Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI AD

DEPARTEMEN SOSIAL DAN TEKNOLOGI

PRODUK PERORANGAN

PENGAMPU : DEPARTEMEN SOSIAL DAN TEKNOLOGI

MATA KULIAH : METODOLOGI RISET DAN TULISAN MILITER

BAHAN KAJIAN : TULISAN MILITER

TEMA:

PERUBAHAN KELAS BEKAL


DENHUBREM 001/ABC

BANDUNG

17 MAR 2024

TELAAHAN STAF No. 01

Masalah: Perubahan kelas bekal sebagai akibat dari perubahan Doktrin


Logistik.

1. PERSOALAN.

Adanya perubahan kelas bekal mempengaruhi satuan dalam


menjalankan fungsi organik militer di bidang logistik.

2. PRAANGGAPAN.

a. Perubahan kelas bekal dapat mengurangi efektivitas dan


efisiensi penyelenggaraan bekal terhadap personel apabila tidak
disikapi dengan baik.

b. Perubahan kelas bekal akan berpengaruh terhadap Daftar


Susunan Perlengkapan pada Naskah Organisasi setingkat
Detasemen Perhubungan Korem.

c. Tidak ada perubahan kebijakan dari Komando Atas untuk


tetap mengoptimalkan penyelenggaraan bekal satuan.

3. FAKTA YANG MEMPENGARUHI.

a. Keputusan Kasad Nomor Kep/892/XII/2021 tanggal 17


Desember 2021 tentang Doktrin Logistik TNI AD.
2

b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara.

c. Peraturan Kasad Nomor 94 Tahun 2014 tentang Organisasi


dan Tugas Detasemen Perhubungan Korem.

d. Pasikonbekharstal dijabat oleh seorang Pama Angkatan


Darat berpangkat Kapten Chb, dengan tugas kewajiban sebagai
berikut:

1) Memberikan pertimbangan dan saran kepada Danden


Hubrem sesuai bidang tugasnya.

2) Merencanakan, mengoordinasikan, dan menyusun


program kerja dan anggaran bidang Mathub di jajaran Korem.

3) Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi


kegiatan administrasi Mathub.

4) Merencanakan, mengoordinasikan, dan mengawasi


kegiatan Konstruksi, Pembekalan, Pemeliharaan, dan
Penginstalasian Mathub di jajaran Korem.

e. Struktur Organisasi Detasemen Perhubungan Korem


(berdasarkan susunan eselon dan jabatan) adalah sebagai berikut:
3

4. PEMBAHASAN.

Sampai saat ini seluruh prajurit dan satuan TNI AD hanya menerima
5 jenis Bekal saja untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Dihadapkan
pada kebutuhan pelaksanaan tugas, masih banyak materiel lain yang belum
masuk dalam dukungan bekal tetapi sangat diperlukan oleh prajurit. Dalam
PP Nomor 3 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara, pada pasal 32 ayat 1 disebutkan 7 Kelas Bekal.
Sebagai rujukan lain, pada US Army dalam Army Doctrine Publications
yaitu ADP 4-0 Sustainment pada point Classes of Supplies diuraikan kelas
bekal yang digunakan adalah 10 kelas bekal.

Kelas bekal baru yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Bekal Kelas I : makanan.

b. Bekal Kelas II : Kaporsatlap/Kaporlap.

1) Baju PDL.

2) Sepatu Dislap TNI.

3) Pakaian olah raga TNI AD.


4

4) Kaos kaki olahraga.

5) Kaos kaki dinas lapangan.

6) Dan sejenisnya.

c. Bekal Kelas III : perminyakan/BMP.

1) Oli Mesin.

2) Oli Gardan.

3) Bensin Pertalite.

4) Solar.

5) Oli 2 tak.

6) Dan sejenisnya.

d. Bekal Kelas IV : Alsatri/ATK-G, Matzi dan Faskon.

1) Alat Zeni.

2) Alat Penyeberangan.

3) Alat Penyedia Listrik/Air.

4) Dan sejenisnya.

e. Bekal Kelas V : munisi dan bahan peledak.

1) Munisi Kaliber Kecil.

2) Munisi Kaliber Besar.

3) Munisi Khusus.

4) Bom Udara Kecil.

5) Bom Udara Besar.

6) Motor Roket FFAR.

7) Warhead.

8) Dan sejenisnya.
5

f. Bekal Kelas VI : materiel perhubungan, sisfo, cyber dan


topografi.

1) HP Satelit.

2) Radio UHF/FM.

3) Komunikasi Komputer.

4) Telepon.

5) PABX 50 MS.

6) Telepon Ext.

7) Faksimile.

8) LCD Proyektor.

9) Radio Mobile UHF.

10) Base Station UHF.

11) Radio TRX VHF/FM.

12) Radio TRX UHF/FM.

13) Radio TRX HF-SSB/AM.

14) Repeater VHF/FM.

15) Repeater UHF/FM.

16) Repeater VHF/UHF.

17) Radio Link.

18) Radio GTA.

19) Radio Monobs HF-SSB.

20) Radio Monobs VHF/UHF.

21) Spektrum Monitor.

22) Sound Ssystem 2.500 watt.

23) Megaphone.
6

24) Wireless.

25) Kamera Digital.

26) Handycam.

27) Digital/Analog Multimeter.

28) RF Frekuensi Counter.

29) Synthesized Signal Generator.

30) Toolkit Elektronik.

31) Toolkit Set.

32) Power Supply.

33) Audio Generator.

34) Audio Analizer.

35) Frekuensi Counter.

36) Dummy Load.

37) SWR meter.

38) Bor Listrik.

39) Gerinda Listrik.

40) Storing Handset.

41) Lemari Sucad Alkom.

42) Genset 10 KVA.

43) Genset 5 KVA.

g. Bekal Kelas VII : Alut/Alutsisa untuk menggantikan


Alut/Alutsisa yang kondisinya rusak berat dan tidak dapat diperbaiki
kembali contoh senjata, tank, kendaraan, kapal laut, pesawat udara
dan lain-lain.

h. Bekal Kelas VIII : materiel Kesehatan dan obat-obatan.


7

i. Bekal Kelas IX : suku cadang, alat bahan teknologi


mekanik dan pemeliharaan.

j. Bekal Kelas X : materiel nonmiliter yang tidak masuk


bekal I sampai dengan IX.

Dalam penyelenggaraan Pembekalan dilaksanakan menggunakan


metode terpusat oleh Pembina Materiel dan tersebar oleh satuan di wilayah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan
pembekalan diantaranya adalah :

a. Perencanaan disusun dan disiapkan secara terintegrasi,


terpadu dan terkoordinasi yang dilaksanakan sesuai jenis, jumlah
maupun persyaratan teknis yang diperlukan untuk melengkapi dan
mendukung organisasi.

b. Penentuan kebutuhan dipengaruhi oleh kondisi geografis


yang dilaksanakan dengan skala prioritas.

c. Pengadaan mengusahakan ketersediaan bekal berdasarkan


jenis dan jumlah yang diperlukan melalui kegiatan pengadaan
dengan cara yang paling ekonomis, tepat waktu dan sesuai
ketentuan yang berlaku.

d. Pergudangan dilaksanakan melalui kegiatan penyimpanan


bekal hasil pengadaan agar selalu dalam keadaan baik sebelum
didistribusikan sedangkan distribusi dilaksanakan melalui kegiatan
penyaluran bekal hasil pengadaan, termasuk pengangkutan dan
pemindahan bekal ke/di dalam dan dari gudang-gudang yang telah
ditentukan.

e. Pemeliharaan dalam penyimpanan untuk mempertahankan


kondisi bekal agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Penghapusan dilaksanakan untuk bekal yang tidak memenuhi


syarat lagi berdasarkan kebijakan Komando Atas.
8

5. KESIMPULAN.

Terlaksananya kepastian pembagian kelas bekal akan mampu


menjaga efektivitas dan efisiensi satuan karena memberikan pedoman
yang jelas dalam pelaksanaan pembekalan bagi personel.

Upaya yang dapat dilakukan adalah fokus kepada optimalisasi


pembagian kelas bekal yang telah digariskan oleh Doktrin Logistik yang
baru.

6. TINDAKAN YANG DISARANKAN.

a. Perlu diadakan sosialisasi mengenai perubahan kelas bekal


yang telah digariskan oleh Doktrin Logistik yang baru.

b. Perlu diadakan penyesuaian mekanisme pembekalan yang


sesuai dengan pedoman dari Doktrin Logistik yang baru.

PASIKONBEKHARSTAL

XXXXXXX

Lettu Chb NRP XXX

LAMPIRAN :

MENYETUJUI :

TIDAK MENYETUJUI :

PERTIMBANGAN TERHADAP YANG TIDAK MENYETUJUI :

LAMPIRAN TAMBAHAN :

KEPUTUSAN YANG BERWENANG :

Anda mungkin juga menyukai