Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok 7

Nama

1. Juliana Damanik NIM 859876427


2. Herma Sinaga NIM
3. Liza....... NIM

Modul 8

Telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan Penjabarannya dalam rancangan
pembelajaran IPA di tingkat SD/MI

Kegiatan Belajar 1.

Penyususnan KTSP dan Rancangan Pembelajaran Materi Esensial di kelas III

A. Pengertian KTSP
Implementasi KTSP dddi sekolah didasrkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22,23 dan 24 tahun 2006 yang mengharuskan satuan pendidikan mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
B. Landasan Implementasi KTSP
1. Beberapa aturan
a. Undang-undang Repoblik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Permen Diknas No.22 Tahun 2006 (Standar Isi) dan Permen Diknas No 23 tahun 2006
(Standar Kompetensi Lulusan)
c. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 36 s.d 38, PP No. 19 Tahun 2005 Pasal
17 ayat 2 Permen Diknas No 24 Tentang pelaksanaan Permen diknas no 22 (SI) dan
Permen Diknas No 23 (SKL).
2. Standar Isi
Standar isi adalah: kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No 23 Tahun 2006.

Pada Tabel 8.1 dan Tabel 8.2 hal 8.6-8.8 di modul dapat kita perhatikan perbedaan kurikulum 1994
dengan kurikulum 2004. Berdasarkan kedua tabel tersebut ada beberap perbedaan yang dapat kita
simpulkan yaitu:
1. Pada Kurikulum 2004 terjadi pengurangan beban belajar, durasi jam belajar hanya 35 Menit
dan standar isi secara signifikan jika dibandingkan dengan kurikulum 1994
2. Dalam kurikulum 2004 selain standar kompetensi dan kompetensi dasar juga telah terperinci
materi pokok. Pada standar isi guru dituntut mengembangkan materi, kegiatan
pembelajaran, alokasi waktu dan penilaian dalam bentuk silabus karena standar isi hanya
memuat standat kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan pada kurikulum 1994
materi, alokasi waktu dan penilaian telah terinci sehingga guru tinggal
mengimplementasikan dalam pembelajaran.
3. Mata Pelajaran IPS dan IPA pada kurikulum 1994 tidak secara implisit disajikan dalam
struktur kurikulum, sedangkan pada kurikulum 2004 dan standar isi kedua mata pelajaran
tersebut secara implisit tercantum dalam struktur program dengan kompetensi dasar dan
standar kompetensi tersendiri meskipun pendekatan pembelajarannya menggunakan
tematis.
4. Pendekatan yang digunakan di kelas I dan Kelas II pada kurikulum 2004 dan kelas I,II dan III
pada standar Isi sangat berbeda dengan kurikulum 1994, yaitu pendekatan Tematis.
5. Kurikul 1994 menggunakan sistem Caturwulan, sedangkan kurikulum 2004 menggunakan
sistem semester.
6. Pada kurikulum 1994 pembentukan sikap dan perilaku siswa terintegrasi pada seluruh mata
pelajaran, sedangkan kurikulum 2004 memiliki struktur tersendiri melalui prtogram
pembiasan
7. Pada kurikulum 1994 sistem penilaian menggunakan penilaian formatif dan sumatif,
sedangkan kurikulum 2004 menggunakan penilaian kelas yang mengetengahkan peranan
guru dalam penilaian baik proses maupun hasil.

C. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN.


Analisi konteks dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) sebagai acuan.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya dan program-program.
3. Menganalisi peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar:
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
D. Mekanisme Penyususnan.
1. Tim Penyusun KTSP.
a. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri dari Guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
b. Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, Ma dan MAK terdiri atas Guru, konselor dan
kepala Madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
c. Tim penyusun KTSP Pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, SMALB) terdiri dari guru,
konselor dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
2. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK dinyatakan berlaku oleh sekolah setelah
mendapat pertimbangan dari komite sekolah. Dan untuk SD dan SMP diketahui oleh
dinas tingkat kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan sedangkan
SMA dan SMK tingkat propinsi dan MI, MTs, MA dan MAK diketahui oleh Departemen
Agama.
3. Pelaksanaan Penyusunan KTSP.
a. Perencanaan
b. Penyiapan dan penyususnan draf, reviu dan revisi serta finalisasi.
E. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antar kepentingan Nasional dan kepentingan daerah.
I. KOMPONEN KTSP

Komponen KTSP terdiri dari:

1. Visi dan misi satuan pendidikan


2. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
3. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
4. Kalender pendidikan
5. Silabus
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

J. STRUKTUR KURIKULUM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SEKOLAH


DASAR.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara Inkuiri Ilmiah(Scientific inguiry) untuk


menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya
sebagai aspek penting kecakapan hidup.

