Bab 3 Eksum
Bab 3 Eksum
BAB
ANALISIS
3
PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN PKP
DI KOTA SAMARINDA
Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan
Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-1
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Angka Migrasi Penduduk Kota Samarinda Tahun 2017
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-2
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2022 2027 2032 2037
Gambar 3.1. Grafik Proyeksi Penduduk Kota Samarinda Tahun 2007 – 2037
Berdasarkan matriks dan diagram proyeksi jumlah penduduk di Kota Samarinda tersebut maka
diprediksikan jumlah penduduk di Kota Samarinda pada Tahun 2037 adalah sejumlah 1.042.775 Jiwa.
Berdasarkan jumlah penduduk ini maka dapat disimpulkan sementara bahwa Kota Samarinda pada
Tahun 2037 telah menjadi Kota Metropolitan. Berdasarkan hasil proyeksi maka wilayah yang paling
banyak jumlah penduduknya adalah di Kecamatan Samarinda Kota dengan jumlah penduduk 216.567
Jiwa. Hal ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di kecamatan yang sama namun
bukan merupakan wilayah dengan jumlah penduduk paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa
preferensi bermukim masyarakat Kota Samarinda masih didominasi di Kecamatan Samarinda Kota.
Begitu pula jumlah penduduk paling sedikit pada Tahun 2037 adalah di Kecamatan Palaran dengan
jumlah 73.541 Jiwa. Hal ini berbeda dengan Tahun 2017 dengan jumlah penduduk di wilayah yang
sama, yaitu 60.701 Jiwa. Sedangkan pada Tahun 2017 penduduk dengan jumlah yang paling kecil
adalah di Kecamatan Loa Janan Ilir.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-3
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-4
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.3. Rencana Investasi Prasarana, Sarana dan Utilitas di Kota Samarinda Tahun 2017 – 2037
No Hasil Analisis Kebutuhan PSU Indikasi Program RTRW dan RPJMD Kesesuaian Investasi
1 Berdasarkan hasil proyeksi, perlu adanya Salah satu program prioritas pembangunan yang Sesuai
penambahan sarana kesehatan sampai tahun 2037. terdapat dalam RPJMD Kota Samarinda adalah
peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan, selain
itu RTRW Kota Samarinda memiliki arahan
program untuk pembangunan sarana kesehatan
2 Berdasarkan data yang didapatkan dari Dokumen Peningkatan pelayanan jaringan air bersih di Kota Sesuai
RPLP, terdapat rumah tangga yang belum terlayani Samarinda terdapat dalam arahan program RPJMD
oleh sarana air bersih. maupun RTRW Kota Samarinda.
3 Fasilitas pendidikan merupakan fasilitas dasar yang Peningkatan kualitas fasilitas pendidikan SD dan Sesuai
diperlukan penambahan sampai tahun akhir SMP merupakan prioritas program pembangunan
perencanaan dan diarahkan ke Kecamatan dalam RPJMD, dan pada RTRW tidak hanya
Sambutan dan Palaran. peningkatan kualitas namun juga kuantitas.
4 Berdasarkan hasil analisa, dibutuhkan ruang terbuka Pembangunan lapangan olahraga untuk setiap Sesuai
hijau khususnya lapangan olahraga dengan 1000 jiwa yang merupakan program RPJMD Kota
cakupan pelayanan 3000 jiwa. Samarinda
5 Berdasarkan hasil proyeksi penduduk pada tahun Pembangunan pusat perbelanjaan yang menunjang Sesuai
akhir perencanaan Kecamatan Sungai Pinang iklim investasi Kota Samarinda terdapat dalam
memiliki penduduk mencapai 120.000 jiwa dimana rencana program pembangunan pada RTRW
berdasarkan SNI 03-1733-2004 memenuhi standar maupun RPJMD.
pembangunan pusat perbelanjaan.
Sumber: Hasil Analisis, 2018
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-5
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
3.4. Analisis Proyeksi Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Kawasan
Permukiman
3.4.1. Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan
Penyediaan sarana pendidikan formal dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi
merupakan aspek pembangunan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di
Kota Samarinda. Dasar perhitungan prakiraan kebutuhan sarana pendidikan di Kota Samarinda
didasarkan pada jumlah penduduk proyeksi tahun 2037 dan standar penyediaan sarana pendidikan
(SNI 03-1733-2004). Adapun standar penyediaan sarana pendidikan dirincikan sebagai berikut:
a. Taman Kanak-Kanak dengan jumlah pendudukbterlayani 1.250 jiwa dan luas lahan 0.05 Ha.
b. Sekolah Dasar dengan jumlah penduduk terlayani 1.600 jiwa dan luas lahan 0.2 Ha
c. Sekolah Menengah Pertama jumlah penduduk terlayani 4.800 jiwa dan luas lahan 0.9 Ha
d. Sekolah Menengah Atas jumlah penduduk terlayani 4.800 jiwa dan luas lahan 1.25 Ha.
Hasil analisis proyeksi kebutuhan sarana pendidikan Tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa,
jumlah unit kebutuhan saran pendidikan hingga tahun 2037 diantaranya 1). Taman Kanak-Kanak
sebanyak 856 unit; 2) Sekolah Dasar sebanyak 669 unit; 3) Sekolah Menengah Pertama sebanyak 223
unit; 4) Sekolah Menengah Atas sebanyak 223 unit. Kecamatan yang memiliki penambahan jumlah
unit sarana pendidikan terbanyak ialah Kecamatan Samarinda Ulu dimana terdapat 139 unit
penambahan untuk Taman Kanak-Kanak, 109 unit penambahan untuk Sekolah Dasar dan 36 unit
penambahan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
3.4.2. Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan dilakukan agar dapat menjamin kesehatan masyarakat Kota
Samarinda. Hal ini dikarenakan, sarana kesehatan sebagai pelayanan kesehatan memiliki peran
strategis guna dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Samarinda. Sarana
kesehatan yang perlu untuk disediakan terdiri dari rumah sakit bersalin, puskesmas pembantu, apotik
dan posyandu.
Dasar perhitungan prakiraan kebutuhan sarana kesehatan di Kota Samarinda didasarkan pada
jumlah penduduk proyeksi tahun 2037 dan standar penyediaan sarana kesehatan (SNI 03-1733-2004).
Adapun standar penyediaan sarana pendidikan dirincikan sebagai berikut:
a. Rumah sakit bersalin dengan jumlah penduduk terlayani 30.000 jiwa dan luas lahan 0.3 Ha
b. Apotik dengan jumlah penduduk terlayani 30.000 jiwa dan luas lahan 0.025 Ha.
c. Puskesmas pembantu dengan jumlah penduduk terlayani 30.000 jiwa dan luas lahan 0.03 Ha.
d. Posyandu dengan jumlah penduduk terlayani 1.250 jiwa dan luas lahan 0.0006 Ha.
Hasil analisis proyeksi kebutuhan sarana kesehatan ditunjukkan pada Tabel 3.10 Berdasarkan
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, jumlah unit kebutuhan sarana kesehatan hingga tahun 2037
diantaranya 1). Rumah sakit bersalin sebanyak 18 unit; 2) Puskesmas pembantu sebanyak 18 unit; 3)
Apotik sebanyak 18 unit; 4) Posyandu sebanyak 791 unit. Kecamatan yang memiliki penambahan
jumlah unit sarana pendidikan terbanyak ialah Kecamatan Samarinda Ulu dimana terdapat 139 unit
penambahan untuk posyandu, 4 unit penambahan untuk rumah sakit bersalin, apotik dan puskesmas
pembantu.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-6
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.4. Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan (Unit) Tahun 2037 di Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-7
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-8
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.5. Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan (Unit) Tahun 2037 di Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-9
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-10
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-11
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-12
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-13
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
dan jasa (SNI 03-1733-2004). Adapun standar penyediaan sarana pendidikan dirincikan sebagai
berikut:
a. Toko/warung dengan jumlah penduduk terlayani 250 jiwa dan luas lahan 0.01 Ha
b. Pertokoan dengan jumlah penduduk terlayani 6.000 jiwa dan luas lahan 0.3 Ha.
c. Pasar lingkungan dengan jumlah penduduk terlayani 30.000 jiwa dan luas lahan 1 Ha.
d. Pusat perbelanjaan dengan jumlah penduduk terlayani 120.000 jiwa dan luas lahan 3.6 Ha
Hasil analisis proyeksi kebutuhan sarana perdagangan dan jasa ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, jumlah unit kebutuhan sarana perdagangan dan
jasa hingga tahun 2037 diantaranya 1). Toko/warung sebanyak 4.282 unit; 2) Pertokoan sebanyak 176
unit 3). Pasar lingkungan sebanyak 26 unit.
Kecamatan yang memiliki penambahan jumlah unit sarana perdagangan dan jasa terbanyak
ialah Kecamatan Samarinda Ulu dimana terdapat 696 unit penambahan untuk toko/warung, 79 unit
penambahan untuk pertokoan dan 4 unit penambahan untuk pasar lingkungan di Kota Samarinda.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-14
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.7. Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa (Unit) Tahun 2037 di Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-15
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-16
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-17
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
80278597.9
56195018.6
Gambar 3.2. Diagram Proyeksi Kebutuhan Listrik Kota Samarinda Tahun 2017 – 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-18
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.8. Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt) Tahun 2037 di Kota Samarinda
Jumlah
Rumah Perdagangan Fasilitas Penerangan
Kecamatan Desa Penduduk Perkantoran Industri
Tangga dan Jasa Sosial Jalan
Thn 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-19
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah
Rumah Perdagangan Fasilitas Penerangan
Kecamatan Desa Penduduk Perkantoran Industri
Tangga dan Jasa Sosial Jalan
Thn 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-20
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah
Rumah Perdagangan Fasilitas Penerangan
Kecamatan Desa Penduduk Perkantoran Industri
Tangga dan Jasa Sosial Jalan
Thn 2037
Sungai Pinang Dalam 38041 2853053.0 427958.0 285305.3 285305.3 1997137.1 142652.7
Temindung Permai 13969 1047685.0 157152.7 104768.5 104768.5 733379.5 52384.2
Sungai Pinang Mugirejo 12449 933702.6 140055.4 93370.3 93370.3 653591.8 46685.1
Bandara 8401 630079.7 94511.9 63008.0 63008.0 441055.8 31504.0
Gunung Lingai 8394 629532.3 94429.8 62953.2 62953.2 440672.6 31476.6
Sumber: Hasil Analisis, 2018
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-21
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
10704
5352
2676
1070
Gambar 3.3. Diagram Proyeksi Kebutuhan Telekomunikasi Kota Samarinda Tahun 2017-2037
3.4.7. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk menunjang kegiatan masyarakat di
lingkungan perumahan. Kebutuhan tersebut dalam skala kota terbagi menjadi 2 yaitu domestik dan non
domestik. Kebutuhan domestik merupakan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga yang
didasarkan pada jumlah penduduk proyeksi tahun 2037. Sementara itu, kebutuhan non domestik
meliputi kebutuhan yang termasuk kebutuhan air untuk kegiatan masyarakat dalam bidang-bidang
usaha komersial, perkantoran dan fasilitas sosial.
Dasar prakiraan perhitungan untuk mengetahui kebutuhan air bersih didasarkan pada jumlah
penduduk proyeksi tahun 2037 yang kemudian disandingkan dengan standar pelayanan air bersih,
sebagai berikut:
Kebutuhan rumah tangga : 200 Liter per jiwa
Kebutuhan perdagangan dan jasa : 20% dari kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan Perkantoran : 10% dari kebutuhan rumah tangga
Kebutuhan fasilitas sosial : 10% dari kebutuhan rumah tangga
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-22
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Hasil analisis proyeksi kebutuhan telekomunikasi ditunjukkan pada Tabel 3.10 Berdasarkan
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, jumlah unit kebutuhan air berish hingga tahun 2037
diantaranya 1). Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga sebesar 21.407.626,2 Liter 2). Kebutuhan air
bersih untuk perdagangan dan jasa sebesar 42.815.252,2 Liter 3). Kebutuhan air bersih dan fasilitas
sosial untuk perkantoran sebesar 21.407.626,1 Liter.
214076261.
2
Gambar 3.4. Diagram Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kota Samarinda Tahun 2017 – 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-23
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.9. Proyeksi Kebutuhan Telekomunikasi (Sambungan) Tahun 2037 di Kota Samarinda
Jumlah Rumah
Non Domestik Telepon Umum Wartel
Kecamatan Kelurahan Penduduk Thn Tangga/Domesti
(Sambungan) (Sambungan) (Sambungan)
2029 k (Sambungan)
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-24
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah Rumah
Non Domestik Telepon Umum Wartel
Kecamatan Kelurahan Penduduk Thn Tangga/Domesti
(Sambungan) (Sambungan) (Sambungan)
2029 k (Sambungan)
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-25
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah Rumah
Non Domestik Telepon Umum Wartel
Kecamatan Kelurahan Penduduk Thn Tangga/Domesti
(Sambungan) (Sambungan) (Sambungan)
2029 k (Sambungan)
Tabel 3.10. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih (Liter) Tahun 2037 di Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-26
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-27
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-28
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
214076
428 17
Gambar 3.5. Diagram Proyeksi Kebutuhan Persampahan Kota Samarinda Tahun 2017 – 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-29
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.11. Proyeksi Kebutuhan Persampahan (Unit) Tahun 2037 di Kota Samarinda
Jumlah
Tong Sampah Bak Sampah Bak Sampah
Kecamatan Keluarahan Penduduk Luas (Ha) Luas (ha)
(Unit) Kecil (Unit) Besar (Unit)
Thn 2037
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-30
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah
Tong Sampah Bak Sampah Bak Sampah
Kecamatan Keluarahan Penduduk Luas (Ha) Luas (ha)
(Unit) Kecil (Unit) Besar (Unit)
Thn 2037
Sungai Siring 1897 379 1 0.000 0 0.000
Sempaja Utara 29281 5856 12 0.007 2 0.002
Tanah Merah 6611 1322 3 0.002 0 0.000
Sempaja Timur 56499 11300 23 0.014 1 0.002
Sempaja Barat 11749 2350 5 0.003 0 0.000
Budaya Pampang 1293 259 1 0.000 0 0.000
Teluk Lerong Ilir 2046 409 1 0.000 0 0.000
