Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI

KEPRIBADIAN ”KENAKALAN REMAJA”

Oleh:
1. Dela Ayu Destia
2. Keyza berlian Aura
3. M. Wadhil Azri
4. Hafizh Febriansyah

SMA NEGERI 6 KOTA METRO


2024
Jalan FKPPI No. 01, Rejomulyo, Metro Selatan, Kota Metro,
Lampung 34335, Indonesia.
Telp.(0725) 75196 Email: halo@smanegeri6metro.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Kenakalan Remaja” dapat
terselesaikan sesuai waktu yang disediakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
Penulis mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat
Membangun, serta bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari semua
Pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis Lakukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 2 Mei 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja.....................................................................3
2.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja...............................................................3
2.3 Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja.....................................................4
1. Faktor Internal (Dalam)............................................................................4
2. Faktor Eksternal (Luar)............................................................................5
2.4 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja.............................................................6
BAB III.....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
3.1 Simpulan......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke
dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang
masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena
dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Masalah sosial perilaku
menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui
pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual
melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku
akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam
melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan
anak dan remaja (Kauffman, 1989: 6) mengemukakan bahwa perilaku
menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial.
Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan
yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi
dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan
sosialnya.Mengenai pendekatan sistem, yaitu perilaku individu sebagai
masalah sosial yang bersumber dari sistem sosial terutama dalam pandangan
disorganisasi sosial sebagai sumber masalah.
Dikatakan oleh (Eitzen, 1986: 10) bahwa seorang dapat menjadi
buruk/jelek oleh karena hidup dalam lingkungan masyarakat yang buruk. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa pada umumnya pada masyarakat yang mengalami
gejala disorganisasi sosial, norma dan nilai sosial menjadi kehilangan
kekuatan mengikat. Dengan demikian kontrol sosial menjadi lemah, sehingga
memungkinkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa
masalah diantaranya,
1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja?
2. Bentuk-bentuk kenakalan remaja?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja?
4. Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?

1
2

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui beberapa tujuan dari
penulisan makalah ini diantaranya,
1. Mengetahui pengertian kenakalan remaja.
2. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk dari kenakalan remaja.
3. Mengetahui penyebab terjadinya kenakalan remaja.
4. Mengetahui cara mengatasi kenakalan remaja.
1.4 Manfaat
1. Bagi kami sebagai siswa dapat mengetahui pengertian kenakalan remaja,
bagaimana bentuk-bentuk dari kenakalan remaja, penyebab terjadinya
kenakalan remaja, dan cara mengatasi kenakalan remaja.
2. Bisa dijadikan suatu sumber informasi guna meningkatkan dan menambah
wawasan atau ilmu pengetahuan pembaca, khususnya mengenai bentuk
kenakalan remaja, penyebab, dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orangorang di sekitarnya. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa
transisi.Kenakalan remaja sering disebut juga dengan Juvenile Delinquency
ialah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan anak-anak muda. Anak-anak
muda yang jahat itu disebut juga sebagai anak cacat secara sosial.Juvenile
berasal dari bahasa Latin “Juvenilus”, artinya anak-anak, anak muda, ciri
karakteristik pada masa remaja dan Delinquent berasal dari kata Latin
“Delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas
lagi maknanya menjadi jahat. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli
adalah sebagai berikut.

1. Kartono, ilmuwan sosiologi


Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

2.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja


Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan
remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-
norma hukum yaitu:
1. Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam
undangundang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai
pelanggaran hukum.
2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian
sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan
perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.

3
4

2.3 Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja


Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu
sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
1. Faktor Internal (Dalam)
a. Reaksi Frustasi Diri
Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang
berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu
menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka lalu
mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan bahkan
sampai kepada gangguan jiwa.
b. Gangguan Pengamatan dan Tanggapan
Pada Anak Remaja Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di
atas sangat mengganggu daya adaptasi dan perkembangan pribadi anak
yang sehat. Tanggapan anak tidak merupakan pencerminan realitas
lingkungan yang nyata, tetapi berupa pengolahan batin yang keliru,
sehingga timbul interpretasi dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah
semua itu diwarnai harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang
berlebihan.
c. Gangguan Berfikir dan Intelegensi Pada Diri Remaja
Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan
adaptasi yang wajar terhadap tuntutan lingkungan. Berpikir juga
penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup
sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi perkira an nya
yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka pikirannya
terganggu.
d. Gangguan Perasaan Pada Anak Remaja
Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan
sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa kepuasan. Perasaan
bergandengan dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan
kebutuhan manusia. Jika semua tadi terpuaskan, orang merasa senang
dan bahagia.
5

2. Faktor Eksternal (Luar)


Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar
anak tersebut, antara lain:
a. Keluarga
Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam
pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya.
Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak
kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga
yang tidak harmonis di mana pertengkaran ayah dan ibu menjadi
santapan sehari-hari remaja.
Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang
acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas
menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya
nilai-nilai agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang
mendorong remaja melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.
b. Lingkungan Sekolah yang Tidak menguntungkan
Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi
sebagai “sekolah dengar” daripada memberikan kesempatan luas
untuk membangun aktivitas dan kreativitas anak. Dengan demikian
sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang
kegairahan belajar anak.Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari
anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif
mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis.
Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami
frustasi dan tekanan batin, merasa seperti dihukum atau terbelenggu
oleh peraturan yang “tidak adil”. Di satu pihak pada dirinya anak ada
dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan
berbuat; tetapi di pihak lain anak dikekang ketat oleh disiplin mati di
sekolah serta sistem sekolah dengar. Ada pula guru yang kurang
simpatik, sedikit memiliki dedikasi pada profesi, dan tidak menguasai
metodik mengajar.
c. Pengaruh Pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan
temantema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam
melalui telepon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film,
tv atau membicarakan cowok / cewek yang ditaksir dsb.Hubungan
sosial di masa remaja ini dinilai positif karena bisa mengembangkan
orientasi remaja memperluas visi pandang dan wawasan serta
6

menambah informasi, bahkan dari hubungan sosial ini remaja


menyerap nilai-nilai sosial yang ada di sekelilingnya.
Semua faktor ini menjadi penyokong dalam pembentukan
kepribadiannya dan menambah rasa percaya diri karena pengaruh
pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka hubungan remaja
dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau ini
disadari oleh remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi
teman pergaulannya.
2.4 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang
tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak
oleh keluarga, orang tua, temanteman, maupun lingkungannya sejak kecil,
dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma
dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang
menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang
berbeda dari lingkungan sebelumnya.Memberikan lingkungan yang baik
sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan
baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak
menambah jumlah kasus yang ada.Halhal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan
point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga
tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta
orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja
harus bergaul.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kenakalan remaja adalah suatu outcome dari suatu proses yang
menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran terhadap
norma-norma yang ada.
2. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal
(reaksi frustasi diri; gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak
remaja; gangguan berfikir dan intelegensia pada diri remaja; gangguan
perasaan pada anak remaja), maupun faktor eksternal (keluarga,
lingkungan sekolah yang kurang menguntungkan, media elektronik,
pengaruh pergaulan) yang secara potensial dapat membentuk perilaku
seorang anak.
3. Untuk mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja
yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa
ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya
sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Eitzen, Stanlen D. (1986), Social Problems. Allyn and Bacon inc, Boston, Sydney,
Toronto.
Mulyono, B. (1995), Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan
Penanggulangannya. Kanisius, Yogyakarta.
Soerjono, Soekanto. (1988), Sosiologi Penyimpangan. Rajawali, Jakarta.
Willis, S. (1994). Problema Remaja dan Pemecahannya. Angkasa, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai