Buku Pegangan Siswa (Pemeliharaan Dan Perbaikan Ac Untuk Rumah Tinggal) Cover Terbaru
Buku Pegangan Siswa (Pemeliharaan Dan Perbaikan Ac Untuk Rumah Tinggal) Cover Terbaru
Buku Pegangan Siswa (Pemeliharaan Dan Perbaikan Ac Untuk Rumah Tinggal) Cover Terbaru
BAB I
MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN HIDUP (K3-LH)
Teknisi harus selalu bekerja profesional dan tidak bermain main pada saat
bekerja, kesalahan seringkali terjadi akibat bermain-main. Hal Ini mungkin
terlihat menyenangkan, sampai akhirnya ada yang terluka. Ingat, Anda mungkin
melibatkan orang lain dalam masalah, ketika kecelakaan terjadi
Sebuah silinder besar mungkin memiliki total luas 1500 in2. Hal ini akan
terdapat total tekanan (dorongan keluar) sebagai berikut:
Lihat Gambar Tekanan ini termuat dengan baik dan akan aman jika
silinder dilindungi. Jangan menjatuhkannya.
PERINGATAN KESELAMATAN:
Pindahkan silinder hanya ketika tutup pengaman terpasang, Gambar 2
Gambar 1.
Tekanan yang diberikan di seluruh permukaan dari silinder pendingin.
Gambar 2.
Sebuah silinder refrigeran dengan topi pengaman.
Gambar 3.
silinder bertekanan harus diikat agar dapat aman dipindah di wadah
khusus.
Gambar 4.
(A) katup pressure relief silinder. (B) Katup pressure relief akan mengurangi
tekanan di dalam silinder ketika overpressure terjadi. (A) Courtesy Ferris
State University. Photo by John Tomczyk
Cairan R-22 ketika terlepas ke atmosfer dan mengenai kulit atau mata
Anda, akan menyebabkan radang dingin. Jaga kulit dan mata Anda dari
terpapar refrigeran cair. Saat Anda memasang alat pengukur dan membaca
tekanan refrigerant atau melakukan pemindahan refrigerant masuk atau keluar
dari sistem, kenakan sarung tangan dan kacamata.
Oksigen juga harus diatur karena tekanan yang tinggi. Selain itu, jalur
oksigen harus dijaga benar-benar bebas minyak. Tumpukan oli/ minyak pada
sambungan regulator oksigen dapat menyebabkan ledakan, yang akibatnya
mampu memutuskan tangan Anda.
Gambar 8 Ketika katup silinder patah, silinder menjadi seperti proyektil hingga tekanan
habis.
Gambar 11 (A) silinder bertekanan harus diikat bila disimpan. Jarak aman
minimum antara tabung gas bahan bakar dengan bahan-bahan yang
mudah terbakar adalah 6 m atau dinding setinggi 1,5 m. (B) silinder
Refrigerant diikat ke dinding untuk keamanan. (B) Courtesy
Ferris State University. Photo by John Tomczyk
BAHAYA LISTRIK
Sengatan listrik dan luka bakar merupakan bahaya yang selalu ada.
Tidak mungkin untuk menangani semua peralatan dalam keadaan power off,
sehingga Anda harus belajar metode yang aman untuk mengatasi masalah
pada saat rangkaian "hidup". Selama listrik dalam konduktor dan peralatan
berfungsi dengan baik, tidak ada yang perlu ditakutkan. Anda sangat
mungkin terluka Ketika aliran listrik yang tidak terkendali terjadi (misalnya,
jika Anda menyentuh dua kabel fasa).
PETUNJUK PENCEGAHAN(KESELAMATAN): Daya listrik harus selalu
dimatikan pada panel distribusi terkunci dengan cara yang tepat
KEJUT LISTRIK
Gambar 14 teknisi dapat menjadi bagian dari sirkuit listrik dan menerima
kejutan listrik.
Gambar 15 (A) Sebuah rangkaian listrik ke tanah dari rangka bor logam. (B)
bor Metal frame digroundkan dengan benar.
Alternatif untuk model lama dari alat-alat listrik logam portabel adalah
plastik-cased dan alat yang dioperasikan dengan baterai. Dalam alat plastik-
cased sambungan motor dan listrik terisolasi dalam perangkat. Ini disebut
peralatan dengan isolasi ganda dan dianggap aman, Gambar 16 (A). Alat
dioperasikan dengan baterai menggunakan baterai yang dapat diisi ulang dan
sangat nyaman dan aman, Gambar 16 (B).
Gambar 16 (A) Sebuah bor listrik terisolasi ganda. (B) Sebuah bor listrik
dioperasikan dengan baterai. Foto oleh Bill Johnson
Jangan memakai perhiasan (cincin dan jam tangan) saat bekerja pada
rangkaian listrik hidup karena dapat menyebabkan sengatan listrik
dan kemungkinan luka bakar. Jangan gunakan obeng atau alat lain dalam
panel listrik ketika listrik menyala. Luka bakar listrik bisa berasal dari busur
listrik,
Jika contoh ini dihitung lagi dengan resistensi lebih kecil, arus akan lebih
besar karena tegangan dibagi dengan nilai arus yang lebih kecil.
1200 A. Pada saat ini pemutus sirkuit akan trip, tetapi Anda mungkin sudah
mengalami luka bakar atau sengatan listrik, Gambar 17. Arus dari 0,015
ampere atau kurang yang mengalir melalui tubuh dapat berakibat
fatal.
Torches/ blander las memiliki konsentrasi panas yang tinggi. Alat ini
digunakan untuk banyak hal, termasuk brazing, mematri, atau pengelasan.
Gambar 20 (A) APAR. (B) rincian APAR menunjukkan harus digunakan pada
jenis kebakaran.
(A) Foto oleh Bill Johnson. (B) Courtesy Ferris State University. Photo by
John Tomczyk
panas dari tubuh Anda, dan radang dingin akan terjadi. Sepatu tahan
air tidak hanya melindungi kaki Anda dari air dan dingin
tetapi membantu melindungi Anda dari bahaya sengatan listrik ketika
Anda bekerja dalam cuaca basah. Namun, tidak bergantung pada sepatu
bot ini untuk perlindungan terhadap bahaya listrik.
Sebagai contoh, setting/pengaturan katup ekspansi perlu dilakukan
didalam freezer/ cold storage selama lebih dari satu jam. Hal ini
akan mengakibatkan efek kejutan terhadap sistem tubuh kita Ketika kita
keluar dari ruang kerja yang dingin tersebut. Jika Anda sedang menangani
peralatan dengan suhu rendah, bawalah mantel dan sarung tangan dan
memakainya dalam ruang kerja yang dingin.
