Anda di halaman 1dari 5

1.

JAWABAN

A=[4682] 𝐼=[1001] I=[1001]

Kita ingin mencari nilai-nilai 𝑘k sehingga matriks (𝐴−𝑘𝐼)(A−kI) menjadi singular.

𝐴−𝑘𝐼=[4−𝑘862−𝑘]A−kI=[4−k682−k]

Determinan dari 𝐴−𝑘𝐼A−kI adalah:

∣𝐴−𝑘𝐼∣=(4−𝑘)(2−𝑘)−(6)(8)∣A−kI∣=(4−k)(2−k)−(6)(8)

Kita ingin ∣𝐴−𝑘𝐼∣=0∣A−kI∣=0, jadi kita atur persamaan ini menjadi nol:

(4−𝑘)(2−𝑘)−(6)(8)=0(4−k)(2−k)−(6)(8)=0 (4−𝑘)(2−𝑘)=48(4−k)(2−k)=48

Kemudian, kita cari nilai 𝑘k yang memenuhi persamaan ini. Kita dapat mencari akar-
akarnya dengan memfaktorkan ekspresi tersebut:

(4−𝑘)(2−𝑘)−48=0(4−k)(2−k)−48=0 (4−𝑘)(2−𝑘)−48=0(4−k)(2−k)−48=0

(4−𝑘)(2−𝑘)=48(4−k)(2−k)=48

2. JAWABAN

Untuk menyelesaikan persamaan matriks ini, kita bisa menggunakan aljabar matriks.
Pertama-tama, kita kurangi matriks kedua dari matriks pertama, dan hasilnya sama
dengan matriks X yang ingin kita cari.

Jadi, kita akan kurangi matriks kedua dari matriks pertama:

[ 4 2 ] – [ 1 2 ] =[ 4 – 1 2 – 2 ] =[ 3 0 ]
[ 3 -1] [3 0 ] =[ 3 – 3 -1-0 ] =[0 -1 ]

Sekarang, kita ingin mencari matriks X, jadi hasil pengurangan matriks tersebut
adalah matriks X:

𝑋=[300−1]X=[300−1]
Jadi, matriks 𝑋X adalah:

𝑋= [3 0]

[0 −1]

X= [3 0]

[0
[[ −1]

3. jawaban

Mari kita ubah matriks tersebut menjadi matriks eselon melalui serangkaian operasi baris
elemen.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mulai dengan baris pertama, buatlah elemen diagonal utama menjadi 1 dengan
membagi seluruh baris pertama dengan angka 4.
2. Gunakan operasi baris elemen untuk membuat semua elemen di bawah elemen
diagonal utama menjadi 0.
3. Pindah ke baris kedua dan lakukan langkah-langkah yang sama untuk membuat
elemen diagonal kedua menjadi 1 dan elemen di bawahnya menjadi 0.
4. Teruskan langkah-langkah ini untuk setiap baris selanjutnya.

Berikut adalah serangkaian langkah untuk mengubah matriks menjadi matriks eselon:

Langkah 1: Bagi baris pertama dengan 4 untuk membuat elemen diagonal utama

| |
1 −1/2 0 1/ 4
3 −1 12
1 2 −11
|2 3 1 -1 |
Langkah 2: Gunakan baris pertama untuk membuat elemen di bawah diagonal utama menjadi

| |
−1 1
1 0
2 2
1 5
0 1
2 4
5 3
0 −1
2 4

|0 4 1 -3/4 |

Langkah 3: Bagi baris kedua dengan 1/2 untuk membuat elemen diagonal kedua menjadi

| |
−1 1
1 0
2 4
0 12 ❑ 5
2
5 3
0 −1
2 4

|0 4 1 -3/4|

Langkah 4: Gunakan baris kedua untuk membuat elemen di bawah diagonal kedua menjadi

| |
−1 1
1 0
2 2
5
0 12
2
−11
0 0−6
4

|0 0 -7 8 |

Matriks tersebut sekarang dalam bentuk eselon. Langkah terakhir adalah mengonversi
matriks eselon ini menjadi bentuk matriks eselon tereduksi, tetapi dalam hal ini matriks sudah
dalam bentuk eselon tereduksi karena setiap elemen di atas diagonal utamanya sudah menjadi
0.

4.jawaban

1. Solusi Tak Hingga: Untuk memiliki solusi tak hingga, kita memerlukan setidaknya
satu variabel bebas. Ini berarti jumlah variabel bebas harus lebih besar dari 0.
Untuk menentukan variabel bebas, kita ubah matriks koefisien menjadi bentuk
eselon tereduksi. Jika ada setidaknya satu baris nol di matriks koefisien, maka
variabel yang sesuai dengan kolom yang memiliki elemen nol tersebut akan menjadi
variabel bebas.

Jadi, mari kita ubah matriks koefisien menjadi bentuk eselon tereduksi:

Langkah-langkah eliminasi Gauss-Jordan tidak akan mengubah fakta bahwa terdapat


baris yang memiliki elemen nol dan variabel bebas tidak dapat dihilangkan. Oleh
karena itu, untuk memiliki solusi tak hingga, kita perlu memastikan bahwa setidaknya
satu baris dalam bentuk eselon tereduksi memiliki elemen nol. Untuk kasus ini, kita
lihat baris ketiga:

4𝑥+𝑦+(𝑎2−14)𝑧=𝑎+24x+y+(a2−14)z=a+2

Jika 𝑎2−14=0a2−14=0, maka kita akan memiliki solusi tak hingga. Jadi, kita butuh
𝑎=±14a=±14.

2. Solusi Tunggal: Untuk memiliki solusi tunggal, jumlah variabel harus sama dengan
jumlah persamaan. Dalam hal ini, kita memiliki 3 variabel dan 3 persamaan.

3. Tidak Memiliki Solusi: Untuk tidak memiliki solusi, kita perlu memastikan bahwa
setidaknya satu baris dalam bentuk eselon tereduksi tidak memiliki variabel yang sesuai. Ini
akan terjadi jika dan hanya jika terdapat persamaan kontradiktif setelah eliminasi Gauss-
Jordan. Dalam hal ini, tidak mungkin untuk menentukan langsung karena nilai 𝑎a belum
ditentukan.

Jadi, kita bisa simpulkan:

 Sistem memiliki solusi tak hingga jika 𝑎=14a=14 atau 𝑎=−14a=−14.


 Sistem memiliki solusi tunggal jika tidak ada nilai 𝑎a yang menghasilkan solusi tak
hingga atau tidak memiliki solusi.
 Sistem tidak memiliki solusi jika tidak ada nilai 𝑎a yang menghasilkan solusi tak
hingga atau solusi tunggal.

5.jawaban

Untuk elemen di baris pertama, kolom pertama: 𝑝+5=8p+5=8

Untuk elemen di baris pertama, kolom kedua: 2𝑝+3𝑞=122p+3q=12


Untuk elemen di baris kedua, kolom pertama: 𝑞−7=−5q−7=−5

Untuk elemen di baris kedua, kolom kedua: 2𝑡−1=12t−1=1

Mari kita selesaikan satu per satu:

1. Dari 𝑝+5=8p+5=8, kita dapatkan 𝑝=8−5=3p=8−5=3.


2. Dari 2𝑝+3𝑞=122p+3q=12, substitusi 𝑝=3p=3 untuk mendapatkan:
2(3)+3𝑞=122(3)+3q=12 6+3𝑞=126+3q=12 3𝑞=12−63q=12−6
3𝑞=63q=6 𝑞=63q=36 𝑞=2q=2
3. Dari 𝑞−7=−5q−7=−5, kita dapatkan 𝑞=−5+7=2q=−5+7=2.
4. Dari 2𝑡−1=12t−1=1, kita dapatkan 𝑡=1+12=1t=21+1=1.

Jadi, nilai 𝑝=3p=3, 𝑞=2q=2, dan 𝑡=1t=1 memenuhi persamaan matriks yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai