Anda di halaman 1dari 6

UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.

02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

Analisis Kegiatan Reklamasi di PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk

Analysis of reclamation activities in PT. Semen Baturaja (Persero)Tbk

Anie Hartati1*, Safaruddin2*, Muhammad Al Bashir3, Setiatriarini Tirtaweningtias4


1,3,4
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Baturaja
2
SMBR Learning Development2
*Correspendent Author : aniehartatii@gmail.com, safaruddintohir@gmail.com

ABSTRACT

Ex-mining lands have different topographic and hydrological characteristics depending


on the type of mining material and the mining method. Problems that arise concerning
reclamation techniques can include very low soil fertility, high erosion and
sedimentation, insufficient or unavailable topsoil, the emergence of acid mine drainage,
steep slopes, insufficient or unavailable water for watering, unsuitable microclimate,
plant species selection, and others. All these issues need to be addressed in order to
achieve a high level of reclamation success.

Keywords: Characteristics, Reclamation

ABSTRAK

Lahan bekas tambang memiliki karakteristik topografi dan hidrologi yang berbeda-beda
tergantung kepada jenis bahan tambang dan cara penambangannya. Masalah yang muncul
yang menyangkut teknis reklamasi dapat berupa kesuburan tanah yang sangat rendah, erosi
dan sedimentasi yang tinggi, tanah pucuk kurang atau tidak tersedia, munculnya air asam
tambang, lereng-lereng yang curam, air untuk menyiram kurang atau tidak tersedia, iklim
mikro belum sesuai,pemilihan jenis tanaman, dan lain-lain. Semua permasalahan tersebut
perlu diatasi agar diperoleh tingkat keberhasilan reklamasi yang tinggi.

Kata kunci: Karakteristik, Reklamasi


UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

PENDAHULUAN Tentang Pelaksanaan Reklamasi Dan


Pasca tambang Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara.
Sumberdaya alam yang meliputi Menurut Arif (2007) dalam Misbakhul
vegetasi, tanah, air, dan kekayaan alam Munir (2017)
yangterkandung di dalamnya merupakan Program reklamasi lahan bekas
salah satu modal dasar dalam pembangunan tambang merupakan program wajib yang
Nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan harus dilakukan oleh setiap perusahaan
sebesar-besarnya untuk kepentinganrakyat baik swasta maupun non swasta, dimana
dan kepentingan pembangunan nasional di peraturan kewajiban reklamasi tambang
dengan memperhatikankelestariannya. sudah di atur oleh UU No. 4 Tahun 2009
Selain melimpahnya sumber daya alam pasal 96 dan di ikat oleh Perpu No. 78
yang didapat dari proses pertambangan, Tahun 2010 pasal 2 ayat 1 tentang
kegiatan penambangan juga mengubah Reklamasi Pasca Tambang. Kewajiban
bentang alam yang pada awalnya berupa melakukan reklamasi untuk lahan bekas
gunung atau hutan menjadi lubang yang tambang telah berjalan di beberapa daerah
tandus (void). Hal itu terjadi karena di Indonesia.
umumnya penambangan yang dilakukan Salah satu bentuk Reklamasi adalah
dengan sistem penambangan terbuka (open dengan melakukan alih fungsi lahan bekas
mining). Kontribusi sektor pertambangan tambang menjadi lahan pertanian tanaman
terhadap kerusakan hutan di Indonesia pangan dengan melakukan tiga tahapan
mencapai 10% dan kini melaju mencapai 2 reklamasi. Pemulihan fungsi lahan
juta ha per tahun. Untuk mengatasi hal-hal peningkatan fungsi lahan, dan
tersebut maka perlu dilakukan reklamasi pemeliharaan fungsi lahan. Menurut
lahan bekas tambang. Keberhasilan Hermawan (2011) dalam Sarita Oktavia
reklamasi membutuhkan pengetahuan dasar (2017)
tentang lingkungan biotik dan abiotik dan Alat strategis untuk memperbaiki
juga tentang proses yang terjadi pada kerusakan akibat penambangan sistem
lingkungan pada setiap tingkatannya. terbuka adalah dengan mengembalikan
Menurut Kurniawan (2013) dalam sisa hasil penambangan kedalam lubang-
Muhammad Fathan Kamil Taqiyuddin lubang tambang, dan menanam kembali
(2020) vegetasi dengan memperhatikan sisa
Penambangan batu kapur di PT Semen galian (tailing) yang mengandung bahan
Baturaja (Persero) Tbk yang telah beracun. Pada lahan pascatambang
berlangsung sekitar 48 tahun tentu saja batubara, reklamasi lahan adalah usaha /
memberikan dampak terhadap perubahan upaya menciptakan agar permukaan tanah
lingkungan tempat berlangsungnya proses dapat stabil, dapat menopang sendiri
penambangan tersebut. Proses penambangan secara keberlanjutan (self-sustaining) dan
yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk dapat digunakan untuk berproduksi,
dilakukan rehabilitas/reklamasi. dimulai dari hubungan antara tanah dan
Reklamasi adalah kegiatan yang vegetasi, sebagai titik awal membangun
dilakukan sepanjang tahapan usaha ekosistem baru.
pertambangan untuk menata, memulihkan, Reklamasi adalah kegiatan yang
dan memperbaiki kualitas lingkungan dan bertujuan untuk :
ekosistem agar dapat berfungsi kembali • Menata (Melakukan penataan
sesuai peruntukannya. Sesuai dengan pasal 1 terkait tata ruang area
ayat 1 Peraturan Mentri Energi Dan pertambangan).
Sumberdaya Mineral No 07 tahun 2014
• Memulihkan (Melakukan
UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

pemulihan kembali keadan tanah data adalah dengan menggunakan


pada daerah bekas pertambangan, observasi, yaitu participant observation.
seperti pengurukan dan pengairan. Instrumen yang digunakan untuk
Agar kembali seperti semula). mendapatkan data dalam penelitian ini
• Memperbaiki kualitas lingkungan adalah observasi dan dokumentasi,
(memperbaiki kembali kualitas tanah sehingga peneliti akan mendapatkan data
dan lingkungan disekitar daerah yang terpercaya dalam mencari informasi
pertambangan) agar dapat berfungsi tentang jenis tanaman dan
kembali sesuai peruntukannya karekteristiknya.

Reklamasi lahan bekas tambang selain PEMBAHASAN


merupakan upaya untuk memperbaiki
kondisi lingkungan pasca tambang, agar Reklamasi adalah kegiatan yang
menghasilkan lingkungan ekosistem yang bertujuan memperbaikin atau menata
baik dan juga diupayakan menjadi lebih baik kegunaan lahan yang terganggu akibat
dibandingkan rona awalnya, dilakukan kegiatan usaha menata kegunaan lahan
dengan mempertimbangkan potensi bahan yang terganggu akibat kegiatan usaha
galian yang masih tertinggal. penambangan umum, agar dapat berfungsi
dan berdaya guna sesuai dengan
Jenis-jenis Tanaman revegetasi yang peruntukannya. Reklamasi bertujuan
ditanam pada area tambang batukapur PT meningkatan ketaatan dari pemegang izin
Semen Baturaja adalah sebagai berikut : usaha pertambangan tahap
Pohon cemara, Pohon Sengon, Pohon eksploitasi/operasi produksi dalam
Kaliandra, Pohon Trembesi, dan juga ada melaksanakan reklamasi lahan bekas
beberapa pohon buah-buahan yang ditanam tambang, sesuain dengan rencana yang
disini yaitu Pohon Durian, Jambu Air, Jambu disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Jamaika, Rukam, Nangka , Kelengkeng, Yogie Wirdaningsi Adi (2017)
Mahoni, Matoa dan Mangga.
1. Proses Persemaian Tanaman
METODELOGI PENELITIAN
• Penyiapan Sarana dan Prasarana
Persemaian
Metode penelitian yang digunakan Tempat lokasi penanamaian yang
dalam penelitian ini adalah metode tepat Untuk memperoleh mutu bibit yang
kuantitatif deskriptif, yaitu dengan cara baik, dan mengurangi resiko kerusakan
mencari informasi-informasi tentang gejala bibit ke lokasi penanaman, diperlukan
yang ada, di definisikan dengan jelas tujuan persemaian dan Tempat yang sesuai
yang akan dicapai, merencanakan cara kriteria dan standar mutu. Pembuatan
pendekatannya, mengumpulkan data sebagai persemaian dilakukan jika kebutuhan bibit
bahan untuk membuat laporan. diperoleh dengan cara membuat bibit (baik
Dalam penelitian ini, peneliti ingin secara vegetatif maupun generatif).
memberikan informasi tanaman apa saja
yang adaptif, yang dapat bertahan hidup
• Alat dan Bahan
untuk reklamasi lahan bekas tambang batu
Peralatan yang dipakai di PT
bara. Tujuannya adalah agar reklamasi lahan
Semen Baaturaja antara lain: cangkul,
tambang yang dilakukan oleh sebuah
sekop, ember plastik, sarung tangan,
perusahaan pertambangan menjadi berhasil
masker, handsprayer, selang air, gerobak
dengan baik. Metode dalam mengumpulkan
dorong, karung, peralatan pengairan,
UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

tangki air, golok, gunting stek. Bedeng sapih dibuat dengan ukuran 1 m x
Bahan-bahan yang perlu disiapkan 5 m, batas bedeng menggunakan bambu,
dalam melakukan perawatan dan pembibitan jarak antar bedeng 1 m. Bedeng sapih
tanaman diPT Semen Baturaja antara lain: sebaiknya dibuat memanjang menurut arah
benih beberapa jenis tanaman yang akan Utara-Selatan dengan tujuan agar ketika
dikembangkan, pestisida (khususnya matahari terbit hingga terbenam dari arah
fungisida dan insektisida), topsoil (lapisan Timur ke Barat dapat memberikan cahaya
tanah atas), pupuk kandang, plastik bening, secara merata kepada bibit-bibit yang
paranet (naungan 65%), polybag (standar ditata dalam bedeng sapih.
ukuran diameter 12 cm, untuk benih besar
maka dapat digunakan polybag ukuran lebih 4. Proses Penanaman Tanaman
besar misalnya diameter 15 cm), mika
plastik. • Persiapan Lahan
Persiapan lahan awal penanaman
2. Fasilitas Penyemaian Benih yaitu dengan pembersihan lahan bekas
Tempat persiapan persemaian benih tambang dan mempersiapkan bibit untuk
harus di bagi berdasarkan kelompok ukuran penanaman, perataan area penanaman dan
benih: pembentukan jalan masuk untuk
• Mika Plastik mobilisasi bibit dan perlengkapan lainnya.
Bak kecambah plastik Bak kecambah
plastik juga dapat digunakan untuk • Pembuatan lubang tanaman
mengecambahkan benih, khususnya Pembuatan lubang tanam dan
benih-benih berukuran kecil pengajiran tanaman dibuat 60 cm x 60 cm
(sengon,trumbesi ). Bak kecambah bagian atas, dan 40 cm x 40 cm bagian
perlu dilubangi bagian bawahnya agar dasar dengan kedalaman 60 cm. Pada
tidak terjadi penggenangan air saat waktu melubangi, tanah bagian atas
disiram. Untuk menjaga kelembaban diletakkan disebelah kiri dan tanah
media, maka bak kecambah atau mika bagaian bawah diletakkan disebelah
plastik ditutup dan dilubangi bagian kanan. Lubang tanam dibiarkan selama
tutupnya supaya masih ada udara yang satu bulan sebelum bibit ditanam.
maksuk dan keluar Pembuatan lubang tanam dilakukan
dengan menggunakan cangkul tanah
• Polybag selanjutnya pada lubang diberikan pupuk
Polybag dapat digunakan sebagai dasar yaitu pupuk kandang dengan takaran
mengecambah bennih pada media 1 kg / lubang.
tanah ini yang cocok untuk dijadikan
media persemaian benih-benih • Penanaman
berukuran sedang seperti kaliandra. Sebelum bibit ditanam, terlebih
Polybag tempat menanam yang dahulu dilakukan seleksi bibit untuk
peraktis dan ekonomi. mendapatkan bahan tanam yang memiliki
sifat – sifat umum yang baik, antara lain:
3. Bedeng Sapih berproduksi tinggi (untuk tanaman
Bedeng Sapih Bedeng sapih produksi), responsif terhadap stimulasi
merupakan bedengan yang digunakan hasil, resisten terhadap serangan hama dan
sebagai tempat untuk menyusun polybag penyakit, dan pemulihan luka yang baik.
berisi media tumbuh yang selanjutnya Penanaman bibit dilaksanakan pada
digunakan untuk penyapihan semai dan musim penghujan yakni antara bulan
dipelihara hingga menjadi bibit siap tanam. februari sampai dengan bulan mei dimana
UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

