SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
Oleh:
Dra. Mari’ah, M.Pd.
(Pengawas SMP Kabupaten Jepara)
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Psikopedagogis
4. Landasan Teoretis
5. Landasan Yuridis
lanjutan
Landasan Yuridis :
Muatan KTSP terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan KTSP
diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan dan penjelasannya.
• Muatan Nasional:
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A,
kelompok mata pelajaran B, dan termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler
wajib pendidikan kepramukaan,BHQ dan Ukir
• Muatan Lokal:
Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat
berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya yang menjadi:
1. bagian mata pelajaran kelompok B; dan/atau
2. mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran
muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan.
• Bimbingan konseling dapat diselenggarakan melalui tatap muka di kelas sebagai
muatan kurikulum yang ditetapkan pada tingkat satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
9 3 3 3
(termasuk mulok)
10 Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2
Jumlah 38 38 38
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM………
TAHUN PELAJARAN …..........
ALOKASI WAKTU/ MINGGU
MATA PELAJARAN KELA KELAS KELAS
S VII VIII IX
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 Prakarya
MUATAN LOKAL
Bahasa Jawa
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI dan KSTRAKURIKULER
1 Bimbingan Konseling
2 TIK
3 Pramuka
Cara Merumuskan Muatan Kurikulum pada
Tingkat Daerah
Bahan kajian muatan lokal daerah dapat terintegrasi dalam mata
pelajaran kelompok B, yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan, dan Prakarya atau menjadi mata
pelajaran tersendiri.
Bahan kajian muatan lokal dimasukkan dalam dokumen 2 (BUKU
II) dengan format sebagai berikut.
Mata Pelajaran :
Kelas :
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1
2
3
4
Layanan BK dalam KTSP
Sepuluh layanan, yaitu layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyuluhan,
penguasaan konten, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok,
konsultasi, mediasi, dan advokasi.
Perancangan Program
Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Program BK dimasukkan dalam dokumen 2 KTSP.
Nama Kegiatan :
Kelas :
No Pokok Kegiatan
Kegiatan
1
2
3
4 dst.
Kegiatan Ekstrakurikuler dan KTSP
Jabarkan dalam rincian kegiatan setiap bulan dalan satu tahun pelajaran.
Terima Kasih
Selamat Bekerja
BUKU II: Silabus (permendikbud no.65 th.2013)
a Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
a.
mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
1. Identitas mata pelajaran ( khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan );
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A);
6. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik;
9. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun; dan
10. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber
belajar lain yang relevan.
Lanjutan
b. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun
ajaran tertentu.
c. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Silabus semua mapel dimasukkan dalam dokumen 2 KTSP
BUKU III: RPP
• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
• dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembel
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
• Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
• RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih.
• Semua RPP dimasukkan dalam dokumen 3 KTSP
lanjutan
Komponen RPP (Lama) terdiri atas:
1.identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2.identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3.kelas/semester;
4.materi pokok;
5. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai;
6.tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7.kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8.materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9.metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai;
10.media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;
11.sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar
lain yang relevan;
12.langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
13.penilaian hasil pembelajaran
Manajemen Penyusunan KTSP
Penyusun KTSP
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan
pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah. TPK
sebagai tim penyusun KTSP terdiri atas: guru, konselor,
dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
(diakreditasi ada pengawas). Dalam kegiatan
penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite
sekolah, narasumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
Prosedur penyusunan KTSP
1. Perumusan visi dan misi berdasarkan analisis
konteks dengan tetap mempertimbangkan
keunggulan dan kebutuhan nasional dan
daerah;
2. Penyiapan dan penyusunan draf
3. Reviu
4. Revisi
5. Finalisasi;
6. Pemantapan dan validasi;
7. Pengesahan.
lanjutan
Penyusunan KTSP
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah/madrasah yang diselenggarakan sebelum tahun
pelajaran baru.
Pengesahan KTSP
Kepala sekolah, Komite Sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas
pendidikan tingkat kabupatenk/kota.
Perevisian KTSP
KTSP dapat direvisi dalam tahun berjalan sesuai dengan tujuan sekolah
yang ingin dicapai, dengan catatan revisi diarahkan untuk peningkatan
mutu satuan pendidikan bukan untuk penurunan mutu.
SELAMAT BEKERJA
Terima kasih.