Anda di halaman 1dari 8

1

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI NKP - 4


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN

LEMBAR PENUGASAN
Nomor : / VIII / 2021 / Proftek

Tentang
UJIAN NASKAH KARYA PERORANGAN (NKP)
MATA PELAJARAN KARYA TULIS
BIDANG MANAJEMEN OPERASIONAL

1. RUJUKAN.
a. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/2468/XII/2020 tanggal 22 Desember 2019 tentang Program
Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2021;
b. Surat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor:
Kep/46/II/2021 tanggal 10 Februari 2021 tentang Kurikulum Pendidikan
Sespimma Polri T.A. 2021;
c. Kalender Pendidikan Sespimma Polri Angkatan ke-66 T.A. 2021;
d. Tema pendidikan Sespimma Polri Angkatan ke-66 T.A. 2021 :
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN KEPEMIMPINAN
TINGKAT PERTAMA YANG PEKA, ANTISIPATIF, TANGKAS DAN
BERINTEGRITAS GUNA MEMELIHARA KAMTIBMAS DALAM RANGKA
MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH”.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud : untuk mengetahui sejauh mana penyerapan dan pemahaman


peserta didik Sespimma Polri Angkatan ke-66 T.A. 2021 terhadap mata
pelajaran yang telah diterima selama tahap II;
b. Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik mengaplikasikan materi
pelajaran yang telah diterima dalam tugas-tugas Kepolisian dalam bentuk
tulisan akademis perorangan yang bersifat pemecahan masalah (problem
solving).
2

3. TUGAS
a. Para peserta didik menyusun “Naskah Karya Perorangan“ sesuai topik
NKP yang telah ditetapkan dalam lembar penugasan ini;
b. Masing-masing peserta didik wajib memaparkan dan mendiskusikan
Naskah Karya Perorangan (NKP) dihadapan para penguji dan kelompok
dalam bentuk Power Point, melalui zoom claud meeting sesuai dengan
waktu yang ditentukan.

4. KETENTUAN PENUGASAN

a. Para peserta didik menyusun Naskah Karya Perorangan (bersifat


problem solving) dengan terlebih dahulu merumuskan judul yang terdiri
dari 3 variabel berdasarkan topik yang telah ditetapkan yang terkait mata
pelajaran Bidang Operasional;

b. Topik yang ditetapkan adalah :


TOPIK 1 : TUGAS INTELIJEN KEAMANAN POLRI DAN
PEMELIHARAAN KAMTIBMAS

TOPIK 2 : KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS


TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU BERKENDARA

TOPIK 3 : PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA TERHADAP


GANGGUAN KAMTIBMAS

c. Ketentuan dan Pedoman Penulisan


1) Rumusan judul harus terkait dengan tema pendidikan;
2) Naskah Karya Perorangan (NKP) didukung data atau fakta
berdasarkan hasil pengalaman tugas di lapangan (kualitatif dan
atau kuantitatif);
3) Penyusunan NKP bukan merupakan hasil Plagiat;
4) Penjabaran topik kedalam judul diposisikan pada kesatuan
organisasi Polri setingkat KOD;
5) Peserta didik tidak dibenarkan mencantumkan nama atau identitas
lainnya pada bagian halaman, atau bagian isi dan atau bagian
lampiran Naskah Karya Perorangan, kecuali hanya pada bagian
sampul.
3

d. Softcopy file Naskah NKP dikumpulkan dalam bentuk word (docx)


dengan format : NKP04-namaserdik-pokjar.docx yang isinya digabung
dalam 1 file terdiri dari (cover, daftar isi, daftar pustaka, alur pikir dan pola
pikir) serta di kumpulkan masing-masing Kapokjar untuk dikirim pada :
1) Hari/tgl : Kamis, 2 September 2021;
2) Pukul : 08.00 WIB s/d 12.00 WIB;
3) Alamat email : Bagbindiksespimma66@gmail.com

e. Pelaksanaan ujian Naskah Karya Perorangan :


1) Seluruh peserta didik secara bergiliran wajib memaparkan Naskah
Karya Perorangan dihadapan para penguji pada :
a) Hari/tgl : Rabu, 8 September 2021;
b) Pukul : 08.00 s/d selesai;
c) Tempat : ruangan yang telah ditentukan (zoom claud
meeting).
2) Penguji pada tiap-tiap kelompok ujian sesuai dengan Sprin
Kasespimma Polri;

3) Sebelum pelaksanaan ujian, masing-masing peserta didik wajib


mengirimkan paparan (slide) ke masing-masing kelompoknya di
Link yang sudah ditentukan (zoom claud meeting).

4) Naskah NKP akan dicetak dan didistribusikan ke penguji melalui


email/whatsapp.

5. TOR (TERM OF REFERRENCE)

Penjelasan Topik
a. TOPIK I : TUGAS INTELIJEN KEAMANAN POLRI DAN
PEMELIHARAAN KAMTIBMAS
1) Variabel 1 : Tugas Intelijen keamanan Polri.
a) Fungsi Intelijen keamanan merupakan bagian yang sangat
menentukan bagi keberhasilan tugas-tugas kepolisian di
tingkat KOD berfungsi menyediakan bahan-bahan
keterangan yang diperlukan oleh satuannya sebagai “early
warning” dan “early detection”.
b) Sedangkan peran fungsi intelijen keamanan di tingkat KOD
antara lain, meliputi :
4

(1) Sebagai mata dan telinga (pendeteksi dan pemberi


peringatan dini) kepada Pimpinan Polri guna
penentuan kebijakan selanjutnya;
(2) Sebagai pengaman kegiatan masyarakat;
(3) Sebagai pelaksana dalam menciptakan situasi dan
kondisi yang menguntungkan dalam mendukung
pelaksanaan tugas Polri;
(4) Sebagai penyelenggara pelayanan kepolisian di bidang
Intelkam Polri;
(5) Sebagai pengarah dalam penyelenggaraan kegiatan
operasional dan pembinaan Polri;
(6) Mengemban fungsi Intelijen nasional.

c) Penyelenggaran operasional intelijen, melalui kegiatan yang


terdiri dari :
(1) Penyelidikan.
(a) Merupakan upaya-upaya dalam rangka untuk
mendapatkan informasi/ bahan keterangan
tentang hakekat gangguan (potensi gangguan,
ambang gangguan dan gangguan nyata) serta
dilaksanakan melalui teknik-teknik tertentu;
(b) Hasilnya dianalisa kemudian dituangkan dalam
suatu produk intel, selanjutnya didistribusikan
kepada pimpinan dan pejabat terkait

(2) Pengamanan

(a) Merupakan upaya-upaya dalam rangka untuk


menangkal dan mencegah terjadinya gangguan
keamanan;
(b) Dilaksanakan secara fisik di lapangan maupun
secara administratif (perizinan) dan ditujukan
kepada kegiatan pemerintah (VIP dan VVIP),
kegiatan masyarakat, kegiatan ormas, dan
peredaran senpi/handak.
5

(3) Penggalangan
(a) Merupakan upaya-upaya untuk mempengaruhi
dan atau merubah sikap, tingkah laku, terdapat
emosi dari sasaran tertentu agar tercipta kondisi
yang menguntungkan bagi pelaksanaan tugas
pokok Polri;
(b) Ditujukan terhadap berbagai pihak yang dapat
berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas.

2) Variabel 2 : Pemeliharaan Kamtibmas


a) Peserta Didik harus mampu memanfaatkan fungsi Intelijen
Keamanan Polri untuk menganalisa dan mengevaluasi
perkembangan lingkungan strategis baik yang bersifat
global, regional, nasional dan lokal yang dapat berpotensi
menimbulkan gangguan Kamtibmas;

b) Hasil analisa dan evaluasi terhadap perkembangan


lingkungan strategis tersebut, selanjutnya dituangkan ke
dalam produk-produk intelijen sebagai bahan masukan dan
rekomendasi bagi pimpinan, fungsi teknis kepolisian terkait,
dan pemerintah daerah terkait untuk pengambilan
keputusan.

b. Topik II : KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS


TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU BERKENDARA
1) Variabel 1 : Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas

Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan bagaimana


fungsi lalu lintas dapat mengoptimalkan peran bagian satuan kerja
di fungsi lalu lintas untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas dan
keselamatan di jalan dengan menganalisa adanya kasus-kasus
kecelakaan misalnya : bus rem blong sehingga menimbulkan
korban jiwa, bus atau truk dan lain-lain mengendarai dengan
kecepatan tinggi, fenomena ugal-ugalan di jalan raya
membahayakan pengemudi lain.

Keselamatan lalu lintas bertujuan untuk menurunkan korban


kecelakaan lalu-lintas di jalan. Jumlah korban kecelakaan lalu
6

lintas jauh lebih tinggi dari kecelakaan transportasi laut, kereta api
dan udara. Keselamatan lalu lintas merupakan suatu program
untuk menurunkan angka kecelakaan beserta seluruh akibatnya.
Keamanan dan keselamatan berlalu lintas merupakan
kebutuhan hakiki umat manusia dalam berlalu lintas dijalan. Untuk
menjamin terciptanya dan terpeliharanya kamseltibcar lantas,
diperlukan pengelolaan secara profesional. Polri dalam hal ini
Polisi Lalu lintas sebagaimana diatur dalam undang-undang lalu
lintas bertanggung jawab dalam menciptakan keamanan,
keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Pertumbuhan
kendaraan bermotor baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat)
atau lebih setiap tahun terus meningkat dengan tidak diimbangi
dengan perkembangan pembangunan infrastruktur jalan, dengan
kata lain pertumbuhan kendaraan bermotor seperti deret ukur,
sedang pembangunan infrastruktur jalan seperti deret hitung.

2) Variabel 2 : Perubahan Perilaku Berkendara

Disiplin dalam berlalu lintas sangat penting ditumbuhkan


untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi pada
pengendara. Dampak pelanggaran lalu lintas yang mungkin terjadi
bagi pelanggar berupa kecelakaan.
Pertama, pemahaman terhadap peraturan lalu lintas yang
termuat dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
dijadikan oleh pengendara sebagai pedoman saat di jalan raya.
Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berisikan
mengenai apa yang boleh dilakukan (perintah) dan apa yang tidak
boleh dilakukan (larangan) bagi pengguna jalan saat berkendara.
Kedua, tanggung jawab atas keselamatan baik pada diri
sendiri maupun orang lain akan terwujud jika didukung dengan
rasa saling menghargai sesama pengguna jalan raya.
Ketiga, kehati-hatian dalam berlalu lintas dapat terwujud
dengan adanya rasa ketenangan jiwa yang selalu siap dan tidak
lengah dengan kondisi jalan raya saat mengendarai kendaraan
bermotor. Kehati-hatian dapat terlihat pada sikap konsentrasi saat
berkendara di jalan raya.
Keempat, kesiapan diri dan kondisi kendaraan harus tetap
terjaga dan diperiksa terlebih dahulu agar tidak membahayakan
pengemudi saat berkendara di jalan raya.
7

c. Topik III : PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA TERHADAP


GANGGUAN KAMTIBMAS
1) Variabel 1 : Pembinaan Keamanan Swakarsa.

Pembinaan keamanan Swakarsa adalah segala kegiatan


membimbing, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan
masyarakat, termasuk kegiatan koordinasi dan bimbingan teknis
terhadap masyarakat, kelompok masyarakat, instansi/badan/
lembaga guna mewujudkan peranan dan tanggungjawab
masyarakat dalam pembinaan keamanan yang tumbuh dan
berkembang atas kehendak dan kemampuan masyarakat itu
sendiri, mewujudkan daya cegah, daya tangkal dan daya
penanggulangan masyarakat terhadap setiap kemungkinan
gangguan Kamtibmas dan mewujudkan daya tanggap dan daya
penyesuaian masyarakat terhadap setiap perubahan sosial
sehingga gangguan Kamtibmas dapat dicegah sedini mungkin.

2) Variabel 2 : Gangguan Kamtibmas.

Gangguan kamtibmas merupakan suatu gangguan berupa


tindak pidana yang sering terjadi dilingkungan pemukiman
masyarakat, pertokoan, perkantoran, perusahaan pengelola
sumberdaya alam (batubara, kelapa sawit, hutan karet, dll).

Gangguan kamtibmas tersebut, antara lain dapat


berupa;
a) Pencurian;
b) Pencurian kendaraan bermotor;
c) Pencurian dengan kekerasan;
d) Pengrusakan;
e) Pembakaran dan lain-lain.

6. KETENTUAN LAIN :

a. Perumusan Sub Bab disesuaikan dengan permasalahan yang dipilih;


b. Mekanisme pelaksanaan ujian NKP akan diatur kemudian;

c. Penilaian Naskah Karya Perorangan (NKP) dan pelaksanaan paparan


dilakukan oleh para Dosen pengawas dengan memperhatikan aspek
tulisan, pemaparan (waktu dan substansi) serta keaktifan peserta didik
pada saat pelaksanaan diskusi.
8

7. PENUTUP

Lembar Penugasan Naskah Karya Perorangan (NKP) ini dibuat untuk


dipedomani dan dilaksanakan oleh para peserta didik dalam penyusunan
Naskah Karya Perorangan (NKP) serta dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

1. Lembang, Agustus 2021


KABID PROFTEK

Paraf : Dr. R. NURHADI YUWONO, S.I.K., M.Si.


KOMBES POL NRP. 67050432
Kasubbid Sespimma
Bid Proftek : .............

Anda mungkin juga menyukai