Anda di halaman 1dari 11

Lex Administratum, Vol. IX/No.

7/Jul-Sep/EK/2021

STUDI KASUS TERHADAP SERTIFIKAT HAK dipersilahkan juga mengajukan gugatan melalui
ATAS TANAH GANDA DITINJAU DARI Pengadilan.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK Kata kunci: sertifikat ganda;
INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG
PENDAFTARAN TANAH1 PENDAHULUAN
Oleh : Glen Rio Rumpia2 A. Latar Belakang Masalah
Godlieb N. Mamahit3 Dalam penerbitan sertifikat ganda yang
Boby Pinasang4 ternyata dalam satu bidang tanah dimana salah
satu dari sertifikat tersebut pasti tidak
ABSTRAK memenuhi syarat dalam penerbitannya. Ada
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk beberapa hal yang menyebabkan sertifikat itu
mengetahui apakah faktor-faktor yang dapat batal demi hukum, yaitu: 1. Kesalahan prosedur
menyebabkan timbulnya sertifikat ganda hak 2. Kesalahan objek 3. Kesalahan subjek 4.
atas tanah dan bagaimanakah bentuk-bentuk Kesalahan hak 5. Kesalahan ukur 6. Kesalahan
penyelesaian terhadap sertifikat ganda hak atas penerapan aturan 7. Kesalahan administratif
tanah di mana dengan meode penelitian lain.5 Masalah yang berhubungan dengan tanah
hukum normatif disimpulkan: 1. Adapun faktor harus mendapat perhatian dan penanganan
yang dapat menyebabkan terjadinya sertifikat yang khusus dari Pemerintah sebagai
ganda tapi kebanyakan yang sering penyelenggara administrasi pertanahan agar
menyebabkan terjadinya sertifikat ganda dapat memberikan jaminan kepastian hak atas
adalah: 1) Badan Pertanahan Nasional tidak tanah. Agar jaminan kepastian hukum dibidang
memiliki basis data mengenai bidang-bidang pertanahan terwujud, maka sangat diperlukan:
tanah baik yang sudah terdaftar maupun yang 1. Tersedianya perangkat hukum tertulis, yang
belum terdaftar. Atau karena ketidaktelitian lengkap dan jelas serta dilaksanakan secara
Pejabat Kantor Pertanahan dalam menerbitkan konsisten; 2. Penyelenggaraan pendaftaran
sertifikat tanah, disamping masih adanya orang tanah yang efektif.6
yang berbuat untuk memperoleh keuntungan
pribadi sehingga bertindak menyeleweng dalam B. Rumusan Masalah
artian tidak melaksanakan tugas dan 1. Apakah faktor-faktor yang dapat
tanggungjawabnya. 2) Kemudian faktor menyebabkan timbulnya sertifikat ganda
pemeritah setempat, kelurahan atau desa yang hak atas tanah ?
tidak mempunyai data mengenai tanah-tanah 2. Bagaimanakah bentuk-bentuk
yang sduah disertifikatkan dan sudah ada penyelesaian terhadap sertifikat ganda
penguasaannya atau data yang tidak valid. Utuk hak atas tanah ?
wilayah yang bersangkutan belum tersedia peta
pendaftaran tanahnya sehingga lebih C. Metode Penelitian
memudahkan bagi seseorang yang memilki niat Penelitian hukum normatif yang mengkaji
tidak baik untuk menggandakan sertifikatnya hukum tertulis secara normative.
juga adanya bukti surat atau pengaduan hak
yang ternyata ternyata mengandung PEMBAHASAN
ketidakbenaran, kepalsuan atau tidak berlaku A. Faktor-Faktor Yang Dapat Menyebabkan
lagi. 2. Bentuk penyelesaian terhadap Sertifikat Timbulnya Sertifikat Ganda Hak Atas
Ganda Hak Atas Tanah dapat dilakukan secara Tanah.
langsung oleh pihak dengan musyawarah atau Sebelum membahas lebih jauh tentang
mediasi yang dilakukan di luar pengadilan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
dengan atau tanpa mediator. Apabila timbulnya sertifikat ganda hak atas tanah, maka
penyelesaian juga tidak tercapai maka perlu terlebih dahulu untuk mengetahui
bagaimana prosedural dari sebuah pendaftaran
1
Artike Skripsi
2 5
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Catatan Pendafaran Tanah tanggal 11-11-2015
6
17071101190 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah
3
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaan, Djambatan,
4
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Jakarta, 2005, hal 69.

132
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor petani/penggarap tanah memikul beban


24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. paling berat. Ketimpangan distribusi
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 12 dalam tanah ini tidak terlepas dari kebijakan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 ekonomi yang cenderung kapitalistik dan
tentang Pendaftaran Tanah adapun kegiatan liberalistik. Atas nama pembangunan
pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi: tanah-tanah graapan petani atau tanah
a. Pengumpulan dan pengelolaan data fisik; milik masyarakat adat diambil alih oleh
b. Pembuktian hak dan pembukuannya; para pemodal dengan harga murah;
c. Penerbitan sertifikat; 3. Legalitas kepemilikan tanah yang semata-
d. Penyajian data fisik dan data yuridis; mata didasarkan pada bukti formal
e. Penyimpanan daftar umum dan (sertifikat), tanpa memperhatikan
dokumen. produktivitas tanah. Akibatnya, secara
Menurut Elsa Syarief dalam bukunya yang legal boleh jadi banyak tanah
berjudul “Menuntaskan Sengketa Tanah” bersertifikat dimilki oleh perusahaan
mengemukakan pendapat bahwa, secara atau pemodal besar, karena mereka
umum sengketa tanah timbul akibat faktor- telah membelinya dari para
faktor sebagai berikut:7 petani/pemilik tanah, tetapi tanah
1. Peraturan yang belum lengkap; tersebut telah lama ditelantarkan begitu
2. Ketidaksesuain peraturan; saja. Mungkin sebagian orang
3. Pejabat pertanahan yang kurang menganggap remeh dengan memandang
tanggap terhadap kebutuhan dan sebelah mata persoalan sengketa tanah
jumlah tanah yang tersedia; ini, padahal persoalan ini merupakan
4. Data yang kurang akurat dan kurang persoalan yang harus segera dicarikan
lengkap; solusinya karena sengketa tanah sangat
5. Data tanah yang keliru; berpotensi terjadinya konflik.
6. Keterbatasan sumber daya manusia Pendaftaran tanah perlu dilakukan untuk
yang bertugas menyelesaikan sengketa memberikan kepastian hukum terhadap orang
tanah; yang menguasai dan memiliki tanah agar
7. Transaksi tanah yang keliru; nantinya mempunyai kekuatan hak di depan
8. Ulah pemohon hak; hukum dan negara. Jadi misalnya seseorang
9. Adanya penyelesaian dari instansi lain memiliki tanah tapi belum ada sertifikatnya
sehingga terjadi tupang tindih otomatis belum bisa diakui dan hanya bisa
kewenagan. mengatakan bahwa tanah tersebut adalah
Setidaknya terdapat tiga hal utama yang tanahnya dan mungkin saja orang lain ikut
menyebabkan terjadinya sengketa tanah, mengakuinya juga, karena itulah pentingnya
yaitu:8 pendaftaran tanah yang dimilki agar seseorang
1. Persoalan administrasi sertifikat tanah mempunyai dasar kepemilikan hak atas tanah.
yang tidak jelas, akibatnya adalah ada Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga
tanah yang dimiliki oleh dua orang pemerintah non kementrian yang mempunyai
dengan memilki sertifikat masing-masing; tugas dibidang pertanahan dengan unit
2. Distribusi kepemilikan tanah yang tidak kerjanya, yaitu Kantor Wilayah Badan
merata. Ketidakseimbangan dalam Pertanahan Nasional di tiap-tiap Provinsi,
distribusi kepemilikan tanah ini baik Kabupaten dan Kota yang melakukan
untuk tanah pertanian maupun bukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan
tanah pertanian telah menimbulkan daftar umum pendaftaran tanah. Lembaga
ketimpangan baik secara ekonomi, politis tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
maupun sosiologis. Dalam hal ini, Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
masyarakat bawah khususnya 1988 yang bertugas membantu Presiden dalam
mengelola dan mengembangkan administrasi
7
Elsa Syarief, Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui
pertanahan, baik berdasarkan UUPA maupun
Pengadilan Khusus Pertanahan: Jakarta:Kepustakaan berdasarkan peraturan perundang-undangan
Populer Gramedia, 2013, hal 185. lain yang meliputi pengaturan, penggunaan,
8
Ibid, hal 186.

133
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

penguasaan dan pemilikan tanah, penguasaan tidak memerlukan persetujuan dari instansi
hak-hak atas tanah, pengukuran dan lain.11
pendaftaran tanah dan lain-lain yang berkaitan Jika dilihat dari contoh kasus yang ada
dengan masalah pertanahan berdasarkan dalam Putusan Nomor
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.9 35/G.TUN/2005/PTUN.Mks dapat dinilai
Dengan dicabutnya Buku II dari KUHPerdata bahwa, Pertama12; seperti ini yang banyak
dan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 terjadi orang menyatakan sudah ada
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- sertifikatnya kemudian dia tidak memanfaatkan
Pokok Agraria pada tanggal 24 September tanah tersebut, seperti tanah kosong yang tidak
1960, konsep hukum tanah berubah dari dikelola, tidak dimanfaatkan sampai muncul
konsep hukum barat menjadi konsep hukum semak-semak belukar dan sebagainya.
adat. Sesuai dengan ketentuan Pasal 33 ayat (3) Kemudian ada orang yang datang dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik memanfaatkan tanah tersebut kemudian dia
Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 2 ayat (1) daftarkan juga, dia tidak tau kalau diatas tanah
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang tersebut sudah ada pemiliknya, oleh Badan
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria pada Pertanahan Nasional dia pergi melakukan
tanggal 24 September 1960, negara survei, diukur makanya terbitlah sertifikat.
mempunyai kekuasaan mengatur tanah-tanah Kedua; persoalan dari pihak pertanahan itu
yang dimiliki seseorang atau badan hukum sendiri, artinya ada data-data yang ada di
maupun tanah-tanah bekas yang belum dimilki pertanahan itu yang belum mampu secara jelas
oleh seseorang atau badan hukum akan bahwa di atas tanah tersebut sudah ada
dikuasai oleh negara. Oleh karena itu semua sertifikat dan juga Badan Pertanahan Nasional
tanah yang sudah ditempati ataupun dimiliki yang belum secara lengkap mengimpentarisir
wajib mendaftarkannya ke Badan Pertanahan tanah-tanah mana yang sudah terdaftar. Yang
Nasional untuk mendapatkan suatu sertifikat Ketiga; faktor dari pemerintah setempat,
hak milik.10 kelurahan atau desa yang tidak mempunyai
Sertifikat sebagai surat tanda bukti hak atas data mengenai tanah-tanah yang sudah ada
tanah seseorang yang didalamnya memuat data sertifikatnya atau sudah ada penguasaannya.
fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam Dalam sertifikat ganda yang perlu
buku tanah, meru[akan pegangan kepada diperhatikan adalah kasusnya, karena bisa
pemiliknya akan bukti-bukti haknya yang disebabkan berbagai hal, dan dapat
tertulis. Oleh karenanya dalam penerbitan disimpulkan bahwa kebanyakan yang
sertifikat hak atas tanah, setiap satu sertifikat menyebabkan munculnya Sertifikat Ganda
hak atas tanah diterbitkan untuk satu bidang adalah kesalahan dari pemilik tanah itu sendiri
tanah. Namun nyatanya sampai saat ini masih yang tidak memperhatikan tanah miliknya dan
sering terjadi kasus tentang sertifikat ganda tidak memanfaatkannya dengan baik sehingga
dimana satu bidang tanah mempunyai lebih diambil alih oleh orang lain dan kemudian
dari satu sertifikat. dimanfaatkan karena merasa bahwa tanah
Berkaitan dengan sertifikat tanah, sertifikat tersebut tidak bertuan atau tidak ada
tanah dikeluarkan oleh pemerintah, dalam hal pemiliknya.
ini Badan Pertanahan Nasional selaku Badan Karena merasa sudah lama menguasai tanah
Tata Usaha Negara ditujukan kepada seseorang itu, orang tersebut kemudian mengklaim
atau badan hukum yang menimbulkan akibat bahwa tanah tersebut adalah miliknya dan
hukum kepemilikan atas sebidang tanah yang menerbitkan sertifikat di atas tanah tersebut
tanpa mengetahui bahwa di atas taah tersebut
sudah ada sertifikatnya, atau sewaktu dilakukan
pengukuran atau penelitian di lapangan,
9
Meita Djohan Oe, Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan
11
Nasional Dalam Pendaftaran Tanah, Bandar Lampung: Z.A. Sangaji, Kompetensi Badan Peradilan Umum dan
Pranata Hukum Universitas Lampung, 2006, hal 1. Peradilan Tata Usaha Negara Dalam Gugatan Pembatalan
10
Bachtiar Effendie, Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Sertifikat Tanah, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2003, hal
Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung, 36.
12
1993, hal 2. Putusan Nomor 35/G.TUN/2005/PTUN.Mks.

134
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

pemohon dengan sengaja atau tidak sengaja terbukti mengandung ketidakbenaran,


menunjukan tanah atau batas tanah yang salah, kepalsuan atau tidak berlaku lagi.
serta adanya kesengajaan dari pemilik tanah Menurut Indroharto, alasan-alasan yang
untuk mendaftarkan kembali sertifikat tanah dapat digunakan untuk menggugat tersebut
yang sebenarnya sudah ada dengan juga merupakan dasar-dasar untuk menguji
memanfaatkan kelemahan lembaga Badan bagi Hakim pada waktu menilai keputusan yang
Pertanahan Nasional karena merasa dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara
pembuatan sertifikat baru lebih mudah dan yang disengketakan itu bersifat melawan
lebih murah daripada melakukan peralihan hak hukum atau tidak.13
atas tanah. Jika dilihat dari contoh kasus yang ada
Selanjutnya dari Badan Pertanahan Nasional dalam Putusan Nomor:
karena tidak adanya basis data mengenai 35/G.TUN/2005/PTUN.Mks, terdapat faktor-
bidang-bidang tanah baik yang sudah terdaftar faktor yang mempengaruhi terjadinya sertifikat
pada Kantor Pertanahan dilakukan pencatatan ganda yakni kesalahan dari pemilik tanah itu
dan pencoretan pada peta-peta pendaftaran, sendiri yang tidak mengelola dan
sehingga apabila tanah tersebut didaftarkan memanfaatkan tanah tersebut hingga diambil
lagi maka dapat diketahui tanah tersebut sudah alih oleh orang lain yang kemudian
bersertifikat atau belum. menerbitkan sertifikat di atas tanah yang sama.
Jadi, data yang ada belum sistematis Penggugat meyakini bahwa dengan adanya
meskipun sekarang sudah ada perbaikan tapi kepemilikan yang sempurna atas tanah
masih banyak sertifikat-sertifikat lama yang tersebut yakni sertifikat hak milik, praktis
tidak terimpentarisir sehingga memungkinkan penggugat tidak ada masalah dan penguasaan
munculnya sertifikat ganda karena disini Badan tanah tersebut diserahkan kepada ahli waris
Pertanahan Nasional tinggal terima untuk menggarap dan menanami tanaman
permohonan. jangka pendek dan jangka panjang, mengingat
Ketidaktelitian pejabat kantor pertanahan kesibukan-kesibukan penggugat dan berada di
dalam menerbitkan sertifikat tanah, di samping daerah lain. Keputusan penggugat tersebut
masih ada orang yang berbuat untuk memungkinakan munculnya sertifikat ganda
memperoleh keuntungan pribadi sehingga karena memberi peluang bagi pihak yang
bertindak menyeleweng dalam artian tidak memiliki itikhad tidak baik sehingga juga ikut
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. mendaftarkan tanah tersebut meski sudah
Kemudian faktor pemerintah setempat, mengetahui bahwa di atas tanah tersebut
kelurahan atau desa yang tidak mempunyai sudah ada sertifikatnya.
data mengenai tanah-tanah yang sudah Selanjutnya yaitu tidak dilaksanakannya
disertifikatkan dan sudah ada penguasaannya Undang-Undang Pokok Agraria dan Peraturan
atau data yang tidak valid. Jika ada orang yang Pelaksanaannya secara konsekuen dan
bermohon untuk membuat surat penguasaan bertanggung jawab disamping masih adanya
tanah yang kemudian diterbitkan, terus tiba- orang yang berbuat untuk memperoleh
tiba karena ada orang yang niatnya tidak bagus keuntungan pribadi. Masih adanya pegawai
yang datang mengaku memiliki tanah tersebut kantor pertanahan yang bertindak
dan ingin membuat surat penguasaan tanah. menyeleweng dalam arti tidak melaksanakan
Oleh pemerintah setempat dibuatkan dan tugas dan tanggung jawab sesuai sumpah
terkadang mereka tidak melakukan jabatannya, ketidaktelitian pejabat kantor
pengukuran, tidak melakukan pengecekan pertanahan dalam menerbitkan sertifikat tanah
lokasi apakah tanah tersebut benar tanahnya yaitu dokumen-dokumen yang menjadi dasar
atau tanah tersebut belum terdaftar atas nama bagi penerbitan sertifikat tidak diteliti dengan
orang lain. Untuk wilayah yang bersangkutan saksama yang mungkin saja dokumen-dokumen
belum tersedia peta pendaftaran tanahnya tersebut belum memenuhi persyaratan
sehingga lebih memudahkan bagi seseorang
yang memiliki niat yang tidak baik untuk
menggandakan sertifikatnya. Selanjutnya adaya 13
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang
surat bukti atau pengaduan hak yang ternyata Peradilan Tata Usaha Negara, Buku II, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1994, hal 164.

135
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

sebagaimana yang ditentukan oleh ketentuan Manado, Provinsi Sulawesi Utara sebagai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata
Hal tersebut dapat dilihat dari proses Usaha Negara Manado Nomor:
pembuktian yang mengungkapkan fakta-fakta 24/G.TUN/1994/PTUN.Mdo.
bahwa sertifikat milik penggugat adalah bukti 3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk
hak atas tanah terkuat, terpenuh dan mencabut Surat Keputusan Kepala
merupakan bukti otentik. Alat bukti ini terdiri Akntor Wilayah Badan Pertanahan
dari buku tanah dan gambar situasi sehingga Nasional Provinsi Sulawesi Utara Nomor:
jika ternyata diatas tanah dengan sertifikat ini 03/Pbt/BPN.71/2014, tanggal 12 Maret
yang dikeluarkan 30 September 1969 kemudian 2014 tentang Pembatalan Hak Milik
tahun 1971 diterbitkan lagi sertifikat atas nama Nomor. 471/Ranomuut yang diterbitkan
orang lain, maka telah terjadi kesalahan dan tanggal 8 Mei 1990.
ketidakcermatan formal maupun material atas 4. Menghukum Tergugat dan Tergugat II
buku tanah (terutama menyangkut nama Intervensi untuk membayar biaya
pemegang hak) maupun gambar situasi perkara secara tanggung renteng sebesar
(menyangkut letak, luas dan lokasi tanah). Rp. 2.397.000,- (dua juta tiga ratus
Pada sisi lain setidaknya telah membuktikan sembilan puluh tujuh ribu rupiah).
ketidaktertiban administrasi tanah dilingkungan Masyarakat masih kurang mengetahui
kantor pertanahan (tergugat). Telah terjadi undang-undang dan peraturan tentang
rekayasa mengenai pencantuman nama-nama pertanahan khususnya tentang prosedur
orang yang seolah-olah menjadi pemegang pembuatan sertifikat tanah. Hal tersebut dapat
pertama sertifikat yang kemudian menjual dilihat dengan munculnya berbagai sertifikat
tanah ke orang lain dan hal ini terjadi pada meski di atas tanah tersebut sudah ada
sertifikat objek perkara, sedangkan para pihak sertifikatnya dari awal dan bahkan di antara
yang tercantum namanya tersebut merasa sertifikat-sertifikat yang diterbitkan tersebut
tidak pernah menguasai dan mempunyai terdapat beberapa orang yang tercantum
sertifikat. Jadi berdasarkan dua pertimbangan sebagai pemegang sertifikat sedang orang-
tersebut dapat dinilai tergugat telah melangar orang tersebut merasa tidak pernah menguasai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan mempunyai sertifikat, ini membuktikan
yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 bahwa penerbiatn sertifikat-sertifikat tersebut
Tahun 1973 tentang Ketentuan-Ketentuan Tata tidak sesuai prosedur sehingga menimbulkan
Cara Pemberian Hak Atas Tanah, maupun sertifikat ganda diakibatkan ketidaktahuan
pelanggaran azaz-azaz umum pemerintahan masyarakat.
yang baik, khususnya keharusan bertindak
cermat yang berdampak pada munculnya B. Bentuk Penyelesaian Terhadap Sertifikat
sertifikat ganda. Ganda Hak Atas Tanah di Pengadilan Tata
Terdapat beberapa kasus sertifikat ganda Usaha Negara
hak atas tanah yang sering terjadi, seperti yang Dalam prakteknya penyelesaian terhadap
ada dalam Putusan Nomor: sengketa pertanahan bukan hanya dilakukan
19/G/2015/PTUN.Mdo yang dalam amar oleh Badan Pertanahan Nasional melalui
putusannya Majelis Hakim menyatakan: sebuah proses mediasi antara para pihak yang
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk bersengketa. Hal ini untuk menghemat waktu
seluruhnya; dan biaya dari para pihak. Selain itu juga bisa
2. Menyatakan Batal Surat Keputusan diselesaikan oleh lembaga Peradilan Umum dan
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Peradilan Tata Usaha Negara dengan
Nasional Provinsi Sulawesi Utara Nomor: melakukan gugatan terhadap Badan
03/Pbt/BPN.71/2014, tanggal 12 Maret Pertanahan Nasional sebagai Pejabata Tata
2014, tentang Pembatalan Sertifikat Hak Usaha Negara yang mengeluarkan sertifikat
Milik Nomor. 471/Ranomuut yang tanah sebagai objeknya. Peradilan Umum lebih
diterbitkan tanggal 8 Mei 1990 seluas menitikberatkan kepada hal-hal mengenai
11.480 M² yang terletak di Kelurahan perdata dan pidana dalam sengketa
Ranomuut Kecamatan Paal Dua Kota pertanahan, lain halnya dengan Peradilan Tata

136
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

Usaha Negara yang menyelesaikan sengketa dalam sengketa administrasi yang diselesaikan
pertanahan berkaitan dengan surat keputusan di Pengadilan Tata Usaha Negara itu memang
yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan tanah tapi bukan tanah objeknya tapi status
Nasional atau pejabat daerah lainnya yang hukum dari tanah yaitu sertifikat hak milik.
berkaitan dengan tanah. Dalam waktu perbaikan gugatan tersebut
Pada saat ini, kebanyakan sengketa selain agar subjek dan objek perkara jelas, juga
pertanahan dalam hal ini sertifikat ganda dapat supaya nantinya tergugat tidak salah jawab,
diselesikan secara langsung oleh pihak dengan serta agar memudahkan penggugat dalam
musyawarah yang dilakukan di luar pengadilan proses pemeriksaan agar jangan sampai dalam
dengan atau tanpa mediator biasanya dari proses persidangan nantinya gugatan
pihak-pihak yang memiliki pengaruh misalnya penggugat kabur atau eror objek karena itu
kepala desa/lurah, ketua adat serta pastinya dilakukan pemeriksaan persiapan supaya jelas.
Badan Pertanahan Nasional. Selanjutnya Setelah pemeriksaan persiapan, selanjutnya
penyelesaian sengketa melalui badan masuk ke acara terbuka tapi sebelum itu
pengadilan, misalnya sengketa sertifikat ganda penggugat dan tergugat diberi kesempatan
yaitu melalui Peradilan Tata Usaha Negara. untuk berdamai tapi jika tidak ada titik damai
Proses penyelesaian sengketa sertifikat maka persidangan akan dilanjutkan dengan
ganda sama dengan proses penyelesaian pembacaan gugatan dan jawaban dari tergugat.
gugatan lainnya, kalau berbicara mengenai Pada persidangan selanjutnya ada;ah
hukum acara, hukum acara itu pertama penyerahan jawaban Tergugat dapat berupa
pemeriksaan kesiapan/pendahuluan kemudian pengakuan, bantahan, tangkisan dimana
masuk ke acara biasa, nah kalau pemeriksaan Tergugat tidak membantah tetapi pula tidak
masih dalam tahap administrasi ya pendaftaran membenarkan isi gugatan dan terkadang
gugatan dulu kan, bayar biaya panjar perkara, Tergugat dapat membalikan jawabannya dalam
kemudian masuk ke panitera, panitera bentuk gugatan balik. Selanjutnya memberi
masukkan ke ketua, ketua tentukan majelis kesempatan kepada penggugat secara tertulis
hakim, nah setelah penentuan majelis hakim untuk menanggapi jawaban Tergugat yang
berkas perkara itu dibawa ke majelis hakimnya disebut dengan Replik penggugat.
untuk kemudian ditentukan hari sidangnya. Pada persidangan selanjutnya adalah
Kalau sudah masuk ke majelis hakim, majelis penyerahan Replik penggugat yang pada
hakim tentukan kapan pemeriksaan persiapan. pokoknya menolak seluruh eksepsi Tergugat
Pemeriksaan itu dilakukan selama 30 hari, dan dan menerima Gugatan Penggugat.
dalam waktu itu pihak penggugat diberikan Kesempatan yang sama diberikan kepada
kesempatan untuk memperbaiki gugatannya. penggugat yang disebut dengan Duplik
Perbaikan gugatan ini dilakukan supaya dalam Tergugat. Duplik Tergugat isinya sebenarnya
gugatan itu jelas subjek dan objeknya. Setelah harus mempertahankan dalil-dalil jawaban
pemeriksaan persiapan selanjutnya masuk ke Tergugat adalah benar sedangkan dalil-dalil
sidang terbuka untuk umum, gugatan, jawaban, dalam Replik Penggugat adalah salah. Pada
replik, duplik, bukti-bukti termasuk saksi, persidangan selanjutnya adalah penyerahan
kesimpulan selanjutnya pada putusan akhir Duplik Tergugat yaitu tanggapan terhadap
oleh majelis hakim”.14 Replik Penggugat. Dimana dalam kasus ini,
Objek dari sengketa sertifikat ganda yaitu Replik dan Duplik para pihak intinya tetap
sertifikat yang diterbitkan oleh badan atau berpendapat sebagaimana dalam gugatan dan
pejabat tata usaha negara dan bukan tanah jawaban semula. Setelah Duplik, Majelis Hakim
karena yang namanya adminstrasi itu tidak akan melanjutkan penyerahan alat-alat bukti
melihat ke tanah atau apapun itu tetapi melihat Penggugat dan Tergugat kepada Majelis Hakim.
ke status hukum dari tanah tersebut, yang Dalam proses beracara di Pengadilan, salah
dilihat dengan adanya keputusan, adanya surat satu tugas hakim adalah menetapkan hubungan
bahwa tanah tersebut adalah kepunyaannya hukum yang sebenarnya antara pihak yang
yang dibuktikan dengan adanya sertifikat. Jadi berperkara. Hubungan inilah yang harus
dibuktikan kebenarannya di depan sidang
pengadilan. Dimana yang dalam hal ini harus
14
Ibid

