Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR SISTEM MANAJEMEN

IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG


No. Dokumen: LJB-SOP-002

Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Disiapkan Oleh HSE Coordinator

Diperiksa Oleh Operations Departemen


Head

Disetujui oleh Director


TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

1 TUJUAN
1.1 Mengidentifikasi dengan sistematis semua risiko dan peluang berkaitan dengan Mutu dan
Kesehatan & Keselamatan Kerja (MK3) yang ada di setiap proses dan/atau aktivitas kerja
1.2 Menilai secara sistematis risiko dan peluang yang berkaitan dengan Mutu, Kesehatan &
Keselamatan Kerja dan (MK3) yang telah diidentifikasi.
1.3 Memastikan bahwa terdapat rencana pengendalian yang tepat untuk mengeleminasi atau
mengurangi risiko sampai ke tingkat yang dapat diterima.

2 RUANG LINGKUP
Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko & Peluang ini berlaku di seluruh area kerja

3 REFERENSI
3.1 ISO 9001 : 2015 Klausul 6.1.2 Penilaian Risiko dan Peluang
3.2 ISO 45001 : 2018 Klausul 6.1.2 Penilaian Risiko dan Peluang
3.3 SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
3.4 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral dan Batubara.
3.5 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang
Baik.

4 DEFINISI
4.1. Bahaya adalah Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kerugian
dalam terminologi luka-luka atau sakit pada manusia, atau kombinasi dari itu semua.
4.2. Risiko adalah Gabungan antara kemungkinan dari suatu kejadian yang berbahaya atau
terpapar dan keparahan dari luka-luka atau sakit yang dapat disebabkan oleh kejadian yang
berbahaya atau terpapar.
4.3. Peluang adalah Aspek positif dari suatu resiko atau tindakan serta praktek baru yang
dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari suatu resiko yang terjadi.
TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

4.4. Kegiatan rutin adalah kegiatan atau aktivitas yang secara rutin dilakukan dalam suatu
interval waktu tertentu atau aktivitas tersebut sudah secara rutin merupakan rangkaian dari
suatu kegiatan.
4.5. Kegiatan non rutin adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam waktu – waktu
tertentu yang tidak dapat diprediksi interval waktunya.
4.6. Emergency (kondisi darurat) adalah kondisi dimana yang sifatnya tidak dikehendaki
serta mendesak dan memungkinkan terjadinya suatu yang membahayakan (seperti
kebakaran, tumpahan bahan bakar cair, ledakan, dan lain-lain).

5 PROSEDUR
5.1 Menentukan aktivitas yang akan dilakukan penilaian risiko dan peluang. Aktivitas dapat
mengacu dari bisnis proses.
5.2 Setiap Departement / Divisi melakukan identifikasi risiko dan peluang dari masing- masing
aktivitas. Dalam melakukan identifikasi risiko dan peluang MK3, harus mempertimbangkan
faktor-faktor berikut :
5.2.1 Kegiatan Rutin/Non-rutin dan Emergency
5.2.2 Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan ataupun yang
disediakan oleh pihak lain.
5.2.3 Perilaku manusia, kapabilitas atau faktor manusia lainnya
5.2.4 Identifikasi bahaya yang berasal dari luar tempat kerja yang dapat menimbulkan
kerugian personil dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dan dapat dikendalikan
oleh perusahaan.
5.2.5 Perubahan tujuan organisasi, perubahan aktifitas atau perubahan penggunaan material.
5.2.6 Perundang undangan serta peraturan yang berlaku untuk menilai resiko dan peluang
serta pelaksanaan pengendalian risiko yang diperlukan.
5.2.7 Desain tempat kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur operasi termasuk adaptasi
kemampuan personil dalam pelaksanaan pekerjaan.
5.2.8 Ketidaksesuain dan hasil temuan internal audit.
TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

5.3 Penilaian Risiko


5.3.1 Setelah semua risiko dan dampaknya diidentifikasi, selanjutnya dari tiap risiko
ditentukan tingkat resiko yang mungkin dapat menimbulkan suatu kerugian atau
peluang negatif.
5.3.2 Penilaian resiko mempertimbangkan dua faktor yaitu kemungkinan (Likelihood) dan
tingkat keseriusan (severity).
5.3.3 Dalam melakukan penilaian risiko, metode yang digunakaan adalah metode semi
kualitatif.
5.3.4 Manajemen telah menentukan nilai atau Batasan risiko yang dapat diterima berdasarkan
tabel Matriks Tingkat Risiko sebagai berikut :
 Kurang dari 5 (Lima) (< 5) : Dapat Diterima
 Lebih dari 5 (Lima) (> 5) : Tidak dapat diterima, artinya harus dilakukan
tindakan perbaikan.
Tabel 1. Matriks Tingkat Risiko
TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

5.4 Penilaian Peluang


5.4.1 Setelah semua risiko dan dampaknya diidentifikasi, selanjutnya dari tiap risiko
ditentukan tingkat resiko yang mungkin dapat menimbulkan suatu perbaikan atau
peluang positif.
5.4.2 Penilaian peluang mempertimbangkan dua faktor yaitu kemungkinan perbaikan
(Opportunity) dan tingkat perbaikan (benefits). Kriteria dari masing-masing faktor ini
dapat menggunakan petunjuk yang ada.
5.4.3 Dalam melakukan penilaian peluang, metode yang digunakan adalah metode semi
kualitatif.
5.4.4 Manajemen telah menentukan nilai atau peluang yang dapat diterima berdasarakan
table Matriks Tingkat Perbaikan sebagai berikut:
 < 9 : Tidak diterima, artinya dampak perbaikan tidak signifikan
 > 9 : Diterima, artinya perbaikan yang akan dilakukan memiliki dampak
signifikan.
Tabel 2. Tingkat Peluang Perbaikan
TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

5.5 Penetapan Pengendalian Risiko


5.5.1 Tingkat risiko tingi (H) dan Ekstrem (E) harus diprioritaskan untuk dikendalikan,
karena dikategorikan sebagai resiko yang tidak dapat diterima.
5.5.2 Pengendalian Resiko dapat mengacu kepada hierarki pengendalian resiko.
5.5.3 Risiko dengan tingkat Tinggi (H) dan Ekstrim (E) menjadi Sasaran Mutu dan K3 pada
unit terkait dan ditetapkan pada tahun berjalan atau pada pada tahun berikutnya.
Selanjutnya, akan dievaluasi dalam pencapaian sasaran Mutu dan K3
5.6 Review Penilaian Risiko dan Peluang
5.6.1 Secara rutin review identifikasi bahaya, penilaian resiko dan peluang dilakukan setiap
tahun.
5.6.2 Jika terjadi perubahan proses, sarana prasarana, lokasi kerja ataupun setiap perubahan
berpotensi memiliki resiko bahaya, maka harus dilakukan review terhadap identifikasi
bahaya, penilaian resiko dan peluang.

6 DOKUMEN TERKAIT
 LJB-FRM-05 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko & Peluang
TATA KELOLA TERINTEGRASI

No.Dok : LJB-SOP-002
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Revisi : 00
IDENTIFIKASI BAHAYA dan PENILAIAN RISIKO & PELUANG Tanggal : 01-04-2024

CATATAN PERUBAHAN

No. Bagian / Sub Bagian Yang


Halaman Tanggal
Revisi Direvisi

Anda mungkin juga menyukai