Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57955141, Laman www.gtk.kemdikbud.go.id

Nomor : 1673/B1/HK.03.01/2024 5 April 2024


Lampiran : Satu berkas
Hal : Penyampaian Salinan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 1668/B.B1/HK.03.01/2024 tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Yth. Para Direktur


Di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Dengan Hormat,

Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 1668/B.B1/HK.03.01/2024 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan
Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, bersama ini kami sampaikan Salinan Keputusan Direktur Jenderal
tersebut, untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Sekretaris,

Temu Ismail
NIP 197003072002121002

Tembusan:
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
-1-

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57955141, Laman www.gtk.kemdikbud.go.id

SALINAN
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 1668/B.B1/HK.03.01/2024
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU BAHASA
INGGRIS PADA SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN
PENDIDIKAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan tugas


keprofesionalan, Guru Bahasa Inggris berhak
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi;
b. bahwa kompetensi Guru bahasa Inggris pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah perlu ditingkatkan untuk mendukung
proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
-2-

3. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 963);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2024 Nomor 172);
6. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 4141/B/HK.06/2023 tentang
Pedoman Pengembangan Kompetensi Secara
Berkelanjutan bagi Guru;
7. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang
Model Kompetensi Guru;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS
PADA SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN
DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
adalah program penguatan kompetensi bagi Guru
Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
2. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan
dengan pelaksanaan tugas Guru.
3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
4. Kompetensi Pedagogi adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
-3-

5. Peserta adalah Guru kelas dan Guru mata pelajaran


Bahasa Inggris yang berkualifikasi akademik S-1 di SD,
SMP, SMA, dan SMK.
6. Fasilitator Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris yang selanjutnya disebut Fasilitator adalah
pengajar yang memfasilitasi proses pembelajaran pada
penguatan kompetensi Guru Bahasa Inggris.
7. Kecakapan Bahasa Inggris adalah kemampuan yang
berasal dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan, dalam menggunakan Bahasa Inggris
secara efektif dalam berbagai konteks komunikatif dan
situasi pembelajaran.
8. Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang
selanjutnya disebut LPTK adalah perguruan tinggi yang
diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
program pengadaan Guru pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan
menengah, serta menyelenggarakan dan
mengembangkan ilmu kependidikan dan non
kependidikan.
9. Mitra pembangunan adalah lembaga atau organisasi
yang menyediakan sumberdaya, dukungan teknis,
dan/atau logistik dalam mendukung pelaksanaan
pengembangan kompetensi Bahasa Inggris bagi Guru
yang efektif dan efisien.
10. Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan.
11. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
yang selanjutnya disebut Direktorat Jenderal adalah
Direktorat Jenderal yang membidangi pembinaan
Guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya.
12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang
membidangi pembinaan Guru, tenaga kependidikan,
dan pendidik lainnya.
13. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat
Jenderal.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah yang selanjutnya disebut dengan
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi:
a. Direktorat Jenderal;
b. UPT;
c. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota;
-4-

d. Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan


pendidikan menengah;
e. Guru Bahasa Inggris; dan
f. Para pemangku kepentingan yang terkait dalam
penyelenggaraan pengembangan kompetensi Guru
Bahasa Inggris.

Pasal 3
(1) Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dilaksanakan melalui penguatan
kompetensi bagi Guru Bahasa Inggris pada:
a. Sekolah Dasar (SD);
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP);
c. Sekolah Menengah Atas (SMA); dan
d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
(2) Penguatan kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diselenggarakan oleh UPT melalui moda:
a. dalam jaringan;
b. luar jaringan; dan/atau
c. kombinasi dalam jaringan dan luar jaringan.

Pasal 4
Ruang lingkup Petunjuk Teknis meliputi:
a. pendahuluan;
b. pelaksanaan;
c. pemantauan dan evaluasi;
d. pendanaan dan pelaporan; dan
e. penutup.

Pasal 5
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
-5-

Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 4 April 2024

DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN,

ttd.

NUNUK SURYANI
NIP. 196611081990032001

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.
ttd.

Temu Ismail
NIP. 197003072002121002
-1-

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 1668/B.B1/HK.03.01/2024
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN
KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS PADA
SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN
DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU BAHASA


INGGRIS PADA SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN
PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

Guru memiliki posisi strategis dalam sistem pendidikan nasional.


Pemerintah telah melakukan berbagai upaya meningkatkan infrastruktur
pendidikan nasional selama 5 (lima) tahun terakhir. Saat ini, pemerintah
menerapkan strategi pembangunan nasional ke arah penguatan sumber daya
manusia (SDM), oleh karenanya peran Guru menjadi sangat strategis sebagai
ujung tombak pembangunan dan menjadi agen transformasi penguatan SDM
Indonesia.
Penguatan SDM Indonesia bidang pendidikan salah satunya adalah
pengembangan kompetensi Guru sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pengembangan
kompetensi sangat perlu dilakukan untuk menghadapi tingkat persaingan
global yang tidak bisa dihindari. Pendidikan harus mampu bersaing dengan
arus deras perkembangan dunia.
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Education First
EPI (English Proficiency Index, 2023) yaitu organisasi yang fokus dalam
Indeks Kecakapan Bahasa Inggris Global, menunjukkan Indonesia
menempati ranking 79 dari 113 negara di dunia, dan ranking 13 (tigabelas)
dari 23 (dua puluh tiga) negara di Asia, dengan skor 473. Perolehan skor
tersebut setara dengan level B1 pada standar Common European Framework
of Reference for Languages (CEFR) yang menunjukkan kecakapan Bahasa
Inggris dikategorikan rendah (low proficiency). CEFR adalah standar
internasional yang menggambarkan kecakapan dalam membaca, menulis,
menyimak, dan berbicara. Kajian tentang analisis data sekunder Ujian
Nasional dari Pusat Studi Kebijakan Pendidikan (PSKP) Kementerian, Hasil
Ujian Nasional 5 (lima) tahun terakhir untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
tingkat SMP juga menunjukkan penurunan Kompetensi Bahasa Inggris pada
peserta didik.
Salah satu strategi yang perlu dilaksanakan untuk meningkatkan
Kompetensi Bahasa Inggris pada peserta didik adalah dengan pembelajaran
Bahasa Inggris melalui pendidikan formal. Melalui metode yang tepat,
pembelajaran tersebut dapat dikenalkan sejak usia dini sehingga akan
memberikan lebih banyak peluang keberhasilan. Selain itu pembelajaran
-2-

Bahasa Inggris sejak SD akan memberikan kesetaraan akses belajar Bahasa


Inggris pada semua peserta didik. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil
kajian PSKP Tahun 2022 tentang harapan Guru dan orangtua untuk
membangun habituasi penggunaan Bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-
hari dan memberikan kesempatan belajar Bahasa Inggris kepada peserta
didik pada SD.
Untuk meningkatkan Kompetensi Bahasa Inggris pada peserta didik
tersebut, dibutuhkan guru yang cakap menggunakan Bahasa Inggris secara
tepat. Harapannya guru tersebut dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris
sehingga dapat bersaing pada setiap bidang di seluruh dunia.
Kompetensi Guru yang saat ini memberikan pembelajaran Bahasa
Inggris perlu menjadi perhatian. Hasil kajian PSKP tentang Kompetensi
Bahasa Inggris Guru yang merujuk pada CEFR, menunjukkan bahwa 75%
Guru SMP, 71% Guru SMA dan 78% Guru SMK, masih di bawah level B2,
dan 80% Guru SD memiliki kemampuan Bahasa Inggris di bawah level B1.
Kondisi tersebut menyebabkan perlu dilakukan pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris.
Kementerian melalui Direktorat Jenderal perlu menyelenggarakan
pengembangan kompetensi bagi Guru Bahasa Inggris agar memiliki
Kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan pada jenjang jenis satuan
pendidikan tertentu. Untuk menyelenggarakan pengembangan tersebut
Direktorat Jenderal menyusun Petunjuk Teknis Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
-3-

BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS

A. Desain Program
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris merupakan program
yang diselenggarakan oleh Kementerian melalui Direktorat Jenderal
sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris
melalui penguatan kompetensi Bahasa Inggris Guru yang memadai.
Adapun kompetensi minimal Guru Bahasa Inggris berdasarkan CERF
sebagai berikut,
1. Guru Bahasa Inggris pada tingkat SD mencapai kompetensi
Bahasa Inggris minimal level B1.
2. Guru Bahasa Inggris pada tingkat SMP, SMA, dan SMK mencapai
kompetensi Bahasa Inggris minimal level B2.

Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris melalui penguatan


kompetensi dilaksanakan dengan menggunakan strategi atau pola
model yang telah diakui secara internasional dengan melibatkan Mitra
Pembangunan berdasarkan dokumen kerja sama.

Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris diawali dengan


pelaksanaan tes kemampuan awal Bahasa Inggris kepada setiap
individu guru yang diukur dengan mengacu pada level CEFR.
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal, pembelajaran dikelompokkan
menjadi dua:
1. Guru dengan Kompetensi Bahasa Inggris di bawah level B1
mengikuti penguatan kompetensi Level A1 dan A2 dengan materi
terkait kecakapan (english proficiency) Bahasa Inggris.
2. Guru dengan Kompetensi Bahasa Inggris level B1 dan B2 mengikuti
penguatan kompetensi level B1 dan B2 dengan materi terkait
kompetensi pedagogi untuk mengajar Bahasa Inggris.

Sebelum peserta mendapatkan Pengembangan Kompetensi Guru


Bahasa Inggris melalui penguatan kompetensi, peserta akan diberikan
pembekalan oleh Direktorat Jenderal. Pengembangan Kompetensi Guru
Bahasa Inggris dilaksanakan melalui penguatan kompetensi
diselenggarakan secara daring, luring, dan/atau bauran (hybrid) melalui
Learning Management System (LMS). Materi dan aktivitas penguatan
kompetensi mendorong penguasaan Kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta.

Selama proses pembelajaran, peserta akan melakukan elaborasi


pemahaman dan belajar bersama dengan diajar dan didampingi oleh
Fasilitator. Peserta diberikan kesempatan sebanyak 1 (satu) kali dalam
mengikuti program pengembangan kompetensi Guru Bahasa Inggris
untuk mencapai target level yang diharapkan. Bagi peserta yang belum
mencapai target level yang diharapkan, peningkatan kompetensi terus
dilakukan dengan melakukan pembelajaran secara mandiri.
-4-

B. Tujuan
1. Meningkatkan kecakapan Bahasa Inggris bagi Guru Bahasa Inggris
pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
2. Meningkatkan Kompetensi Pedagogi Guru Bahasa Inggris pada SD,
SMP, SMA, dan SMK.

C. Sasaran
Sasaran Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris yaitu:
1. Guru kelas yang berkualifikasi akademik S-1 Pendidikan Bahasa
Inggris/Sastra Inggris;
2. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris berkualifikasi akademik S-1
Pendidikan Bahasa Inggris/Sastra Inggris dan/atau memiliki
sertifikat pendidik Bahasa Inggris di SD, SMP, SMA, dan SMK.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris:
1. Peningkatan kecakapan berbahasa Inggris Guru Bahasa Inggris di
SD, SMP, SMA, dan SMK minimal sesuai dengan level yang
dipersyaratkan.
2. Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Inggris di SD,
SMP, SMA, dan SMK untuk mendukung proses pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Inggris yang berpusat pada peserta didik dalam
memenuhi capaian pembelajaran peserta didik.

E. Prinsip Pelaksanaan
Prinsip pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
sebagai berikut.
1. Profesional, yaitu semua unsur yang terlibat di dalam
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris harus memenuhi
persyaratan kualifikasi dan Kompetensi sesuai dengan tugasnya.
2. transparan, yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris diketahui oleh
para pemangku kepentingan, mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dilakukan secara terbuka
dan transparan, serta dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel, yaitu pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Guru
Bahasa Inggris mengacu pada norma, standar, prosedur, dan
kriteria yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Terbuka, yaitu semua Guru memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris.
5. Kolaboratif, yaitu proses pengembangan dan pelaksanaannya
bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan.
6. Berkelanjutan, yaitu yang dikembangkan dilakukan secara
berkesinambungan untuk mendorong Guru Bahasa Inggris terlibat
aktif dalam aktivitas refleksi dan pengembangan profesi diri dan
orang lain dalam komunitasnya.
-5-

