Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

Nama : Mesta Huljana


Fakultas : FKIP
Prodi : Bahasa Indonesia
Upbjj : Bengkulu
Pokjar : Kaur
Nim : 042594742
1. Pada masa pemerolehan bahasa pertama, seorang anak lebih mengarah pada fungsi
komunikasi daripada bentuk bahasanya. Hal ini terjadi karena seorang anak baru pada
tahap mengenal bahasa. Jelaskan pendapat Anda!

Jawaban

Hal itu adalah sangat wajar karena anak-anak semula tidak mempunyai bahasa kemudian
seiring bertambahnya usia mendengarkan bunyi dan kemudia dapat mengucapkan kata-kata.
pemerolehan bahasa anak-anak dapat dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu
rangkaian kesatuan, yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang
lebih rumit

2. Ada beberapa strategi dalam pemerolehan bahasa pertama, salah satu di antaranya adalah
"Strategi Produktivitas" yang bersifat "Sosial" dan "Kognitif"! Jelaskan pendapat Anda!

Jawaban

Menurut saya berkaitan dengan hubungan umpan balik antara produksi ujaran dan responsi.
Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan pada pedoman: hasilkanlah ujaran dan lihatlah
bagaimana orang lain memberi responsi. Stategi produktif bersifat “sosial” dalam pengertian
bahwa strategi tersebut dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain dan sementara itu
bersifat “kognitif” juga. Hal itu dapat memberikan umpan balik kepada pelajar mengenai
ekspresinya sendiri terhadap makna dan juga memberinya sampel yang lebih banyak, yaitu
sampel bahasa untuk digarap atau dikerjakan.

3. Bagaimana teori interaksionalisme dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran bahasa


di kelas-kelas yang memiliki siswa dengan latar belakang bahasa dan budaya yang
beragam?

Jawaban
Teori interaksionis diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan menekankan
pentingnya interaksi antar individu. Teori ini memandang interaksi sebagai pusat proses
pembelajaran. Dalam pendidikan matematika, metode Analisis Interaksional dikembangkan
berdasarkan Interaksionisme Simbolik dan Etnometodologi untuk memahami dan
mendeskripsikan interaksi dan proses pembelajaran tersebut. Dalam konteks studi gender, latihan
di kelas yang memanfaatkan simulasi kencan kilat digunakan untuk mengilustrasikan dan
menghasilkan diskusi tentang teori gender interaksionis di kalangan mahasiswa sarjana, sehingga
menghasilkan peningkatan pemahaman dan kesenangan. Dalam konteks kurikulum
internasionalisasi di pendidikan tinggi, teori interaksionis dapat diterapkan untuk meningkatkan
interaksi antara mahasiswa internasional dan fakultas, serta antara mahasiswa internasional dan
domestik, melalui metode pengajaran yang menciptakan lingkungan bahasa yang nyata dan
bermakna serta mengembangkan kemampuan komunikatif siswa. Selain itu, pengajaran interaksi
dalam pembelajaran bahasa berfokus pada penciptaan lingkungan bahasa yang nyata dan alami,
penyediaan materi bahasa yang bermakna, dan pengembangan kemampuan penerapan bahasa
siswa.

Anda mungkin juga menyukai