intensitas hujan cukup tinggi. Pada saat Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 3
penanaman tanah penutup lubang Nomor 1: 16-20.
dipergunakan top soil dicampur dengan
pupuk kadang sebanyak 1 kg per lubang. Adi, WY (2017) “ Analisis Reklamasi
Selanjutnya bibit ditanam pada lubang tanah Tambang Batukapur Di
yang telah diberi tanda dan ditekan sehingga Kecamstan Bungoro Kabupaten
leher akan tetap sejajar dengan permukaan Pangkep Provinsi Sulawesi
tanah, tanah sekeliling bibit dipadatkan Selatan”.
hingga bibit tidak goyah,untuk stump mata GOEMINE, Vol. 5 No. 2 : 69-75.
tidur menghadap keselatan atau disesuaikan
dengan arah angin dan persiapan tanaman Permen ESDM Nomor 07 Tahhun 2014
sulaman yang berjumlah 20 % dari bibit Tentang “Pelaksanaan Reklamasi
yang ditanam. Dan Pascatambang Pertambangan
Mineral Dan Batubara”
KESIMPULAN

Jadi Upaya pemantauan kegiatan Taqiyuddin, MFK (2020) “Reklamasi


reklamasi di PT Semen Baturaja Tanaman Adaptif Lahan Tambang
(Persero)Tbk. Salah satu kegiatan yang Batubara Pt. Bmb Blok Dua
terkait reklamasi i pada lahan tambang Kabupaten Tapin Kalimantan
adalah ; melakukan program penghijaun Selatan” ZIRAA’AH, Vol. 45 No.
dengan menanam pohon pelindung dan 3 : 285-292.
perawatan tanaman bekas tambang dan batas
wilayah perusahaan sebagai Buffer
Zone/Green Barier yang berbatasan dengan
pemukiman penduduk.
Jenis-jenis Tanaman reklamasii yang
ditanam adalah: Pohon cemara, Pohon
Sengon, Pohon Kaliandra, Pohon Trembesi,
dan juga ada beberapa pohon buah-buahan
yang ditanam disini yaitu Pohon Durian,
Jambu Air, Jambu Jamaika, Rukam, Nangka
, Kelengkeng, Mahoni, Matoa dan Mangga.

DAFTAR PUSAKA
Munir, Misbakhul dan RR Diah
Nugraheni Setyowati (2017) “Kajian
Reklamasi Lahan Pasca Tambang Di
Jambi, Bangka, dan Kalimantan
Selatan”. Jurnal KLOROFIL. Vol I
Nomor 1: 12-14

Oktavia, S (2017). “Kebijakan


Reklamasi dan Revegitasi Lahan
Bekas Tambang (Studi Kasus
Tambang Batubara Indonesia)”.
UEEJ-Unbara Environmental Engineering Journal Vol.03 No.02 Januari 2023 e-ISSN : 2723-5599

Anda mungkin juga menyukai