Makalah Filsafat
Makalah Filsafat
FILSAFAT UMUM
“Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah filsafat umum”
Dosen Pengampu:
K.H.R KHOLIL
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq,
dan Hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyusun makalah ini harapan dapat
memberikan manfaat pada Penulis dan pembaca pada umumnya.
Selain itu, penulis juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas pada mata
kuliah filsafat umum. Kami sebagai Penulis menerima kritik dan saran apabila
terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini. Yang dapat
membangun makalah ini supaya lebih baik ke depannya.
Pe
nyusun
DAFTAR ISI
MAKALAH..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. ETIKA................................................................................................................................5
B. ESTETIKA........................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan etika
2. Apa yang di maksud dengan estetika
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. EPISTIMOLOGI
Epistimologi atau filsafat pengetahuan adalah cabang filsafat yang
mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan,
pengendalian-pengendalian dan dasarnya, serta pertanggung jawaban atas
pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki, awal mula munculnya
epistimologi ketika sikap skeptis para filsuf tentang pengetahuan dan kodarat
manusia tentang: apa itu pengetahuan?, dimanakah pengetahuan umumnya
ditemukan?, dan banyak lagi persoalan-persoalan yang persoalan itu digeluti
oleh epistimologi. Istilah epistimologi pertama kali dipakai oleh J.F.Farrier
pada tahun 1854 (Runes,19 71:94)
1. Empirisme
Empirisme ialah aliran yang berpendapat bahwa manusia memperoleh
pengetahuan dengan pengalamanya. Aliran ini memakai metode
eksperimen
2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah aliran yang menyatakan akal adalah dasar
kepastian pengetahuan. Aliran ini memakai model pemikiran rasionalis
deduktif (argumen yang benar)
3. Posituvisme
Positivisme menganggap kebenaran diperoleh denagn akal, yang
didukung bukti empiris yang terukur, “terukur” itulah sumbangan
positivisme. Jadi, positivisme adalah aliran yang menyempurnakan
emperisme dan rasionalisme, yang bekerja sama.
4. Intuisionisme
Intuisionisme merupakan aliran yang beranggapan tidak hanya indra
yang terbatas, tapi akal juga terbatas. Aliran ini memakai metode
intuisi yaitu pengembangan kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki
manusia. Yang mana indera dan akal hanya mampu menghasilkan
pengetahuan yang tidak utuh (spatral), sedangkan intisi dapat
menghasilkan pengetahuan yang utuh, tetap (encyclopedia,3:580-1)
Berdasarkan urauian diatas(tentang epistimologi) dapat diketahui
bahwa manusia memperoleh pengetahuan dengan tiga cara, yaitu; cara
sains, cara filsafat (logika,akal), cara latihan rasa(intuisi). Yang secara
umum pengetahuan ialah cara berpikir benar.
B. ONTOLOGI
Ontologi adalah aliran yang mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari
kenyataan. Dalam Ontologi yang biasa dinamakan teori hakekat, muncul 4
atau 5 aliran yaitu;
1. Materealisme
Materialisme (atau disebut naturalisme) berpendapat hakikat benda
adalah materi, benda itu sendiri. Sedangkan rohani, jiwa, spirit, dan
sebagainya muncul dari benda . akan tetapi, materealisme memandang
jiwa, roh, termasuk tuhan bukan hakikat. Karna muncul dari benda.
2. Idealisme
Idealime berpendapat sebaliknya, hakekat benda adalah rohani, jiwa,
spirit dan sebagsanya. Karna idealisme mempunyai pandangan bahwa
roh lebih tinggi nilainya daripada badan ,dan materi ialah kumpulan
energi yang menempati ruang, benda tidak ada, yang ada energi itu
saja (oswold)
3. Dualisme
Dualisme berpendapat hakekat benda itu material dan
immaterial ,yaitu materi bukan muncul dari roh, dan roh bukan
muncul dari benda , karna sama sama hakekat .
4. Skeptisme
Skeptisme berpendapat manusia diragukan dalam kemampuan
mengetahui hakekat. Mungkin dapat, mungkin tidak.
5. Agnotisisme
Agnotisisme berpendapat bahwa manusia tidak dapat mengetahui
hakekat.
C. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah teori nilai atau membicarakan bernilaikah pengetahuan
itu, apa guna pengetahuan yang didapat teori hakekat itu. Jadi, teori nilai
(aksiologi) memberi nilai pada filsafat, atau pada penemuan pemikiran
manusia. Teri ini mempunyai cabang filsafat yang terkenal yaitu; etika dan
estetika.
1. Etika
Etika atau nilai baik atau buruk ditentukan oleh pandangan–pandangan
manusia terhadap sesuatu prilaku, perbuatan, yang dikandung oleh
objek yang dinilai
2. Estetika
Estetika atau indah yang menurut plato keindahan adalah realitas yang
sunguh, suatu hakekat yang abadi, tidak berubah.
D. KHULASAH
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, filsafat secara garis besar mempunyai tiga cabang, yaitu teori
pengetahuan(Epistimologis), teori hakekat(Ontologi), dan teori nilai(aksiologi).
Yang secara ringkasnya teori pengetahuan membicarakan tentang cara
memperoleh pengetahuan, teori hakekat membicarakan pengetahuan itu sendiri,
sedangkan teori nilai membicarakan guna pengetahuan itu.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA