Penilaian Kinerja DBD Semester 1 TH 2023
Penilaian Kinerja DBD Semester 1 TH 2023
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
\\\\\\\\\\\
i
UPTD PUSKESMAS BANDUNG BARU
KECAMATAN ADILUIH
Q
KABUPATEN PRINGSEWU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan kasih
sayang-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Laporan Penilaian Kinerja DBD Semester
satu.
Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai capaian kinerja
pelayanan DBD di UPTD Puskesmas Bandung baru Pada Tahun 2023.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang
telah banyak membantu baik dalam penyusunan pedoman ini, diantaranya yaitu:
1. Subani,S.kep, M.Kes . selaku Kepala UPTD Puskesmas Bandun baru.
2. Pelaksana program UKM dan bidan desa.
3. Kasi DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporanini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya
serta dapat menjadi acuan pelayanan DBD dalam menyusun RUK sesuai dengan
permasalahan kesehatan di puskesmas. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini
tidak sempurna dan tidak terlepas dari beberapa kesalahan sehingga kami mengharapkan
saran dan kritik untuk membantu kami dalam keberlanjutan program yang lebih baik.
Andri Saputra.MHM,Amd.Kep
NIP. 198410252019021005
ii
A. LATAR BELAKANG
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan endemis di hampir seluruh Kota/Kabupaten di Indonesia. Sejak
ditemukan pertama kali pada tahun 1968 hingga saat ini jumlah kasus DBD
dilaporkan meningkat dan penyebarannya semakin meluas mencapai seluruh provinsi
di Indonesia (33 provinsi). Penyakit ini seringkali menimbulkan KLB di beberapa
daerah endemis tinggi DBD.
Sejak tahun 2005, nampak adanya kecenderungan penurunan CFR DBD. Sedikit
peningkatan nampak pada tahun 2009. Kecenderungan penurunan tersebut tidak
nampak pada IR DBD per 100.000 penduduk. IR DBD sejak 2006 hingga 2010
cenderung fluktuatif. Pada tahun 2010 jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak
155.777 penderita (IR: 65,57/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak
1.358 (CFR0,87 %).
B. TUJUAN
a. Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah dan melindungi
diri dari penularan DBD melalui perubahan perilaku (PSN DBD) dan kebersihan
lingkungan.
b. Khusus
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
DBD
2. Menurunkan jumlah kelompok masyarakat berisiko terhadap penularan DBD
3. Melaksanakan penanganan penderita sesuai standar
4. Menurunkan angka kesakitan DBD
5. Menurunkan angka kematian akibat DBD
C. INDIKATOR KINERJA
1
D. HASIL CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Berikut adalah capaian indicator kinerja pelayanan DBD Semester 1 Tahun 2023
No Indikator Kinerja Satuan Sasaran Target Pencapaian % Keterangan
1 Angka bebas jentik ( ABJ ) 40 47,5 35 37,5 Belum tercapai
Orang
2 Penderita DBD di tangani 8 50 8 100 tercapai
Orang
3 PE kasus DBD 6 50 6 100 tercapai
Orang
3
E. ANALISIS MASALAH
Berikutadalahanalisismasalahindikator DBD Semester I Tahun 2023 yang
capaiannya rendah:
No Indikator Kinerja % AnalisisMasalah
Capaian
1 Angka bebas jentik (ABJ) 37,5% 1. Pengetahuan masyarakat tentang
Angka bebas jentik masih kurang
5
Skoring dibuat dengan angka nilai 1-5, dari kurang serius hingga sangat serius, kurang
berpotensi menular secara cepat sampai sangat berpengaruh cepat meluas masalahnya,
mudah ke sulit dalam penanggulangan masalah kesehatannya dengan nilai dari 1 sampai 5.
PenetapanPrioritasMasalah
No IdentifikasiMasalah Total Prioritas
U S G F
1 Angka bebas Jentik ( ABJ) 4 4 4 3 15 1
6
G. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Berikut adalah analisis penyebab masalah menggunakan metode Fish Bone:
MANUSIA
A METODE
E
sosialisasi masih
Terbatasnya kurang Program bersifat
tenaga Krjasama lintas aktif promotive
Kurangnya sectoral masih
Kurangnya kurang
kesadaran
pengetahuan
masyarakat
tentang jentik
melaksanakan
nyamuk pada
PSN
pasien DBD
Sarana/media
Terbatas dana Angka bebas jentik 37,5%
untuk kegiatan Manajemen informasi
pjb & psn lingkungan belum
yang kurang memadai
baik
LINGKUN SARANA
DANA GAN
7
H. RENCANA TINDAK LANJUT
8
Dari table di atas, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu:
1. Sosialisasi tentang Pentingnya Angka bebas jentik
2. Sosialisasi tentang penting nya untuk melakukan 3M+
3. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN )
4. Melakukan kerjasama dengan Lintas program dan lintas sector
I. KESIMPULAN
Dibuatnya laporan ini ditujukan untuk mengetahui capaian kegiatan Angka bebas
jentik di UPTD Puskesmas Bandungbaru Semester 1 Tahun 2023. Dari hasil laporan di
atas maka dapat disimpulkan :
a. Indikator DBD yang sudah mencapai target yaitu:
1) Penderita DBD yang di tangani
2) PE Kasus DBD
b. Indikator DBD yang belum mencapai target yaitu:
1) Angka bebas Jentik ( ABJ )
Selain itu upaya mencapai target kinerja DBD dilakukan dengan melakukan
koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor agar kinerja dapat meningkat.
Demikian Laporan Penilaian Kinerja DBD Semester 1 ini disusun, semoga dapat
memberi manfaat serta menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan tahun berjalan dan
untuk penyusunan rencana usulan kegiatan.
1
1
Bandung baru, Juli 2023
Penanggung Jawab UKM Pelaksana P2P
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bandung baru
Subani,S.Kep., M.Kes
NIP : 19680710 198901 1 001
1
2