Bahaya lingkungan
Menilik pada sejarah, Mario Molina ilmuwan yang tergabung dalam tim
Departemen Kimia Universitas California - Irvine (UCI) bersama dengan
Sherwood Rowland, sekitar tahun 1973 melakukan penelitian pada
CFC. Molina mengetahui bahwa jumlah CFC yang ada di lapisan troposfer
dengan ketinggian antara 6 s/d 10 mil di atas permukaan bumi, kurang lebih
sama dengan jumlah CFC yang diproduksi oleh manusia. Berbeda dengan
senyawa kimia lainnya yang keberadaanya di atmosfer akan tercuci oleh air
hujan, jumlah CFC relatif tetap karena CFC tidak larut dalam air.
Setelah mengetahui tidak ada proses lain yang dapat melarutkan CFC di
troposfer,
maka Rowland dan Molina berasumsi bahwa CFC akan terus naik
dan akhirnya mencapai lapisan stratosfer diatasnya. Mereka juga menduga
bahwa proses perjalanan CFC ke stratosfer sangat lamban.
Menurut perhitungan mereka, dibutuhkan waktu antara 40 hingga 150 tahun
bagi senyawa-senyawa kimia yang dilepaskan di bumi untuk mencapai
“kematiannya”.
Lapisan atmosfer
Penghapusan BPO jenis CFC, Halon, TCA dan CTC, dan Methyl
Bromide untuk keperluan non karantina dan pra pengapalan dapat tercapai
sebagaimana disepakati bersama di Protokol Montreal. Saat ini BPO
jenis HCFC menjadi target percepatan penghapusan sebagaimana
diputuskan pada Meeting of Parties (MOP) ke-19. Jadwal penghapusan HCFC
untuk negara Artikel 5 (termasuk negara Indonesia)
dihitung berdasarkan baseline yang diambil dari rata-rata perkiraan konsumsi
tahun 2009-2010. Target penghapusan HCFC yang telah ditetapkan adalah;
Tahun 2013: freeze; tahun 2015: penurunan sebesar 10% dari angka
baseline; tahun 2020: penurunan sebesar 35%; tahun 2025: penurunan
sebesar 67,5%; dan tahun 2030: penurunan sebesar 100%, dimana antara
tahun 2030-2040 HCFC hanya diperbolehkan untuk kegunaan
pemeliharaan (servicing) peralatan pendingin.
Konvensi Wina dan Protokol Montreal saat ini telah ditandatangani oleh
197 negara, merupakan contoh penting kerjasama global dalam merespon
masalah lingkungan global yang serius. Apabila negara-negara
mengikuti perjanjian ini, tingkat ozon seharusnya kembali ke tingkat tahun
1980 pada tahun 2068 dan ke level 1950 pada tahun 2100. Keberhasilan
kerjasama ini dapat terlihat sebagaimana kutipan dari
berita di website
https://www.nasa.gov/feature/Goddard/2016/antarcti... pada tanggal 25
Oktober 2016, yang berjudul “2016 Antarctic Ozone Hole Attains Moderate
Size, Consistent With Scientific Expectations”, Paul A. Newman seorang
pimpinan ilmuwan Earth Sciences at NASA's Goddard Space Flight Center di
Greenbelt, Maryland mengatakan: “Tahun ini kami melihat lubang ozon berada
di bawah ukuran rata-rata. Apa yang kita lihat konsisten dengan harapan dan
pemahaman kita tentang bahan kimia yang menipiskan ozon dan cuaca
stratosfer."
Di tingkat penggunaan, sejak 1 Juli 2008 BPO jenis CFC, R-500, R-502
dan Halon telah dilarang digunakan pada produksi AC yang digunakan dalam
ruangan dan kendaraan bermotor, lemari es tipe rumah tangga, mesin
pendingin, aerosol dan alat pemadam api. CFC dan Halon dapat didaur ulang
dan hasil daur ulang hanya dapat digunakan untuk pemeliharaan barang
yang sistem kerjanya masih menggunakan CFC atau Halon. Ketentuan ini
diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND-/PER/4/2007
Tahun 2007 tentang Larangan Memproduksi BPO Serta Barang Yang
Menggunakan BPO.
berbagai macam tingkat resiko mulai dari resiko rendah hingga fatal atau
bahkan bencana. Merupakan tugas kita semua untuk mengendalikan resiko.
Pengendalian resiko adalah Tindakan yang dilakukan untuk
menurunkan tingkat resiko dengan cara mengurangi kemungkinan dan
menekan peluang keparahan dampak yang dihasilkan. Pengendalian resiko ini
secara praktis dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut :
BAB II
MENERAPKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
1. Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui
bahasa, baik verbal maupun non verbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh dan
ungkapan emosi.
Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima, dan
kesimpulan (persepsi) makna antara individu-individu yang terlibat.
2. Tujuan
• Berhubungan dengan orang lain
• Mempelajari/mengajarkan sesuatu
• Mempengaruhi motivasi & perilaku seseorang
• Mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri/orang lain
• Menyelesaikan sebuah masalah, ketegangan atau konflik
• Mencapai sebuah tujuan
9. Komunikasi Internal
Bottom-
11. Komunikasi Horisontal
Horiso Horiso
Pilihan Penyimp
Penga saluran
ruh angan
komunikasi persepsi
perbe yg buruk
daan
Peng Tak ada Pengi
status
irim umpan- rim
balik
Perbe Pilihan Gangg
daan saluran uan yg
buday komunikasi bersifa
a yg buruk t fisik
22. Hambatan dalam Komunikasi
1. Gangguan
Gangguan mekanik (mechanical, channel noise)
Gangguan semantik (semantic noise)
o Semantik : pengetahuan mengenai pengertian kata-kata
o Makna denotatif, makna konotatif
2. Kepentingan (interest)
3. Motivasi
4. Prasangka
5. Sumber hambatan bersifat emosional dan sosial atau kultural
6. Sadar/tdk memberikan penilaian dan menghakimi pembicara
7. Gagal menangkap maksud konotatif suatu perkataan
8. Kesalahpahaman atau distorsi karena tidak saling mempercayai
BAB III
MEMPERSIAPKAN PERALATAN DAN MATERIAL
A. Bahan (Pipa)
JENIS PIPA
1. Pipa Tembaga
a. Pipa Tembaga Lunak
Ekonomis. Pipa tembaga mudah untuk diperlakukan, dibentuk,
dan disambung sehingga akan mengurangi biaya instalasi,
material dan waktu.
Ringan. Untuk diameter dalam yang sama, pipa tembaga lebih
ringan dibandingkan pipa ferros karena itu mudah untuk
dipindahkan dan menghemat tempat.
Mudah dibentuk. Pipa tembaga mudah diarahkan dan dibentuk,
sehingga bisa mengurangi sambungan pipa dan elbow.
Mudah disambung. Penyambungan pipa bisa menggunakan
adapter, soldering, brazing ataupun welding.
Aman. Pipa tembaga tidak terbakar atau pemicu terbakar, dan
tidak bereaksi menjadi gas beracun kecuali untuk campuran
organik yang mudah menguap, seperti amoniak (NH3), tidak
diperbolehkan memakai pipa tembaga.
Resistansi korosi. Pipa tembaga memiliki angka resistansi
korosi yang cukup tinggi.
2. Pipa Alluminium
5. Pipa Fleksibel
6. Pipa Kapiler
Roller
Cutting Wheel
Knop
2. Reamer
Gambar. Reamer
- Reamer berfungsi untuk meratakan dan membersihkan ujung pipa
yang telah dipotong agar rata dan bersih kembali.
- Pada waktu membersihkan pipa ujungnya harus menghadap
kebawah, agar potongan logamnya (beram) tidak masuk ke dalam
sistem.
3. Flaring Tool
A 0.5mm 1.0mm
Kekecilan
Patah
bergerigi
5. Bending Tool
Bending
menggunakan
spring
Posisi
Kanan
(R)
5. Putarkan hendle
pembengkok secara
perlahan-lahan sambil
memperhatikan skala
tanda sudut
pembengkokan.
6. Jika skala tanda sudut
bengkokan telah
mencapai sudut
bengkokan yang
diminta, maka hentikan
menekan hendle, lalu
dengan perlahan
angkatlah hendle tadi.
7. Ambilah pipa yang telah
dibengkokan tadi dari
pembengkok pipa
tersebut.
8. Proses pembengkokan
pipa telah sesuai.
2. Tang Ampere
Berfungsi untuk mengukur besarnya arus (A), tegangan (V) dan
tahanan (Ω) pada aliran arus bolak-balik maupun arus searah.
3. Brander Portabel
Berfungsi untuk menyambung atau melepas sambungan pipa
(sambungan menggunakan timah atau perak). Brander tersebut dapat
dengan gas LPG, camping gas, kompor minyak tanah, juga dapat
memakai gas karbid (acetyline) dengan zat asam.
Gambar Brander
4. Leak Detektor
c) Kain
Cara untuk metode air sabun, sebagai berikut :
a) Pastikan sistem dalam keadaan tidak vacuum [tekanan sistem
harus di atas 1 atm]
b) Sistem boleh dalam keadaan beroperasi ataupun tidak
c) Basahi kain dengan air sabun
d) Tempelkan pada bagian-bagian yang rentan terhadap kebocoran,
biasanya dibagian sambungan pipa dengan pipa, pipa dengan
komponen, baik di sekitar nut maupun hasil lasan, bagian-bagian
yang biasa bocor bukan hanya dibagian sambungan saja,
perhatikan pada komponen-komponen lain pun berpotensi terhadap
kebocoran
e) Perhatikan permukaan yang terkena air sabun, jika ada gelembung-
gelembung seperti ada udara yang meniup gelembung udara, maka
dapat dipastikan di bagian tersebut ada kebocoran, baik karena
lubang, atau penutupan nut yang kurang kencang
2) Leak detector elektronik
Halida torch akan menyalakan api jika ada bagian sistem yang
bocor, caranya hanya mendekatkan sensor halida torch ke bagian-
bagian sistem.
4) Dengan zat pewarna
Dengan memasukan gas atau zat berwarna kedalam sistem,
tentunya zat yang tidak bereaksi dengan bahan-bahan yang
digunakan dalam sistem, hal ini dilakukan agar saat terjadi
kebocoran, gas yang keluar terlihat karena berwarna.
Gambar Mesin 3R
BAB IV
MENGGUNAKAN ALAT UKUR REFRIGERASI DAN TATA UDARA
A. Mistar
B. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak,
kedalaman, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi
dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm). Hasil pengukuran dari ketiga
fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama.
Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring
(teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan,
hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki
tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah
dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan
inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat
ukur konvensional seperti penggaris.
1. Bagian-bagian Jangka Sorong
Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak
pada badan alat ini (sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris)
yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua
pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk
mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau
rahang atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’ (contohnya mengukur
diameter dalam pada cincin). Kedua pasang rahang tersebut dapat
digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang
rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula,
terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara
menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong
tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut
pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.
Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
C. Micrometer Scrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm.
D. Pressure Geuge
Pressure gauge adalah sebuah alat pengukur yang berfungsi untuk
mengukur sebuah tekanan fluida yang bisa berupa gas atau cair, dalam
sebuah tabung tertutup. Untuk satuan pengukurannya sendiri dikenal
dengan istilah psi atau pound per square inch, ada juga psf atau pound
per square foot, mmHg atau millimeter of mercury, inHg atau inch of
mercury, bar, hingga atm atau atmosphere
Keterangan:
E. Manifold Geuge
Juga disebut sistem analyzer, charging and testing unit, test gauge
set, gauge manifold atau manifold saja. Servie manifold terdiri dari:
meter tekan dan meter ganda, dua buah keran yang disatukan dan tiga
buah slang isi dengan tiga warna yang berlainan.
1 2
Gambar Posisi pengisian refrigerant 1) Liquit Refrigerant
2) Gas refrigerant
F. Thermometer
Berfungsinya untuk mengukur suhu. Kerja dari thermometer
berdasarkan efek pemuaian dan penyusutan dari air raksa. Ada 2 macam
ythermometer yang sering digunakan dalam mesin pendingin yaitu
Fahrenheit dan celcius. Untuk mengukur suhu di dalam lemari es dan
freezer, dipakai thermometer yang mempunyai bulb dengan pipa kapiler
yang panjang. Hanya bulb saja yang diletakan di dalam lemari es,
sedangkan suhunya dapat dibaca dari luar.
Gambar. RH Meter
Gambar. Anemometer
1. Pengertian :
Anemometer ialah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang biasanya
digunakan dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun
prakiraan cuaca.
2. Kegunaan/Fungsi :
Anemometer Berfungsi untuk mengukur atau menentukan kecepatan
angin. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur
besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Pengukuran dapat dilakukan dengan cara memegang Anemometer
secara vertikal atau menaruhnya di atas penyangga. Angka kecepatan
angin akan ditampilkan secara otomatis pada speedometer.
4. Tingkat Ketelitian :
Anemometer memiliki tingkat ketelitian hingga 0.5 m/s.
6. Bagian-bagian :
Anemometer Cup dan Vane (velocity anemometer).
Pressure Tube Anemometer.
Pressure Plate Anemometer.
I. Tang Ampere
berarus listrik kedalam lingkupan tang ampere dan hasilnya dapat terlihat,
mudah bukan.
Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya
cukup mudah, yaitu dengan menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel
listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah selengkapnya
untuk Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan
Clamp Meter (Tang Ampere).
J. Multimeter
Gambar. Multimeter
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur: 1) Tegangan Listrik
DC/AC 2) Arus Listrik DC/AC dan 3) Tahanan/ Hambatan Listrik
2. Pengukuran tegangan
dilakukan secara paralel
2. Pengukuran
1. Atur pada posisi tegangan
skala Arus dilakukan secara
DC/AC seri
6
3. Perhatikan angka
yang ditunjukan
4. Nilai Arus terukur
oleh skala jarum
=
BAB V
MERANGKAI SISTEM KELISTRIKAN SEDERHANA
Dengan semakin kompleknya sistem refrigerasi dan tata udara dewasa ini,
para teknisi/mekanik harus mampu membaca dan menginterprestasi seluruh
jenis diagram listrik. Diagram listrik memuat informasi berharga tentang
instalasi listrik dan operasi peralatan listrik. Para mekanik yang memasang
suatu peralatan listrik misalnya peralatan tata udara sangat tergantung pada
diagram pengawatan yang dikeluarkan oleh pabrikannya agar dia dapat
memasang peralatan tersebut dengan semestinya.
Para teknisi menggunakan diagram listrik sebagai acuan atau rujukan
untuk melakukan pelacakan gangguan sistem kelistrikan dari suatu unit
peralatan listrik. Ada tiga jenis diagram yang lazim digunakan di industri, yaitu
diagram skematik, diagram ladder, dan diagram pengawatan atau diagram
koneksi. Dalam dunia refrigerasi dan tata udara, diagram listrik yang sering
digunakan juga bervariasi tergantung pabrikan pembuatnya.
Satu hal yang tidak mungkin dalam membangun diagram listrik adalah,
memuat seluruh komponen yang digunakan pada suatu unit peralatan
refrigerasi dan tata udara di dalam diagram listrik, karena akan terlalu
memakan tempat dan menjadi terlalu rumit bila disertai dengan cara
penyambungan antar komponen. Oleh karena itu, mengapa diagram listrik
menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan komponen-komponen
listrik yang digunakan pada suatu unit peralatan refrigerasi dan tata udara.
Komponen listrik yang digunakan pada system refrigerasi dan tata udara
dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu (1) beban listrik, (2) sensor, yang
terdiri dari piranti kontrol, dan piranti pengaman atau proteksi. Beban listrik
yang digunakan pada peralatan refrigerasi dan tata udara dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu beban listrik yang digunakan sebagai penggerak dan beban
listrik yang digunakan untuk keperluan lainnya. Beban listrik yang
digunakan sebagai penggerak dibedakan menjadi dua, yaitu yang
menghasilkan gerakan rotari dan yang menghasilkan gerakan translasi.
Beban listrik yang menghasilkan gerakan rotari lazim disebut sebagai
motor. Bila tenaga penggeraknya energi listrik disebut motor listrik. Beban
listrik yang menghasilkan gerakan translasi adalah koil solenoid. Dan beban
listrik untuk keperluan lainnya adalah elemen pemanas (heater) dan lampu.
Para teknisi/mekanik harus mampu mengidentifikasi sebagian besar simbol
yang digunakan dan mengetahui di mana melihat posisinya dalam suatu
peralatan listrik.
Sebagian besar pabrikan menggunakan simbol-simbol yang sama pada
diagram listrik yang digunakannya, walaupun begitu sering dijumpai masih
adanya beberapa perbedaan yang bersifat minor. Jadi pemahaman dasar
tentang simbol dasar kelistrikan merupakan hal yang paling penting bila ingin
berhasil di dunia industri. Kita mulai pembelajaran kita dengan diskusi
berbagai jenis beban listrik yang digunakan di dunia refrigerasi dan tata
udara dan simbol dasar yang digunakan oleh setiap komponen. Selanjutnya
akan didiskusikan pula berbagai piranti kontrol otomatik dan piranti
pengaman.
Unit refrigerasi dan tata udara menggunakan motor listrik untuk
mengoperasikan kompresor, fan kondensor, fan evaporator, dan defrost timer.
Unit refrigerasi menggunakan berbagai jenis rele dan kontaktor untuk
membangun sistem kontrol. Unit refrigerasi dan tata udara menggunakan
elemen pemanas (heater) untuk keperluan pencairan bunga es di evaporator,
dan menggunakan lampu untuk penerangan dan sebagai tanda. Yang masuk
dalam kategori sensor adalah berbagai sakelar otomatik seperti room
thermostat, pressure switch, rele beban lebih (overload protector), defrost
terminator thermostat, dll.
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal sebagai beda potensial listrik
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik.
Tegangan listrik merupakan ukuran beda potensial yang mampu
membangkitkan medan listrik sehingga menyebabkan timbulnya arus listrik
dalam sebuak konduktor listrik.
Berdasarkan ukuran perbedaan potensialnya, tegangan listrik memiliki
empat tingkatan:
Tegangan ekstra rendah (extra low Voltage)
Tegangan rendah (low Voltage)
Tegangan tinggi (high Voltage)
Tegangan ekstra tinggi (extra high Voltage)
Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik
dan Hambatan Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini:
V=IxR
V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt
I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere
R adalah Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm
Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik
dan Hambatan Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini :
I=V/R
V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt
I=P/V
P=V^2/R
Satuan (unit)
Satuan dari daya dalam SI adalah Joule/sekon atau Watt.
Konfersi PK
Terdapat tiga hambatan listrik (resistor) berlabel R1, R2, dan R3 yang
dihubungkan dalam untaian panjang dari satu terminal sumber ke terminal
lainnya.
Contoh penerapan rangkaian seri dalam kehidupan sehari-hari adalah
lampu senter. Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir
besarnya sama tiap elemen dan dirumuskan dengan:
I masuk = I1 = I2 = I3 = … = In = I keluar
Total hambatan resistor pada rangkaian seri
merupakan penjumlahan masing-masing hambatannya.
Rumusanya adalah:
Rtotal = R1 + R2 + …+ Rn
Akibatnya, terdapat lebih dari satu jalur yang dapat dilewati oleh arus.
Rangkaian masih dapat berfungsi jika satu jalur terputus atau dimatikan.
Rangkaian listrik paralel bisa digunakan untuk memasang lampu-lampu di
rumah.
Total hambatan resistor pada rangkaian parallel adalah :
1/R = 1/R1 + 1/R2 +
1/R3…
V. Komponen Listrik
1. MCB
Keadaan Membuka
Ketika keadaan membuka ini dapat membuat tegangan arus listrik
atau aliran dari arus listrik ini dapat tidak tersambung yang membuat arus
listrik tidak dapat mengalir karena saklar membuka.
Keadaan Tertutup
Ketika keadaan tertutup maka akan terjadi tersambungnya aliran
listrik atau arus listrik yang tersambung dan dapat memberikan arus
listrik.
Fungsi Saklar
Saklar sendiri memiliki fungsi yang utama yaitu sebagai alat yang
dapat memutuskan dan juga menyambungkan arus listrik yang ada di
dalam rangkaian. Saklar ini sangat berguna ketika kita ingin mengatur
arus listrik yang masuk dan keluar. Dan dapat juga di gunakan utnuk
memberikan kenyamanan ketika ada hal yang tidak di inginkan.
Ukuran Kabel
Berikut kapasitas yang disediakan PLN untuk konsumen rumah tangga
dengan tegangan 220Vac:
1. 450 VA = 2A
Ketika rumah anda memiliki kapasitas kWh meternya 450 VA yang setara
dengan 2 Ampere, maka kabel dengan ukuran 1.5mm2 sudah sangat
cukup karena kapasitas kabel tersebut berkapasitas 17 Ampere.
2. 900 VA = 4A
Sama halnya dengan kWh kapasitas 450 VA menggunakan ukuran kabel
1.5mm sudah sangat cukup menurut saya.
3. 1300 VA = 6A
Untuk kabel 1.5mm2 masih cukup untuk kWh meter kapasitar 1300 VA
yang setara dengan 6A, tetapi bisa dinaikin ke 2.5mm2 agar kabel semakin
awet.
4. 2200 VA = 10A
Ini saya sarankan menggunakan kabel 2.5mm2 meskipun 1.5mm2 sudah
mencukupi arus dalam kapasitas 2200 VA, tetap saya anjurkan
menggunakan 2.5mm2 agar kabel tidak terlalu panas.
Warna kabel
a. Merah, Hitam dan Kuning untuk Fasa b. Biru untuk kabel netral
c. Kuning garis hijau atau hijau garis kuning untuk kabel grounding.
Gambar Diagram
Potensi bahaya listrik dalam pekerjaan refrigerasi dan tata udara juga perlu
diperhatikan dengan seksama. Oleh karena itulah seorang teknisi refrigerasi
dan tata udara perlu menerapkan prosedur keamanan dalam melakukan
pekerjaan pada peralatan listrik yang bertegangan. Meskipun banyak prosedur
pengecekan gangguan dapat dilakukan pada kondisi tanpa tegangan.
Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya
kecelakaan. Kecelakaan bisa timbul akibat adanya sentuh langsung dengan
penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan
instalasi.
BAB VI
MEMBACA GAMBAR TEKNIK
1
Kompresor dengan katup
servis
Kondenser
Kondenser menggunakan
kipas
2
Kondenser berpendingin
air
Katup ekspansi
Evaporator
pengaman komponen utama. Komponen tambahan atau aksesoris ini biasana dipasang diantara
komponen utama, sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Untuk simbol komponen tambahan atau aksesoris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
1 Filter dryer
2 Sight glass
3 Liquid receiver
4 Oil separator
5 akumulator
Thermostat, Security
1
Thermostat
2 Pressurestat
3 Oil Pressurestat
2 Suction line
3 Pipa kapiler
berfungsi untuk mengatur kerja dari komponen utama, sedangkan komponen utama biasanya terdiri
dari motor listrik dan electric heater.
Untuk simbol kelistrikan pada sistem refrijerasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.6 simbol kelistrikan rangkaian utama pada sistem refrijerasi
No Nama Komponen Simbol
1 Kompresor 1 phasa
2 Motor 3 phasa
3 Electric heater
4 Lampu
5 Solenoid valve
5 Relay
7 Kontaktor
Kontaktor dengan
8
bimetal
9 Saklar otomatis
10 Saklar
11 Overload
12 DTFD
13 Defrost timer
15 Oil Pressurestat
Pada saat hendak menggambar instalasi pemipaan sistem refrijerasi, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya:
1. Ketebalan setiap saluran (suction, discharge dan liquid line) harus berbeda
2. Jarak antar komponen harus agak renggang supaya tidak terkesan sempit pada saat memberi
penamaan pada komponen
3. Ukuran besar komponen harus sesuai, tidak boleh menggambar komponen yang kecil melebihi
ukuran yang besar
4. Ukuran huruf pada penamaan komponen harus konsisten dengan ukuran yang sama.
5. Jika menggunakann tinta warna untuk saluran pada saluran tekanan tinggi dan saluran tekanan
rendah harus berbeda. Untuk saluran tekanan tinggi menggunakan warna merah dan untuk
saluran tekanan rendah menggunakan warna biru.
Untuk lebih keterangan lebih lanjut, penggambaran saluran pemipaan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
BAB VII
MENYOLDER DENGAN KUNINGAN DAN/ATAU PERAK
(BRAZING/ LAS ASETELIN)
Brazing adalah adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan melumerkan dan
mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan menggunakan capillary action,
dimana filler metal memiliki titik lumer yang lebih rendah dari pada logam yang akan disambung.
Proses brazing biasanya disertai dengan pemberian flux pada sambungan untuk menghindari
oksidasi pada sambungan. Titik lumer filler metal pada brazing berada diatas temperatur 450°C.
d. Brander Las
Brander las adalah alat untuk mencampur gas oksigen dan gas acetylene yang juga
digunakan untuk menginjeksi gas campuran yang keluar untuk dibakar sehingga membuat busur
nyala las.
3) Nyala Oksidasi
Nyala api las yang berlebihan oksigen nya. Nyala oksidasi ini dapat terjadi dengan
mengurangi pengeluaran acetylene setelah nyala netral. Nyala api ini biasa dipergunakan untuk
pengelasan kuningan atau perunggu
g. Memastikan daerah kerja cukup berfentilasi, meskipun demikian tidak diperlukan sirkulasi
udara berlebihan.
h. Jika mungkin lindungilah material lain di sekitar dengan menggunakan asbes atau kain basah.
3. Prosedur Brazing (Las Asetelin)
a. Siapkan pipa tembaga, kemudian potong dengan prosedur pemotongan pipa.
BAB VIII
MENGEVAKUASI SISTEM REFRIGERASI DAN TATA UDARA
MEMERIKSA KEBOCORAN REFRIGERAN
MELAKUKAN PROSES PENGISIAN REFRIGERAN
b) Pressure Geuge
Pressure gauges adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan fluida (gas atau liquid) dalam tabung tertutup.
Pressure geuge dalam sistem pendingin dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu:
- High Pressure Geuge
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tekanan fluida pada sisi
tekanan tinggi.
Gambar 5. Thermometer
Skala yang sangat umum digunakan untuk mengukur temperatur
adalah celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin.
Perbandingan
C : R : F : K
100 : 80 : 180 : 100
5 : 4 : 9 : 5
Gambar 6. Skala temperatur
Dari tabel di atas dapat dibuat perbandingan antara dua skala
termometer ini seperti rumus berikut :
Tf = 9/5 tc + 32
Tc = 5/9 (tf – 32)
Dimana :
Tf = skala fahrenheit
Tc = skala celcius
c. Kalor/ Panas
1) Pengertian
Kalor tidak sama dengan temperatur (suhu). Kalor adalah energi
yang diterima oleh benda, sehingga suhu benda atau wujudnya berubah.
Jika kalor dilepaskan suhu benda akan turun.
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan, tetapi
tidak dapat dihilangkan. Kalor dapat diukur, meskipun kita tidak dapat
melihatnya.
Satuan kalor : Joule (J), Kalori atau Btu.
- 1 Kilo Kalori (kkal) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk
memanaskan/ mendinginkan 1 kg air sampai suhunya naik/ turun 1
drajat Celcius. (Satuan Internasional - SI)
- 1 British thermal unit (Btu) adalah jumlah kalor yang diperlukan
untuk memanaskan/ mendinginkan 1 pound air sampai suhunya
naik/ turun 1 drajat fahrenheid. (Satuan British)
- 1 Btu = 0,252 kkal = 1,055kJ
2) Kalor Jenis
- Kalor jenis suatu zat ialah jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu 1 kilogram zat sebesar 10 celcius (Satuan
Internasional) satuan: kkal/kg °C
- Kalor jenis suatu zat ialah jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu 1 pound zat sebesar 10 fahrenheid (Satuan British)
satuan: Btu/lb °F
Jenis Benda Kalor Jenis (c)
J/kg0C kkal/kg0C Btu/lb0F
Air 4180 1,00 1,00
Alkohol (ethyl) 2400 0,57 0,57
Es 2100 0,50 0,50
Kayu 1700 0,40 0,40
Aluminium 900 0,22 0,22
3) Kalor Sensibel
Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan
atau menurunkan suhu suatu benda.
c. Katup Ekspansi
Katup Ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigerant
sehingga refrigerant setelah melewati katup ekspansi akan bertekanan yang
rendah dan bersuhu rendah. Wujud refrigerant setelah melewatu katup
ekspansi berphasa campuran.
3. Komponen-komponen AC Split
a. Komponen Mekanik
1) Komponen Utama
Komponen utama pada AC Split adalah komponen utama pada sistem
refrigerasi kompresi uap yaitu Kompresor, Kondensor, Katup Ekspansi dan
Evaporator.
++
AC Split
2) Komponen Tambahan
Dalam AC Split terdapat komponen tambahan berupa:
a) Firter Drier
Filter Drier berfungsi untuk menyaring kotoran dan dan
mengeringkan uap air yang masuk kedalam sistem refrigerasi dan
mencemari refrigerant.
b) Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigerant
yang masih berbentuk cair yang akan menuju ke kompresor, sehingga
refrigerant yang masuk ke kompresor benar-benar berbentuk gas.
b. Komponen Elektrik
Secara umum kelistrikan AC split dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
kelistrikan indoor dan outdoor. Dan berikut adalah wearing kelistrikannya.
1) Kelistrikan Indoor
2) Kelistrikan Outdoor
CR + CS = RS
Keterangan: Untuk diingat bahwa hambatan CR lebih besar dari hambatan CS
(CR > CS) dan hambatan terbesar yaitu RS
Berikut akan di berikan contoh bagaimana cara mencari terminal pada
kompresor. Sebelum melakukan pengukuran, cabut komponen-komponen yang
ada diatasnya seperti overload, relay magnet, atau kabel-kabel yang menempel
pada kutub/terminal kompresor.
Untuk penaman awal anggap saja ketiga kutub pada kompresor adalah X, Y, dan
Z.
4. Spesifikasi AC
Untuk menentukan spesifikasi AC dapat dilihat dari Name plate
yang tertera.
b. AC Split
c. AC Central
d. AC Casette
e. AC Standing Floor
f. AC Split Duct
g. AC VRV
1. Nyalakan Unit AC
2. Pasang Manifold Geuge, Selang Biru ke Katup Service dan Selang Kuning
ke Refrigerant
3. Buka Katup V2 selama 1 detik untuk membuang udara yang ada di selang
biru
4. Buka full katup V4 lalu buka katup V2 selama 1 detik untuk membuang
udara yang ada di selang kuning
5. buka tutup katup V1 sehingga tekanan menjadi konstan 70 Psi ( untuk
R.22) atau 140 Psi ( untuk R 32 ) lalu tutup Katup V1
6. Tutup Katup V4
7. Lepaskan Selang manifold yang terhubung ke unit AC dan tabung
refrigerant
8. Proses penambahan refrigerant selesai.
BAB IX
MEMASANG MESIN PENDINGIN DAN AC SERTA PERLENGKAPANNYA
1. Periksa
2. Pemindahan AC
3. Penempatan
indoor unit
4. Buat
lubang
di
dinding
5. Pemasangan outdoor
6. Pemasangan indoor
7. Hubungan
pipa
8. Pemakuman
9. Test kebocoran
10. Penyambungan
listrik
13.
Fin
14. Pengecekan
terakhir
BAB X
MEMBERSIHKAN AC INDOOR DAN OUTDOOR
Hal mendasar yang harus dilakukan untuk menjaga AC tetap awet adalah
dengan melakukan maintenance seperti membersihkan dengan mencuci AC
secara berkala. Pada saat ingin membersihkan AC, harap perhatikan bahan atau
cairan yang digunakan. Jangan menggunakan cairan kimia untuk mencuci AC
karena dapat mengikis lapisan pada pipa di bagian dalam AC sehingga pipa
menjadi tipis. Untuk mencuci AC, ketahui waktu ideal untuk melakukan
maintenance AC. Untuk AC ruang tamu atau ruang keluarga, lakukan perawatan
per 3 bulan, sementara untuk AC kamar tidur 4-5 bulan. Perkiraan waktu
tersebut dapat berbeda-beda pada setiap bangunan atau rumah, tergantung
lokasi dan tingkat polusi pada AC.
4. Manifold Geuge
5. Cover AC
Langkah Pertama:
Nyalakan AC untuk di Tes lalu jangan lupa untuk mematikannya.
Langkah Selajutnya:
Mematikan MCB bisa dilakukan atau tidak, tetapi lebih baik atau jika
memungkinkan lebih baik di matikan MCB untuk mencegah arus pendek.
Setelah Itu:
Bongkar panel dan filter yang terdapat pada Indoor AC.
Selanjutnya:
Dengan memasang Box Elektrikal bisa membuat cipratan Air tidak mengenai
modul AC, jika tidak mempunyai Box Elektrikal sebaiknya beli terlebih dahulu
atau tidak menggunakannya juga tidak mengapa.
Lalu:
Persiapkan alat cuci ac atau steam yang akan digunakan untuk mencuci AC.
Langkah Selanjutnya:
Tutup Indoor dengan Plastik atau Cover AC Khsus untuk Mencuci AC, dan
jangan lupa untuk mengarahkan pembuangannya ke Ember yang sudah di
siapkan.
Langkah Berikutnya:
Cuci Filter AC dengan Air Bersih Terlebih Dahulu.
Lalu:
Mulai Lakukan Pencucian Dengan Teliti Menggunakan Alat Steam Yang Sudah
Di Siapkan Tadi.
Setelah Itu:
Pasang kembali panel indoor dengan teliti, jangan lupa untuk melepas box
elektrikal yang tadi kita pasang, dan jangan lupa untuk mengelap atau
membersihkan atau mengeringkan cover ac dengan lap atau kanebo, dan
jangan lupa untuk memasang filter AC yang sudah kita bersihkan pertama kali.
Dengan Itu:
Pencucian Indoor Telah Selesai.
Setelah selesai, kita pindah kebagian outdoor atau bagian luar AC.
Langkah yang harus dilakukan:
Cuci Unit Outdoor Terlebih Dahulu.
Lalu:
Periksa Tekanan Freon Dengan Analyzer, Jika Ternyata Kurang, Maka Silahkan
Tambahkan Freon atau Refrigerant Sesuai Dengan Jenis AC atau Outdoor.
BAB XI
MEMPERBAIKI UNIT DAN SISTEM REFRIGERASI DAN TATA UDARA
MENGGANTI KOMPONEN ELEKTRIK DAN MEKANIK PADA SISTEM
REFRIGERASI DAN TATA UDARA
Siklus Refrigerasi
Cara paling dasar untuk memahami siklus refrigerasi adalah sebuah sistem
yang dikenal sebagai sistem kompresi uap/gas (vapor compression). Sistem
ini terdiri dari sebuah kompresor, sebuah kondenser, sebuah “metering
device/expansion valve” dan sebuah evaporator. “output kompresor”,
“discharge line”, “kondenser” dan “cairan line” membentuk sisi jalur tekanan
tinggi (high-pressure side) dari sistem ini. “output metering device”,
“evaporator”, “suction line” dan “input kompresor” membentuk sisi jalur
tekanan rendah (low-pressure side) dari sistem ini.
R 22(60 – 83 Psi)
R 410 A (120 – 150 Psi)
4 Tekanan …………...Psi
R 32(130 – 160 Psi)
∆ Temperatur
8 Evaporator Min 8 – 12 K ..…………..
∆ Temperatur
11 Condensor Min 5 – 8 K ..…………..
Temp. Suction
12 line pipe ..………….. 0C
Temp. Superheat
13 system 8 – 13 K ..…………..
Jika terdepat bunyi desis dan adanya oli pada komponen maka
terindikasi terjadi kebocoran pada sistem. Alat Leak Detector digunakan untuk
melakukan pengetesan dimana terjadi kobocoran sedangkan air sabun
digunakan untuk mencari titik kebocoran. Cara memeriksa kebocoran dari
system refrigerant dapat dilakukan dengan menggunakan air sabun, alat
electronic leak detector, UV DYE dan alat Holide Torch. Umumnya
menggunakan metode air sabun karena lebih ekonomis (Penjelasan paling
detail pada unit modul F.43RAC01.010.1: Memeriksa Kebocoran Refrigeran)
Refrigerant
Refrigerant merupakan suatu fluida yang bersirkulasi didalam system
refrigerasi. Refrigeran atau disebut zat pendingin yang berfungsi untuk
menyerap kalor dari lingkungan/ruangan untuk melepaskan kalor ke
lingkungan. Refrigeran dapat menyerap kalor dari benda atau bahan lain
seperti air atau udara ruangan, sehingga refrigeran tersebut dapat dengan
mudah mengubah phasanya dari cair.
Refrigerant pada unit Tata Udara [5]
Pada tahun 2015, pabrikan AC akan menggunakan 3 jenis freon yaitu Freon
R32, R410A dan R290. Freon R32 ditemukan oleh Daikin Jepang pada tahun
2012, dan mulai digunakan di line up AC mereka mulai tahun 2013. Jadi
semua pabrikan AC Jepang lain yang menggunakan Freon R32 hanya me-
lisensi dari Daikin. Untuk produk AC Panasonic dan Daikin mulai tahun 2018
menggunakan produk Freon R32 dan R410a untuk line up produk mereka.
Untuk brand Korea mereka akan menggunakan line up R410A dan R32, begitu
pula untuk merk pabrikan China mereka menggunakan Freon R410A dan R32.
Tabel. Perbandingan Tipe Freon di Indonesia
Jenis Cooling
ODP GWP Flammability
Freon Index
R22 0.05 1810 100 Tidak
R410A 0 2090 92 Tidak
R32 0 675 160 Rendah
1) Manifold gauge
Manifold gauge digunakan untuk mengukur tekanan refrigerant yang
terdapat dalam sistem refrigerasi:
Ada dua jenis gauge yang digunakan yaitu gauge berwarna biru yaitu low
pressure gauge (bertekanan rendah) dan gauge berwarna merah yaitu high
2) Multimeter/AVO Meter
4) Thermometer
Termometer yang biasa digunakan yaitu thermometer infrared. Alat ini untuk
mengukur suhu pada sistem di bagian yang menjadi acuan analisa kinerja
sistem antara lain: suhu udara ruangan, suhu udara lingkungan, suhu
udara yang keluar dari evaporator, suhu udara yang keluar kondensor, suhu
refrigerant pada output evaporator, suhu refrigerant pada kondensor dan
suhu kompressor.
2. Menggunakan alat ukur suhu baik analog atau infra red dengan
benar
d. Melakukan Evakuasi.