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan serta kesehatan.
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan Gas.
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat
sederhana.
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit.

Tujuan Pembelajaran IPA di SD secara umum

1. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan,
dan keteraturan alam ciptaanNya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang
saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat .
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah
dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaaan Tuhan.
7. Memperoleh pengetahuan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs

A. Merancang Pembelajaran IPA Kelas III

Konsep materi yang akan diajarkan di kelas III yaitu konsep Lingkungan sehat dan lingkungan
tidak sehat.

B. Materi Esensial kelas III

Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Komposisi udara yang normal adalah Nitrogen 78.08%,
oksigen 20.94%, Argon 0.93%, karbon dioksida 0.03 % dan gas-gas lainnya 0.02%. Apabila susunan
udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal, berarti udara tercemar. Jadi
pencemaran uadara adalah perubahan komposisi udara akibat adanya bahan atau gas lain.

Faktor yang menyebapkan udara menjadi tercemar adalah:

1. Faktor Internal (Alamiah) contohnya: abu/debu dari letusan gunung berapi, debu yang
berterbangan akibta tiupan angin, proses pembentukan sampah organik.
2. Faktor Ekternal (Ulah Manusia) contohnya: sisa pembakaran bahan bakar, minyak dan batu
bata, debu/serbuk dan kegiatan industri, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara.

Faktor penyebap udara tercemar dapat berupa gas dan partikel. Udara tercemar ialah udara dengan
komposisi udara yang terkandung didalamnya telah berubah. Komposisi ini berubah akibat adanya
gas-gas lain dari hasil pembakaran. Gas hasil pembakan ini berpengaruh buruk jika terhisap ke paru-
paru karena akan menimbulkan pembengkakan pada paru-paru, lebih dari itu jika gas itu bereaksi
dengan air, maka akan menimbulkan hujan asam yang bersifat merusak bagian tubuh makhluk hidup
seperti lecet kulit dan merontokan daun.

a. Karbon monoksida (CO)


Gas ini tidak termasuk dalam komposisi udara murni. Masuknya ke udara terjadi karena
pembakaran karbon atau senyawa yang mengandung karbon.
b. Karbon dioksida (CO2)
Gas ini sebenarnya bukan racun, bahkan diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis,
tetapi jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu pernapasan.
C. Senyawa Belerang
Senyawa belerang yang umum ditemukan masuk ke dalam udara adalah sulfur dioksida
(SO2) dan Hidrogen Sulfida (H2S). Sulfur dioksida merupakan hasil pembakaran belerang
atau hasil proses kimia lainnya.
D. Senyawa Nitrogen
Dihasilkan dari persenyawaan nitrogen dan oksigen karena pengaruh penyinaran matahari.
E. Ozon. Ozon (O3) terdapat didalam udara alam dalam jumlah yang kecil. Dilapisan atas, kadar
Ozon agak banyak pembentukan oleh sinar matahari.
F. Hidrogen Fluorida. Mudah merusak barang-barang dan berpengaruh buruk terhadap
tanaman.

Polutan udara berbentuk partikel cair terdiri dari uap air yang mengembun sebagai titik-titik air
dengan diamter lebih dari 1 mikron. Perwujudannya dapat sebagai awan atau sebagai kabut.
Partikel padat mengandung kehidupan atau berasal dari makhluk hidup. Misanya: Bakteri,
cendawa, virus, spora, serbuk sari, atau bagian makhluk hidup yang telah mati seperti bulu,
sayap.

Sebelum kira merancang pelaksanaan pembelajaran, kita diminta untuk melakukan pengkajian
standar kompetensi, kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok yang akan kita ajarkan
dalam satu tahun ajaran. Kesemua pengkajian tersebut kita tuangkan dalam format silabus.
Selanjutnya dengan memanfaatkan kemampuan dan pengalaman yang ada, kita diberi
kebebasan untuk melakukan rancangan kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu dan sumber belajar yang diperlukan.

Di modul halaman 8.27 ada contoh silabus yang standar kompetensi yaitu memahami kondisi
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
Setelah itu kita harus membuat RPP di modul hal 8.28 s.d 8.33 contoh RPP yang mendiskripsikan
kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai