2
Pengertian KTSP
3
LANDASAN IMPLEMENTASI KTSP
• Landasan implementasi KTSP adalah:
1) Beberapa Aturan
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan
peraturan pemerintah republic Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan.
b. Peraturan Menteri Pendidikan nasional no. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permen diknas no.22
tahun 2006 (standar isi) dan permen diknas no. 23 tahun 2006 (standar kompetensi lulusan).
c. UU no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 36 s.d 38, PP no. 19 tahun 2005 pasal 17 ayat (2)
permen diknas no 24 tentang pelaksanaan permen diknas no. 22 (SI) dan permen diknas no. 23 (SKL)
4
LANDASAN IMPLEMENTASI KTSP
2) Standar Isi
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis Pendidikan tertentu
Merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, penegetahuan dan keterampilan
sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 tahun 2006.
5
PELAKSANAAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KTSP adalah
melakukan Analisis Konteks, yang meliputi beberapa tahap sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan(SKL) sebagai acuan.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan Pendidikan yang meliputi
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,
biaya dan program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan Pendidikan, dinas
Pendidikan, asosiasi profesi, dunia industry dan dunia kerja,
sumber daya alam dan social budaya.
6
MEKANISME PENYUSUNAN
1) Tim Penyusun KTSP
a. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri dari guru konselor dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota, dalam kegiatan tim melibatkan komite sebagai narasumber.
Supervisi dilakukan oleh dinas Pendidikan tingkat kabupaten untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi
untuk SMA/ SMK.
b. Tim penyusun KTSP pada MI, MTS, MA dan MAK terdiri dari guru konselor dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota, dalam kegiatan tim melibatkan komite sebagai narasumber.
Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
c. Tim penyusun KTSP pada SDLB, SMPLB, dan SMALB terdiri dari guru konselor dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota, dalam kegiatan tim melibatkan komite sebagai narasumber.
Supervisi dilakukan oleh dinas Pendidikan.
7
MEKANISME PENYUSUNAN
2) Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat
pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas Pendidikan yang terkait. Sedangkan untuk MI,
MTS, MA, MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendpat pertimbangan dari komite
madrasah dan diketahui oleh departemen urusan pemerintah bidang agama.
a. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/ lokakarya sekolah/madrasah dan/ kelompok
sekolah/madrasah yang diselanggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru.
8
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
2) Beragam dan terpadu
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
6) Belajar sepanjang hayat
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
9
KOMPONEN KTSP
10
Kegiatan
Belajar 2
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA
KELAS IV
11
A. MATERI ESSENSIAL KELAS IV
Pada materi ini meliputi tentang macam gaya, gerak dan energi. Yang dapat
di contohkan atau di ambil dari kejadian sehari-hari. Ada beberapa gaya yang
dipelajari sebagai berikut:
1) Gaya magnet
2) Gaya gravitasi
3) Gaya gesek
4) Gaya pegas
5) Gaya listrik
12
B. MERANCANG PEMBELAJARAN MATERI KELAS IV
Dalam sebuah pembelajaran sebagai seorang pendidik harus merancang
pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu sebelum melaksnakan
pembelajaran. Ini dikarenakan, agar materi yang akan di sampaikan kepada
siswa dapat tersampaikan dengan runtut sehingga dapat dipahami oleh siswa.
Contoh RPP dapat dilihat pada modul 8 halaman 8.54 – 8.57.
13
Thank You
14