BUKU KERJA
JUDUL
: Pemasangan tusuk kontak 3 pin
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah selesai latihan siwa mampu :
Memasang tusuk kontak 3 pin dengan baik dan benar.
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 TANG PENGUPAS KABEL STANDAR 1 BUAH
2 TANG POTONG STANDAR 1 BUAH
3 TANG LANCIP STANDAR 1 BUAH
4 OBENG MINUS STANDAR 1 BUAH
5 OBENG PLUS STANDAR 1 BUAH
III. BAHAN :
NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH
1 KABEL NYM 3 x 1,5 mm² 1 METER
2 TUSUK KONTAK 3 PIN 6 A / 220 V 1 BUAH
V. LANGKAH KERJA
JUDUL
: JOB PEMIPAAN 1
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah selesai latihan siswa mampu melaksanakan pekerjaan Pemipaan dengan
Menggunakan Tools sesuai prosedur.
II. ALAT :
III. BAHAN :
V. GAMBAR KERJA
6 cm 15 cm
5 cm 5 cm
6 cm
NUT
Pipa Kapiler
Ukuran pipa ¼ in
JUDUL
: JOB PEMIPAAN 2
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah selesai latihan siswa mampu melaksanakan pekerjaan Pemipaan dengan
Menggunakan Tools sesuai prosedur.
II. ALAT :
III. BAHAN :
6. Setelah selesai ukurlah panjang pipa hasil pekerjaan dan bandingkan dengan ukuran pada
gambar.
7. Buat laporan dan serahkan hasilnya kepada guru pembimbing.
V. GAMBAR KERJA
15 cm
5 cm
¼
3/8
6 cm
10 cm
5 cm
¼ ¼
5 cm 5 cm
14 cm
JUDUL
: Menguji Kinerja Sistem Pendinginan
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta mampu
- Menerjemahkan informasi sebelum memulai pekerjaan
- mengecek komponen sistem pendingin sesuai dengan SOP
- menentukan dan mencatat tekanan dan temperatur
- Menentukan dan mengoreksi kesalah-an komponen sistem pendingin
- menentukan kebocoran pada sistem pendingin/AC
- menentukan sebuah sistem yang isi refrigerant terkontaminasi.
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
s. Cari juga pada kondensor dan evaporator serta pipa penghubung kompresor.
t. Kebocoran akan terlihat jika ada gelembung-gelembung pada busa sabun.
u. Segera perbaiki dengan cara mengencangkan sambungan atau dengan cara dilas.
V. GAMBAR KERJA
R 22(60 – 83 Psi)
R 410 A (120 – 150 Psi)
4 Tekanan …………...Psi
R 32(130 – 160 Psi)
∆ Temperatur
8 Evaporator Min 8 – 12 K ..…………..
∆ Temperatur
11 Condensor Min 5 – 8 K ..…………..
Temp. Suction
12 line pipe ..………….. 0C
Temp. Superheat
13 system 8 – 13 K ..…………..
JUDUL
: PROSEDUR RECOVERY REFRIGERANT
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta mampu
- Melakukan evakuasi refrigerant menggunakan alat recovery sesuai SOP
- melakukan penyimpanan refrigerant hasil pengosongan sesuai peraturan yang berlaku
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
V. GAMBAR KERJA
JUDUL
: Menvakum sistem refrigerasi
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta Mampu mengosongkan sistem pendingin/AC
sesuai standar
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
e. Tutup katup biru manifold geuge lalu matikan pompa vakum (berurutan)
f. Tunggu selama 5 menit pastikan Jarum pada manifol tetap menunjuk pada angka -30 inHg,
Bila angka pada manifold geuge kembali ke angka 0 berarti pada sistem terdapat kebocoran
g. Kalau sudah dipastikan sistem tidak dalam keadaan bocor maka proses pemvakuman dapat
dilanjutkan
h. Nyalakan kembali pompa vakum lalu buka katup biru manifold geuge (berurutan)
i. Proses pemvakuman membutuhkan waktu 1 jam Setelah waktu tercapai dilanjutkan dengan
menutup katup biru manifold geuge dan mematikan pompa vakum (berurutan)
j. Proses pemvakuman selesai
k. Lepaskan semua peralatan dan kembalikan ke tempat penyimpanan semula
V. GAMBAR KERJA
JUDUL
: Pengisian Refrigerant (Kondisi Kosong) Kedalam Sistem Refrigerasi
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta mampu mengisi refrigerant kedalam sistem
refrigerasi dalam kondisi kosong sesuai dengan SOP
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
V. GAMBAR KERJA
JUDUL
: Penambahan Refrigerant kedalam Sistem Refrigerasi
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta mampu menambahkan refrigerant kedalam
sistem refrigerasi dalam kondisi kosong sesuai dengan SOP
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
c. Buka katup biru manifold selama 1 detik untuk membuang udara yang ada didalam selang
biru. (syarat tekanan refrigerant yang tertera di jarum manifold harus lebih tinggi dari 0 Psi,
kalau dibawah 0 Psi maka sistem harus di vakum dan diisi secara penuh)
d. Setelah itu sambungkan selang kuning manifold dengan tabung refrigerant
e. Buka full katup tabung refrigerant
f. Buka katup merah manifold geuge selama 1 detik untuk membuang udara yang ada didalam
selang kuning
g. buka tutup katup biru manifold sehingga tekanan sesuai dengan spesifikasi unit refrigerasi lalu
tutup Katup biru manifold
h. Tutup Katup tabung refrigerant
i. Lepaskan Selang manifold yang terhubung ke unit, tabung refrigerant dan pompa vakum
j. Proses penambahan refrigerant selesai.
V. GAMBAR KERJA
JUDUL
: Penambahan minyak pelumas pada sistem refrigerasi
JOB SHEET
I. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan tugas praktek ini peserta mampu mampu menambahan minyak pelumas
ke sistem penduingin sesuai SOP
II. ALAT :
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH
1 AC Splite 1 PK 1 unit
III. BAHAN :
f. Buka tutup two way valve, buat tekanan menjadi vakum dengan menutup katup pipa kecil
dengan menggunakan kunci L.
g. Buka perlahan valve manifold gauge warna biru pastikan udara tidak ikut masuk ke sistem dan
juga pastikan oli tidak berlebihan karena bisa merusak valve discharge kompressor, tutup
kembali valve ketika sudah selesai megisi oli.
h. Setelah selesai pengisian selesai buka penuh two way valve dan cek temperatur kompressor
dan ampere kompresor serta suara dari kompresor, jika kurang oli, suara kompresor akan
terdengar lebih keras.
i. Lepas semua komponen dan kembalikan ke tempat penyimpanan semula
V. GAMBAR KERJA