Jawa 18397 3679 7 0.004 0 0.000
Dadi Mulya 6736 1347 3 0.002 0 0.000
Sidodadi 50042 10008 20 0.012 0 0.000
Samarinda Ulu
Gunung Kelua 12184 2437 5 0.003 0 0.000
Air Hitam 17894 3579 7 0.004 2 0.002
Air Putih 63939 12788 26 0.015 0 0.000
Bukit Pinang 2873 575 1 0.001 0 0.000
Pulau Atas 3405 681 1 0.001 0 0.000
Sindang Sari 2729 546 1 0.001 0 0.000
Sambutan Makroman 6007 1201 2 0.001 0 0.000
Sambutan 82826 16565 33 0.020 0 0.000
Sungai Kapih 15777 3155 6 0.004 2 0.002
Loa Buah 6838 1368 3 0.002 0 0.000
Loa Bakung 30024 6005 12 0.007 0 0.000
Karang Asam Ulu 19634 3927 8 0.005 2 0.003
Sungai Kunjang Teluk Lerong Ulu 21083 4217 8 0.005 0 0.000
Lok Bahu 24366 4873 10 0.006 0 0.000
Karang Asam Ilir 15264 3053 6 0.004 0 0.000
Karang Anyar 21076 4215 8 0.005 0 0.000
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-31
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Jumlah
Tong Sampah Bak Sampah Bak Sampah
Kecamatan Keluarahan Penduduk Luas (Ha) Luas (ha)
(Unit) Kecil (Unit) Besar (Unit)
Thn 2037
Sungai Pinang Dalam 38041 7608 15 0.009 0 0.000
Temindung Permai 13969 2794 6 0.003 3 0.003
Sungai Pinang Mugirejo 12449 2490 5 0.003 0 0.000
Bandara 8401 1680 3 0.002 0 0.000
Gunung Lingai 8394 1679 3 0.002 0 0.000
Sumber: Hasil Analisis, 2018
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-32
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-33
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-34
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.13. Matriks Kebutuhan Penyediaan Rumah MBR Tahun 2017-2037 di Kota Samarinda
Proyeksi
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Penyediaan Rumah Mbr
Jumlah Jml
Rumah Rumah
Kecamatan Rumah Rumah
2017-2037 Pertahun
2017 Tahun Rumah
(Unit) (Unit) Kecil 3 Selisih
2037 MBR
(50%) (10 = 8 – 9)
Eksisting
1 2 3 4 5 8 9 10
Palaran 11491 18385 8301 415 4151 5191 -1040
Samarinda Ilir 11975 16862 6513 326 3256 2246 1010
Samarinda 7317 54142 47743 2387 23871
Kota 574 23297
Sambutan 8329 19370 11777 589 5888 1831 4057
Samarinda 6132 24532 20644 1032 10322
Seberang 2372 7950
Loa Janan 9250 3089 8227 411 4113 1116 2997
Sungai 22282 27190 7061 353 3530
Kunjang 4101 -571
Samarinda 20393 28983 11110 555 5555
Ulu 3433 2122
Samarinda 11370 37662 26988 1349 13494
Utara 2438 11056
Sungai 16039 30479 16512 826 8256
Pinang 2781 5475
Sumber: Baseline Program KOTAKU, 2017 dan Hasil Analisis, 2018
Berdasarkan matriks tersebut dapat disimpulkan beberapa hal. Wilayah kecamatan dengan
kebutuhan backlog paling banyak pada akhir tahun perencanaan adalah di Kecamatan Samarinda
Kota, yaitu sebanyak 47.743 unit rumah. Hal ini disebabkan hasil proyeksi penduduk paling banyak
adalah di Kecamatan Samarinda Kota. Sedangkan kebutuhan rumah paling sedikit adalah di
Kecamatan Samarinda Ilir, yaitu sebanyak 6.513 unit rumah. Berdasarkan kondisi tersebut dan
dilakukan analisis proporsi penghunian berimbang maka kebutuhan penyediaan rumah untuk MBR
dapat dialokasikan pada proporsi rumah sederhana, yaitu lebih kurang 50 % dari kebutuhan rumah di
akhir tahun perencanaan. Hasil akhir proporsi rumah tersebut dikurangi dengan jumlah rumah tangga
MBR dan menghasilkan selisih rumah tangga MBR yang belum atau sudah menghuni rumah dengan
status milik.