F. Persyaratan Peserta dan Fasilitator


1. Peserta
a. Persyaratan Peserta
1) mengampu mata Pelajaran Bahasa Inggris di pada SD,
SMP, SMA, dan SMK.
2) memiliki kualifikasi akademik S-1 Pendidikan Bahasa
Inggris/Sastra Inggris dan/atau memiliki sertifikat
pendidik Bahasa Inggris;
3) berstatus guru kelas/mata pelajaran di SD atau guru
mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP, SMA, dan SMK;
4) mendapat izin pimpinan;
5) menandatangani pakta integritas; dan
6) terdata pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Dokumen persyaratan peserta sebagai berikut.
1) Surat keputusan pembagian tugas mengajar;
2) pindai Ijazah S-1/D-IV asli atau salinan yang dilegalisir;
3) surat keputusan jabatan guru yang terakhir;
4) surat izin dari pimpinan instansi/Yayasan;dan
5) pakta integritas sebagai peserta (sesuai format).
b. Kriteria Peserta
1) tidak sedang mengikuti kegiatan Diklat latihan dasar
ASN;
2) tidak sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG);
3) tidak sedang bertugas sebagai asesor pada Pendidikan
Guru Penggerak (PGP) atau Program Sekolah Penggerak
(PSP);
4) tidak sedang menjalankan tugas sebagai kepala sekolah
penggerak, pelatih ahli/Fasilitator sekolah penggerak
pada PSP;
5) tidak sedang bertugas/menjadi pengajar praktik,
Fasilitator, instruktur pada PGP; dan
6) mendapat izin dari pimpinan instansi/Lembaga.
2. Fasilitator
a. Persyaratan Fasilitator yang dikelola oleh Kementerian
1) Guru, widayaiswara, pengembang teknologi pembejaran
(PTP), atau dosen,
2) memiliki kualifikasi akademik S-1 Sastra/Pendidikan
Bahasa Inggris;
3) mempunyai pengalaman menjadi pelatih/fasilitator
daring maupun luring minimal 3 (tiga) tahun;
4) memiliki English Proficiency pada level C1-CEFR;
5) mendapatkan izin dari pimpinan instansi/lembaga; dan
6) memiliki integritas sebagai Fasilitator.
Dokumen persyaratan Fasilitator yang dikelola oleh
Kementerian sebagai berikut.
1) surat keputusan jabatan fungsional;
2) pindai Ijazah S-1/D-IV asli atau salinan yang dilegalisir;
-6-

3) biodata pengalaman menjadi pelatih/fasilitator minimal 3


(tiga) tahun
4) surat keterangan memiliki kemampuan English
Proficiency pada level C1-CEFR;
5) pakta integritas sebagai peserta; dan
6) surat izin dari pimpinan instansi/Yayasan.
Persyaratan Fasilitator yang dikelola selain Kementerian
ditetapkan oleh Mitra Pembangunan.

b. Kriteria Calon Fasilitator yang dikelola oleh Kementerian


1) sanggup melaksanakan kewajiban secara penuh sebagai
Fasilitator pada program Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris;
2) tidak sedang mengikuti kegiatan Diklat latihan dasar
ASN;
3) tidak sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG);
4) tidak sedang bertugas sebagai asesor pada Pendidikan
Guru Penggerak (PGP) atau Program Sekolah Penggerak
(PSP), asesor lembaga akreditasi; dan
5) tidak sedang bertugas/menjadi pengajar praktik,
Fasilitator, instruktur pada PGP.
Kriteria Fasilitator yang dikelola selain Kementerian ditetapkan
oleh Mitra Pembangunan.

c. Tugas dan Tanggungjawab Fasilitator


a) mengajar dan mendampingi proses pembelajaran tatap
maya sesuai dengan pembagian tugasnya;
b) memantau perkembangan peserta selama proses diskusi
di dalam LMS dan proses pembelajaran secara tatap
maya;
c) memberikan penilaian peserta selama proses
pembelajaran, meliputi kehadiran dan partisipasi; dan
d) memberikan motivasi dan membantu peserta selama
pengembangan Kompetensi.

G. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen (SIM) terdiri atas kumpulan interaksi dari
sub-sub sistem informasi yang berfungsi untuk:
1. mengumpulkan dan mengelola menghasilkan data dan informasi
untuk membantu pengambilan Keputusan;
2. melakukan pengawasan atau control dan analisis; dan
3. evaluasi program secara berkelanjutan dan menyeluruh.

H. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
pada SD, SMP, SMA, dan SMK sebagai berikut.
1. Guru memiliki kecakapan Bahasa Inggris minimal sesuai dengan
level yang dipersyaratkan.
-7-

2. Guru memahami prinsip-prinsip inti pengajaran Bahasa Inggris


bagi peserta didik, mengembangkan keterampilan mengajar, dan
menerapkannya dalam konteks kelas masing-masing dengan
percaya diri.
3. Guru mengembangkan bahasa kelas sesuai dengan tingkatan
kemampuan peserta didik dengan percaya diri.
4. Guru melaksanakan asesmen pembelajaran Bahasa Inggris yang
berpusat pada peserta didik.
5. Guru membangun kesadaran untuk melakukan pengembangan
profesional berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
pengajarannya.

I. PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN


Para pihak dalam Program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK dengan peran sebagai berikut.
1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Menyusun Petunjuk Teknis Pengembangan Kompetensi Guru
Bahasa Inggris pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
b. Melakukan sosialisasi Pengembangan Kompetensi Guru
Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK kepada UPT dan
dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
c. Memetakan sasaran calon peserta Program Pengembangan
Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan
SMK.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
e. Penyusunan strategi Program Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
f. Penyelarasan modul penguatan kompetensi bagi Guru Bahasa
Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK sesuai dengan level
kecakapan bersama Mitra Pembangunan.
g. Melakukan asesmen awal untuk memetakan kemampuan
Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
h. Melakukan asesmen akhir untuk menentukan hasil capaian
belajar pada penguatan kompetensi Bahasa Inggris dan tindak
lanjut pengembangan kompetensinya.
i. melaksanakan rekrutmen Fasilitator yang dikelola oleh
Kementerian.
j. Melakukan pemantauan dan evaluasi.
k. Menerbitkan sertifikat/surat keterangan bagi
Fasilitator/peserta.
2. UPT
a. Melakukan sosialisasi Program Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris kepada dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota.
b. Mengkoordinasikan persiapan program pengembangan
Kompetensi dengan dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota.
-8-

c. Melakukan verifikasi dan validasi calon peserta.


d. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penugasan
Guru sebagai calon peserta program pengembangan
Kompetensi.
e. Merekomendasikan dan menugaskan pejabat fungsional di
UPT yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Fasilitator;
f. Melakukan koordinasi dengan Fasilitator terkait dengan
penjadwalan pembelajaran.
g. Melaksanakan penguatan kompetensi Pengembangan
Kompetensi Guru Bahasa Inggris.
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi.
i. Menyusun Laporan pelaksanaan penguatan kompetensi
Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris.
3. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
a. Merekomendasikan dan menugaskan tenaga pengajar di LPTK
yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Fasilitator.
b. Memfasilitasi pelaksanaan penguatan kompetensi dan
pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris secara
berkelanjutan.
c. Berperan aktif dalam melaksanakan penjaminan mutu
program pengembangan kompetensi Guru Bahasa Inggris.
4. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Melakukan sosialisasi Program Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK.
b. Menugaskan Guru yang telah mengikuti bimbingan teknis dan
lolos sebagai Fasilitator oleh Direktur Jenderal.
c. Menugaskan calon peserta untuk mengikuti asesmen awal
dan pengembangan Kompetensi berdasarkan rekomendasi
kepala sekolah.
d. Memastikan satuan pendidikan memberikan dukungan
kepada peserta terpilih untuk mengikuti program
pengembangan kompetensi sampai dengan selesai.
e. Memberi dukungan kepada peserta untuk mengikuti program
pengembangan kompetensi sampai dengan selesai.
5. Satuan Pendidikan
Kepala Satuan Pendidikan mempunyai peran sebagai berikut:
a. Merekomendasikan dan mengizinkan Guru yang mengikuti
asesmen dan Program Pengembangan Kompetensi.
b. Merekomendasikan dan mengizinkan Guru yang memenuhi
persyaratan menjadi Fasilitator.
c. Memberikan dukungan kepada peserta terpilih untuk
mengikuti pembelajaran.

6. Mitra Pembangunan
Bersama Direktorat Jenderal melakukan:
a. penyusunan strategi Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK;
-9-

b. penyesuaian materi pembelajaran untuk pengembangan


kompetensi bagi Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA,
dan SMK sesuai dengan level kecakapan;
c. asesmen awal untuk memetakan kemampuan Guru Bahasa
Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK;
d. melakukan Asesmen akhir untuk menentukan hasil capaian
belajar pada penguatan kompetensi Bahasa Inggris dan tindak
lanjut pengembangan kompetensinya;
e. penyediaan pusat dukungan teknis untuk LMS;
f. penyiapan Fasilitator yang mendukung pelaksanaan
pengembangan kompetensi; dan
g. menyelenggarakan pembelajaran dalam rangka
pengembangan kompetensi Guru bahasa Inggris.
7. Panitia
Tugas dan tanggung jawab panitia Direktorat Jenderal dan UPT
sebagai berikut.
a. Berkoordinasi dengan Fasilitator terkait pelaksanaan program
pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris.
b. Membuat laporan pelaksanaan Program Pengembangan
Kompetensi Guru Bahasa Inggris.
8. Admin SIM
Admin SIM adalah petugas yang ditunjuk oleh UPT. Adapun tugas
dan tanggung jawab admin SIM sebagai berikut.
a. Melakukan konfirmasi pengelompokan rombongan belajar
pada SIM.
b. Melakukan manajemen kelas dan berkoordinasi dengan
Fasilitator di SIM;
c. Memantau proses pelaksanaan Program Pengembangan
Kompetensi Guru Bahasa Inggris dari LMS.
d. Mengumpulkan data pemantauan dan evaluasi dari LMS.
e. Menjaga pola komunikasi antar Fasilitator yang difasilitasi
dalam sistem.
f. Melakukan pemantauan dan penilaian kinerja Fasilitator.

J. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengembangan
kompetensi Guru Bahasa Inggris meliputi:
1. Sarana pembelajaran yang digunakan terdiri atas:
a. PC/laptop yang terkoneksi internet;
b. LCD proyektor sesuai kebutuhan; dan
c. sarana pembelajaran lain sesuai kebutuhan materi yang
disajikan.
2. Prasarana yang digunakan terdiri atas:
a. memiliki daya listrik yang mencukupi; dan
b. memiliki jaringan internet yang memadai.
- 10 -

K. Mekanisme Pengembangan Komptensi Guru


Mekanisme Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
mencakup persiapan, pelaksanan, dan tindak lanjut.

Gambar 1. Mekanisme Pengembangan Kompetensi


Guru Bahasa Inggris

1. Tahap Persiapan
a. Sosialisasi Program
Ditjen GTK melakukan sosialisasi Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK kepada:
1) UPT;
2) dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota; dan
3) calon peserta program pengembangan kompetensi.
Sosialisasi dilakukan dalam bentuk daring dan/atau luring.
b. Rekrutmen Peserta dan Fasilitator.
1) Rekrutmen dan asesmen awal Peserta
a) Calon Peserta mendapatkan notifikasi pada SIM
masing masing untuk mendaftar menjadi calon
pengembangan kompetensi;
b) Calon Peserta mengupload dokumen persyaratan
sebagaimana dimaksud pada huruf F angka 1 huruf
a) ke aplikasi pendaftaran sesuai pada notifikasi.
c) UPT melakukan verifikasi dan validasi dokumen
persyaratan calon peserta sesuai dengan
kewenangan masing masing.
d) Peserta yang lulus verifikasi dan validasi mengikuti
pembekalan secara bertahap pengembangan
kompetensi Guru Bahasa Inggris.
e) Peserta yang telah megikuti pembekalan selanjutnya
melakukan asesmen awal untuk mengetahui level
kecakapan bahasa Inggris peserta.
f) Ditjen GTK memetakan kemampuan Guru Bahasa
Inggris pada SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan
hasil asesmen awal.
- 11 -

g) Peserta mengikuti pengembangan kompetensi Guru


Bahasa Inggris sesuai dengan jadwal yang akan
disampaikan pada aplikasi.

2) Rekrutmen dan asesmen Fasilitator


Ditjen GTK dan mitra pembangunan menyiapkan
Fasilitator. Mitra pembangunan menyiapkan Fasiltator
yang sudah siap melakukan tugasnya. Ditjen GTK
menyiapkan Fasilitator yang dikelola Kementerian dengan
proses sebagai berikut.
a) Ditjen GTK mengumumkan pendaftaran Fasilitator.
b) Calon Fasilitator mengupload dokumen persyaratan
sebagaimana dimaksud pada huruf F angka 1 huruf
a) ke aplikasi pendaftaran sesuai pada notifikasi.
c) Ditjen GTK/UPT melakukan verifikasi dan validasi
dokumen persyaratan calon Fasilitator.
d) Peserta yang lulus verifikasi dan validasi melakukan
asesmen awal untuk mengetahui level kecakapan
bahasa Inggris calon Fasilitator.
e) Calon Fasilitator yang telah memenuhi level
kecakapan mengikuti bimbingan teknis
menggunakan LMS dan cara memfasilitasi
pembelajaran. Materi bimbingan teknis sebagai
berikut:

Tabel 1 Materi Bimbingan Teknis Fasilitator


No Materi Alokasi Waktu (JP)*

A. Umum 2

Kebijakan Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

B. Pokok 120

1. The training class

2. Analysing and
designing training
sessions

3. Delivering training
sessions

4. Observing teachers

5. Managing feedback

6. Course planning and


trainer development
- 12 -

C. Penunjang 1

Asesmen akhir

Total Jam Pelajaran 123

Keterangan. *) Jam Pelajaran yang berlaku pada


penyelenggara kegiatan, 1 Jam Pelajaran setara 60
(enam puluh) menit.

