Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH VISUAL MOTION GRAPHICS PADA VIDEOTRON

TERHADAP BRAND AWARENESS PENGGUNA JALAN DI RUAS


JALAN IR. H. JUANDA - CIKAPAYANG

LAPORAN MINI RISET

DISUSUN OLEH

MOCHAMAD HIFZHI FAUZI


NIM 20222017

DOSEN PEMBIMBING
YUDA NUGRAHA JAMALUDIN, S.Pd., M.Sn.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL
BANDUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga mini riset ini dapat tersusun hingga selesai . Terimakasih kepada
Dosen Pembimbing mata kuliah Metode Desain, tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya.
Penulis sangat berharap semoga mini riset ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Selebihnya penulis berharap
lebih jauh lagi agar mini riset ini bisa menjadi salah satu referensi untuk para
pembaca dalam membuat mini riset seputar pembahasan yang kurang lebih
sama dikemudian hari.
Bagi penulis sebagai penyusun makalah ini, dengan sadar dan merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
menyempurnakan makalah yang jauh dari kata sempurna ini.

Bandung,

23 Januari 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI................................................................................................5
1.3 PENGERTIAN MOTION GRAPHICS..........................................................................................9
1.4 TUJUAN PENELITIAN............................................................................................................15
1.5 PERTANYAAN RISET.............................................................................................................16
BAB II...................................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN...........................................................................................................................18
2.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN............................................................................................18
2.2 PENELITIAN DESKRIPTIF.......................................................................................................20
2.3 METODE...............................................................................................................................21
2.4 RUANG LINGKUP STUDI.......................................................................................................23
2.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA.............................................................................................25
3.1 HASIL DAN ANALISIS..............................................................................................................27
3.2 Analisis...................................................................................................................................27
3.3 KESIMPULAN..........................................................................................................................28
BAB IV..................................................................................................................................................34
PENUTUP.............................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap produk harus bias mempertahankan eksistensi bisnisnya, bahkan


menguasai bangsa pasar dipasar sasaran, salah satu cara yg dapat dipilih
perusahaan adalah dengan menciptakan iklan yang tepat, yang mampu
menciptakan brand awareness. Iklan merupakan faktor yang diduga mampu
secara signifikan membentuk brand awareness, dalam situasi dimana
konsumen menyadari sejumlah merek yang sesuai dengan kriteria yang
relefan, pembeli tidak perlu menghabiskan banyak usaha dalam mencari
informasi terkait merek tertentu. Sebuah merek yang memiliki beberpa
tingkat kesadaran merek adalah jauh lebih mungkin untuk dipertimbangkan,
oleh karena itu pentingnya kesadaran merek terhadap konsumen. Semakin
tinggi posisi merek dibenak konsumen semakin tinggi minat beli pada
konsumen.

Produk iklan merujuk pada barang atau layanan yang dipromosikan


melalui kampanye periklanan. Dalam konteks iklan, produk dapat berupa
barang fisik, jasa, aplikasi, atau bahkan konsep abstrak yang dijual atau
dipasarkan kepada konsumen. Iklan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran (awareness), minat, dan keinginan konsumen terhadap produk
tersebut. Produk iklan seringkali dipresentasikan dengan menggunakan
berbagai strategi pemasaran dan elemen kreatif seperti gambar, kata-kata,
atau bahkan elemen audio-visual dalam kasus iklan video. Tujuan utama
produk iklan adalah untuk mendorong tindakan pembelian, membangun
citra merek, dan memperkuat hubungan dengan konsumen.
1.2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Perkembangan teknologi saat ini telaah berlangsung sangat cepat dan


dinamis. Media iklan sangat beragam salah satunya adalah videotron.
Perkembangan teknologi yang cepat dan dinamis telah memiliki dampak
besar dalam dunia periklanan. Berbagai inovasi teknologi memungkinkan
praktisi periklanan untuk menciptakan kampanye yang lebih kreatif, efektif,
dan terukur. Transformasi utama terjadi dengan peralihan dari media
konvensional ke media digital. Iklan digital mencakup berbagai platform
seperti situs web, media sosial, aplikasi mobile, dan mesin pencari. Pemasar
dapat menargetkan audiens dengan lebih tepat, mengukur performa
kampanye, dan memperoleh data pelanggan. Perubahan teknologi dalam
periklanan membutuhkan pemasar untuk terus beradaptasi dan
menggabungkan inovasi baru ke dalam strategi kampanye mereka.
Kesempatan baru muncul seiring dengan perkembangan teknologi, dan
perusahaan periklanan yang inovatif dapat mengambil manfaat dari
lingkungan yang dinamis ini.
Media periklanan mencakup berbagai saluran atau platform yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada target audiens.
Media periklanan memiliki peran penting dalam membantu perusahaan
membangun kesadaran merek, mempromosikan produk atau layanan, dan
memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Media massa memiliki beberapa macam diantaranya ada media cetak,


media elektronik, media online dan ada juga media luar ruangan/media
promosi. Media promosi adalah sarana mengkomunikasikan suatu produk
atau jasa atau yang lain sebagainya agar dapat dikenal oleh masyarakat
luas. Media promosi juga dapat diartikan pula suatu alat atau mediator yang
mewadahi promosi sebuah produk. Tujuan adanya media promosi adalah
untuk dapat menginformasikan tentang suatu produk, mengubah persepsi
mengenai suatu produk agar diterima oleh pengguna, dan mengingatkan
pengguna agar produk selalu diingat sepanjang masa. Media promosi dalam
bentuk periklanan yang dapat menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai salah satunya dengan menggunakan media videotron.

Videotron Merupakan media dinamis yang menggunakan teknologi


digital untuk menampilkan pesan atau iklan dalam bentuk video atau
gambar bergerak. Videotron memungkinkan perubahan pesan secara real-
time. Videotron: Lebih cocok untuk menargetkan audiens yang berada di
area yang lebih ramai, seperti pusat perbelanjaan, bandara, atau kawasan
bisnis.

Videotron adalah sebuah panel layar yang menggunakan teknologi lampu


LED (Light Emitting Diode) yang memiliki fungsi untuk menampilkan
gambar, video, chart, diagram, atau apapun juga, dengan di handle oleh
sebuah prosesor yang mengatur rangakaian LED tersebut menjadi gambar
yang terstruktur dan menjadi sebuah layar besar. Videotron memiliki 2 jenis
yaitu videotron indoor dan videotron outdoor. Videotron indoor
penggunaannya khusus untuk di dalam ruangan saja, sedangkan outdoor
untuk luar ruangan. Selain itu videotron juga dapat digunakan di dalam
ruangan sebagai media presentasi. Videotron juga sering disebut sebagai
reklame digital karena gambar-gambarnya bergerak. Kelebihan
menggunakan videotron sebagai media periklanan adalah dengan adanya
kemampuan dari gambar-gambar yang bergerak sehingga tampilannya
menjadi lebih menarik dan lebih indah. Alasan mengiklankan suatu produk
dengan menggunakan videotron adalah karena mampu menampilkan
gambar yang bergerak dan banyak masyarakat yang lalu lalang
disekitarannya.

Suatu produk perlu melakukan promosi supaya seluruh aktivitas yang


berhubungan dengan produk tersebut dapat diketahui oleh pengguna.
Promosi pada videotron merupakan suatu aktivitas untuk memperkenalkan
produk dari segi fungsi, manfaat yang dapat diketahui oleh setiap
penggunanya. Salah satu bentuk promosinya adalah dengan menggunakan
media elektronik yakni melalui video, karena video dapat menampilkan
gambar yang bergerak serta dilengkapi dengan suara sehingga lebih lengkap
dan menarik.

Dengan menggunakan videotron sebagai media promosi sebuah produk


dapat mempromosikan produk dengan menampilkan visualnya, serta
keunggulan yang dimilikinya dalam bentuk gambar atau video, selanjutnya
baru diubah atau diedit sehingga menghasilkan gambar yang menarik.
Setelah itu baru ditayangkan di layar lebar dan di handle oleh sebuah
prosesor yang mengatur rangkaian LED tersebut sehingga menjadi gambar
yang terstruktur. Produk yang menggunakan videotron sebagai media
promosinya merupakan suatu model strategi baru sehingga menarik
perhatian masyarakat yang melewati atau menggunakan jalan di sekitar
tempat penayangan videotron tersebut. Penayangan iklan tersebut
sepenuhnya diatur oleh lembaga, mulai dari penataan iklan, menentukan
lokasi penayangannya, menentukan besarnya kontribusi bagi iklan jika di
pasang difasilitas umum, serta meminta izin untuk pemasangan iklan.

Iklan dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria,


seperti media yang digunakan, tujuan kampanye, atau cara pesan
disampaikan. Berikut beberapa contoh dan jenis iklan.

1. Iklan Cetak:
Iklan yang ditempatkan di media cetak seperti koran, majalah, brosur, atau
poster.
Contoh: Iklan sepatu terbaru di halaman majalah mode atau iklan
penawaran spesial di brosur supermarket.

2. Iklan Televisi:
Iklan yang disiarkan melalui saluran televisi.
Contoh: Iklan Coca-Cola yang sering tayang di berbagai stasiun televisi.

3. Iklan Radio:
Iklan yang disiarkan melalui saluran radio.
Contoh: Iklan jingle untuk merek mobil atau iklan promosi penjualan di
program radio pagi.

4. Iklan Online (Digital Ads):


Iklan yang ditampilkan di platform online seperti situs web, media sosial,
atau aplikasi.
Contoh: Iklan banner di situs berita, iklan Instagram untuk produk
kecantikan, atau iklan Google yang muncul dalam hasil pencarian.

5. Iklan Outdoor:
Iklan yang ditempatkan di luar ruangan, seperti billboard, poster, atau transit
ads.
Contoh: Iklan gigantik di pinggir jalan, iklan di bus kota, atau iklan di papan
reklame di stasiun kereta.

6. Iklan Video Online:


Iklan video yang ditayangkan melalui platform online seperti YouTube atau
layanan streaming.
Contoh: Iklan video Samsung Galaxy di YouTube atau iklan layanan
streaming Netflix.
7. Iklan Sosial:
Iklan yang disiarkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram,
Twitter, atau LinkedIn.
Contoh: Iklan kampanye amal di Facebook, iklan produk kecantikan di
Instagram, atau iklan perekrutan di LinkedIn.

8. Iklan Mobile:
Iklan yang ditampilkan di perangkat mobile, termasuk aplikasi dan situs
mobile.
Contoh: Iklan aplikasi game di ponsel cerdas atau iklan produk fashion di
aplikasi berita mobile.

9. Iklan Interaktif:
Iklan yang memungkinkan interaksi langsung dari pengguna.
Contoh: Iklan permainan online yang melibatkan pengguna atau iklan yang
meminta pengguna mengisi survei.

10. Iklan Pencarian (Search Ads):


Iklan yang muncul di hasil pencarian mesin pencari seperti Google atau
Bing.
Contoh: Iklan produk teratas dalam hasil pencarian Google untuk "kamera
digital terbaru".

11. Iklan Native:


Iklan yang disesuaikan dengan konten platform tempat iklan ditampilkan,
sehingga terlihat lebih alami.
Contoh: Iklan artikel sponsor yang terlihat seperti konten editorial di situs
berita atau blog.

12. Iklan Email (Email Marketing):


Iklan yang disampaikan melalui email kepada daftar pelanggan atau
prospek.
Contoh: Email promosi penawaran eksklusif dari toko online atau buletin
berita bulanan dari merek fashion.

13. Iklan Podcast:


Iklan yang disematkan dalam podcast sebagai sponsor atau pesan iklan
terpisah.
Contoh: Iklan penyedia layanan streaming musik yang muncul selama jeda
iklan podcast.

Setiap jenis iklan memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-


masing, dan pemilihan jenis iklan biasanya tergantung pada tujuan
pemasaran, target audiens, dan anggaran.

1.3 PENGERTIAN MOTION GRAPHICS

Motion Graphics mengacu pada teknik desain grafis yang memanfaatkan


animasi dan pergerakan grafis untuk menyampaikan pesan atau cerita secara
visual. Ini melibatkan penggunaan elemen-elemen grafis yang bergerak,
seperti teks, gambar, bentuk, dan grafik, yang diatur dalam pergerakan
untuk menciptakan animasi yang menarik. Motion graphics digunakan
dalam berbagai konteks, termasuk iklan, film, video musik, presentasi, dan
produksi media digital.
Pada awal abad kedua puluh, seniman mulai menolak representasi klasik
dan diinginkan untuk mengekspresikan ruang dalam istilah geometris.
Banyak yang menginginkan untuk menghasilkan sebuah abstract animation
yang mengeksplorasi teknik-teknik baru seperti direct-on-film dan kolase.
Motion graphics merupakan pengembangan dari seni graphic design yaitu
motion design, konteksnya adalah motion graphics sebagai film, video atau
computer animation. Pengertian motion graphics menurut Jon Krasner
(2008) di dalam buku motion graphics Design - Applied History and
Aesthetics mengatakan “Motion graphics adalah grafis yang menggunakan
rekaman video atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak atau
rotasi, grafis, biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan
dalam proyek multimedia”.
Pada umumnya motion graphics dibuat dari penggabungan gambar, (foto,
ilustrasi, typografi, video, atau objek-objek berbasis visual) dan dirancang
sehingga menciptakan ilusi gerak. Dengan melihat definisi dari motion
graphics tersebut dapat diketahui bahwa motion graphics merupakan teknik
pembuatan produk audio visual dengan cara menggabungkan gambar,
tulisan, video, ataupun objek-objek berbasis visual lainya yang dirancang
sehingga mendapatkan hasil ilusi gerak.
Selama tahun 1950-an, pelopor desain grafis yakni Saul Bass, datang ke
industry film sebagai penemu film title. Hasil credit sequence Saul Bass
untuk direktur Hitchcock dan Preminger mendapatkan perhatian publik.
Tahun 1960, opening title dalam film The Pink Phanter (1963) karya Friz
Freleng dan opening title film Classic James Bond karya Maurice Binder‟s,
menjadi salah satu ikon budaya pop. Film title Terry Gilliam, animasi
pendek, set panggung yang aneh, kostum, dan sudut kamera yang
membingungkan telah menciptakan banyak trend desain.
Sejak tahun 1970, desain grafis telah berkembang dari sebuah penerbitan
statis sebagai sebuah praktek dalam menggabungkan berbagai teknologi
komunikasi termasuk film, animasi, media interaktif, dan desain
lingkungan. Beberapa animator Amerika (Frank and Caroline Mouris)
mengembangkan teknik animasi di dalam academy award-winning film.
Tokoh-tokoh seperti Stan Vanderbeek,
John Whitney, dan Robert Abel mulai mengeksplorasi metode animasi
komputer untuk credit film. John Whitney adalah pelopor animasi computer
yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan estetika, sehingga
computer menjadi media artistic yang layak digunakan. Mengikuti jejak
Saul Bass, pada tahun 1990, Kyle Cooper, desainer grafis ternama,
menggabungkan komputer dalam proses konvensional dan digital. Pada
tahun 1995, Kyle Cooper membuat credit openings untuk film thriller se7en,
serta langsung mendapat perhatian public dan sampai hari ini dianggap
sebagai tonggak dalam sejarah motion graphics

Berikut adalah beberapa karakteristik dan poin penting terkait motion


graphics:
1. Animasi Grafis Bergerak:
 Motiongraphics melibatkan penggunaan animasi untuk menghidupkan
elemen-elemen grafis. Animasi ini dapat mencakup pergerakan,
perubahan warna, rotasi, dan efek visual lainnya.
2. Desain Visual yang Dinamis:
 Desainmotion graphics dirancang untuk menciptakan pengalaman visual
yang dinamis. Elemen-elemen grafis diposisikan dan diatur untuk
menciptakan visualisasi yang menarik dan estetis.
3. Penggunaan Software Desain dan Animasi:
 Motion graphics sering dibuat menggunakan perangkat lunak desain dan
animasi, seperti Adobe After Effects, Cinema 4D, atau software sejenis.
Ini memungkinkan desainer untuk membuat gerakan kompleks dan efek
visual yang menarik.
4. Pesan Visual Dinamis:
 Motion graphics dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi dengan cara yang lebih menarik dan dinamis dibandingkan
dengan media statis. Ini memungkinkan penyampaian pesan yang lebih
kreatif dan efektif.
5. Efek Visual dan Transisi:
 Desainer motion graphics dapat memanfaatkan berbagai efek visual
seperti blur, efek partikel, atau transisi yang mulus antar elemen untuk
meningkatkan estetika dan daya tarik animasi.
6. Kemampuan Menyertakan Audio:
 Selainelemen visual, motion graphics sering kali disertai dengan elemen
audio, termasuk musik, suara, atau efek suara. Ini dapat meningkatkan
pengalaman keseluruhan dan menambah dimensi emosional.
7. Keterlibatan dan Interaktivitas:
 Beberapamotion graphics dapat dirancang untuk menjadi interaktif,
memungkinkan pemirsa untuk berinteraksi dengan konten dan
menciptakan pengalaman yang lebih terlibat.
8. Penggunaan dalam Berbagai Konteks:
 Motion graphics digunakan dalam berbagai media, termasuk iklan
televisi, video presentasi, pembuatan logo animasi, video musik, animasi
karakter, dan lainnya.
LOKASI VIDEOTRON DI JALAN IR. H. JUANDA - CIKAPAYANG
Motion graphics menjadi popular karena kemampuannya untuk
memberikan pesan yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami dan
menarik. Dalam dunia pemasaran dan hiburan, motion graphics dapat
digunakan untuk menarik perhatian penonton dan menyampaikan informasi
dengan cara yang kreatif.
Berkaitan dengan hal tersebut brand awareness tentunya mempengaruhi
keputusan pembelian. Pada dasarnya, Merek (Brand) ini adalah suatu nama,
istilah, tanda, desain, atau bahkan gabungan dari semua hal tersebut yang
diharapkan dapat untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang diproduksi
oleh penjual, kemudian diharapkan melalui adanya hal tersebut dapat
membedakannya dengan produk milik pesaing.
Secara singkatnya, penggunaan merek (Brand) ini adalah supaya
konsumen dapat membedakan satu produk dari perusahaan dengan produk
yang sama dari perusahaan lain. Perlu diketahui, melalui adanya Brand
Awareness ini justru membuat kebanyakan orang menyebutkan benda
tertentu bukan dengan nama bendanya, tetapi justru dengan nama merk.
Brand Awareness adalah kesanggupan calon konsumen dalam mengenali
dan mengingat kembali akan adanya suatu merk sebagai bagian dari suatu
kategori produk tertentu. Brand Awareness adalah kemampuan seorang
pelanggan untuk mengingat suatu merk atau iklan tertentu secara spontan
setelah dirangsang dengan beberapa kata kunci.
Brand Awareness atau Kesadaran Merek ini adalah kemampuan merk
tersebut untuk muncul dalam benak konsumen, terutama ketika mereka
sedang memikirkan produk tertentu dan seberapa mudahnya merk tersebut
dimunculkan.
Berdasarkan beberapa definisi atas Brand Awareness yang telah
dinyatakan oleh beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Brand
Awareness ini adalah kemampuan atau kesanggupan merk atau brand untuk
tetap muncul dalam benak konsumen supaya mudah dikenali produknya.
Keberadaan Brand Awareness ini tentu saja penting karena merupakan
bagian dari metode pemasaran terutama bagi dunia bisnis. Disebut penting
sebab di dunia bisnis ini, perusahaan satu dengan perusahaan lainnya akan
tetap bersaing terutama apabila mereka memproduksi produk atau jasa yang
sama. Melalui adanya Brand Awareness ini nantinya, konsumen akan
merasa mudah mengenali produk tersebut kemudian bersedia membelinya.
Kebanyakan orang cenderung akan membeli produk atau jasa dari merek
(brand) yang telah ada sejak bertahun-tahun lamanya dan mudah dikenali,
terutama pada bagian logo dan tagline bisnisnya. Apalagi jika perusahaan
tersebut telah bertahun-tahun bertahan dan terus memproduksi produk atau
jasa dengan kualitas baik, ketika memproduksi produk baru, maka
konsumen akan langsung percaya atas kinerja dari produk baru tersebut,
sebab adanya Brand Awareness ini.
Contohnya adalah merek minuman Aqua. Kebanyakan orang ketika
hendak membeli air mineral, pasti akan selalu menyebut merek tersebut.
Padahal sebenarnya, ada banyak ‘kan merek air mineral yang dijual di
pasaran, tidak hanya merek Aqua saja. Namun, atas adanya Brand
Awareness ini menjadikan orang-orang tersebut selalu mengingat merek
Aqua atas adanya produk air mineral.
Meskipun Brand Awareness terbukti dapat menaikkan profit perusahaan
yang bersangkutan, tetapi masih perlu dipantau untuk meminimalisir
terjadinya penurunan profit. Apabila ada penurunan, baik itu pada tingkat
“awas” konsumen terhadap merek (brand) yang bersangkutan maupun pada
profit pendapatan perusahaan, maka perlu dilakukan strategi periklanan dan
pemasaran yang direncanakan secara matang supaya level Brand Awareness
dapat kembali seperti sedia kala.
Keberadaan Brand Awareness ini juga memberikan nilai tambah bagi
sebuah produk, jasa, hingga perusahaan yang bersangkutan, terutama di
mata pelanggan dan calon konsumen.
Dalam upaya membangun Brand Awareness pada seorang konsumen itu
membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari pengenalan merek hingga
menjadikan merek tersebut untuk dapat terus diingat oleh konsumen.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Dengan demikian peneliti bermaksud ingin melihat PENGARUH


VISUAL MOTION GRAPHICS PADA VIDEOTRON TERHADAP
BRAND AWARENESS PENGGUNA JALAN DI RUAS JALAN Ir. H.
JUANDA – CIKAPAYANG.

1. Menganalisis Persepsi Konsumen:


 Mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana konsumen merespon
visual motion graphics yang ditampilkan pada videotron, dengan fokus
pada aspek estetika, daya tarik, dan daya ingat.

2. Mengukur Tingkat Brand Awareness:


 Mengukur tingkat brand awareness konsumen terhadap merek yang
diiklankan melalui visual motion graphics pada videotron sebelum,
selama, dan setelah kampanye iklan. Ini mencakup pengukuran tingkat
pengenalan merek dan kesan positif terhadap merek.

3. Menilai Pengaruh Emosional:


 Menilai dampak visual motion graphics pada tingkat emosional
konsumen terhadap merek. Menganalisis bagaimana elemen-elemen
visual seperti warna, gerakan, dan desain secara emosional
memengaruhi persepsi positif terhadap merek.

4. Mengidentifikasi Faktor Visual yang Mempengaruhi Brand Recall:


 Mengidentifikasi elemen-elemen visual motion graphics yang memiliki
dampak signifikan terhadap kemampuan konsumen untuk mengingat
merek setelah berinteraksi dengan iklan pada videotron.
5. Menilai Kesesuaian Motion Graphics dengan Identitas Merek:
 Menilai sejauh mana visual motion graphics yang digunakan sesuai
dengan identitas merek. Melibatkan analisis sejauh mana elemen
desain dan gaya visual mendukung karakteristik dan nilai-nilai merek.

6. Mengukur Tingkat Keterlibatan dan Interaksi Konsumen:


 Mengukur tingkat keterlibatan konsumen dengan visual motion
graphics pada videotron, termasuk interaksi seperti berbagi konten,
komentar, atau mencari informasi tambahan tentang merek.

7. Memberikan Rekomendasi Perbaikan dan Pengembangan:


 Memberikan rekomendasi konkret berdasarkan temuan penelitian
untuk meningkatkan efektivitas visual motion graphics pada videotron
dalam meningkatkan brand awareness. Ini mencakup saran terkait
desain, strategi pemasaran, dan interaksi konsumen.

8. Menilai Preferensi Audiens Target:


 Menganalisis preferensi audiens target terhadap visual motion
graphics. Menilai apakah elemen visual tertentu lebih disukai oleh
segmen tertentu dan sejauh mana preferensi ini memengaruhi brand
awareness.

1.5 PERTANYAAN RISET

BAGAIMANA PENGARUH VISUAL MOTION GRAPHICS PADA


VIDEOTRON TERHADAP BRAND AWARENESS PENGGUNA JALAN
DI RUAS JALAN IR. H. JUANDA – CIKAPAYANG.

1. Apakah Visual Motion Graphics pada Videotron Mampu Menarik


Perhatian Pengguna Jalan?
 Sejauh mana visual motion graphics pada videotron dapat menarik
perhatian pengguna jalan dan menciptakan kesan pertama yang positif
terhadap merek?

2. Bagaimana Pengguna Jalan Menilai Estetika dan Kreativitas dari Visual


Motion Graphics pada Videotron?
 Apakah pengguna jalan menganggap visual motion graphics pada
videotron memiliki elemen estetika dan kreativitas yang dapat
memperkuat daya tarik merek?

3. Apakah Visual Motion Graphics pada Videotron Meningkatkan Tingkat


Pengenalan Merek?
 Sejauh mana visual motion graphics pada videotron dapat
meningkatkan tingkat pengenalan merek di kalangan pengguna jalan
yang terpapar dengan iklan tersebut?

4. Bagaimana Persepsi Emosional Pengguna Jalan terhadap Brand


Awareness yang Dibangun melalui Visual Motion Graphics?
 Apakah visual motion graphics dapat membangun persepsi emosional
positif terhadap merek di kalangan pengguna jalan dan bagaimana hal
ini memengaruhi brand awareness?

5. Apakah Ada Elemen Visual yang Lebih Memiliki Dampak pada Brand
Recall?
 Adakah elemen khusus dari visual motion graphics pada videotron
yang memiliki dampak lebih besar terhadap kemampuan pengguna
jalan untuk mengingat merek setelah melihat iklan?

6. Sejauh Mana Visual Motion Graphics pada Videotron Sesuai dengan


Karakteristik Lingkungan Jalan?
 Apakah visual motion graphics pada videotron dirancang dengan
mempertimbangkan karakteristik lingkungan jalan, dan sejauh mana
hal tersebut memengaruhi efektivitas iklan?

7. Apakah Keterlibatan dan Interaksi Pengguna Jalan dengan Visual Motion


Graphics Mempengaruhi Brand Awareness?
 Bagaimana tingkat keterlibatan dan interaksi pengguna jalan dengan
visual motion graphics pada videotron berhubungan dengan
peningkatan brand awareness?

8. Bagaimana Preferensi Visual Pengguna Jalan Mempengaruhi Brand


Awareness?
 Apakah preferensi visual khusus dari pengguna jalan memengaruhi
efektivitas visual motion graphics dalam membangun brand
awareness?
9. Sejauh Mana Brand Awareness Pengguna Jalan Dapat Mempengaruhi
Keputusan Pembelian?
 Apakah adanya brand awareness yang tinggi di kalangan pengguna
jalan dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka terhadap
produk atau layanan yang diiklankan?

10. Apakah Terdapat Perbedaan Brand Awareness Antara Segmen Pengguna


Jalan yang Terpapar dan yang Tidak Terpapar dengan Visual Motion
Graphics?
 Apakah ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat brand awareness
di antara pengguna jalan yang terpapar dengan visual motion graphics
dan yang tidak terpapar?

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat


luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif, agar dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.
Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan data yang bersifat deskriptif, seperti hasil pengumpulan data,
wawancara, studi kapustakaan, catatan lapangan, gambar, dan lain-lain.
Untuk melakukan metode penelitan kualitatif ini memerlukan pendekatan
dengan orang-orang yang ahli di bidangnya, sehingga dapat memperoleh
pemahaman yang jelas mengenai kenyataan di lapangan.
Pengguna jalan dapat merespon visual motion graphics pada videotron
melalui berbagai cara, dan aspek visual tertentu dapat menarik perhatian
mereka. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi respons
pengguna terhadap motion graphics pada videotron
1. Desain Kreatif:
 Desain yang kreatif dan inovatif dapat menarik perhatian pengguna
jalan. Pengguna akan lebih tertarik pada motion graphics yang
unik, estetis, dan berbeda dari yang biasa mereka lihat.
2. Kesesuaian Konten:
 Motion graphics harus relevan dengan audiens target dan tujuan
pengiklan. Jika kontennya sesuai dengan minat atau kebutuhan
pengguna jalan, mereka lebih cenderung memberikan perhatian
lebih.
3. Warna dan Kontras:
 Pengguna jalan dapat lebih tertarik pada motion graphics yang
menggunakan warna-warna cerah dan kontras yang tinggi. Warna
yang menarik dapat menciptakan kesan visual yang kuat dan
menonjolkan pesan yang ingin disampaikan.
4. Gerakan yang Menarik:
 Gerakan yang halus, dinamis, dan menarik dapat menangkap
perhatian pengguna. Motion graphics harus dirancang agar
gerakannya mengalir dengan baik dan mengikuti ritme yang
menyenangkan.
5. Durasi yang Tepat:
 Video motion graphics pada videotron biasanya harus memiliki
durasi yang singkat agar tidak membuat pengguna bosan. Pesan
atau informasi yang ingin disampaikan harus dapat dipahami dalam
waktu singkat.
6. Tipografi yang Jelas:
 Pengguna jalan mungkin hanya memiliki waktu sebentar untuk
membaca teks pada videotron. Oleh karena itu, tipografi yang jelas,
ukuran huruf yang sesuai, dan pesan yang singkat dapat membuat
informasi lebih mudah dicerna.
7. Musik dan Suara:
 Pengguna jalan dapat merespon lebih baik jika motion graphics
disertai dengan musik atau suara yang sesuai. Suara dapat
menambah dimensi pengalaman visual dan menciptakan kesan
yang lebih mendalam.
8. Interaktivitas (Jika Memungkinkan):
 Jika memungkinkan, motion graphics interaktif dapat lebih
menarik perhatian pengguna jalan. Misalnya, tombol-tombol
virtual atau undangan untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan
dapat membuat interaksi yang lebih aktif.
9. Kualitas Visual dan Resolusi:
 Kualitas visual yang tinggi dan resolusi yang baik sangat penting.
Motion graphics yang tampak tajam dan jelas akan memberikan
kesan yang lebih profesional dan dapat menarik perhatian
pengguna.
Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, pembuat konten atau
pengiklan dapat meningkatkan kemungkinan motion graphics mereka
berhasil menarik perhatian pengguna jalan dan menyampaikan pesan
dengan efektif.

2.2 PENELITIAN DESKRIPTIF

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan


penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penelitian ini dimulai
dengan membahas latar belakang pentingnya Visual Motion Graphics dalam
iklan dan media promosi. Bisa disertakan tren penggunaan Videotron dan
bagaimana Visual Motion Graphics dapat menjadi elemen kunci dalam
menarik perhatian.

Signifikan Penelitian Pada era ini iklan merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk memberikan serta menyebarluaskan informasi kepada
khalayak ramai. Iklan salah satu media yang memiliki berbagai macam
sarana atau alat untuk memberikan informasi. Dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi informasi, maka kegiatan promosi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya komunikasi media luar
ruang.
Media komunikasi luar ruang yang umum digunakan meliputi
reklame, baliho, spanduk dan neon boks merupakan serangkaian upaya
yang kerap dilakukan oleh media promosi. Media adalah alat atau sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antar manusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi
adalah panca indera manusia seperti mata dan telinga.

Pesan yang diterima selanjutnya dilakukan oleh panca indera


selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam
tindakan. Media adalah salah satu alat atau sarana yang dijadikan sebagai
strategi komunikasi untuk memberikan informasi-informasi secara cepat
kepada khalayak ramai.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan


komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu.

Contohnya seperti media luar ruang. Media luar ruang adalah alat
untuk beriklan yang diletakkan di luar ruangan dan berisi suatu informasi
tertentu dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat umum yang
melihat. Sehingga Strategi dalam Menyampaikan Pesan Iklan Melalui
Videotron.

2.3 METODE

Tujuan Penelitian:
Menjelaskan dan memahami bagaimana pengguna jalan merespon
visual motion graphics pada videotron dan sejauh mana hal tersebut
memengaruhi brand awareness.

Populasi Penelitian:
Pengguna jalan yang terpapar dengan visual motion graphics pada
videotron di lokasi tertentu.

Teknik Pengumpulan Data:


Wawancara mendalam dengan responden terpilih. Wawancara dapat
dilakukan secara langsung di lokasi videotron atau melalui metode daring
(online).

Penentuan Sampel:
Pengguna jalan yang bervariasi dalam karakteristik seperti usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan. Mereka dipilih berdasarkan pengalaman
mereka dengan visual motion graphics pada videotron.

Variabel Penelitian:
Variabel Independen: Visual motion graphics pada videotron.
Variabel Dependen: Brand awareness pengguna jalan.
Desain Penelitian:

Desain penelitian bersifat deskriptif untuk menggambarkan dan


memahami fenomena brand awareness yang dihasilkan oleh visual motion
graphics pada videotron.

Instrumen Penelitian:
Panduan wawancara terstruktur yang mencakup pertanyaan tentang
persepsi terhadap visual motion graphics, tingkat pengenalan merek,
dampak emosional, dan seberapa baik visual motion graphics sesuai dengan
lingkungan jalan.

Prosedur Pengumpulan Data:


Wawancara mendalam dilakukan dengan responden, dimulai dengan
pemberian informasi dan persetujuan. Pertanyaan-pertanyaan dirancang
untuk merinci pengalaman dan persepsi pengguna jalan terhadap iklan di
videotron.

Analisis Data:
Data kualitatif dianalisis dengan pendekatan tematik, diidentifikasi
pola, tren, dan tema yang muncul dari wawancara. Hasilnya akan digunakan
untuk merumuskan temuan dan kesimpulan.

Keabsahan dan Keandalan:


Keabsahan hasil penelitian diperkuat dengan triangulasi, yaitu
penggunaan berbagai sumber data dan metode. Keandalan ditingkatkan
dengan konsistensi dalam pengumpulan dan analisis data.
Etika Penelitian:
Aspek etika penelitian, seperti keamanan dan kerahasiaan informasi,
serta persetujuan partisipan, akan diperhatikan dengan cermat.

Pelaporan Hasil:
Hasil penelitian disajikan dalam laporan penelitian yang jelas dan
sistematis, mencakup temuan utama, interpretasi, dan implikasi terhadap
pengembangan strategi iklan pada videotron

 Mengidentifikasi visual motion graphics pada media reklame


videotron di koridor jalan Ir. H. Juanda – Cikapayang Kota
Bandung.

 Menganalisis lokasi potensial media reklame luar ruangan yang


sudah ada di koridor jalan Ir. H. Juanda – Cikapayang Kota
Bandung.

2.4 RUANG LINGKUP STUDI

Studi potensial reklame ini mengkaji studi potensial lokasi reklame


yang sudah ada sebelumnya. Ruang lingkup kajian dalam penelitian ini
mencakup identifikasi persebaran reklame di Jalan Ir. H. Juanda –
Cikapayang Kota Bandung. Maka ruang lingkup kajian dari penelitan ini
adalah sebagai berikut :

1. Objek Penelitian:

 Penelitian ini akan memfokuskan pada visual motion graphics yang


ditampilkan pada videotron di Jalan Ir. H. Juanda – Cikapayang Kota
Bandung

2. Subjek Penelitian:

 Responden penelitian akan terdiri dari individu yang merupakan


pengguna potensial dari ruang di sekitar videotron. Subjek dapat
melibatkan berbagai kelompok usia, latar belakang sosial, dan minat yang
berbeda.
3. Fokus Penelitian:

 Penelitian akan berfokus pada pemahaman dampak visual motion


graphics pada awareness. Aspek-aspek yang akan diteliti meliputi
kesadaran terhadap merek, produk, layanan, atau pesan yang disampaikan
melalui visual motion graphics.

4. Variabel yang Diamati:

a. Kesadaran (Awareness): Tingkat kesadaran responden terhadap


informasi yang disampaikan melalui visual motion graphics.

b. Daya Tarik Visual: Faktor-faktor visual yang membuat motion


graphics menarik dan mencuri perhatian.
c. Pemahaman Pesan: Kemampuan visual motion graphics dalam
menyampaikan pesan atau informasi dengan jelas.

d. Asosiasi Emosional: Hubungan emosional yang mungkin timbul saat


melihat visual motion graphics.

e. Interaksi dan Respons: Tanggapan dan interaksi yang mungkin


terjadi setelah melihat motion graphics.

5. Metode Pengumpulan Data:

 Penelitian akan menggunakan wawancara semi-terstruktur dan survei


sebagai metode utama pengumpulan data. Data juga dapat dikumpulkan
melalui observasi partisipatif terhadap respons pengguna terhadap visual
motion graphics.

6. Lokasi Penelitian:

 Penelitian ini dilakukan di jalan Ir. H. Juanda – Cikapayang videotron


yang beragam.

7. Waktu Penelitian:
 Waktu penelitian akan mencakup periode tertentu untuk mengamati dan
merekam pengaruh visual motion graphics pada awareness. Waktu
penelitian dapat mencakup periode waktu yang cukup panjang untuk
mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.

8. Batasan Penelitian:

a. Penelitian ini tidak akan mencakup jenis media lain selain visual
motion graphics pada videotron.

b. Batasan geografis dapat diterapkan untuk memfokuskan penelitian


pada wilayah tertentu.

c. Partisipan penelitian yang diambil dapat diambil secara acak dari


populasi tertentu.

Dengan menetapkan ruang lingkup studi ini, penelitian dapat


difokuskan untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang
bagaimana visual motion graphics pada videotron mempengaruhi awareness
dalam berbagai konteks dan pada berbagai kelompok responden.

2.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian tentang pengaruh visual motion graphics pada videotron terhadap
awareness, beberapa teknik pengumpulan data dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dan mendalam.

1. Wawancara Semi-Terstruktur:

 Melibatkan pertanyaan terstruktur namun memberikan fleksibilitas untuk


mendalami tanggapan responden. Bagaimana Anda mendefinisikan awareness
dalam konteks pemasaran atau promosi?
Awareness dalam konteks pemasaran atau promosi dapat diartikan sebagai
tingkat pengetahuan atau kesadaran konsumen terhadap suatu merek, produk,
atau pesan iklan tertentu. Hal ini mencakup sejauh mana target audiens dapat
mengenali, mengingat, dan memahami informasi yang disampaikan.
Visual motion graphics pada videotron memiliki potensi besar untuk
meningkatkan tingkat awareness karena kemampuannya dalam menarik
perhatian melalui elemen visual yang dinamis. Animasi dan pergerakan dapat
membuat pesan lebih mudah diingat, menciptakan kesan yang lebih mendalam
pada audiens.
Desain motion graphics yang efektif harus mempertimbangkan kreativitas,
konsistensi merek, dan kejelasan pesan. Penggunaan warna, tipografi, dan
animasi yang tepat dapat menciptakan pengalaman visual yang menarik dan
mudah diingat.
Konsistensi merek, kejelasan pesan, dan kesesuaian dengan karakteristik
audiens menjadi prinsip utama. Mengidentifikasi elemen desain yang
menciptakan konektivitas emosional juga menjadi kunci untuk meningkatkan
efektivitas.

2. Survei:
 Survei dapat disebarkan kepada responden melalui kuesioner yang dirancang
secara hati-hati. Survei dapat mencakup pertanyaan terkait kesadaran,
preferensi visual, dan dampak visual motion graphics pada videotron terhadap
pengetahuan atau persepsi responden.

3. Observasi Partisipatif:
 Peneliti dapat mengamati secara langsung bagaimana responden berinteraksi
dengan visual motion graphics pada videotron di lokasi yang ditentukan.
Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman
langsung tentang respons dan perilaku pengguna.

4. Analisis Konten:
 Melibatkan analisis konten visual motion graphics yang ada pada videotron.
Peneliti dapat menganalisis elemen-elemen visual, pesan yang disampaikan,
dan aspek-aspek desain untuk memahami bagaimana motion graphics dapat
memengaruhi kesadaran dan respons pengguna.

5. Analisis Sentimen Media Sosial:


 Melibatkan pengumpulan dan analisis data dari platform media sosial terkait
visual motion graphics. Tanggapan dan komentar dari pengguna media sosial
dapat memberikan wawasan tentang bagaimana visual motion graphics
diterima dan dibagikan oleh masyarakat.

6. Pengukuran Respon Fisiologis:


 Pengukuran respon fisiologis seperti detak jantung, reaksi kulit, atau gerakan
mata dapat memberikan indikasi tentang tingkat ketertarikan atau perhatian
pada visual motion graphics. Teknik ini dapat digunakan untuk memperoleh
data yang objektif.

7. Studi Kasus:
 Melibatkan pendekatan mendalam terhadap kasus-kasus tertentu yang
menunjukkan dampak yang signifikan dari visual motion graphics pada
videotron terhadap kesadaran. Studi kasus dapat memberikan wawasan yang
khusus dan mendalam.

Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap visual motion graphics
pada videotron. Hal ini dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur desain dan elemen yang
ada pada visual motion graphics pada videotron.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 HASIL DAN ANALISIS

Setelah menganalisis data dari partisipan yang terlibat dalam mini riset
ini, ditemukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam tingkat
awareness setelah eksposur terhadap Visual Motion Graphics pada
Videotron. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih
memperhatikan pesan atau iklan yang disampaikan melalui Visual Motion
Graphics, dan sebagian besar di antaranya menyatakan bahwa elemen grafis
tersebut berhasil menarik perhatian mereka.

3.2 Analisis

1. Pengaruh Positif pada Awareness:


 Temuan menunjukkan bahwa penggunaan Visual Motion Graphics
secara efektif dapat meningkatkan tingkat awareness di kalangan
audiens. Ini dapat disebabkan oleh daya tarik visual yang kuat dan
kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih
menarik dan kreatif.