Berdasarkan hasil perhitungan selisih tersebut dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Palaran
dan Sungai Kunjang masih terdapat rumah tangga MBR yang belum menempati rumah sampai akhir
tahun perencanaan. Masing-masingnya, yaitu Kecamatan Palaran sebanyak 1040 rumah tangga MBR
yang belum mendapat rumah di Kecamatan Palaran. Begitu pula di Kecamatan Sungai Kunjang adalah
sebanyak 571 rumah tangga MBR yang belum mendapat rumah di Kecamatan Sungai Kunjang.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-35
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Sedangkan wilayah-wilayah kecamatan yang nilai selisihnya positif maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat sejumlah selisih tersebut rumah sederhana untuk rumah tangga MBR yang belum ditempati
di wilayah kecamatan tersebut. Alternatif solusi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah
mendistribusikan secara proporsional sejumlah selisih rumah tangga MBR yang ada di Kecamatan
Palaran dan Sungai Kunjang kepada wilayah kecamatan lain yang diproyeksikan memiliki kelebihan
rumah sederhana. Hal ini diharapkan agar seluruh rumah tangga MBR dapat memiliki dan menghuni
rumah sesuai kebutuhannya hingga akhir tahun perencanaan.
3.7. Analisis Pembangunan Rumah Dengan Memperhatikan Kebijakan Hunian
Berimbang
Penyediaan unit rumah yang layak huni adalah salah satu prioritas pembangunan di Kota
Samarinda sebagai pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan papan. Kota Samarinda sebagai
ibukota Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu tarikan bagi penduduk untuk berbagi kegiatan
sosial ekonomi. Sebagai konsekuensinya maka penyediaan papan harus dipenuhi oleh Pemerintah
Kota Samarinda sebagai leading sector. Penyediaan rumah baru ini didasarkan pada data backlog
perumahan eksisting dan proyeksi backlog rumah hingga akhir tahun perencanaan. Backlog rumah ini
ditentukan berdasarkan pengurangan antara jumlah kepala keluarga dikurangi jumlah rumah.
Sedangkan proyeksi jumlah rumah ditentukan berdasarkan hasil analisis proyeksi penduduk hingga
Tahun 2037 dan dibagi dengan koefisien hunian ideal untuk setiap wilayah kecamatannya. Hasil
proyeksi backlog rumah yang harus disediakan tersebut dianalisis lagi dengan proporsi hunian
berimbang, yaitu 1 (rumah besar): 2 (rumah menengah): 3 (rumah sederhana). Berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dan dianalisis maka didapatkan hasil yang terdapat pada Tabel 5.18.
Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan rumah menurut konsep hunian berimbang di Kota
Samarinda dapat disimpulkan beberapa hal. Pada akhir tahun perencanaan, yaitu Tahun 2037
diprediksi kebutuhan penyediaan rumah hunian sebanyak 164.876 unit rumah. Sedangkan kebutuhan
penyediaan unit rumah rata-rata per tahun untuk Kota Samarinda adalah sebanyak 8.244 unit
rumah/tahun. Berdasarkan hasil proyeksi unit rumah tersebut kemudian dibagi berdasarkan proporsi
hunian berimbang, yaitu 17 % dari total proyeksi backlog unit rumah besar pada akhir tahun
perencanaan, 33 % dari total proyeksi backlog unit rumah menengah pada akhir tahun perencanaan,
dan 50 % dari total proyeksi backlog unit rumah sederhana pada akhir tahun perencanaan. Pada
