Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PELAKSANAAN PELAYANAN
KESEHATAN

Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap


Tahun 2022
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD CILACAP
Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 28 Telepon. (0282) 533010 Faximile: (0282) 520755
Website : http://www.rsud.cilacapkab.go.id e-mail: bludrsudcilacap@gmail.com
CILACAP
Kode Pos 533223

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP


NOMOR : xxx
TENTANG
PANDUAN PENATALAKSANAAN DEKUBITUS
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP,

Menimbang : a. bahwa tujuan utama pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Cilacap adalah pelayanan kepada pasien, dengan
menyediakan pelayanan yang paling sesuai untuk mendukung
dan merespon terhadap setiap kebutuhan pasien yang unik,
memerlukan perencanaan koordinasi bagian atau unit terkait;
b. bahwa agar pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap berjalan dengan baik, perlu adanya Pedoman
Penatalaksaan Dekubitus di Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap;
c. bahwa berdasarkan butir a danb dipandang perlu Pedoman
Penatalaksanaan dekubitus di Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap ditetapkan dengan surat keputusan.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1441 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 40 Tahun 2011, tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah dan Satuan
Polisi Pamong Praja

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
CILACAP TENTANG PANDUAN PENATALAKSANAAN
DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP

KEDUA :
Pedoman Penatalaksanaan Dekubitus sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kesatu, sebagaimana terlampir dalam Lampiran
Keputusan ini.

KETIGA : Panduan Penatalaksanaan Dekubitus digunakan sebagai acuan


dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkandi :Cilacap
Pada tanggal : 3 Oktober 2022

DIREKTUR RSUD CILACAP,

dr. MOCH. ICHLAS RIYANTO,M.M


Pembina
NIP. xxx
DAFTAR ISI

DEFINISI..................................................................................................1
RUANG LINGKUP...................................................................................2
TATA LAKSANA......................................................................................4
DOKUMENTASI.......................................................................................9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa


atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada
penyusun, sehingga Buku Panduan Dekubitus RSUD Cilacap ini dapat
selesai disusun. Buku Panduan Dekubitus RSUD Cilacap ini
merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan pasien di RSUD Cilacap.
Dalam Panduan Dekubitus RSUD Cilacap ini diuraikan tentang
tata cara scrinning dekubitus dan penatalaksanaan dekubitus di RSUD
Manjenang . Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang
sedalam – dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun Panduan Dekubitus di RSUD Cilacap.
Cilacap, 3 Oktober 2022

Penyusun

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH CILACAP
NOMOR : : xxx
TENTANG
PANDUAN PENATALAKSANAAN
DEKUBITUS

PANDUAN PENATALAKSANAAN DEKUBITUS

BAB I
DEFINISI

Dekubitus adalah Kerusakan/kematian kulit sampai jaringandibawah kulit,


bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada
suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
setempat. Kompresi jaringan akan mengakibatkan gangguan pada suplai darah pada
daerah yang tertekan. Apabila ini berlangsung lama dapat menyebabkan insufisiensi
aliran darah,anoksia atau iskemia jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan
kematian sel.
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya resiko dekubitus, yang pertama
faktor Intrinsik misalnya proses degenerative, gangguan terhadap system
kardiovaskuler yang menurun,Status gizi, Anemia, Hipoalbunemia,keadaan hidrasi
dan juga penyakit penyakit neurologik. Yang kedua adalah factor ekstrinsik misalnya
Kebersihan tempat tidur,alat tenun yang kusut, Perubahan posisi yang kurang atau
tidak tepat.
Perlu adanya penatalaksanaan yang baik dan terpadu, Karena proses
penyembuhannya yang membutuhkan waktu lama.Agency for Health Care Policy and
Research (AHCPR) telah membuat standart baku dalam penatalaksanaan ulkus
dekubitus.Ketika ulkus dekubitus telah terbentuk maka pengobatan harus diberikan
dengan segera.Penerapan tentang pencegahan dan penilaian awal terhadap resiko
dekubitus telah dilakukan di RSUD Cilacap. Beberapa elemen penilaian dilakukan
pada saat kontak pertama,baik di IGD maupun rawat jalan. Harapan dari semua
adalah semua pasien yang berisiko dekubitus bias dikaji lebih awal.

BAB II
RUANG LINGKUP

Petugas di Instalasi Gawat Darurat maupun di Instalasi Rawat Jalan dapat


mengidentifikasi pasien resiko dekubitus dengan menggunakan standar atau elemen
yang sudah ditetapkan.Hasil dari observasi dan evaluasi bisa langsung terdeteksi dari
awal dan pasien langsung mendapatkan tatalaksana pasien resiko dekubitus.
Ruang lingkup atau karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat terbagi
sebagai berikut :
1. Derajat I
Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis, tampaksebagai daerah
kemerahan/eritema indurasi atau lecet.
2. Derajat II
Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai seluruh dermis hingga lapisan
lemak subkutan, tampak sebagai ulkus dangkal dengan tepi tegas dan perubahan
pigmen kulit.
3. Derajat III
Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan menggaung,
berbatasan dengan fascia dari otot-otot. Sudah mulai di dapat infeksi dengan
jaringan nekrotik yang berbau.
4. Derajat IV
Perluasan ulkus menembus otot hingga tampak tulang di dasar ulkus yang
dapat mengakibatkan infeksi pada tulang.

Stadium luka tekan sebagai berikut :


1. Stadium 1
Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi.Apabila dibandingkan
dengan kulit yang normal,maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut :
Perubahan temperature kulit,perubahan konsistensi jaringan,Perubahan sensasi.
2. Stadium 2
Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis atau keduanya.
Cirinya adalah lukanya superficial,abrasi,melepuh atau membentuk lubang yang
dangkal

3. Stadium 3
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap meliputi kerusakan atau nekrosis dari
jaringan subkutan atau lebih dalam tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat
seperti lubang yang dalam.
4. Stadium 4
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas,nekrosis
jaringan,kerusakan pada otot tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam
serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.
Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu luka ulkus
dekubitus dan perbedaan temperature dari ulkus dengan kulit sekitarnya,dekubitus
dapat dibagi menjadi 3 :
1. Tipe
Mempunyai beda temperature sampai dibawah lebih kurang 2,5°C dibandingkan
kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6 minggu. Ulkus ini
terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan
pembuluh pembuluh darah sebenarnya baik.
2. Tipe Arterioskelerosis
Mempunyai beda temperature kurang dari 1°C antara daerah ulkus dengan kulit
sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit
pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut berperan untuk terjadinya dekubitus
disamping factor tekanan.dengan perawatan,ulkus ini diharapkan sembuh dalam
16 minggu.
3. Tipe terminal.
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh. Satu
hal penting yang harus diperhatikan sebagai ciri ulkus dekubitus adalah bau yang
khas, secret luka, jaringan parut, jaringan nekrotik dan kotoran yang berasal dari
inkontinensia urin dan alvi.Ciri tersebut dapat menunjukkan kontaminasi bakteri
pada ulkus dekubitus dan penting untuk penatalaksanaannya.
Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 dan 4 walaupun dapat juga pada ulkus yang
superficial.Komplikasi yang dapat terjadi antara lain infeksi (sering bersifat
multibakterial, baik yang aerobik ataupun anaerobik), keterlibatan jaringan tulang dan
sendi seperti periostitis, osteitis, osteomielitis, arthritis septic, septicemia, anemia,
hipoalbunemia bahkan kematian.

BAB III
TATALAKSANA

RSUD Cilacap mempunyai standar penilaian pasien resiko dekubitus. Elemen


penilaian ini dilakukan awal pasien masuk ruang perawatan. Skrinning ini
dilaksanakan baik dari Instalasi Gawat Darurat maupun Instalasi Rawat Jalan.Kriteria
ini menggambarkan kondisi pasien yang harus ditangani dengan segera sebelum
pasien mengalami dekubitus.
Berikut elemen penilaiannya :
1. Dengan skala norton.
NO KEADAAN PASIEN SKOR
1 KONDISI FISIK UMUM
BAIK 4
LUMAYAN 3
BURUK 2
SANGAT BURUK 1
2 KESADARAN
COMPOSMENTIS 4
APATIS 3
KONFUS/ SOPOR 2
STUPOR/ KOMA 1
3 AKTIVITAS
AMBULAN 4
AMBULAN DENGAN BANTUAN 3
HANYA BISA DUDUK 2
TIDURAN 1
4 MOBILITAS
BERGERAK BEBAS 4
SEDIKIT TERBATAS 3
SANGAT TERBATAS 2
TIDAK BISA BERGERAK 1
5 INKONTINENSIA
TIDAK ADA 4
KADANG-KADANG 3
SERING INKONTINENSIA URINE 2
INKONTINENSIA ALVI DAN URINE 1

KATEGORI SKOR:
16-20 : KECIL SEKALI/ TIDAK TERJADI RESIKO DEKUBITUS
12-15 : KEMUNGKINAN KECIL TERJADI RISIKO DEKUBITUS
<12 : KEMUNGKINAN BESAR TERJADI
2. PENGKAJIAN RESIKO DEKUBITUS DENGAN SKALA BRADEN
1 2 3 4

Persepsi Sensori Terbatas total : Sangat terbatas : Sedikit terbatas : Tidak ada gangguan :

Tidak berespon Hanya Berespon terhadap Berespon terhadap


terhadap beresponterhadap perintah tetapi tidak perintah, tidak ada
rangsangan nyeri nyeri, tidak mampu selalu bisa gangguan sensori yang
karena menurunnya mengkomunikasikan mengkomunikasikan membatasi sensasi
kesadaran atau rasa tidak nyaman rasa tidak nyaman atau terhadap nyeri.
pengaruh sedasi (mengerang) atau kebutuhan untuk beralih
atau tidak mampu kerusakan sensori posisi.
bergerak karena terhadap nyeri atau
nyeri pada hampir rasa tidak nyaman
seluruh tubuh. separuh tubuh.
Kelembaban Terus menerus Sangat lembab : Terkadang lembab : Hampir tidak lembab :
lembab:

Kulit berada dalam Kulit sering berada Kulit terkadang Kulit biasanya kering,
kondisi terlalu dalam kondisi terlalu lembab, memerlukan linen hanya perlu diganti
lembab terus lembab. pergantian linen sesuai pergantian rutin.
menerus karena Linen haris diganti minimal minimal 1 kali/hari.
keringat, urin. setiap shift.
Terlihat setiap kali
pasien beralih
posisi.
Aktifitas Tergantung Tergantung dengan kursi: Kadang berjalan : Sering berjalan :
dengan tempat
tidur.
Kemampuan berjalan Kadang berjalan Berjalan keluar ruangan
sangat terbatas, tidak dengan jarak sangat minimal 2x/hari atau
mampu menahan berat dekat, dengan atau setiap 2 jam di dalam
badan, memerlukan tanpa bantuan. ruangan.
bantuan untuk duduk di
kursi/kursi roda. Menghabiskan
sebagian besar
waktu di tempat
tidur/kursi.
Mobilitas Tidak mampu Pergerakan sangat Pergerakan sedikit Tidak ada batasan :
bergerak terbatas : terbatas
: :
Terkadang mampu
Tidak mampu mengubah posisi tubuh Mampu mengubah Mampu membuat
mengubah posisi atau ekstremitas tetapi posisi dan ekstremitas perubahan tubuh secara
atau ekstremitas tidak bisa teratur. minimal secara signifikan dan teratur
tanpa teratur. tanpa bantuan.

bantuan.

Nutrisi Sangat buruk : Tidak adekuat : Adekuat : Sangat baik :

Makan < 1/3 porsi, Makan ½ porsi, Makan > ½ porsi, Porsi makan dihabiskan,
kurang minum, terkadang ada selalu ada suplemen terkadang snack diantara
cairan IV > 5 hari. suplemen pengganti. pengganti, NGT, TPN. makan, tidak perlu
suplemen.

Gesekan Bermasalah : Kemungkinan bermasalah: Tidak bermasalah : Tidak bermasalah


dan Perlu bantuan untuk Mampu bergerak Mampu bergerak Mampu mempertahankan
dorongan bergerak, tidak bebas dengansedikit bebas di tempat tidur posisi duduk atau tempat
mampu mengangkat bantuan. Mampu dan kursi secara tidur.
tubuh. bertahan dalam posisi mandiri.
Sering melorot di tempat tidur atau
saat duduk, kursi, terkadang
kontraktur. melorot.
Stadium Luka :
Stadium I : Kulit berwarna merah, belum tampak adanyalapisan epidermis yang
hilang.
Stadium II : Hilangnya lapisan epidermis/ lecet sampai batas dermis paling atas.
Stadium III : Rusaknya lapisan dermis bagian bawah hingga lapisan
subkutan.
Stadium IV : Rusaknya lapisan subkutan hingga otot dan tulang.
Hal yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan ulkus dekubitus adalah :

1. Perawatan luka harus dibedakan ke dalam metode operatif dan non Operatif.
2. Perawatan luka dengan metode non operatif dilakukan untuk ulkus
dekubitus stadium 1 dan 2 sedangkan stadium 3 dan 4 harus menggunakan
metode operatif.
3. Sekitar 70-90% ulkus dekubitus adalah superficial dan sembuh dengan
penyembuhan non operatif.
4. Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah dekubitus.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pengkajian terhadap pasien resiko dekubitus didokumentasikan dalam bentuk


formulir rekam medis dan dilampirkan saat pasien masuk melalui Instalasi Gawat
Darurat ataupun Instalasi Rawat Jalan.

Lembar pengkajian ini akan di evaluasi dan ditindak lanjuti oleh ruang
perawatan dan di masukkan dalam dokumen rekam medis pasien selama proses
perawatan.

DIREKTUR RSUD CILACAP,

dr. MOCH. ICHLAS RIYANTO,M.M


Pembina
NIP. xxx

Anda mungkin juga menyukai