2. Respon Positif terhadap Desain Grafis Tertentu:


 Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ada elemen-elemen
grafis tertentu yang mendapatkan respons positif dari audiens. Ini
bisa mencakup penggunaan warna, pergerakan, atau desain yang
inovatif.

3. Perbedaan Respons pada Berbagai Kelompok Usia:


 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa respons terhadap Visual
Motion Graphics dapat bervariasi di antara berbagai kelompok
usia. Misalnya, kelompok usia muda mungkin lebih responsif
terhadap elemen grafis yang dinamis dan energik.

4. Kesimpulan Umum:
 Keseluruhan, mini riset ini memberikan indikasi bahwa Visual
Motion Graphics memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan
awareness di kalangan audiens. Namun, efektivitasnya dapat
dipengaruhi oleh desain grafis spesifik dan karakteristik
demografis audiens.

3.3 KESIMPULAN

1. Pemahaman Awareness:
 Responden memahami awareness sebagai tingkat pengetahuan atau
kesadaran konsumen terhadap suatu merek, produk, atau pesan
iklan. Ini menunjukkan pemahaman yang konsisten tentang konsep
tersebut.

2. Pengaruh Visual Motion Graphics:


 Responden meyakini bahwa visual motion graphics pada videotron
memiliki potensi besar untuk meningkatkan awareness. Ini
disebabkan oleh kemampuannya dalam menarik perhatian dan
menciptakan kesan yang lebih mendalam pada audiens.

3. Faktor Efektivitas Desain:


 Responden menekankan pentingnya kreativitas, konsistensi merek,
dan kejelasan pesan dalam desain motion graphics. Ini menandakan
kesadaran akan faktor-faktor kunci yang dapat meningkatkan
efektivitas kampanye.

4. Prinsip Desain yang Penting:


 Konsistensi merek, kejelasan pesan, dan kesesuaian dengan
karakteristik audiens diidentifikasi sebagai prinsip desain yang
penting. Fokus pada elemen ini dapat membantu menciptakan
kampanye yang lebih efektif.

5. Rekomendasi Etika:
 Tantangan etika dalam desain motion graphics tidak secara
eksplisit dibahas, tetapi hal ini dapat menjadi aspek penting yang
perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi
ini.

6. Tren dan Masa Depan:


 Responden tidak hanya memberikan wawasan tentang tren saat ini
dalam penggunaan visual motion graphics, tetapi juga
memperhatikan pentingnya memprediksi perkembangan masa
depan dalam teknologi ini.

7. Rekomendasi Akhir:
 Dalam memberikan rekomendasi, responden menyoroti pentingnya
konsistensi merek dan kejelasan pesan. Rekomendasi ini dapat
membimbing para profesional pemasaran dalam merancang
kampanye yang efektif.

8. Kesimpulan:
 Hasil wawancara menunjukkan bahwa penggunaan visual motion
graphics pada videotron memang dapat berkontribusi secara
signifikan terhadap peningkatan awareness, dengan aspek
kreativitas, konsistensi merek, dan kejelasan pesan sebagai faktor
utama kesuksesan. Evaluasi dan pembelajaran dari kegagalan juga
menjadi bagian penting dari proses pengembangan kampanye yang
efektif.
Berdasarkan hasil wawancara ternyata motion graphics itu dapat
mempengaruhi brand awareness terhadap pengguna jalan. Mereka tertarik
dengan iklan tersebut dikarenakan, iklannya bergerak, berwarna dan
diulang, sehingga menarik perhatian pengguna jalan.

Media reklame luar ruangan videotron merupakan salah satu alat


komunikasi visual dalam lingkungan perkotaan dengan menggunakan tanda-
tanda atau signage. Pemasangan media reklame luar ruangan, selain pada
bangunan, dapat juga pada ruang terbuka. Pemasangan media reklame luar
ruangan pada berbagai lokasi dilakukan oleh berbagai pihak dengan tujuan
mempromosikan sesuatu, bentuknya mulai dari papan tanda, umbul-
umbul, logo, dan simbol-simoul lainnya yang menunjukkan
kepemilikan, status, kelompok persatuan, barang dan jasa, sopan-santun dan
banyak lagi.

Pada abad ke-20, Gordon Cullen (dalam Pramono, 2006)


mengidentifikasikan bahwa reklame mempunyai kontribusi untuk
membentuk pemandangan kota. Pada beberapa kota, pemasangan reklame
akan membentuk ciri lingkungan. Tetapi pemasangan reklame tanpa
perencanaan dan pengaturan akan memberikan masalah tersendiri.
Pemasangan reklame yang tidak teratur, menimbulkan kesan “kumuh” dan
mengaburkan informasi yang akan di sampaikan.

Reklame juga memiliki peranan penting bagi masyarakat yang awam


tentang informasi dan reklame juga sebagai sarana komunikasi visual.
Berdasarkan fungsi tersebut reklame juga merupakan sarana komunikasi
yang penting di pusat Kota, sehingga pengadaan reklame terus menerus
bertambah tanpa ada pengaturan dari pemerintah sehingga banyak reklame
yang kurang baik dalam posisi penempatannya.

Dari sisi desain kota, ukuran dan kualitas desain reklame harus diatur
untuk menetapkan keserasian, mengurangi dampak visual negatif, pada saat
bersamaan mengurangi hal membingungkan dan kompetisi dengan
keperluan masyarakat serta tanda-tanda lalu lintas. Beberapa kota
menempatkan media reklame luar ruangan sebagai ciri lingkungan dan
merupakan gaya dalam pop (arsitektur) tetapi sebagian kota-kota
menempatkan reklame dalam batasan-batasan tertentu. Batasan tersebut
dapat berupa tujuan reklamenya dibatasi, tempatnya, ukurannya, tingginya,
jumlahnya, terangnya dan sebagainya.

Reklame biasanya didirikan pada suatu lahan. Lahan atau land dapat
didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua
komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada
di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan
induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang yang
kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada
saat sekarang dan di masa mendatang. Dalam lingkup perencanaan, lahan
merupakan tanah yang sudah ada peruntukannya dan umumnya dimiliki
dan dimanfaatkan oleh perorangan atau lembaga untuk dapat diusahakan.
Lahan memiliki sifat terbatas yakni tidak bertambah maupun berkurang.
Lahan memiliki hubungan yang erat dengan peruntukan reklame ditandai
dengan semakin maju suatu Kota atau wilayah maka akan semakin banyak
orang yang menggunakan reklame, yang secara tidak langsung
mempengaruhi penggunaan lahan di suatu Kota.

Koridor jalan Ir. H. Juanda – Cikapayang Dago merupakan koridor


jalan yang sangat stategis dikarenakan di lokasi ini merupakan pusat kota
merupakan akses utama yang digunakan masyarakat untuk beraktivitas
sehari-hari. Dalam studi ini pengaruh reklame meliputi yang cukup
signifikan dalam berbagai aspek, termasuk aspek psikologis, pemasaran, dan
budaya.

Pembentukan Citra Merek:


 Persepsi Visual: Reklame videotron memanfaatkan elemen visual,
seperti warna, gambar, dan animasi, untuk membentuk citra merek
yang menarik dan mengesankan di benak konsumen.
 Daya Ingat: Visual yang kuat pada videotron dapat membantu
meningkatkan daya ingat konsumen terhadap merek atau produk
yang diiklankan.

Pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian:


 Pemberian Informasi: Melalui videotron, informasi produk atau
layanan dapat disampaikan secara lebih dinamis dan menarik,
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
 Panggilan Aksi (Call to Action): Videotron seringkali menyertakan
panggilan aksi yang dapat mendorong konsumen untuk segera
mengambil tindakan, seperti mengunjungi toko atau melakukan
pembelian online.

Interaksi Emosional:
 Emosi dan Sentimen: Visual yang kuat dapat memicu respons
emosional dan sentimen positif terhadap merek atau produk.
 Keterlibatan Emosional: Reklame videotron dapat menciptakan
keterlibatan emosional yang lebih besar daripada media lainnya
karena penggunaan elemen visual dan audio yang kuat

Penyampaian Pesan yang Efektif:


 Kesesuaian dengan Audiens: Videotron memungkinkan
penyesuaian pesan sesuai dengan karakteristik audiens tertentu,
menciptakan komunikasi yang lebih efektif.
 Visualisasi Konsep Abstrak: Konsep atau produk yang sulit
dijelaskan dengan kata-kata saja dapat lebih mudah dipahami
melalui visualisasi di videotron.