f) Calon Fasilitator yang telah mengikuti bimbingan


teknis mendapatkan hasil laporan bimbingan teknis
dan sertifikat dari Mitra Pembangunan; dan
g) Direktorat Jenderal memberikan surat penugasan
sebagai Fasilitator dalam pengembangan kompetensi
Guru Bahasa Inggris.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengelompokan rombongan belajar
1) Peserta yang akan mengikuti pengembangan kompetensi
Guru Bahasa Inggris dikelompokan dalam rombongan
belajar yang dilakukan melalui SIM. Ketentuan
pengelompokan rombongan belajar sebagai berikut.
a) Satu rombongan belajar terdiri atas 20-35 orang
peserta;
b) Satu Fasilitator mengampu 3-5 rombongan belajar;
c) Admin LMS memfasilitasi 10 (sepuluh) rombongan
belajar.
2) Admin SIM pada UPT melakukan konfirmasi
pengelompokan rombongan belajar.
3) Peserta membuka SIM untuk mengetahui rombongan
belajar masing masing.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Peserta mengikuti orientasi persiapan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh Ditjen GTK dan Mitra Pembangunan.
2) Peserta mengikuti pembelajaran berdasarkan struktur
program kecakapan yang dimilikinya.
a) Kecakapan Bahasa Inggris Level A1 dan A2
Guru Bahasa Inggris pada Level A1 dan A2
mengikuti program pengembangan kompetensi
dengan struktur program sebagai berikut.
- 13 -

Tabel 2 Struktur Pengembangan Kompetensi Bahasa


Inggris Pada Level A1 dan A2
No Materi Alokasi Waktu (JP)

A. Umum 2

Kebijakan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

B. Pokok 60-120

Peningkatan 4 (empat) kecakapan


Bahasa Inggris: membaca
(reading), menulis (writing),
berbicara (speaking), menyimak
(listening)

C. Penunjang 1

Asesmen akhir

Total Jam 60 - 123

b) Kecakapan Bahasa Inggris Level B1 dan B2


Guru Bahasa Inggris pada Level B1 dan B2
mengikuti program pengembangan kompetensi
dengan struktur program sebagai berikut.

Tabel 3 Struktur Pengembangan Kompetensi Bahasa


Inggris Level B1 dan B2
No Materi Alokasi Waktu (JP)*

A Umum 2

Kebijakan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

B Pokok

1. Kecakapan Bahasa 80-120

Peningkatan 4 (empat) kecakapan


Bahasa Inggris: membaca
(reading), menulis (writing),
berbicara (speaking), menyimak
(listening)

2. Pedagogi 80-120
- 14 -

a. Latar belakang Pembelajaran


Bahasa

b. Perencanaan Pembelajaran
dan Penggunaan Sumber
Belajar untuk pembelajaran
bahasa (Lesson planning and
use of resources for language
teaching)

c. Pengelolaan Proses
Pembelajaran (Managing the
teaching and learning process)

C Penunjang

Asesmen akhir 1

Total Jam Pelajaran 160 - 243

3) Peserta wajib hadir dalam proses pembelajaran dan


melaksanakan seluruh tugas sesuai dengan penugasan di
dalam program;
4) Peserta wajib mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu
yang ditetapkan di dalam program. Tugas yang
dikumpulkan merupakan karya sendiri.
5) Selama proses pembelajaran, dilakukan penilaian untuk
mengetahui kemajuan untuk mengetahui tingkat
penyelesaian (completion) aktivitas belajar.
6) Fasilitator Ditjen GTK ikut mendampingi Fasilitator mitra
pembangunan dalam proses pembelajaran.
c. Asesmen Akhir
1) Peserta mengikuti asesmen akhir pembelajaran.
2) Asesmen akhir untuk mengetahui tingkat kecakapan
bahasa Inggris sesuai dengan ketentuan yang
diharapkan:
a) Guru bahasa Inggris pada SD harus mencapai Level
B1 CEFR.
b) Guru bahasa Inggris pada SMP, SMA, dan SMK
harus mencapai Level B2 CEFR.

3. Tindak Lanjut
a. Peserta yang telah menyelesaikan tahap pelaksanaan
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada angka 2
mendapatkan sertifikat penguatan kompetensi Guru Bahasa
Inggris.
b. Penerbitan sertifikat dilakukan oleh Mitra Pembangunan.
c. Peserta dapat mengunduh sertifikat melalui SIM.
- 15 -

BAB III
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. TUJUAN
Pemantauan dan evaluasi Pengembangan Kompetensi Guru
Bahasa Inggris dilaksanakan untuk memastikan kualitas
pengembangan kompetensi secara keseluruhan, sehingga dapat
dilakukan perbaikan yang bersifat terus menerus termasuk untuk
mengetahui desain yang dirancang mampu mencapai perubahan
Kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan dan
evaluasi pengembangan kompetensi perlu dilaksanakan dengan efektif
sesuai dengan kebutuhan.

B. PRINSIP PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Prinsip pemantauan dan evaluasi pada Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris sebagai berikut.
1. Sederhana dan realistis, yaitu Pengembangan Kompetensi Guru
dimulai dari hal sederhana dan realistis dilakukan dengan
sumberdaya yang tersedia.
2. Mampu dilakukan oleh internal Direktorat Jenderal secara mandiri;
3. Memantau informasi atau data yang dapat digunakan untuk
memperbaiki kualitas secara keseluruhan.
4. Kegiatan merupakan bagian dari tata kelola dengan metode utama
pemantauan berbasis digital dan terintegrasi dengan sistem. Uji petik
terkait pelaksanaan pengembangan kompetensi ke lokasi
pelaksanaan oleh petugas pemantau dimungkinkan sejalan dengan
ketersediaan sumber daya manusia dan anggaran.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pemantauan dan evaluasi Pengembangan Kompetensi
Guru Bahasa Inggris meliputi aspek, yaitu:
1. Pemantauan pendampingan oleh Fasilitator
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja
pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator dalam pembelajaran.
2. Pemantauan ketercapaian level kecakapan bahasa Inggris
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat
penyelesaian (completion) pembelajaran dan ketercapaian level
kecakapan bahasa Inggris.

D. MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Alur pemantauan dan evaluasi Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa
Inggris meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan seperti pada
tabel berikut:
- 16 -

Tabel 4. Alur Pemantauan dan Evaluasi Program


No Kegiatan Penanggungjawab
A. Persiapan
1. Penyiapan sumber daya Direktorat Jenderal atau
BBGP/BGP
Penyelenggara
2. Pengembangan desain dan Tim Pemantauan dan
instrumen pemantauan dan Evaluasi Direktorat
evaluasi program Jenderal atau BBGP/BGP
B Pelaksanaan
1. Pengumpulan dan pemantauan Tim Pemantauan dan
dan evaluasi program Evaluasi Direktorat
Jenderal atau BBGP/BGP
2. Pengolahan dan analisis data Tim Pemantauan dan
hasil pemantauan dan evaluasi Evaluasi Direktorat
program Jenderal atau BBGP/BGP
C Pelaporan
1. Penyusunan laporan Tim Pemantauan dan
pemantauan dan evaluasi Evaluasi Direktorat
program Jenderal atau BBGP/BGP
- 17 -

BAB IV
PENDANAAN DAN PELAPORAN

A. PENDANAAN
Pendanaan Program Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris
bersumber dari:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Direktorat Guru
Dikdas;
2. UPT penyelenggara; dan/atau
3. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. MEKANISME
Dana Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris dikelola melalui
mekanisme sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. PELAPORAN
Sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan, Satker penyelenggara
selaku pemilik anggaran membuat Laporan pertanggungjawaban
keuangan dan laporan kegiatan atas penggunaan dana yang dikelolanya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 18 -

BAB IV
PENUTUP

Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris merupakan langkah


strategis untuk pemenuhan Kompetensi Guru pada SD, SMP, SMA, dan SMK
agar dapat memberi kecakapan Bahasa Inggris yang diperlukan peserta
didik, dalam menghadapi kewarganegaraan dunia (global citizenship) dan
persaingan global (global competitiveness).

Keberhasilan pelaksanaan Program Pengembangan Kompetensi Guru


Bahasa Inggris didukung oleh peran dan koordinasi dari berbagai pihak-,
dalam hal ini Kementerian dan pihak-pihak lain yang terkait.

Petunjuk Teknis Pengembangan Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada


Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
disusun sebagai acuan bagi pihak-pihak dalam pelaksanaan program.

DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

ttd.

NUNUK SURYANI
NIP. 196611081990032001

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.
ttd.

Temu Ismail
NIP. 197003072002121002

Anda mungkin juga menyukai