Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR AKUNTANSI MANAGEMEN

MOHD IHSAN NADIA SAKTI


2111070192

JAWABAN UAS SEMINAR AKUNTANSI MANAGEMEN

3. Biaya kualitas merupakan biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena
kualitas yang buruk, dengan demikian biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan
dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Secara
umum biaya kualitas dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu biaya pencegahan
(prevetor cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal (internal
failure cost), dan biaya kegagalan eksternal ( eksternal failure cost).
Biaya kualitas memegang peranan penting bagi perusahaan dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas produknya, karena kualitas produk adalah salah satu kunci
yang menentukan pesat tidaknya perkembangan perusahaan. Biaya kualitas yang
dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap mutu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk yang baik dihasilkan dari biaya kualitas
yang baik.

2. Konsep Just In Time (JIT) adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan
untuk aktifitas produksi yang didatangkan dari suplier tepat pada waktu bahan itu
dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat biaya persediaan
barang. Just In Time (JIT) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan
mengurangi pemborosan. Ide dasar Just In Time (JIT) sangat sederhana, yaitu
berproduksi jika ada permintaan. JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:
- Produksi Just-In-Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya
padasaat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
- Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang
tidakmemungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
- Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
- Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
Kinerja perusahaan yang menggunakan metode JIT dapat mengefisiensikan
operasional perusahaan serta penyediaan barang yang cepat. Selain itu, perusahaan
dapat meningkatkan kualitas barang dan mengurangi biaya dalam hal pemborosan.

Kelebihan Kekurangan
mengurangi biaya pengelolaan biaya lain yang lebih tinggi, contoh
persediaan biaya
distribusi bahan mentah/persediaan
meningkatkan efisiensi waktu produksi Kendala pada rantai pasokan
mempercepat perputaran modal rentan terhadap perubahan jumlah
permintaan
mengurangi limbah sisa produksi peluang penjualan lebih yang hilang
mengurangi persediaan barang yang
menumpuk

5. Perusahaan melakukan managemen kinerja dengan memperhatikan cara sebagai berikut:


- Masukan
Manajemen kinerja membutuhkan berbagai masukan yang harus diolah supaya
dapat saling bersinergi dalam meraih tujuan organisasi
- Proses
Manajemen kinerja berawal dari perencanaan tentang bagaimana merencanakan
tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang
- Keluaran
Keluaran merupakan hasil lansung dari kinerja organisasi, baik berupa barang
ataupun jasa.
- Manfaat
Selain memperhatikan keluaran, manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat
dari hasil kerja.
perencanaan kinerja merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam manajemen kinerja.
Pada fase ini, tujuan dan target kinerja ditetapkan melalui komunikasi yang efektif antara
manajemen dan karyawan. Setelah rencana kinerja disusun dan disepakati bersama oleh
pimpinan dan karyawan, langkah selanjutnya dalam manajemen kinerja adalah meninjau
dan mendiskusikan kinerja.
Penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja pegawai sudah sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan melalui diskusi
antara manajemen dan karyawan dengan mengacu pada rencana kinerja dan jika
ditemukan beberapa masalah maka dilakukan upaya pemecahan bersama. Tahap ini
dilakukan melalui diskusi antara manajemen dan karyawan dengan mengacu pada
rencana kinerja dan jika ditemukan beberapa masalah maka dilakukan upaya pemecahan
bersama.
Tahap selanjutnya dalam proses manajemen kinerja adalah tindakan korektif dan
penyesuaian. Pada tahap ini, tindakan untuk meningkatkan kinerja terhadap rencana
adalah penting, tetapi upaya untuk melakukan penyesuaian juga diperlukan. Dalam
implementasi kinerja, sinkronisasi antara tujuan dan sasaran kinerja individu dan
organisasi menjadi syarat penting yang menentukan efektivitas manajemen kinerja.
Ketika ada perbedaan antara ulasan kinerja dan peringkat, ini menjadi sulit. Jika ini tidak
memungkinkan, tidak ada upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pengembangan kinerja karyawan dan tujuan manajemen kinerja tidak akan tercapai. Oleh
karena itu, komunikasi yang berkesinambungan antara manajer dan karyawan harus
dilakukan untuk mengenali berbagai kemungkinan hambatan kinerja individu, yang juga
mempengaruhi kinerja organisasi, sehingga tujuan organisasi tidak tercapai.

