Porposal Rahmat Faizin 1
Porposal Rahmat Faizin 1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
BAB I. PENDAHULUAN
1
murah, modal tidak terlalu besar, masa panen pepayacukup singkat yaitu sekitar 7
bulan dan dapat berbuah selama 3 tahun serta dapat memanfaatkan lahan
kosongyangtakterpakai sehingga tanaman ini tergolong sebagai tanaman non musim
(Junaidin et al., 2017).
Jenis pepaya yang dibudidayakan adalah pepaya Argocalifornia, jenis pepaya
ini dipilih karenaukuran buahnya tidak terlalu besar, berbentuk lonjong, buah yang
matangnya berwarna kuning, rasanya manis dan daging buahnya kenyal sehingga
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Nilai ekonomis yang tinggi dari pepaya
membuat kebutuhan pepaya di Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya
meningkat. Hal itu dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara produsen
buah pepaya selain Brazil, Meksiko, India, dan Zaire. Luas lahan panen pepaya di
Indonesia pada tahun 2020 mencapai 7.984 ha dengan hasil produksi mencapai
621.524 ton, sementara untuk ProvinsiAceh sendiri produksinya mencapai 24.323 ton
(Badan Pusat Statiktik, 2020).
Salah satu kendala dalam penanaman pepaya di daerah tropis adalah tingginya
serangan hama dan penyakit. Curah hujan dan kelembaban yang tinggi sepanjang
tahun mengakibatkan perkembangan hama yang sangat cepat. Fluktuasi suhu yang
ekstrem juga berperan dalam penyebaran hama. Akhir-akhir ini terdapat hama baru
yang menyerang tanaman pepaya, yaitu kutu putih pepaya (Paracoccus marginatus).
Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas buah (Pramayudi and
Oktarina, 2012)
Hama kutu putih papaya (P. marginatus) (Hemiptera: Pseudococcidae)
merupakan hama invasi yang berasal dari luar Indonesia. Hama pendatang baru ini
berasal dari Benua Amerika dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 2008
(Rauf, 2009). Serangga hama ini awalnya ditemukan merusak buah, batang, dan daun
pepaya di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat hingga menyebabkan ribuan pohon pepaya
menurun produktivitasnya, bahkan banyak menyebabkan kematian pada tanaman
muda (Friamsa, 2009). Kutu putih pepaya merupakan serangga polifag yang dapat
menyerang banyak spesies tanaman tropika (Muniappan et al., 2008). Selain
2
menyerang tanaman pepaya, kutu putih P. marginatus ini dapat menyerang tanaman
hias, tumbuhan liar (gulma), dan tanaman hutan (Amarasekare et al., 2008).
Semakin berkembagnya budidaya pepaya menyebabkan keberadaan hama P.
marginatus menjadi kendala serius dalam budidaya pepaya. Sebagai upaya untuk
memudahkan usaha-usaha pengendalian pada hama ini yang tepat sasaran, maka
perlu di kaji tentang dinamika serangan hama P. marginatus pada pertanman pepaya
di Kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika serangan hama kutu putih (P.
marginatus) pada tanaman pepaya varietas Argocalifornia di lapangan (Kecamatan
Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.
1.2 Manfaat
Penelitian ini sebagai informasi utama untuk melakukan usaha pengendalian
hama kutu putih pada pertanaman pepaya.
1.4 Hipotesis
H0: Tidak ada dinamika serangan hama kutu putih (P. marginatus) pada tanaman
pepaya varietas Argocalifornia pada lahan budidaya di Kecamatan Blang
Pidie.
H1: Terdapat dinamika serangan hama kutu putih (P. marginatus) pada tanaman
pepaya varietas Argocalifornia di lapangan Kecamatan Blang Pidie
3
BAB II. METODE PENELITIAN
4
dibibitkan selama 2 minggu, kemudian dipindahkan ke lapangan dan ditanam dengan
jarak tanam 2,5 x 2,5 m.
Lahan pertanaman dibentuk menjadi bedengan dengan menggunakan cangkul
pada setiap bedengan dibuat parit sebagai drainase dengan kedalaman 40 – 50 cm,
dan lebar parit 40 cm. kemudian pada setiap bedengan ditanam bibit pepaya yang
sudah di semai.
2.4.3 Pemeliharaan
Pada penelitian ini dalam proses pemeliharaan tanaman dilakukan tanpa
pengaplikasian pestisida, tanaman hanya dilakukan penyiraman pada pagi hari dan
apabila kondisi cuaca sedang hujan maka proses penyiraman tidak dilakukan. Proses
penanaman dilakukan secara konvensional. Pemeliharaan lainnya adalah penyiangan
gulma dengan mencabut secara lansung gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
pepaya.
5
I = ∑n i = 0 ni x vi N x V x 100%
Keterangan:
I : Intensitas serangan hama
N : Jumlah daun total
V : Nilai skor tertinggi (Tabel 1)
ni : Jumlah daun dalam setiap kategori skor
v : Kategori skor (skor 0=daun tidak terserang (sehat); 1= daun terserang 1 – 20%;
2= daun terserang 21 – 40%; 3= daun terserang 41 – 60%; 4= daun terserang 61
–80%.
Tabel 1. Nilai kategori yang digunakan untuk mengitung intensitas serangan hama
pada tanaman pepaya adalah :
Skor Intensitas Serangan Kriteria
Bagian tanaman yang terserang mencapai
Ringan/mild
1 0 < v ≤ 20%
Bagian tanaman yang terserang mencapai
Sedang/medium
2 20 < v ≤ 40%
Bagian tanaman yang terserang
mencapai Berat/severse
3 40< v ≤ 60%
Bagian tanaman yang terserang
Sangat
mencapai
berat/advance
4 60< v ≤ 80%
Bagian tanaman yang terserang mencapai Sangat-sangat
5 80< v ≤ 100% berat
6
DAFTAR PUSTAKA
Amarasekare, K, G., Mannion, C, M., Osborne, L, S and Epsky, N, D., 2008. Life
history of Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) on four host
plant species under laboratory conditions. Environ. Entomol.37 (3). pp. 630 –
635.
Anggraeni, I., Lelana, N, E., and Darwiati, D., 2010. Hama penyakit dan gulma hutan
tanaman.Sintesa Hasil Penelitian Hama Penyakit dan Gulma Hutan Tanaman,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Erica, D., 2012. Pengaruh CaCl2 terhadap Warna dan Cita Rasa Buah Pepaya Kupas
Menggunakan Edible Coating Pada Penyimpanan Suhu Kamar.Artikel
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang. Sumatera
Barat.
7
Friamsa, N., 2009. Biologi dan Statistik Demografi Kutu Putih Pepaya, Paracoccus
marginatus pada Tanaman Pepaya (Carica papaya l).JUR.HPT Tropika
19(2).pp.136 -141.
Gangwar, R, K., 2017. Role of Biological Control Agents In Integrated Pest
Management Approaches. Acta Sci. Agric. 1(2).pp.9-11.
Indriati, G dan Khaerati., 2008. Pengendalian Serangga Vektor Ferrisia Virgata Pada
Tanaman Lada Dengan Pestisida Nabati. Buletin RISTRI 1(2). pp.101-104.
Jackson, G [Online]., 2017. Papaya Mealybug (328). Pacific Pest and Pathogens Fact
Sheet.Australian Centre for International Agricultural Research.
Lolong, R., 2014. Padat Populasi dan Persentase Serangan Paracoccus marginatus
Williams and Grnara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae) pada
Pertanaman Pepaya Monokultur dan Polikultur di Kecamatan Dimembe
Kabupaten Minahasa Utara. Artikel Tesis. Fakultas Pertanian. Universitas
Sam Ratulangi. Manado.
Muniappan, R., Shepard, B, M., Watson G, W., Carner, G, R., Sartiami, D., Rauf, A
and Hammig, M, D., 2008. First Report Of The Papaya Mealybug,
paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae), in Indonesia and India.
Journal of Agricultural and Urban Entomology 25(1).pp.37 – 40.
Pramayudi, N and Oktarina, H., 2012. Biologi Hama Kutu Putih Pepaya (Paracoccus
marginatus) Pada Tanaman Pepaya. J. Floratek, 7(2). pp. 32 – 44.
Prijono and Triwidodo, H., 1993. Pemanfaatan insektisida nabati di tingkat petani.
Prosiding Seminar hasil penelitian dalam rangka pemanfaatan pestisida
nabati.Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu Institut Pertanian Bogor,
8(12).pp.76 – 85.
Pujari, S [Online]., 2014. Major Insect Pests that attack Papaya Trees in India and its
Control (with diagram). http://www.yourarticlelibrary.com/plants/major-
insect-peststhat-attack-papaya-trees-in-india-and-its-control-with-diagram/
24163/.
8
Rauf, A., 2008. Hama Kutu Putih Paracoccus marginatus. Pusat Penelitian Ilmu
Hama Tanaman.Institut Pertanian Bogor, 10(2). pp. 26 – 27.
Sembel, D, T., Meray, E, M., Rante, C, S., Kandowangko, D,Sand Dien, M, F., 2012.
Penyebaran Hama Baru Pada Tanaman Pepaya Dan Pakis Haji Di Sulawesi
Utara. Eugenia. 18(2).pp.109-119.
Setiaty, E, D., 2011. Produksi Buah Pepaya Varietas Callina (Carica papaya L.) Pada
Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik di Tanah Ultisol. Artikel Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sriwijaya. Palembang.