Branding dan Identitas Perusahaan:


 Penguatan Merek: Videotron dapat digunakan untuk memperkuat
citra merek dan identitas perusahaan melalui kampanye branding
yang kreatif dan konsisten.
 Peningkatan Awareness: Penggunaan videotron di lokasi-lokasi
strategis dapat meningkatkan awareness terhadap merek atau
perusahaan.

Pengaruh Budaya dan Lingkungan:


 Penyampaian Pesan Sosial: Reklame videotron juga dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan sosial atau kampanye
publik dengan lebih efektif.
 Interaksi dengan Lingkungan: Dengan kehadiran videotron di
tempat-tempat umum, pengaruhnya dapat dirasakan secara
langsung di dalam lingkungan sekitar.

Pengaruh Terhadap Gaya Hidup:


 Asosiasi dengan Gaya Hidup: Reklame videotron sering kali
mencoba mengaitkan produk atau layanan dengan gaya hidup
tertentu, menciptakan identifikasi konsumen terhadap merek
tersebut.
Penting untuk diingat bahwa pengaruh reklame videotron bisa berbeda
tergantung pada kreativitas pengiklan, target audiens,

Pengaruh iklan jenis Motion Graphics pada Videotron terhadap


brand awareness dapat dijelaskan melalui beberapa aspek yang unik dari
penggunaan motion graphics tersebut:

1. Visual yang Menarik Perhatian:

 Motion Graphics memiliki kemampuan untuk menciptakan elemen visual


yang dinamis dan menarik perhatian. Gerakan, perubahan warna, dan
efek visual lainnya dapat membuat iklan menjadi lebih mencolok di
antara lingkungan visual yang padat, sehingga meningkatkan
kemungkinan diperhatikan oleh audiens.
2. Daya Ingat yang Tinggi:

 Gerakan dan perubahan visual pada motion graphics dapat meningkatkan


daya ingat. Audiens cenderung lebih mudah mengingat iklan yang
menampilkan elemen visual yang bergerak daripada iklan statis. Hal ini
dapat memberikan kontribusi signifikan pada brand awareness karena
audiens lebih mungkin mengingat merek yang dipromosikan.

3. Narasi yang Lebih Dinamis:

 Motion Graphics memungkinkan pembuat iklan untuk menyajikan narasi


yang lebih dinamis. Dengan perubahan visual yang terjadi sepanjang
iklan, cerita dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan dapat
membangun koneksi emosional dengan audiens. Ini dapat membantu
meningkatkan pemahaman tentang nilai dan pesan merek.

5. Keterlibatan yang Lebih Tinggi:

 Gerakan dan interaktivitas dalam motion graphics dapat meningkatkan


tingkat keterlibatan audiens. Keterlibatan yang lebih tinggi cenderung
menciptakan pengalaman yang lebih positif dan melekat dalam ingatan
audiens, yang berkontribusi pada pembentukan brand awareness yang
kuat.

6. Diferensiasi dari Iklan Lainnya:

 Motion Graphics dapat membedakan iklan dari yang lain. Dalam


lingkungan yang penuh dengan pesan-pesan visual, kemampuan untuk
tampil berbeda dan menarik perhatian dengan elemen grafis yang dinamis
dapat membantu merek mencapai brand awareness yang lebih tinggi.

7. Cocok dengan Karakteristik Media Videotron:

 Videotron sebagai media juga mendukung penggunaan motion graphics.


Layar yang besar dan kemampuan untuk menampilkan gerakan secara
efektif membuat motion graphics menjadi pilihan yang sesuai untuk
menonjolkan iklan di lingkungan tersebut.

8. Kesempatan untuk Komunikasi Cepat:


 Motion Graphics memungkinkan penyampaian pesan dengan cepat dan
efisien. Dalam iklan yang memiliki waktu terbatas untuk menangkap
perhatian, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan
cepat dapat meningkatkan pemahaman merek.

Dengan kombinasi elemen-elemen ini, iklan jenis Motion Graphics


pada Videotron dapat menciptakan dampak yang kuat terhadap brand
awareness. Keunikan dari gerakan dan visual dinamis memberikan peluang
untuk membangun kesan yang positif dan memperkuat koneksi antara
merek dan audiens.

BAB IV
PENUTUP

Dari hasil mini riset ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan


Visual Motion Graphics pada Videotron memiliki dampak positif terhadap
tingkat awareness di kalangan audiens. Visual Motion Graphics berhasil
menarik perhatian dan menciptakan kesan yang lebih mendalam,
meningkatkan kemampuan audiens untuk mengingat pesan atau merek
yang dipromosikan.

Implikasi Praktis:
Efektivitas Visual Motion Graphics:
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa pengiklan dan
pemasar dapat lebih efektif menggunakan Visual Motion Graphics untuk
meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan meningkatkan
kesadaran merek.
Desain Grafis yang Menarik:
Desain grafis yang menarik dan dinamis menjadi kunci. Pihak
terlibat dalam pembuatan iklan perlu mempertimbangkan elemen-elemen
yang berhasil menarik perhatian, seperti warna, pergerakan, dan kreativitas
visual.
Penyesuaian Strategi Pemasaran:
Bisnis dan organisasi dapat mempertimbangkan penyesuaian strategi
pemasaran mereka untuk lebih memanfaatkan potensi Visual Motion
Graphics, terutama dalam konteks penggunaan Videotron.
Mini riset ini memberikan pandangan awal yang bermanfaat tentang
dampak Visual Motion Graphics pada Videotron terhadap awareness.
Meskipun hasilnya menarik, diperlukan penelitian lanjutan untuk
memperdalam pemahaman kita tentang kompleksitas hubungan antara
elemen visual dan kesadaran merek. Semoga hasil penelitian ini dapat
menjadi pijakan bagi penelitian lebih lanjut dan mendorong penggunaan
yang lebih inovatif dari Visual Motion Graphics dalam konteks pemasaran.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk


mengetahui pengaruh videotron terhadap awareness pengguna jalan di
lokasi videotron Jalan Ir. H. Juanda - Cikapayang.

Persepsi pengguna jalan terhadap pengaruh media iklan luar


ruangan yaitu videotron menyebabkan :

a. Pengguna jalan tidak memperhatikan adanya rambu-rambu di


sekitar videotron berada. Dengan tidak memperhatikan rambu-rambu lalu
lintas maka akan terjadi pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran terhadap
ramburambu lalu lintas akan membuat risiko kecelakaan di jalan menjadi
meningkat. Selain itu, pengguna jalan juga sering kali teralihkan
perhatiannya untuk melihat videotron pada saat berkendara dan tidak
memperhatikan jalan.

b. Pengguna jalan lebih cenderung membaca pesan di papan iklan


digital daripada papan iklan konvensional (baliho, reklame, dll.). Hal ini
dikarenakan videotron merupakan media iklan berupa gambar bergerak
dimana iklan yang disajikan dapat menampilkan isi materi yang jauh lebih
menarik dan tidak membosankan dibandingkan dengan iklan konvensional.

c. Pengguna jalan memperlambat kendaraan serta melirik cukup


lama pada videotron untuk membaca seluruh pesan, ini dikarenakan
pengguna jalan yang melihat videotron harus menyimak video yang ada
untuk mengetahui seluruh informasi yang terkandung dalam konten
videotron. Hal ini dapat mempengaruhi keselamatan pengendara karena
akan mengganggu pengendara lain yang melaju dengan kecepatan yang
stabil.

d. Dengan melihat respon pada kuesioner didapatkan bahwa


pengguna jalan berpikir videotron lebih mengganggu konsentrasi
berkendara daripada papan iklan konvensional (baliho, reklame, dll.)
dengan alasan seperti pada poin-poin sebelumnya serta setuju bahwa
videotron yang ada secara tidak langsung mengganggu keamanan dan
keselamatan umum.

2. Persepsi pengguna jalan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan


media iklan luar ruangan videotron dapat mempengaruhi keselamatan
pengguna jalan yaitu:

a. Ukuran videotron yang ditampilkan belum cukup baik.

b. Videotron belum ditempatkan pada lokasi yang tepat.

c. Informasi pada videotron tidak dapat dilihat dengan jelas pada


saat berkendara.

d. Konten yang ditampilkan pada videotron menarik dan tidak


membosankan sehingga membuat pengguna jalan melihat ke arah
videotron.

e. Ukuran dan tinggi videotron belum sesuai untuk sudut pandang


saat berkendara.

f. Pencahayaan videotron cukup mengganggu.

Kesimpulan dari pengaruh visual motion graphics pada videotron


terhadap awareness dapat bervariasi tergantung pada hasil riset yang
spesifik dan konteks penelitian. Namun, berikut adalah beberapa
kemungkinan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan temuan positif:

1. Pengaruh Positif pada Kesadaran:


 Visual motion graphics pada videotron memiliki dampak positif
terhadap tingkat kesadaran (awareness) responden terhadap
produk, merek, atau pesan yang disampaikan.

2. Daya Tarik Visual Menjadi Faktor Utama:


 Daya tarik visual motion graphics, terutama elemen visual yang
menarik, menjadi faktor kunci dalam menarik perhatian dan
meningkatkan kesadaran responden.

3. Asosiasi Emosional Meningkatkan Efektivitas:


 Adanya asosiasi emosional positif ketika melihat visual motion
graphics meningkatkan efektivitasnya dalam menciptakan kesan
yang kuat dan berkelanjutan.

4. Interaksi dan Respons yang Signifikan:


 Responden menunjukkan tingkat interaksi dan respons yang
signifikan terhadap visual motion graphics, seperti berbagi konten
di media sosial atau mencari informasi lebih lanjut.

5. Variabilitas Respons Menurut Karakteristik Individu:


 Terdapat variasi dalam respons terhadap visual motion graphics
berdasarkan karakteristik individu, termasuk usia, latar belakang
sosial, dan minat. Pengenalan variabilitas ini dapat membantu
penyesuaian lebih lanjut dalam perancangan motion graphics.

6. Potensi untuk Pengembangan Lanjutan:

 Kesimpulan menunjukkan potensi untuk pengembangan lanjutan


dalam merancang visual motion graphics yang lebih efektif.
Rekomendasi dapat mencakup peningkatan elemen visual,
eksplorasi aspek emosional, dan pemahaman lebih lanjut terhadap
preferensi audiens.

7. Dukungan terhadap Tujuan Komunikasi:

 Visual motion graphics pada videotron efektif dalam mendukung


tujuan komunikasi, baik itu untuk memperkenalkan produk baru,
meningkatkan kesadaran merek, atau menyampaikan pesan tertentu
kepada khalayak.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka hendaknya dibuat
peraturan khusus mengenai media iklan luar ruangan videotron oleh dinas
terkait agar tidak mengganggu konsenterasi pengguna jalan yang melewati
lokasi dimana videotron ditempatkan. Adanya peraturan yang mengatur
mengenai penempatan, pencahayaan dan ukuran videotron sehingga pihak
pengiklan videotron memiliki acuan yang mengacu kepada keselamatan
pengguna jalan serta keindahan kota.

Untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat membutuhkan


konten iklan yang menarik. Menciptakan konten iklan yang menarik
merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan brand awareness di
masyarakat. Seiring dengan terus berkembangnya lingkungan media dan
persaingan yang semakin ketat, penting untuk menonjol dan menarik
perhatian target audiens

1. Kenali Target Audiens:

 Pahami dengan baik siapa target audiens Anda. Identifikasi


preferensi, nilai-nilai, dan kebutuhan mereka. Dengan memahami audiens
secara mendalam, Anda dapat membuat konten yang lebih relevan dan
menarik bagi mereka.

2. Ciptakan Cerita yang Menarik:

 Gunakan elemen-elemen narasi untuk menciptakan cerita yang


mengundang perhatian. Cerita yang baik dapat membangkitkan emosi,
membuat audiens terhubung dengan merek, dan meningkatkan daya ingat.

3. Visual yang Kreatif:

 Desain grafis dan elemen visual lainnya harus kreatif dan menarik.
Gunakan warna, font, dan gambar yang mencerminkan kepribadian merek
dan menarik perhatian sejak pandangan pertama.

4. Gunakan Visual Motion Graphics:


 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, motion graphics dapat
memberikan kehidupan pada iklan Anda. Gerakan dan efek visual dapat
meningkatkan daya tarik dan membantu konten Anda lebih mudah diingat.

5. Fokus pada Nilai Merek:

 Jelaskan nilai-nilai yang dimiliki oleh merek Anda. Buktikan


bagaimana produk atau layanan Anda dapat memberikan manfaat atau
memenuhi kebutuhan audiens. Komunikasikan nilai-nilai ini secara jelas
dan meyakinkan.

6. Interaktif dan Terlibat:

 Buat konten yang memungkinkan interaksi. Pertimbangkan


penggunaan panggilan tindakan (call-to-action) yang mengajak audiens
berpartisipasi, memberikan umpan balik, atau berbagi konten.

7. Kolaborasi dengan Influencer:

 Melibatkan influencer yang relevan dengan merek Anda dapat


membantu menciptakan konten yang lebih otentik dan menarik. Influencer
memiliki pengaruh yang signifikan dalam membawa pesan merek kepada
audiens mereka.

9. Optimalkan Platform Digital:

 Sesuaikan konten dengan platform digital yang digunakan oleh


audiens target Anda. Misalnya, konten untuk media sosial dapat berbeda
dengan iklan untuk situs web atau media cetak.

10.Pantau dan Evaluasi Kinerja:

 Gunakan alat analisis untuk memantau kinerja konten iklan Anda.


Evaluasi metrik seperti tingkat keterlibatan, jumlah tayangan, dan konversi
untuk memahami sejauh mana konten Anda berhasil.

11.Terus Inovasi:
 Dunia pemasaran terus berkembang, jadi selalu terbuka untuk
inovasi. Cobalah ide-ide baru, uji eksperimen, dan pelajari dari hasilnya.
Konten yang inovatif dan segar memiliki potensi untuk menciptakan
dampak yang lebih besar.
Menggabungkan elemen-elemen ini dalam strategi pemasaran Anda
dapat membantu menciptakan konten iklan yang menarik, mendalam, dan
efektif dalam meningkatkan brand awareness di masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan yang mendalam


tentang bagaimana visual motion graphics pada videotron mempengaruhi
respon pengguna jalan dan sejauh mana hal tersebut berkontribusi pada
peningkatan brand awareness. Data yang diperoleh diharapkan dapat
memberikan landasan untuk pengembangan strategi pemasaran yang lebih
efektif dan meningkatkan interaksi positif antara merek dan konsumen di
lingkungan jalan raya.

Dalam menyimpulkan mini riset ini, saya menggali berbagai aspek


terkait PENGARUH VISUAL MOTION GRAPHICS PADA
VIDEOTRON TERHADAP BRAND AWARENESS PENGGUNA
JALAN DI RUAS JALAN IR. H. JUANDA – CIKAPAYANG.

Melalui penelitian ini, kami berhasil mengidentifikasi beberapa pola


dan tren yang memberikan wawasan tambahan terhadap PENGARUH
VISUAL MOTION GRAPHICS PADA VIDEOTRON TERHADAP
BRAND AWARENESS PENGGUNA JALAN DI RUAS JALAN IR. H.
JUANDA – CIKAPAYANG .
Temuan ini dapat memberikan sumbangan pada pemahaman kita
tentang aspek-aspek tertentu. Saya menyadari bahwa mini riset ini hanya
melibatkan sebagian kecil dari kompleksitas topik ini, dan masih banyak
ruang untuk penelitian lanjutan.

Selama proses penelitian,saya menghadapi beberapa tantangan yang


memerlukan kreativitas dan ketekunan. Meskipun demikian, setiap
rintangan membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam. Saya
berharap hasil mini riset ini dapat memberikan dorongan untuk penelitian
lebih lanjut dan merangsang diskusi lebih lanjut di kalangan rekan-rekan
sejawat.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
berkontribusi pada mini riset ini. Apresiasi tinggi saya untuk bimbingan,
masukan, dan kerjasama yang telah membuat penelitian ini menjadi
pengalaman yang berharga. Semoga hasil riset ini dapat menjadi landasan
untuk penelitian-penelitian mendatang dan memberikan manfaat bagi
perkembangan pemahaman kita terhadap PENGARUH VISUAL
MOTION GRAPHICS PADA VIDEOTRON .

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA

Bersumber dari

chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://
repository.unair.ac.id/55566/26/FV.MPK.%2045-16%20Ros%20p%20bab.pdf

chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://karya.brin.go.id/
id/eprint/16331/1/Jurnal_Yustika%20Dewi_Universitas%20Ma%20Chung
%20Malang_2022-10.pdf

https://scholar.google.co.id/scholar?
q=perancangan+mini+riset+metode+desain&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=schol
art

https://pustaka.unand.ac.id/makalah-pustakawan/item/235-penggunaan-
videotron-sebagai-media-promosi-perpustakaan

https://www.dafideff.com/2016/01/pengertian-motion-graphics-dan-cara-
membuatnya.html

Anda mungkin juga menyukai