137
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

dibuktikan adalah semua peristiwa serta hak 2. Adanya analisis secara yuridis terhadap
yang dikemukakan oleh salah satu pihak yang segala aspek menyangkut segala fakta/hal-
kebenarannya dibantah oleh pihak lain. Pihak hal yang terbutki dalam persidangan.
penggugat diberi kesempatan terlebih dahulu 3. Adanya pertimbangan-pertimbangan
untuk membuktikan kebenaran dalil hakim secara yuridis dengan bertitik tolak
gugatannya. Setelah itu, pihak tergugat pada pendapat para doktrin, alat bukti dan
diberikan kesempatan untuk membuktikan yurisprudensi.
kebenaran dalil sangkalannya. Dan untuk 4. Adanya semua bagian dari petitum
membuktikan semua diperlukan alat bukti dan penggugat harus dipertimbangkan atau
masing-masing alat bukti yang berupa surat diadili satu demi satu sehingga hakim
atau tulisan mempunyai bobot kekuatan dapat menarik kesimpulan tentang
pembuktian sendiri-sendiri dan hakim yang terbukti atau tidaknya dan dapat
akan menentukan bobot atau nilai pembuktian dikabulkan atau tidaknya tuntutan
tersebut. tersebut dalam amar putusan.
Dalam hal ini untuk menguatkan dalil Adapun kesimpulan dari kasus tersebut yang
gugatannya pihak penggugat mengajukan bukti kemudian dijadikan pertimabngan hukum
surat berupa foto copy dimana bukti-bukti secara ringkas dijelaskan bahwa berdasarkan
tersebut telah diberi materai secukupnya dan gugatan, jawaban, replik dan duplik para pihak
telah dicocokan dengan aslinya di peridangan Majelis Hakim menilai bahwa sengketa ini pada
ternyata sesuai sehingga dapat dijadikan alat dasarnya merupakan sengketa akibat adanya
butki yang sah. Setelah itu baru diberi Sertifikat Ganda di atas tanah yang sama,
kesempatan juga kepada Tergugat bahkan sengketa yang demikian mengandung
menghadirkan saksi untuk dimintai unsur sengketa hak atas kepemilikan tanah,
keterangannya namun pihak Tergugat dan namun titik beratnya tetap mengenai
Tergugat Intervensi tidak mengajukan saksi- keberadaan Sertifikat Ganda yang harus
saksi di persidangan. Dan pada saat diputus Peradilan Tata Usaha Negara dan
pemeriksaan setempat di lokasi tanah yang berhubung sertifikat merupakan salah satu
dimaksud dalam objek sengketa a quo, bentuk Keputusan Tata Usaha Negara, maka
diperoleh fakta hukum bahwa baik pengugat Peradilan Tata Usaha Negara secara absolut
maupun para tergugat menunjukan lokasi berwenang untuk mengadilinya. Dan terhadap
tanah yang sama sebagaimana dimaksud dalam dalil tergugat dan tergugat intervensi tidak
objek sengketa a quo. dapat membuktikan secara sah dan
Karena itu, dapat dikatakan bahwa meyakinkan, sedang penggugat menyangkal
pembuktian adalah memberikan dasar-dasar dalam Repliknya, maka terhadap dalil tentang
yang cukup kepada hakim dalam pemeriksaan lewat waktu ini dinilai tidak terbukti.
suatu sengketa agar dapat memberikan Berdasarkan pertimbangan tersebut maka
kepastian tentang kebenaran peristiwa yang Majelis berpendapat Eksepsi Tergugat dan
diajukan, oleh sebab itulah pembuktian dalam Tergugat Intervensi tidak cukup alasan dan
hukum acara sangat penting. karenanya Eksepsi harus ditolak.
Selanjutnya mengenai pertimbangan hakim Disamping itu terhadap gugatan beserta
yang merupakan salah satu aspek terpenting jawaban, replik dan duplik, Majelis menilai
dalam menentukan terwujudnya nilai dari suatu bahwa permasalahan yang harus dijawab dan
putusan hakim yang mengandung keadilan dan dinilai dalam sengketa ini adalah sejauh mana
kepastian hukum, disamping itu juga harus kebenaran sertifikat-sertifikat objek perkara
mengandung manfaat bagi para pihak yang berserta pecahannya diterbitkan, adalah cacat
bersangkutan sehingga pertimbangan hakim ini hukumnya. Dan berdasarkan alat bukti surat
harus disikapi dengan teliti, baik dan cermat. dan keterangan saksi yang diajukan para pihak,
Dimana pada hakekatnya pertimbangan hakim serta hasil pemeriksaan setempat di lokasi
hendaknya memuat tentang hal-hal sebagai objek perkara, Majelis Hakim memperoleh hal-
berikut: hal yang dianggap fakta-fakta sebagai berikut:
1. Pokok persoalan dan hal-hal yang diakui a. Penggugat, Tergugat dan Tergugat
atau dalil-dalil yang tidak diangkal. Intervensi sepakat dan mengakui sertifkat

138
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

objek perkara maupun sertifikat penggugat Ketentuan-Ketentuan Tata Cara Pemberian Hak
berada di tanah/lokasi yang sama. Atas Tanah, maupun pelanggaran terhadap
b. Bahwa Tergugat mengakui keberadaan azaz-azaz umum pemerintahan yang baik,
sertifikat Penggugat setidak-tidaknya khususnya keharusan bertindak cermat telah
menyangkal, namun pada sisi lain juga terbukti. Pada sisi lain dalil jawaban Tergugat
membenarkan keberadaan sertifikat objek yang menyatakan sertifikat objek perkara
perkara, sehingga dalam hal ini terjadi diterbitkan telah berdasar hukum sesuai
Sertifikat Ganda. prosedur yang berlaku, Majelis menilai tidak
c. Terdapat beberapa orang saksi yang terbukti.
namanya tercantum sebagai pemegang Oleh karena penggugat dinilai telah berhasil
sertifikat awal dan lalu menjual ke orang membuktikan dalil gugatannya, maka gugatan
lain, sedang saksi-saksi tersebut merasa dikabulkan, namun mengingat petitum yang
tidak pernah menguasai dan mempunyai diajukan Penggugat dinilai terlalu banyak maka
sertifikat. dengan demikian petitum yang dinilai
Jadi berdasarkan fakta-fakta yang terungkap berlebihan dan tidak beralasan ini Majelis tolak.
tersebut, maka Majelis menemukan dua hal Adapun putusan dari kasus sengketa ini
mendasar dalam sengketa sertifikat objek adalah sebagai berikut:
perkara ini: Dalam Aksepsi:
1. Secara Umum  Menolak Eksepsi Tergugat dan Tergugat
Bahwa sertifikat dalam hal ini sertifikat Intervensi
milik penggugat adalah bukti hak atas Dalam Pokok Perkara:
tanah terkuat, terpenuh dan merupakan 1. Mengabulkan gugatan Penggugat
bukti otentik. Alat bukti ini terdiri dari untuk sebagian;
buku tanah dan gambar situasi sehingga 2. Menyatakan batal sertifikat Hak Milik
jika ternyata di atas tanah dengan Nomor 13/1971.
sertifikat ni yang dikeluarkan 30 3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk
September 1969 kemudian tahun 1971 mencabut Sertifikat Hak Milik sesuai
diterbitkan lagi sertifikat atas nama orang dengan yang disebutkan di atas.
lain, maka telah terjadi kesalahan dan 4. Menolak gugatan Penggugat yang
ketidakcermatan formal maupun material selebihnya.
atas buku tanah (terutama menyangkut Perlu juga diketahui adalah dalam
nama pemegang hak) maupun gambar penyelesaian sebuah sengketa termasuk
situasi (menyangkut letak, luas dan lokasi sengketa sertifikat ganda sebelum vonis hakim
tanah). Pada sisi lain setidaknya djatuhkan, perdamaian masih dapat dilakukan,
membuktikan adanya ketidaktertiban bahkan perdamaian tersebut selalu ditawarkan
adminstrasi tanah di lingkungan Kantor hakim pada setiap tahap persidangan. Jadi yang
Pertanahan. mempengaruhi hakim menentukan pilihan
2. Secara Khusus tindakan dalam penyelesaian suatu sengketa
Telah terjadi rekayasa mengenai sertifikat ganda yaitu dari segi pembuktiannya,
pencantuman nama-nama orang yang karena fakta dan peristiwa sebagai duduk
seolah menjadi pemegang pertama perkara akan dapat diketahui hakim dari alat-
sertifikat yang kemudian menjual tanah ke alat bukti yang diajukan oleh para pihak yang
orang lain dan hal ini terjadi pada sertifikat bersengketa. Kalau pembuktian pihak
objek perkara.15 Penggugat bagus gugatannya akan dikabulkan,
Jadi berdasarkan 2 pertimbangan tersebut di mana suatu gugatan dikabulkan adakalahnya
pada akhirnya Majelis Hakim menilai gugatan pengabulan seluruhnya atau menolak sebagian
Penggugat yang mendalilkan Tergugat telah lainnya. Isi putusan pengadilan yang
melanggar ketentuan peraturan perundang- mengabulkan gugatan pihak penggugat itu,
undangan yaitu Peraturan Menteri Dalam berarti tidak membenarkan Keputusan Tata
Negeri Nomor 5 Tahun 1973 tentang Usaha Negara (KTUN) yang dikeluarkan oleh
pihak penggugat (Kantor Pertanahan) atau
tidak membenarkan sikap tidak berbuat apa-
15
Putusan Nomro 35/G.TUN/2005/PTUN.Mks

139
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

apa yang dilakukan oleh Tergugat padahal itu ketidakpercayaan terhadap sertifikat. Karena
sudah merupakan kewajibannya. Maka dalam seharusnya sertifikat hak atas tanah merupakan
putusan gugatan dikabulkan tersebut tanda bukti kepemilikan hak atas tanah yang
ditetapkan kewajiban yang harus dilakukan kuat, akan tetapi bagaimana mungkin dapat
oleh Tergugat berupa pencabutan Keputusan dikatakan kuat apabila ada dua sertifikat yang
Tata Usaha Negara (KTUN) yang baru. objek tanahnya sama, manakah yang dianggap
Menyangkut tentang putusan hukum yang kuat yang dapat menjamin kepastian hukum
dapat diterapkan untuk menyelesaikan hak atas tanah.
sengketa itu oleh hakim, pada dasarnya Dampak selanjutnya adalah kerugian artinya
menunjukan bahwa sebelum menjatuhkan seorang mengharapkan untuk mendapatkan
suatu putusan hakim melakukan penelitian status hukum hak atas tanah miliknya tapi
dalam rangka menemukan hukum. Di samping karena adanya sertifikat ganda dan kemuadian
itu, bilamana salah satu pihak yang bersengketa dnyatakan kalah dalam persidangan dengan
membantah keaslian alat bukti yang diajukan konsekuensi berupa sertifikat dinyatakan batal,
oleh pihak lawan, hakim dapat melakukan otomatis orang tersebut mengalami kerugian
pemeriksaan terhadap bantahan itu dan karena biar bagaimana dalam proses
kemudian mempertimbangkan dalam putusan pendaftaran tanah mengeluarkan biaya-biaya
akhir mengenai nilai pembuktiannya. Karena apalagi kalau tanah tersebut luas dan paling
pada prinsipnya, kekuatan suatu alat bukti mungkin di atas tanah tersebut akan dibangun
surat terletak pada keasliannya. Karena dalam usaha atau tempat mencari nafkah. Belum lagi
penyelesaian di Pengadilan, maka akan dilihat biaya perkara yang harus dibayar Tergugat
otoritas masing-masing sertifikat, apakah sebagai pihak yang kalah dalam persidangan.
benar-benar diterbitkan diterbitkan oleh Badan Di samping itu, dikatakan menimbulkan
Pertanahan Nasional. Sejarah perolehan kerugian karena tanah yang berperkara akan
sertifikat dimana tidak hanya menyangkut sangat sulit untuk djual dan kalaupun bisa
umur namun juga cara-cara memperoleh harga jual tanah tersebut akan rendah, apalagi
sertifikat tersebut apakah telah melalui mengingat dalam kasus tersebut sebelumnya
prosedur hukum yang benar, serta latar Penggugat berniat menjual tanah tersebut
belakang terjadinya penerbitan sertifikat. tetapi dari hasil pengukuran lokasi, Penggugat
Dengan demikian hakim telah berusaha merasa kaget ternyata ternyata berdasarkan
semaksimal mungkin untuk dapat menjatuhkan berita acara diketahui jika di atas tanah hak
putusan yang objektif, adil dan tidak milik Penggugat tersebut terdapat sertifikat-
dipengaruhi oleh unsur apa pun kecuali sikap sertifikat orang lain. Jadi dengan adanya
objektivitas dan rasa keadilan itu semata. sertifikat ganda tersebut penggugat merasa
Meskipun demikian, terkadang putusan dirugikan karena tidak bisa melakukan jual beli
tersebut belum memuaskan salah satu pihak atau mengalihkan tanah tersebut yang sedang
atau bahkan keadua belah pihak. Untuk dalam perkara. Akibatnya selanjutnya yaitu
memberikan perlindungan hukum kepada pihak Pencabutan Sertifikat Hak Milik di Pengadilan
yang belum merasa puas terhadap putusan Tata Usaha Negara.
hakim tersebut dapat melakukan upaya hukum Jadi, sesuai dengan adanya Putusan
lanjutan. Pengadilan yang sudah berkekuatan hukum
Akibat hukum dengan adanya sertifikat tetap (inkracht van gewijsde) tersebut maka
ganda yaitu tidak memberikan kepastian Badan Pertanahan Nasional dalam hal ini
hukum, karena tujuan seseorang melakukan Tergugat sebagai badan yang bertanggung
pendaftaran tanah adalah untuk memperoleh jawab terhadap penerbitan sertifikat ganda
sertifikat sebagai alat pembuktian yang akibat kesalahan atau kelalaian yang
sempurna. Tetapi dengan timbulnya sertifikat dilakukannya harus mencabut atau
ganda maka menimbulkan ketidakpastian membatalkan sertifikat yang dinyatakan batal
hukum dalam pendaftaran tanah. Dengan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara.
adanya sertifikat ganda dapat menyebabkan
ketidakpercayaan masyarakat terhadap PENUTUP
kepastian hukum hak atas tanah dalam hal ini A. Kesimpulan

140
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

1. Adapun faktor yang dapat menyebabkan apakah atas sebidang tanah tersebut
terjadinya sertifikat ganda tapi sudah terdaftar (bersertifikat) atau
kebanyakan yang sering menyebabkan belum di Badan Pertanahan Nasional;
terjadinya sertifikat ganda adalah: 2. Sebaiknya masyarakat lebih berhati-hati
1) Badan Pertanahan Nasional tidak jika membeli tanah. Setelah transaksi jual
memiliki basis data mengenai bidang- beli tanah, sebaiknya diusahakan
bidang tanah baik yang sudah melakukan balik nama dengan
terdaftar maupun yang belum mendaftarkannya ke kantor pertanahan
terdaftar. Atau karena ketidaktelitian setempat. Kelalaian mengurus balik
Pejabat Kantor Pertanahan dalam nama memang akan memperbesar
menerbitkan sertifikat tanah, peluang ada pihak lain yang mengklaim
disamping masih adanya orang yang surat atau sertifikat tanah dikemudian
berbuat untuk memperoleh hari oleh orang lain.
keuntungan pribadi sehingga
bertindak menyeleweng dalam artian DAFTAR PUSTAKA
tidak melaksanakan tugas dan Abdulkadir Muhammad. 2009. Hukum dan
tanggungjawabnya. Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra
2) Kemudian faktor pemeritah setempat, Aditya Bakti.
kelurahan atau desa yang tidak Adrian Sutedi, S.H., M.H. 2012. Sertifikat Hak
mempunyai data mengenai tanah- Atas Tanah, Jakarta: Sinar Grafika.
tanah yang sduah disertifikatkan dan Ali Achmad Chomzah. 2002. Hukum
sudah ada penguasaannya atau data Pertanahan. Jakarta. Prestasi Pustaka.
yang tidak valid. Utuk wilayah yang Ali Achmad Chomzah. 2003. Hukum Pertanahan
bersangkutan belum tersedia peta Seri Hukum Pertanahan III-Penyelesaian
pendaftaran tanahnya sehingga lebih Sengketa Hak Atas Tanah dan Seri Hukum
memudahkan bagi seseorang yang Pertanahan IV-Pengadaan Tanah Instansi
memilki niat tidak baik untuk Pemerintah. Jakarta.
menggandakan sertifikatnya juga A. Hamzah. 1991. Hukum Pertanahan di
adanya bukti surat atau pengaduan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
hak yang ternyata ternyata A. Partanto dan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah
mengandung ketidakbenaran, Populer. Surabaya: Arloka.
kepalsuan atau tidak berlaku lagi. Bachtiar Effendi. 1983. Pendaftaran Tanah di
2. Bentuk penyelesaian terhadap Sertifikat Indonesia dan Peraturan Pelaksanaannya.
Ganda Hak Atas Tanah dapat dilakukan Bandung: Alumni.
secara langsung oleh pihak dengan Boedi Harsono. 2005. Hukum Agraria
musyawarah atau mediasi yang dilakukan Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-
di luar pengadilan dengan atau tanpa Undang Pokok Agraria, Isi dan
mediator. Apabila penyelesaian juga Pelaksanaannya, Jilid 1, Edisi Revisi,
tidak tercapai maka dipersilahkan juga Jakarta: Djambatan.
mengajukan gugatan melalui Pengadilan. Hasan Kusumah. 1995. Hukum Agraria I.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
B. Saran Muchsan. 1992. Sistem Pengawasan Terhadap
1. Untuk mencegah terjadinya Sertifikat Perbuatan Aparat Pemerintah dan
Ganda Hak Atas Tanah di kemudian hari Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia,
yang perlu diperhatikan terlebih dahulu Jogjakarta: Liberty.
adalah tentang faktor-faktor penyebab Mhd. Yamin Lubis dan Abd Rahim Lubis. 2008.
munculnya sertifikat ganda, dimana Hukum Pendaftaran Tanah. Mandar Maju.
faktor-faktor tersebut harus diperbaiki, Periksa Suardi. 2005. Hukum Agraria. Jakarta:
misalnya dalam pendaftaran tanah, Badan Penerbit IBLAM.
sebelum diproses atau diukur harus Rusmadi Murad. 1991. Penyelesaian Sengketa
diadakan pengecekan di peta Hukum Atas Tanah. Bandung: Mandar
pendaftaran tanah untuk mengetahui Maju.

141
Lex Administratum, Vol. IX/No. 7/Jul-Sep/EK/2021

Sahnan. 2016. Hukum Agraria Indonesia.


Malang: Setara Press.
Sudargo Gautama. 1981. Tafsiran Undang-
Undang Pokok Agraria. Bandung: Alumni.
Tampil Ansari Siregar. 2007. Pendaftaran Tanah
Kepastian Hak. Medan: Multi Grafik.
Waskito dan Hadi Arnowo. 2017. Pertanahan
Agraria dan Tata Ruang. Jakarta: Kencana
A. Jurnal
Sri Wijayanti. 2010. Kepastian Hukum Sertifikat
Hak Atas Tanah sebagai Bukti Hak
Kepemilikan Tanah. Universitas
Diponegoro Semarang.
Sunario Basuki. 2009. Garis Besar Hukum Tanah
Indonesia Landasan Hukum Penguasaan
dan Penggunaan Tanah, Program Spesialis
Notariat FHUI.

142

Anda mungkin juga menyukai