilayah maka akan semakin banyak
orang yang menggunakan reklame, yang secara tidak langsung
mempengaruhi penggunaan lahan di suatu Kota.
Interaksi Emosional:
Emosi dan Sentimen: Visual yang kuat dapat memicu respons
emosional dan sentimen positif terhadap merek atau produk.
Keterlibatan Emosional: Reklame videotron dapat menciptakan
keterlibatan emosional yang lebih besar daripada media lainnya
karena penggunaan elemen visual dan audio yang kuat
BAB IV
PENUTUP
Implikasi Praktis:
Efektivitas Visual Motion Graphics:
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa pengiklan dan
pemasar dapat lebih efektif menggunakan Visual Motion Graphics untuk
meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan meningkatkan
kesadaran merek.
Desain Grafis yang Menarik:
Desain grafis yang menarik dan dinamis menjadi kunci. Pihak
terlibat dalam pembuatan iklan perlu mempertimbangkan elemen-elemen
yang berhasil menarik perhatian, seperti warna, pergerakan, dan kreativitas
visual.
Penyesuaian Strategi Pemasaran:
Bisnis dan organisasi dapat mempertimbangkan penyesuaian strategi
pemasaran mereka untuk lebih memanfaatkan potensi Visual Motion
Graphics, terutama dalam konteks penggunaan Videotron.
Mini riset ini memberikan pandangan awal yang bermanfaat tentang
dampak Visual Motion Graphics pada Videotron terhadap awareness.
Meskipun hasilnya menarik, diperlukan penelitian lanjutan untuk
memperdalam pemahaman kita tentang kompleksitas hubungan antara
elemen visual dan kesadaran merek. Semoga hasil penelitian ini dapat
menjadi pijakan bagi penelitian lebih lanjut dan mendorong penggunaan
yang lebih inovatif dari Visual Motion Graphics dalam konteks pemasaran.
Desain grafis dan elemen visual lainnya harus kreatif dan menarik.
Gunakan warna, font, dan gambar yang mencerminkan kepribadian merek
dan menarik perhatian sejak pandangan pertama.
11.Terus Inovasi:
Dunia pemasaran terus berkembang, jadi selalu terbuka untuk
inovasi. Cobalah ide-ide baru, uji eksperimen, dan pelajari dari hasilnya.
Konten yang inovatif dan segar memiliki potensi untuk menciptakan
dampak yang lebih besar.
Menggabungkan elemen-elemen ini dalam strategi pemasaran Anda
dapat membantu menciptakan konten iklan yang menarik, mendalam, dan
efektif dalam meningkatkan brand awareness di masyarakat.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Bersumber dari
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://
repository.unair.ac.id/55566/26/FV.MPK.%2045-16%20Ros%20p%20bab.pdf
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://karya.brin.go.id/
id/eprint/16331/1/Jurnal_Yustika%20Dewi_Universitas%20Ma%20Chung
%20Malang_2022-10.pdf
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=perancangan+mini+riset+metode+desain&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=schol
art
https://pustaka.unand.ac.id/makalah-pustakawan/item/235-penggunaan-
videotron-sebagai-media-promosi-perpustakaan
https://www.dafideff.com/2016/01/pengertian-motion-graphics-dan-cara-
membuatnya.html