Salah satu wujud keberhasilan dari seorang guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yaitu apabila mereka telah berhasil menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Peserta didik tersebut tidak hanya bisa menerima materi pelajaran saja, tetapi peserta didik juga berhasil menyerap serta memahami materi yang diajarkan dengan mudah. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar pada pemenuhan kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi ini akan memenuhi kebutuhan
peserta didik dari segi kesiapan belajar, minat, maupun profil belajarnya serta bagaimana guru akan merespons kebutuhan belajar siswa. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini lebih menitikberatkan pada keragaman kemampuan peserta didik. Pada kesempatan ini, Anda akan lebih tahu apa itu pembelajaran berdiferensiasi dan juga strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha menyesuaikan
kegiatan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa. Dalam proses kegiatan pembelajarannya, guru sangat diharapkan dapat menggunakan berbagai macam pendekatan belajar dalam prosesnya sehingga sebagian besar peserta didik dapat menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Dalam penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi memiliki tiga strategi.
1. Diferensiasi konten, yakni jenis muatan atau konten apa yang
akan diajarkan guru kepada siswa. 2. Diferensiasi proses, yaitu proses yang mengacu pada bagaimana siswa akan memahami apa yang mereka pelajari.
3. Diferensiasi produk, yakni hasil pekerjaan siswa setelah
mempelajari materi pelajaran.
Berangkat dari pemahaman di atas, pembelajaran berdiferensiasi
akan lebih memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hal ini disebabkan siswa memiliki keleluasaan dalam menyampaikan hasil kerja atau hasil belajar mereka sesuai dengan profil belajar siswa. Jadi, bisa dikatakan bahwa peserta didik memiliki kemerdekaan dalam menuangkan hasil karya mereka sendiri setelah mempelajari dan memahami isi dari materi yang dipelajari.
Strategi Pembelajaran
Menurut Haudi dalam bukunya yang berjudul Strategi
Pembelajaran (2021), strategi pembelajaran merupakan cara untuk mengatur dan menggunakan seperangkat keterampilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan. Dalam penerapannya, strategi pembelajaran ini akan berfokus untuk membantu siswa untuk bisa lebih aktif dalam memilih teori yang dapat membantu mereka dalam memecahkan suatu permasalahan.
Komponen Pembelajaran
Setiap unsur pembangun strategi pembelajaran memiliki
peranannya masing-masing dalam membantu tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Akan tetapi, setiap unsur dalam strategi pembelajaran itu tidak akan berjalan lancar tanpa adanya komponen belajar. Komponen belajar merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang saling berhubungan. Setiap bagian dari komponen belajar ini memiliki peran yang penting dalam proses kegiatan pembelajaran. Lima komponen pembelajaran yang memungkinkan terlaksananya suatu proses kegiatan pembelajaran, antara lain adalah sebagai berikut. 1.Tujuan pembelajaran adalah kompetensi yang berusaha dicapai oleh siswa.
2. Peserta didik adalah mereka yang akan mengikuti program
pendidikan di sekolah.
3. Guru atau tenaga pendidik adalah mereka yang bertugas
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, serta mengevaluasi siswa.
4. Kurikulum adalah rancangan pendidikan yang berisikan
sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa dalam setiap tingkatan belajar.
5. Interaksi antara peserta didik dan tenaga pendidik karena
proses pendidikan dapat terjadi apabila adanya interaksi antara komponen pembelajaran.
Dalam penerapannya, guru akan menyusun rencana
pembelajaran. Dengan adanya interaksi antara tenaga pendidik dan siswa inilah yang nantinya akan mencapai tujuan pembelajaran yang sudah diterapkan sebelumnya. Selain dapat mendukung terlaksananya proses kegiatan belajar yang efektif, sebagian komponen pembelajaran ini juga dapat menentukan strategi pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional