Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

UPT PUSKESMAS SUMBERMANJING WETAN


TRIWULAN 4 TAHUN 2023

UPT PUSKESMAS SUMBERMANJING WETAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG
LAPORAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
UPT PUSKESMAS SUMBERMANJING WETAN
TRIWULAN 4 TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh. Manajemen Risiko
Puskesmas adalah upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan risiko (grading) dan
mengendalikan / mengelola risiko tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi
maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberikan dampak negatif
seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu di Puskesmas.
Manajemen rIsiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Risiko
klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.

II. LATAR BELAKANG


Pusat Kesehatan Masyarakat atau disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang dikategorikan tidak
aman, sekitar 10 % pasien yang dirawat di sarana kesehatan di negara maju dan lebih dari
10 % di negara berkembang mengalami kejadian tidak diharapkan.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan Puskesmas yaitu; keselamatan
pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien
dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas.
Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di
setiap puskesmas, yang harus dikelola secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan, bangunan
disekitar sekaligus beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin
canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi
yang memberikan pelayanan. Keragaman dan rutinan pelayanan tersebut apabila tidak
dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan insiden. Karena itu Puskesmas Sumbermanjing
Wetan perlu melakukan pengelolaan risiko tersebut dalam suatu manajemen yang
profesional, komprehensif dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisasi dan dicegah
sedini mungkin.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk petugas
Puskesmas, pasien, pengunjung/ pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
 Memastikan sistem manajemen risiko berjalan dengan baik agar proses
indentifikasi, analisa dan pengelolaan risiko dapat memberi manfaat bagi
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Sumbermanjing
Wetan

Membangun sistem monitoring dan komunikasi yang efektif diantara petugas sehingga
pencapaian tujuan dan penerapannya berjalan berkesinambungan
IV. DASAR PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat keputusan Kepala Puskesmas


Sumbermanjing Wetan tentang Manajemen Risiko di Puskesmas Sumbermanjing Wetan.

V. URAIAN KEGIATAN
Tim manajemen risiko dalam setiap kegiatannya baik itu identifikasi, pencatatan,
pelaporan dan analisa hingga monitoring evaluasi akan berkoordinasi dengan seluruh
komponen pelayanan Puskesmas Sumbermanjing Wetan. Hal ini agar mencapai tujuan
yang dapat menjaga keamanan dan kenyamanan baik karyawan maupun pasien
puskesmas Sumbermanjing Wetan dari seluruh risiko bahaya atau kasus yang tidak
diinginkan.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen risiko, antara lain:
1. Melakukan identifikasi potensial resiko setiap Unit di Puskesmas Sumbermanjing Wetan
2. Menerima laporan dari seluruh Unit mengenai insiden Risiko dan dilaporkan pada
kepala puskesmas
3. Melakukan analisa data
4. Melakukan perhitungan dengan metode FMEA
5. Melakukan perhitungan dan analisa RCA untuk menentukan prioritas penyelesaian
masalah
6. Membuat rencana tindak lanjut dan Laporan tindak lanjut kejadian
7. Melakukan monitoring terhadap kejadian
8. Melakukan laporan evaluasi
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Rapat Tim Manajemen Risiko beserta penanggung jawab Unit untuk menentukan
potensial resiko setiap 1 tahun sekali.
b. Seluruh penanggung jawab dan Admen melakukan pencatatan kejadian yang terjadi
dan dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC, KNC dan KPC dalam buku dan form yang
sudah disiapkan.
c. Tim Manajemen Risiko melakukan pengecekan buku setiap bulannya atau ketika ada
kejadian risiko yang dilaporkan dari setiap Unit/admen
d. Tim Manajemen Risiko melakukan identifikasi akan kejadian risiko lalu melaporkan pada
kepala puskesmas dan dikoordinasikan kepada ketua tim mutu untuk pembahasan
kejadian risiko tersebut.
e. Tim Manajemen Risiko mengevaluasi dan melakukan analisa dengan metode FMEA lalu
menentukan prioritas masalah dengan menggunakan teknik RCA.
f. Tim Manajemen Risiko melakukan perencanaan tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan dan evaluasi setiap 3 bulan
VI. ANALISA DAN EVALUASI HASIL KEGIATAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

Rencana tindak
No Jenis kegiatan Analisa masalah Tindak lanjut Evaluasi
lanjut
1. Rapat Tim Manajemen Risiko Kegiatan sudah dilakukan Melakukan kegiatan Monitoring sesuai Tercapai
bersama pelayanan/ program program serta Jadwal
menentukan potensial risiko menentukan
potensial risiko
2. Pelayanan dan program Kegiatan sudah dilakukan Dilakukan Monitoring sesuai Tercapai
melakukan pencatatan kejadian pencatatan kejadian Jadwal
risiko dalam buku dan form yang risiko dalam buku
sudah disiapkan dan form
3. Pengecekkan Buku kejadian Kegiatan sudah dilakukan Dilakukan Monitoring sesuai Tercapai
risiko (monitoring) pengecekan buku Jadwal
kejadian risiko
(monitoring)
4. Melakukan identifikasi akan Kegiatan belum dilakukan Laporan dilakukan Monitoring sesuai Belum Tercapai
kejadian resiko yang terjadi ketika kejadian risiko Jadwal
(RCA)
5. Pelaporan pada Kepala Kegiatan belum dilakukan Laporan dilakukan Monitoring sesuai Tercapai
Puskesmas dan koordinasi ketika kejadian risiko Jadwal
dengan tim mutu Puskesmas
6. Mengevaluasi dan melakukan Kegiatan sudah dilakukan Dilakukan evaluasi Monitoring sesuai Tercapai
analisa dengan metode FMEA dan analisa FMEA Jadwal
lalu menentukan prioritas
masalah
7. Tim melakukan perencanaan Kegiatan sudah dilakukan Dilakukan Monitoring sesuai Tercapai
tindak lanjut yang sudah perencanaan tindak Jadwal
disepakati lanjut yang sudah
disepakati
8. Pelaporan hasil evaluasi setiap 3 Kegiatan sudah dilakukan Dilakukan evaluasi Monitoring sesuai Tercapai
bulan setiap 3 bulan Jadwal
VII. PENUTUP
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah dilakukan
perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap risiko yang kemungkinan terjadi di
setiap unit pelayanan/poli maupun di setiap program. Tim manajemen risiko selalu
memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi melalui metode FMEA.
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada
Kepala Puskesmas baik melalui mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

Malang, 20 Desember 2023


Penanggung Jawab Manajemen Risiko

dr. Wahyu Ulfa Nurul Azizah


NIP. 199105272022032004

Anda mungkin juga menyukai