Anda di halaman 1dari 12

1

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA NKP – 3

LEMBAR PENUGASAN
Nomor : 3 /VIII/2021/Manajemen

Tentang

NASKAH KARYA PERORANGAN (NKP)

M.P. PERENCANAAN TINGKAT KOD


M.P. MANAJEMEN RESIKO
M.P. PENGANGGARAN TINGKAT KOD
M.P. MANAJEMEN KEUANGAN POLRI
M.P. MANAJEMEN SDM POLRI

1. RUJUKAN.
a. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/2463/XII/2020 tanggal 23 Desember 2019 tentang Program
Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2021;
b. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor:
Kep/46/II/2021 tanggal 10 Februari 2021 tentang Kurikulum Pendidikan
Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Polri;
c. Surat Telegram Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
ST/58/I/KEP/2021 tanggal 14 Januari 2021 tentang pusat pelatihan baik
Diktuk maupun Dikbang serta pusat pelatihan agar mengubah pola belajar
mengajarnya sesuai era “New Normal” pandemic covid-19 dari tatap muka
menjadi online atau daring;
d. Kalender Pendidikan Sespimma Polri Angkatan ke-66 T.A. 2021;

e. Tema pendidikan Sespimma Polri Angkatan 66 T.A. 2021:


“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN
KEPEMIMPINAN TINGKAT PERTAMA YANG PEKA, ANTISIPATIF,
TANGKAS DAN BERINTEGRITAS GUNA MEMELIHARA KAMTIBMAS
DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH”.

2. MAKSUD.....
2

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud : untuk mengetahui sejauh mana penyerapan dan pemahaman
peserta didik Sespimma Polri Angkatan 66 T.A. 2021 terhadap mata
pelajaran yang telah diterima selama tahap I;
b. Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik mengaplikasikan materi
pelajaran yang telah diterima dalam tugas-tugas Kepolisian dalam bentuk
tulisan akademis perorangan yang bersifat pemecahan masalah (problem
solving).

3. TUGAS
a. Para peserta didik menyusun “ Naskah Karya Perorangan“ sesuai topik
NKP yang telah ditetapkan dalam lembar penugasan ini;
b. Minimal 3 (tiga) persoalan dalam setiap permasalahan;
c. Masing-masing peserta didik wajib memaparkan dan mendiskusikan
Naskah Karya Perorangan (NKP) dihadapan para penguji dan kelompok
dalam bentuk power point, melalui zoom claud meeting sesuai dengan
waktu yang ditentukan.

4. KETENTUAN PENUGASAN
a. Naskah Karya Perorangan
1) Para peserta didik menyusun Naskah Karya Perorangan (bersifat
problem solving) dengan terlebih dahulu merumuskan judul yang
terdiri dari 3 variabel berdasarkan topik yang telah ditetapkan yang
terkait mata pelajaran Bidang Pembinaan Polri;

2) Topik yang ditetapkan adalah :


TOPIK 1 : “MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP KEAMANAN
DALAM NEGERI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

TOPIK 2 : “MANAJEMEN RESIKO TERHADAP


AKUNTABILITAS KINERJA PERSONEL DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0”
TOPIK 3 : “PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM DAN
KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

3) Ketentuan …..
3

3) Ketentuan dan Pedoman Penulisan


a) Rumusan judul harus terkait dengan tema pendidikan;
b) Naskah Karya Perorangan (NKP) didukung data atau fakta
berdasarkan hasil pengalaman tugas di lapangan (kualitatif dan
atau kuantitatif);
c) Penyusunan NKP bukan merupakan hasil Plagiat;
d) Penjabaran topik kedalam judul diposisikan pada kesatuan
organisasi Polri setingkat KOD;

4) Softcopy file Naskah NKP dikumpulkan dalam bentuk PDF dengan


format : NKP03-namaserdik-pokjar.pdf yang isinya digabung
dalam 1 file terdiri dari (cover, daftar isi, daftar pustaka, alur pikir dan
pola pokir) dikirim ke email Bagbindiksespimma66@gmail.com
serta hardcopy NKP di cetak dan dijilid dibuat sebanyak 3 (tiga)
rangkap dengan mencantumkan nama lengkap dikumpul dalam
kondisi dijilid, pada :
a) Hari/tgl : Jum’at, 20 Agustus 2021;
b) Pukul : 09.00 WIB;
c) Kepada : Sie Pendidikan Senat selanjutnya diserahkan ke
staf Bindik untuk diteruskan kepada para penguji.

5) Pelaksanaan ujian Naskah Karya Perorangan :

a) Seluruh peserta didik secara bergiliran wajib memaparkan


Naskah Karya Perorangan dihadapan para penguji pada :
(1) Hari/tgl : Rabu, 25 Agustus 2021;
(2) Pukul : 08.00 s/d 17.00 WIB;
(3) Tempat : ruangan yg telah ditentukan (zoom cloud
meeting).
b) Penguji pada tiap-tiap kelompok ujian sesuai dengan sprint
Kasespimma Polri (penentuan penguji melalui undian);
c) Sebelum pelaksanaan ujian, masing-masing peserta didik
mengirimkan wajib mengirimkan paparan (slide) ke masing
masing kelompoknya di link yang sudah di tentukan (zoom
claud meeting);
5. TOR .....
4

5. TOR (TERM OF REFERRENCE).


Penjelasan Topik :
a. Topik I : “MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP KEAMANAN
DALAM NEGERI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

Terdapat dua variabel (kata kunci) yaitu :


Manajemen Logistik Dan Keamanan Dalam Negeri Di Era Revolusi
Industri 4.0.

1. Variabel 1 : MANAJEMEN LOGISTIK


Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan
mengatur."

George R. Terry dalam buku Principles Of Management, Bumi


Aksara, hlm 30 mengemukakan bahwa Manajemen adalah proses
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan
melalui kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengendalian /
pengawasan (controlling).

Kemudian M.C. Carthy, 1987 menjelaskan tentang Manajemen


strategik adalah suatu proses menejemen yang meliputi berbagai
kegiatan, seperti proses penentuan atau penyusunan strategi dan
penerapannya serta evaluasi dari pelaksanaan strategi dimaksud
di atas. Richard B. Robinson dan John A. Pearce, 1994.
Menjelaskan tentang Manajemen strategik adalah seperangkat
keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan aktifitas
pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat, untuk mencapai
tujuan perusahaan.

Dari gambaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang


dimaksud dengan manajemen strategik Polri adalah seperangkat
keputusan dan tindakan dalam rangka pengembangan,
pemeliharaan dan peningkatan kualitas kinerja Polri dalam rangka
mengantisipasi perkembangan lingkungan strategik, guna
keberhasilan tugas Polri.

Terkait dengan logistik, dapat dilihat dari beberapa penjelasan


antara lain sebagai berikut :
Logistik menurut Dictionari of Us Army Terms, adalah segi-segi
kegiatan militer yang berhubungan dengan :
1) Perencanaan serta perkembangan, pengadaan,
penyimpanan, pemindahan dan penyaluran, pemeliharaan,
pengungsian dan penghapusan materiil / alat-alat
perlengkapan.