Contoh Perusahaan:
PT Coca Cola Bottling Indonesia merancang performance plan setiap karyawannya
dalam bentuk KPI (key performance indicator) . secara sederhana, KPI dapat juga
dimaknai sebagai standar kinerja yang harus dicapai oleh karyawan selama satu tahun.
KPI disepakati oleh atasan langsung karyawannya melalui diskusi yang juga didasarkan
atas KPI tahunan dari CCAI dan data-data kinerja tahun sebelumnya.

6. 3 isu terkini dalam penelitian akuntansi manajemen:


- efisiensi anggaran
Isu ini menjadi penting karena fungsi anggaran selain sebagai alat perencanaan juga
berfungsi sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Anggaran merupakan suatu
perencanaan jangka pendek yang diturunkan dari perencanaan strategis perusahaan
dimana di dalam mendetilkan program yang akan dilaksanakan, satuan waktu, kualitas,
sumber daya yang dialokasikan dan biaya yang dibutuhkan. Anggaran menjadi milestone
penentu apakah organisasi sudah on track terhadap perencanaan strategisnya.
- Activity Based Management
Konsep Activity Based Management (ABM) adalah pendekatan kontrol manajemen yang
berfokus pada biaya sumber daya dari aktivitas dan proses organisasi, dan peningkatan
kualitas, profitabilitas, dan nilai pelanggan. Isu ini menjadi penting karena adanya
kebutuhan manajemen akan informasi yang akurat. Sejalan dengan activity based costing
yang mengalokasikan biaya overhead dengan lebih baik berdasarkan aktivitas yang
dipicu dari setiap cost driver. Dari hasil analisis menggunakan metode Activity Based
Management (ABM), maka dapat diidentifikasikan aktivitas-aktivitas apa saja yang
tergolong aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Penentuannya
diawali dengan menemukan cost driver yang tepat, lalu pengalokasian biaya untuk
masing-masing aktivitas dapat dilakukan. Pembebanan ini ditentukan berdasarkan
presentase yang diperoleh dengan membagi jumlah cost driver masing-masing aktivitas
dengan jumlah cost driver tiap unit aktivitasnya.
- Manajemen Kinerja
Isu ini menjadi penting karena menyangkut bagaimana gaya manajemen dalam
mengelola kinerja pegawainya secara komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.
Agar pelaksanaan kegiatan perusahaan berjalan dengan baik diperlukannya kinerja
karyawan yang intens terhadap penyelenggara pekerjaanya. Karyawan adalah aset
penting bagi perusahaan jasa, oleh karena kemampuan karyawan dalam elemen ini dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kinerja karyawan sangat menentukan bagaimana
proses suatu pekerjaan dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan perusahaan.
4. Perusahaan yang menggunakan margin kontribusi sebagai alat dalam menghasilkan laba
biasanya menerapkan cost-volume-profit analysis (CVP). CVP analysis membantu
perusahaan dalam memahami hubungan antara volume penjualan, biaya, harga jual, dan
laba. Margin kontribusi mengacu pada selisih antara pendapatan penjualan per unit dan
biaya variabel per unit. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sejalan dengan
perubahan volume penjualan. Dalam perhitungan margin kontribusi, biaya tetap tidak
termasuk karena biaya tetap tidak berubah sejalan dengan perubahan volume penjualan.
Langkah-langkah menggunakan margin kontribusi dalam menghasilkan laba:
- Mengidentifikasi biaya variable
Perusahaan harus mengidentifikasi biaya yang berubah seiring dengan volume penjualan.
Contoh biaya variabel meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya distribusi, dan
komisi penjualan.
- Menghitung margin kontribusi
Setelah biaya variabel diidentifikasi, perusahaan dapat menghitung margin kontribusi
dengan mengurangi biaya variabel dari pendapatan penjualan. Margin kontribusi
menggambarkan seberapa besar kontribusi setiap unit produk terhadap laba perusahaan.
- Menghitung Break Even Point (Titik Impas)
Break Even Point adalah tingkat penjualan di mana pendapatan penjualan sama dengan
total biaya (biaya variabel dan biaya tetap). Dalam analisis margin kontribusi, Break
Even Point dapat dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan margin kontribusi
per unit. Hasilnya adalah jumlah unit yang harus dijual agar perusahaan tidak mengalami
kerugian atau keuntungan.
Margin kontribusi berperan penting dalam perhitungan Break Even Point. Break Even
Point adalah titik di mana pendapatan penjualan sama dengan total biaya. Dalam analisis
margin kontribusi, Break Even Point dapat dihitung dengan membagi total biaya tetap
dengan margin kontribusi per unit.

Anda mungkin juga menyukai