umumnya proyeksi penyediaan unit rumah sederhana akan menjadi dasar penghitungan penyediaan
unit rumah sederhana.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-36
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.14. Proyeksi Pemenuhan Kebutuhan Rumah Berdasarkan Konsep Hunian Berimbang di Kota Samarinda
Proyeksi
Proyeksi
Jml Koefisien Kebutuhan Kebutuhan Segmentasi Kebutuhan Rumah (Unit)
Jumlah Jumlah Jumlah Jml
Penduduk Hunian Rumah Rumah
Kecamatan Rumah Kk Backlog Rumah
Tahun Ideal 2017-2037 Pertahun
2017 2017 2017 Tahun
2037 (Jiwa/Unit) (Unit) (Unit) BESAR 1 (17%) SEDANG 2 (33%) KECIL 3 (50%)
2037
(Jiwa)
Palaran 11491 12898 1407 73.541 4 18385 8301 415 1411 2739 4151
Samarinda Ilir 11975 13601 1626 67.447 4 16862 6513 326 1107 2149 3256
Samarinda 7317 8235 918 216.567 4 54142 47743 2387 8116 15755 23871
Kota
Sambutan 8329 9065 736 77.480 4 19370 11777 589 2002 3886 5888
Samarinda 6132 8376 2244 98.128 4 24532 20644 1032 3509 6813 10322
Seberang
Loa Janan 9250 11316 2066 12.356 4 3089 8227 411 1399 2715 4113
Sungai 22282 24435 2153 108.760 4 27190 7061 353 1200 2330 3530
Kunjang
Samarinda 20393 22913 2520 115.932 4 28983 11110 555 1889 3666 5555
Ulu
Samarinda 11370 12066 696 150.648 4 37662 26988 1349 4588 8906 13494
Utara
Sungai 16039 18111 2072 121.917 4 30479 16512 826 2807 5449 8256
Pinang
124578 141016 16438 1.042.775 260.694 164.876 8.244 28.029 54.409 82.438
Sumber: Hasil Analisis, 2018
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-37
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-38
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.15. Analisis Pemenuhan Kebutuhan Lahan untuk Pembangunan Rumah Baru di Kota Samarinda
Palaran 8301 1411 282247 2739 306819 4151 323753.34 912818 6918490.11 59832780.15 52914290.04
Samarinda Ilir 6513 1107 221432 2149 240709 3256 253995.15 716136 2038014.18 2723886.39 685872.2132
Samarinda Kota 47743 8116 1623253 15755 1764571 23871 1861966.52 5249791 983237.52 1797315.95 814078.4313
Sambutan 11777 2002 400414 3886 435274 5888 459298.78 1294987 7266390.03 61216929.45 53950539.43
Samarinda Seberang 20644 3509 701899 6813 763005 10322 805118.94 2270023 2740307.07 4453721.17 1713414.097
Loa Janan 8227 1399 279715 2715 304067 4113 320849.65 904631 4722875.00 11946117.12 7223242.125
Sungai Kunjang 7061 1200 240070 2330 260970 3530 275374.22 776414 9045451.71 36496593.76 27451142.05
Samarinda Ulu 11110 1889 377737 3666 410622 5555 433286.68 1221646 9428435.71 29947436.80 20519001.09
Samarinda Utara 26988 4588 917593 8906 997478 13494 1052533.66 2967605 9986129.69 67217346.91 57231217.21
Sungai Pinang 16512 2807 561413 5449 610289 8256 643973.64 1815675 7359065.41 21844791.91 14485726.5
Sumber: Hasil Analisis, 2018
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-39
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Setelah diketahui total kebutuhan lahan, maka perlu dilakukan perhitungan lanjutan untuk
mengetahui ketersediaan lahan untuk pembangunan permukiman di Kota Samarinda. Dasar
perhitungan prakiraan lahan tersedia untuk pembangunan rumah yakni nilai selisih antara luas lahan
peruntukan kawasan permukiman (RTRW Kota Samarinda) dengan luas permukiman eksisting di Kota
Samarinda.
Tabel 3.16. Total Ketersediaan Lahan untuk Pembangunan Rumah Baru Tahun 2037 di Kota Samarinda
Lahan Lahan
Total Kebutuhan Total Ketersediaan
Terbangun Peruntukan
Kecamatan Lahan Permukiman Lahan untuk
(Perkim Permukiman
(Ha) Permukiman (Ha)
Eksisting) (RTRW)
Berdasarkan Tabel dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) kecamatan di Kota Samarinda
yakni Kecamatan Samarinda Kota, Ulu, Ilir dan Seberang yang secara peruntukan kawasan
permukiman (RTRW Kota Samarinda) sudah tidak dapat menyediakan lahan untuk pembangunan
rumah baru pada tahun 2037. Sementara itu, jika dilihat pada Kecamatan Sambutan dan Palaran
memiiki luas ketersediaan lahan yang luas diantara kecamatan lainya. Oleh karena itu, untuk memenuhi
penyediaan lahan bagi perumahan baru di Kecamatan Samarinda Ulu, Ilir dan Kota dapat diarahkan
pembangunannya ke Kecamatan Sambutan dan Palaran.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-40
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Lain-Lain
Pendapatan PAD
25% 15%
Pend.Dana
Perimbanga
n
60%
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-41
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
60%, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 15% dan lain-lain pendapatan sebesar 25%. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa dana perimbangan menduduki peran terbesar didalam struktur APBD Kota
Samarinda (60%) yang kemudian disusul oleh lain-lain pendapatan (25%). Sementara itu, posisi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menduduki posisi terendah kontribusinya dalam struktur APBD Kota
Samarinda periode tahun 2014-2017.
19.96%
20.00% 14.77%
12.68%
15.00%
8.44%
10.00%
5.00%
0.00%
2014 2015 2016 2017
Gambar 3.7. Diagram Peran PAD dalam APBD Tahun 2017 – 2037
Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total belanja menjelaskan kemampuan PAD Kota
Samarinda dalam membiayai belanja langsung dan tidak langsung yang termuat dalam struktur APBD
Kota Samarinda selama periode 2014-2017. Berdasarkan Gambar dapat dilihat rata-rata nilai peran
PAD dalam struktur APBD Kota Samarinda tahun 2014-2017 yakni 15,81% dimana dijabarkan secara
rinci sebagai berikut: 1). Tahun 2013 nilai peran PAD dalam APBD Kota Samarinda sebesar 8,44% 2).
Tahun 2015 nilai peran PAD dalam APBD Kota Samarinda sebesar 12,68% 3). Tahun 2016 nilai peran
PAD dalam APBD Kota Samarinda sebesar 14,77% 4). Tahun 2017 nilai peran PAD dalam APBD Kota
Samarinda sebesar 19,96%.
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2014-
2015 2015-
2016 2016-
2017
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-42
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Rasio pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda tahun terakhir terhadap
tahun sebelumnya menggambarkan tingkat perkembangan PAD selama kurun periode tahun 2014-
2017. Berdasarkan Gambar 5.9 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata perkembangan PAD Kota
Samarinda yakni sebesar 15,26% dimana secara rinci dijabarkan sebagai berikut: 1). perkembangan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda tahun 2014-2017 yakni sebesar 29,80% 2). Tahun
2015-2016 tingkat perkembangan PAD Kota Samarinda yakni sebesar 8,72% 3). Tahun 2016-2017
perkembangan PAD Kota Samarinda yakni sebesar 7,25%.
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-43
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
Tabel 3.18. Peran Lembaga untuk Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Tahun 2014-2017
Dinas/Badan Pemerintah Peran
a. Pelaksanaan dan penyusunan kebijakan daerah yang bersifat
Bappeda Kota Samarinda
spesifik di bidang perencanaan pembangunan daerah
a. Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan
pertanahan
b. Pelaksana proses penerbitan izin lokasi pembangunan
Dinas Pertanahan (BPN) Kota perumahan
Samarinda c. Pengawasan dan pengendalian terhadap izin yang telah
diterbitkan
d. Pelaksana kajian teknis berupa kemampuan lahan untuk
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman
a. Penyusunan rencana alokasi dana untuk pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman yang dimuat dalam APBD
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Samarinda
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-44
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-45
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda
EXECUTIVE SUMMARY RP3KP
RP3KP
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan 3-46
Serta Kawasan Permukiman di Kota Samarinda