2) Pemindahan .....
5

2) Pemindahan, pengungsian dan perawatan personil/


anggota.
3) Pengadaan atau pembuatan, penyelenggaraan,
pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas.
4) Pengusahaan atau pemberian pelayanan / bantuan -
bantuan.
Logistik menurut Websters New Cologiate
Dictionary, adalah kecabangan ilmu kemiliteran yang
mencakup hal ikhwal mengenai pengangkutan,
penyediaan perkemahan dan pembekalan bagi pasukan-
pasukan.
Logistik berdasarkan Sisbinlog Polri Kep Kapolri No.
Pol : Kep/08/VI/1989 adalah penyelenggaraan pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan,
penghapusan yang meliputi materiil, fasilitas dan jasa.
Pelaksanaan fungsi manajemen logistik di tingkat KOD
terbatas pada tataran pelaksanaan tugas Manajemen
strategi level menengah, dengan tidak semua fungsi-fungsi
manajemen logistik dilaksanakan di KOD.
1. Fungsi Manajemen Logistik Polri.
a. Fungsi Utama.
1) Penentuan kebutuhan.
2) Penelitian dan pengembangan.
3) Pengadaan.
4) Pendistribusian.
5) Pemeliharaan.
6) Penghapusan.
b. Fungsi Pendukung.
1) Pengendalian Inventori.
2) Standarisasi.
3) Katalogisasi.
4) Sisti Pembinaan Logistik (Sisbinlog).
5) Administrasi Perbendaharaan.

2. Fungsi Manajemen Logistik di Tingkat KOD.


Fungsi Manajemen Logistik yang dipertanggung-
jawabkan kepada KOD. Hanya melaksanakan
fungsi-fungsi :
a. Penentuan Kebutuhan.
b. Pengadaan.
c. Pendistribusian.
d. Pemeliharaan.
e. Pengendalian Inventori.

Revolusi .....
6

Revolusi industri 4.0 telah membawa beberapa


manfaat yang jelas dan relevan adalah peningkatan
fleksibilitas, baku mutu, efisiensi dan produktivitas. Ini akan
memungkinkan kustomisasi massal bagi perusahaan
untuk memenuhi permintaan pelanggan, menciptakan nilai
melalui pengenalan secara terus menerus produk baru dan
layanan pasar. Terlebih lagi, kolaborasi antara mesin dan
manusia dapat mempengaruhi kehidupan pekerja secara
sosial, terutama berkenaan dengan optimalisasi
pengambilan keputusan.

2. Variabel 2 : KEAMANAN DALAM NEGERI DI ERA


REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu


kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat
terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam
rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh
terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum,
serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung
kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan
kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan
bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan
masyarakat.
Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan terjaminnya keamanan dan
ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta
terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.
Revolusi Industri 4.0 sejatinya merupakan
penemuan – penemuan ilmiah yang bisa meningkat
“Efisiensi” dan “Peningkatan Kualitas Produk/ Jasa”. Jadi
kalau bicara dari sudut Keamanan Nasional, maka
Revolusi Industri 4.0 sejatinya mampu memberikan
kualitas pelayanan terhadap publik yang lebih untuk
memperoleh rasa aman dan damai. Berbagai layanan
publik harus lebih efisien, baik efisien dari sisi waktu
maupun efisien dari sisi biaya. Namun di sisi lain tentu
kompleksitas dimensi persoalan keamanan menjadi
semakin kompleks.

b. Topik II .....
7

b. Topik II : “MANAJEMEN RESIKO TERHADAP


AKUNTABILITAS KINERJA PERSONEL DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

a) Variabel 1 : Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi


manajemen semua organisasi. Proses dimana suatu organisasi
yang sesuai metodenya dapat menunjukan resiko yang terjadi
pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-
masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen
resiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko.
Sasarannya untuk menambah nilai maksimum
berkesinambungan dalam organisasi. Tujuan utama untuk
memahami potensi ufside dan downside dari semua faktor yang
dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen resiko
meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan
kegagalan dan ketidak pastian dalam memimpin keseluruhan
sasaran organisasi. Manajemen resiko seharusnya bersifat
berkelanjutan dan mengembangkan proses yang bekerja dalam
keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam
implementasinya. Manajemen resiko seharusnya ditunjukan
untuk menanggulangi suatu permasalahan sesuai dengan
metode yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas dalam
suatu organisasi dimasa lalu, masa kini dan masa depan.
Manajemen resiko harus diintegrasikan dalam budaya
organisasi dengan kebijaksaan yang efektif dan diprogram untuk
dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen resiko harus
diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran
operasional, pemberian tugas dan tanggung jawab serta
kemampuan merespon secara menyeluruh pada suatu
organisasi, dimana setiap pimpinan dan bawahan memandang
manajemen resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja.

Proses....
8

Proses manajemen sangat penting dalam menjalankan dan


menjaga kelangsungan hidup organisasi, hal ini dikarenakan
para anggota dari suatu organisasi berasal dari latar belakang
yang berbeda sehingga mempunyai sistem nilai yang berbeda
dan setiap anggota organisasi memiliki motivasi yang berbeda
pula. Didalam organisasi yang merupakan kumpulan beragam
kompetensi sehingga perlu diterapkannya manajemen resiko
yang baik agar setiap perbedaan dan hal yang mungkin muncul
dapat diantisipasi serta dapat menjadi suatu harmoni untuk
mencapai tujuan organisasi.

b) Variabel 2 : Akuntabilitas Kinerja Personel Di Era Revolusi


Industri 4.0

Sebagai suatu lembaga, Polri harus didukung oleh


personel yang memiliki komitmen tinggi dalam mencapai
tujuannya yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri serta
mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan
pembangunan nasional. Pencapain tujuan organisasi yang baik
tercermin dari peningkatan kontribusi yang dihasilkan oleh
personelnya yang bertanggung jawab penuh terhadap tugas
pokok yang diembannya.
Satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa anggota Polri
merupakan bagian dari masyarakat dan juga produk dari
masyarakat, tidak dapat terpisahkan dengan semua dinamika
yang terjadi didalam masyarakat. Masukan, saran dan kritik
yang positif dari masyarakat juga akan menjadi bagian penting
untuk melakukan pencegahan dalam rangka peningkatan
pengawasan terhadap kinerja anggota Polri.

Laju revolusi industri 4.0. yang juga diikuti dengan kualitas


birokrasi yang unggul tak bisa dibantah. Di era ini, percepatan
pelayanan adalah hal yang dibutuhkan masyarakat. Percepatan
pelayanan itu juga harus seiring dengan kemampuan anggota
Polri yang mumpuni dan menguasai teknologi.

Untuk .....
9

Untuk menjawab segala tantangan itu, dibutuhkan


manajemen talenta nasional yang mengakomodir kemampuan
Anggota Polri di seluruh Indonesia.

c. TOPIK III : “PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM DAN


KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0”

Terdapat 2 variabel (kata kunci), yakni:


a) Penataan Sistem Manajemen SDM.
SDM Polri merupakan salah satu unsur kepolisian yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam operasional kepolisian. Oleh
karena itu, unsur SDM tidak dapat dipisahkan dengan unsur lain
yang saling terkait satu sama lain terutama terkait standar
kompetensi jabatan dan pembinaan SDM guna penataan sistem
manajemen SDM.
Penataan sistem manajemen SDM tersebut diupayakan untuk
merancang bangun dan menerapkan sebuah metode atau sistem
manajemen dalam bentuk sistem administrasi personel.
Alasan utama untuk menerapkan sistem administrasi tersebut
adalah untuk memperoleh dasar yang menjamin antara hak dan
kewajiban bagi anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya kepada masyarakat
Penataan sistem manajemen SDM Polri sangat penting
untuk segera dilakukan mengingat perkembangan lingkungan
strategis yang makin komplek sehingga diperlukan SDM yang
berkualitas. Strategi optimalisasi SDM Polri sangat mendesak
untuk dirumuskan sehingga akan mampu mengantisipasi
perkembangan globalisasi dan mampu mendukung pelaksanaan
tugas pokok Polri dalam rangka terwujudnya Kamdagri.

b) Kepercayaan masyarakat di era revolusi industri 4.0.


Kepercayaan (trust) merupakan bagian dari psikologis
seseorang yang menaruh harapan terhadap sikap positif Polri

karena .....
10

karena memiliki segudang kewenangan yang diberikan oleh


peraturan perundang-undangan sehingga merasa yakin bahwa
Polri mampu memecahkan persoalan yang terjadi dimasyarakat
dengan menggunakan pendekatan preemtif, preventif dan
represif sebagai upaya terakhir bilamana pendekatan yang lain
tidak mampu untuk diterapkan (ultimum remedium), namun
sebaliknya apa yang terjadi apabila masyarakat tidak
mempercayai lagi Polri akibat perbuatan amoral yang dilakukan
oleh segelintir oknum sehingga mencemarkan citra Polri maka
kemungkinan kewenangan tersebut dapat dipangkas atau
diberikan kepada lembaga lain yang pantas atau mampu
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Hal inilah
menjadi instropeksi diri untuk mengevaluasi sampai sejauhmana
kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri yang kita cintai
bersama.
Tuntutan masyarakat akan rasa aman, keadilan dan
kepastian hukum serta kesejahteraan harus diwujudkan oleh
penyelenggara negara dan bilamana tidak terpenuhi maka akan
timbul rasa ketidakpuasan yang berpotensi mengganggu sendi-
sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Berbagai tantangan aktual sebagai implikasi
perkembangan lingkungan strategik global, regional dan nasional
maupun lokal menjadi fenomena yang tidak mungkin dihindarkan
karena pada era globalisasi telah berkembang seolah-olah tanpa
batas. Polri juga dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan
harapan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas atas kinerja
yang sampai saat ini, disadari belum seluruhnya dapat dipenuhi
akan tetapi Polri terus berusaha berbenah diri secara internal dan
terus berbuat baik agar tetap dicintai masyarakat.
Membangun kepercayaan masyarakat merupakan salah
satu arah Grand Strategy Polri 2005-2025 yang ada pada Tahap
III: Strive For Excellence (2016-2025) dengan arah sasaran
membangun kemampuan pelayanan publik yang unggul dan

dipercaya.....
11

dipercaya masyarakat. Upaya membangun kepercayan


masyarakat terhadap polisi tentu saja memerlukan waktu dan
usaha yang tidak putus-putus, maka dengan itu seorang anggota
polisi yang hidupnya di tengah-tengah masyarakat harus bisa
merangkul hati masyarakat agar dekat dengan polisi yang bisa
menimbulkan saling percaya satu sama lain.

Revolusi industri 4.0. sebagai transformasi teknologi akan


secara serius berdampak terhadap proses manajemen sumber
daya manusia karena lingkungan organisasi yang berubah.
Peningkatan kemampuan bagi anggota Polri menjadi hal yang
perlu diprioritaskan, namun tidak hanya fokus kepada hard skill ,
tetapi juga pembentukan dan peningkatan soft skill yang mumpuni
untuk menghadapi segala dinamika yang berkembang dimasa
yang akan datang. Pengembangan big data, rekrutmen anggota
Polri yang berkualitas, manajemen talenta Polri, manajemen
kinerja, peningkatan kemampuan berbasis teknologi serta job
design merupakan Strategi Polri yang tepat sasaran untuk
menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0.

6. KETENTUAN LAIN :
a. Perumusan Sub Bab disesuaikan dengan permasalahan yang dipilih;
b. Mekanisme pelaksanaan ujian NKP akan diatur kemudian;
c. Penilaian Naskah Karya Perorangan (NKP) dan pelaksanaan paparan
dilakukan oleh para Dosen pengawas dengan memperhatikan aspek
tulisan, pemaparan (waktu dan substansi) serta keaktifan Pasis pada saat
pelaksanaan diskusi.

7. PENUTUP .....
12

7. PENUTUP
Lembar Penugasan Naskah Karya Perorangan (NKP) ini dibuat untuk
dipedomani dan dilaksanakan oleh para peserta didik dalam penyusunan
Naskah Karya Perorangan (NKP) serta dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

“Selamat berkarya”

Lembang, Agustus 2021


KABID MANAJEMEN

Drs. CHEVY ACHMAD SOPARI, M.H.


KOMBES POL NRP. 65060741

Anda mungkin juga menyukai