Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hartan Rinaldo

Nim : 877603383
Kode/MK : PDGK 4201

Jawaban :

1). Alasan dan Tujuan pembelajaran PKN diberikan pada jenjang sekolah dasar adalah
dalam konteks itu, khususnya pada jenjang pendidikan dasar , Sekolah Dasar
seyogianya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif
atau memberi suasana bagi tumbuh-kembangnya berbagai kualitas pribadi Peserta
didik. Kualitas pribadi ini sangat pentng karena akan menjadi bekal untuk berperan
sebagai warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab, dengan Sikap dan
perilakunya dilandasi oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak
mulia, kesehatan ,ilmu, kecakapan, kreatvitas,dan kemandirian.

Oleh karena itu, sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan
sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang
mampu memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatvitas
peserta didik dalam proses pembelajaran demokrasi. Dengan demikian, secara bertahap
sekolah akan menjadi komunitas yang memiliki budaya yang berikan pengakuan dan
penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta keharmonisan dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat yang tertib, adil, dan berkeradaban.

Dalam kerangka semua itu mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana
kurikuler pengembangan karakter warg anegara Indonesia yang demokrasi dan
bertanggung jawab.Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945”.

Sedangkan tujuannya, digariskan dengan tegas, “adalah agar peserta didik


memiliki kemampuan sebagai berikut.:
a) Berpikir secara krisis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
bangsa lainnya.
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memang sangat penting dalam membentuk


karakter dan identitas bangsa. Di tingkat Sekolah Dasar (SD), pembelajaran PKn dapat
dirancang agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak-anak pada usia tersebut.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran
PKn di SD:
-Penggunaan Metode Interaktif: Gunakan metode pembelajaran yang interaktif
seperti permainan peran, diskusi kelompok kecil, dan simulasi. Hal ini akan membantu
siswa untuk lebih terlibat dan memahami konsep-konsep yang diajarkan.
- Menggunakan Materi yang Relevan: Pilih materi pembelajaran yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, ketika membahas tentang keberagaman
budaya, Anda dapat memperkenalkan berbagai tradisi dan adat istiadat yang ada di
lingkungan mereka.
- Pengembangan Keterampilan Sosial: Selain memahami nilai-nilai, siswa juga perlu
dibekali dengan keterampilan sosial seperti berkomunikasi yang efektif, bekerja sama
dalam tim, dan mengelola konflik secara damai. Aktivitas-aktivitas seperti bermain
peran atau proyek kolaboratif dapat membantu mengembangkan keterampilan ini.

Dengan menerapkan pendekatan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan serta
perkembangan siswa di SD, pembelajaran PKn dapat menjadi wahana yang efektif
dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas.

3). Ada keterkaitan yang erat antara pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan ilmu-ilmu
sosial yang diajarkan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat
Sekolah Dasar (SD), seperti sejarah, ekonomi, dan geografi. Berikut adalah beberapa
contoh keterkaitannya:

 Sejarah: Melalui pembelajaran sejarah, siswa dapat memahami konsep-konsep


seperti demokrasi, kemerdekaan, persatuan, dan perjuangan, yang merupakan
bagian integral dari pendidikan kewarganegaraan.
 Ekonomi: Mata pelajaran ekonomi dalam IPS di SD dapat memberikan
pemahaman awal kepada siswa mengenai konsep-konsep dasar ekonomi, seperti
produksi, distribusi, konsumsi, serta nilai uang.
 Geografi: Melalui mata pelajaran geografi, siswa dapat mempelajari tentang
berbagai aspek lingkungan fisik dan manusia di Indonesia dan di seluruh dunia.

4). Untuk mengembangkan dan meningkatkan semangat kebangsaan pada siswa SD,
dapat menerapkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam lingkungan
sekolah. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

a. Pendidikan Kewarganegaraan Terpadu: Integrasi antara pembelajaran PKn


dengan mata pelajaran lain seperti sejarah, seni budaya, dan olahraga dapat membantu
siswa memahami nilai-nilai kebangsaan secara lebih menyeluruh dan terintegrasi
dengan kehidupan sehari-hari.

b. Pembelajaran Kolaboratif: Mendorong siswa untuk berkolaborasi dalam proyek-


proyek yang membangun semangat kebersamaan dan kebangsaan, seperti
mengadakan acara peringatan hari-hari nasional atau proyek sosial untuk membantu
masyarakat.
c. Peran Guru dan Staf Sekolah: Guru dan staf sekolah memiliki peran penting
dalam membentuk semangat kebangsaan pada siswa. Mereka dapat menjadi teladan
yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, serta memberikan dorongan
dan motivasi kepada siswa untuk mencintai tanah air mereka.
d. Partisipasi dalam Kegiatan Kebangsaan: Mengajak siswa untuk berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan kebangsaan seperti upacara bendera, lomba-lomba seni dan
budaya, atau kegiatan sosial yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan
bangsa.

5). Integrasi nilai cinta tanah air dalam pembelajaran PKn di sekolah dapat dilakukan
melalui berbagai cara yang terstruktur dan terpadu. Berikut adalah beberapa contoh
bagaimana saya akan mengintegrasikan nilai cinta tanah air dalam pembelajaran PKn
di sekolah:

a. Konten Pembelajaran yang Relevan: Memilih materi pembelajaran yang relevan


dengan kebudayaan, sejarah, geografi, dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Misalnya,
mempelajari tentang perjuangan pahlawan nasional, keanekaragaman budaya
Indonesia, dan keindahan alam negeri ini.

b. Memperkuat Identitas Nasional: Mendorong siswa untuk memahami dan


menghargai berbagai aspek identitas nasional, seperti lambang negara, bahasa
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini membantu memperkuat rasa kebanggaan
terhadap keberagaman dan kesatuan bangsa.

c. Model Perilaku Guru: Menjadi teladan dalam menunjukkan sikap dan perilaku
yang mencerminkan cinta tanah air, seperti menghormati simbol-simbol negara,
berpartisipasi dalam kegiatan kebangsaan, dan menjaga kebersihan lingkungan.

d. Evaluasi Berbasis Nilai: Menilai pemahaman dan penerapan nilai cinta tanah air
dalam berbagai aspek pembelajaran, baik dalam bentuk tugas, proyek, maupun
penilaian sikap.

Anda mungkin juga menyukai