Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Diajukan untuk memenui tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Biologi


yang diampu oleh dosen: Ibu Lukluk Ibana, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 1

Rohim : 2022050300013
Moh. Alfarisi : 2022050300008
Fatin Hamamah : 2022050300006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN

TAHUN AJARAN 2024/2025


KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti- natikan syafa'atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan. pembuatan makalah dengan judul "LANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM".

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga makalah ini lebih baik kedepannya.

Pamekasan, 27 Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan masalah..............................................................................................................2

C. Tujuan Masalah..................................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN.........................................................................................................3

A. Pengembangan Kurikulum................................................................................................3

B. Landasan-landasan Pengembangan Kurikulum.................................................................5

C. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Pengenmbangan Kurikulum......7

BAB III: PENUTUP...............................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................................10

B. Saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat akan selalu mengalami perubahan sebagai akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menjadi motor penggerak utama dalam kehidupan masyarakat. Setiap sendi
kehidupan selalu bersentuhan dengan pengetahuan dan teknologi, misalnya kebutuhan
primer manusia, yakni makan, sandang, serta papan kesemuanya telah memanfaatkan
teknologi; makanan cepat saji telah menjadi ikon manusia modern yang sibuk dan
dinamis. Perubahan tersebut menuntut pendidikan untuk dapat mengantisipasinya
melalui penyiapan sumber daya manusia yang mampu kompetitif dalam masyarakat
global, artinya bahwa perubahan tersebut menuntut pendidikan, secara khusus
pembelajaran, dapat mengantisipasinya. Kurikulum sekolah harus mempersiapkan
peserta didik menghadapi tantangan-tantangan tersebut melalui keahlian dan
keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah.

Dengan demikian, kurikulum tidak hanya mengarahkan siswa pada


penguasaan konsep saja, tetapi juga perlu mengembangkan orientasi siswa pada
kehidupannya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan kurikulum merupakan aspek vital dalam dunia pendidikan


karena menentukan arah dan kualitas pembelajaran di institusi pendidikan. Landasan
pengembangan kurikulum menjadi pijakan utama bagi para pengambil kebijakan, ahli
pendidik, dan praktisi pendidikan untuk merancang kurikulum yang relevan dan
responsif terhadap kebutuhan peserta didik serta tuntutan zaman.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat


strategis alam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum dalam pendidikan, maka penyusunannya harus mengacu pada landasan
yang kokoh dan kuat. Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan
bagi para penyusun kurikulum makro) atau kurikulum tertulis yang sering disebut
juga sebagai kurikulum ideal, tetapi juga harus dipahami dan dijadikan dasar
pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum (mikro) yaitu para pengawas pendidikan
dan para guru serta pihak-pihak lainnya yang terkait dengan ugas-tugas pengelolaan
pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan
terhadap implementasi kurikulum di setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Dengan posisinya yang penting tersebut, maka penyusunan pengembangan


kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus didasarkan pada
berbagai pertimbangan atau landasan agar dapat dijadikan dasar pijakan dalam
menyelenggarakan proses pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya
tujuan pendidikan dan pembelajaran secara lebih efisiefis efektif dan efisien. Dalam
pengembangan kurikulum ada beberapa landasan dasar yang menjadi pondasi
perkembangan kurikulum. Maka dari itu untuk mengungkap apa yang menjadi
landasan atas pengembangan kurikulum ini, penulis membuat judul makalah
“Landasan Pengembangan Kurikulum”, untuk mengetahui dan membuat masyarakat
paham apa yang menjadi landasan pengembangan kurikulum ini.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud pengembangan kurikulum?
2. Apa saja landasan pengembangan kurikulum?
3. Bagimana pengaruh IPTEK terhadap pengembangan kurikulum?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja landasan pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui pengaruh IPTEK terhadap pengembangan kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum

Di dalam bahasa Arab, kurikulum biasa disebut dengan manhaj yang


artinya jalan atau cara. Sedangkan kurikulum berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003
terkait Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah sebuah alat dengan cara
atau metode yang telah disiapkan untuk menyelenggarakan tujuan yang sudah
direncanakan. Kurikulum yang semulanya hanya dimaknai dengan mata pelajaran,
namun sekarang beralih pemaknaan menjadi semua kegiatan yang bersangkutan
dengan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Menurut Doll
bahwa terkait perubahan pemaknaan tersebut ialah dimana pengertian tentang
kurikulum yang semulanya berkenaan dengan mata pelajaran atau studi namun
sekarang berubah menjadi semua kegiatan di dalam pembelajaran yang
diupayakan oleh sekolah.

Beberapa tahun terakhir terjadi pola pikir terkait mendidik anak, di mana
sebelumnya para orang tua mempercayakan tentang pendidikan anaknya
sepenuhnya kepada guru, padahal waktu di luar sekolah lebih banyak dihabiskan
oleh anak, artinya seorang lebih sering di rumah dan bersama keluarga dan yang
seharusnya orang tua lah yang mendidik anaknya bukan menyerahkannya kepada
guru.

Oleh karena semakin berkembangnya IPTEK membuat kurikulum sekolah


harus terus mengikuti kemajuan tersebut, sehingga akhirnya kurikulum memiliki
banyak tanggung jawab dan permasalahan yang harus diselesaikan untuk dapat
menyesuaikan pembelajaran dengan kemajuan dari IPTEK. Beberapa penjelasan
tersebut menunjukkan betapa luas pengertian kurikulum. Supaya mendapatkan
pelajaran yang luas, seorang siswa harus memiliki pengalaman dalam bergaul
dengan semua anggota atau orang yang terlibat di sekolah dan alat-alat yang ada.

Suatu kurikulum dapat juga menunjuk pada suatu dokumen yang berisi
rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan
evaluasi. Hilda Taba (Munir, 2008; Susilana, dkk.: 2006) mengungkapkan bahwa
a curriculum is a plan for learning; therefore, what is know about the learning
process and the development of the individual has beating on shaping of a
curriculum. Pengertian kurikulum yang menunjuk pada proses pembelajaran
diungkapkan oleh Ali (Munir, 2008), yakni kurikulum dikategorikan dalam tiga
pengertian, yakni

a. kurikulum sebagai rencana belajar peserta didik

b. kurikulum sebagai rencana pembelajaran dan

c. kurikulum sebagai pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik.

Kurikulum sebagai rencana belajar peserta didik, sebagaimana pengertian


Hilda Taba. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran adalah sebuah rencana
pembelajaran di suatu sekolah. Kurikulum mencakup sejumlah mata pelajaran
yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan yang harus ditempuh atau
dipelajari peserta didik di sekolah atau pengajaran tinggi untuk memperoleh
ijazah tertentu. Hal ini didasarkan pada pengertian kurikulum di atas.

Kurikulum sebagai pengalaman belajar memandang kurikulum bukan


hanya rencana pembelajaran saja, melainkan juga sebagai suatu pengalaman
belajaryang nyata dan aktual terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.
Kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai
penguasaan standar kompetensi. Pengertian ini sebagaimana yang dikemukakan
oleh Tanner T. & Tunner L. (Susilana, dkk.: 2006), yakni the planned and guided
learning experiences and intended learning outcomes, formulated through the
sistematic reconstruction of knowledge and experiences under the auspices of the
school, for the learner’s continuous and will full growth in personal social
competence. Berbagai alternatif pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan
jenis kompetensi serta materi yang dipelajari, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Pengalaman belajar di dalam kelas dilaksanakan melalui interaksi antara
peserta didik dengan sumber belajar, seperti telaah buku, melakukan percobaan,
membuktikan dalil, menyusun argumen, dan data gathering; sedangkan
pengalaman belajar di luar kelas dilakukan melalui kunjungan ke sumber belajar,
museum, observasi keragaman makhluk hidup ke pantai atau pegunungan.
b. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Menurut Geane, Topter dan Alicia bahwa Pengembangan Kurikulum
adalah suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat
keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar
mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang merencanakan,
menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penelitian
terhadap kurikulum yang tidak berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi
kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
Kurikulum yang tidak sesuai dengan tuntutan sosial, tidak sesuai lagi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga tidak sesuai
dengan dunia kerja, maka sudah jelas kurikulum akan mengalami problem, yaitu
akan terjadi pengangguran pada lulusan sekolah. Dengan melihat data tersdebut
kurikulum perlu dirubah, dikembangkan dan diperbaruhi kurikulum yang telah
usang korbannya bukan hanya terletak pada peserta didik saja, tapi dampak
negatifnya akan menimpa pada lembaga sekolah. Lembaga akan dijauhi
masyarakat, sekolah akan ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
akan sulit akan membangun tujuan nasional yang telah direncanakan pada
sebelumnya.
Kurikulum pendidikan harus bersifat dinamis, senantiasa berubah
menyesuaikan dengan keadaan suapaya dapat memantapkan belajar dan hasil
belajar.

B. Landasan-landasan Pengembangan Kurikulum


a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis mengandung arti bahwa senantiasa berhubungan dengan
manusia baik sebagai subjek maupun sebagai pengelola. Dengan demikian,
pendidikan senantiasa berintikan interaksi antar manusia. Di dalam interaksi
tersebut tentu saja ada tujuan dan sasaran yang harus dicapai, ada materi atau
bahan yang diinteraksikan, ada proses yang ditempuh dalam menginteraksikannya,
serta ada kegiatan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian proses dan hasilnya.
Tentu saja untuk merumuskan dan mengembangkan setiap aspek yang terkait
dengan setiap dimensi kurikulum tersebut memerlukan jawaban atau pemikiran
yang mendalam dan mendasar atau dengan kata lain harus menggunakan pemikiran
filosofis.
Pendidikan sebagai ilmu terapan tentu saja memerlukan ilmu-ilmu lain.
sebagai penunjang, dalam hal ini filsafat. Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah
penerapan dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan (Susilana, dkk.: 2006). Lebih lanjut dikatakan bahwa kurikulum pada
hakikatnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan karena tujuan pendidikan
sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa maka tentu saja
kurikulum yang dikembangkan juga akan mencerminkan falsafah hidup yang
dianut oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat
antara kurikulum pendidikan di suatu negara dengan filsafat negara yang
dianutnya. Sebagai contoh, Indonesia pada masa penjajahan Belanda, kurikulum
yang dianut pada masa itu sangat berorientasi pada kepentingan politik Belanda.
Demikian pula pada saat negara kita dijajah Jepang maka orientasi kurikulum
berpindah disesuaikan dengan kepentingan dan sistem nilai negara Jepang. Setelah
kemerdekaan, kurikulum pendidikan secara utuh menggunakan Pancasila sebagai
dasar dan falsafah dalam pengembangannya.
Menurut Maclure dalam Wijaya, dkk. (1992) terdapat 6 acuandasan
filosofis mengandung arti bahwa pendidikan senantiasa berhubungan dengann
dimensi pendekatan nasional dalam perkembangan kurikulum di suatu negara,
yakni:
1) Kerangka acuan yang jelas tentang tujuan nasional dihubungkan dengan
program pendidikan;
2) Hubungan yang erat antara pengembangan kurikulum nasional dengan
sreformasiosial politik negara;
3) Mikanisme pengawasan (kontrol) dari kebijakan kurikulum yang ditempuh
4) Mikanisme pengawasan dari pengembangan dan aplikasi kurikulum di sekolah
5) Metode ke arah pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan
6) Penelaahan derajat desentralisasi dari implementasi kurikulum di sekolah.
b. Landasan Psikologis
Nilai-nilai asasi (fitrah) anak. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi
antar-individu, yaitu antara peserta didik dengan pendidik dan juga antara peserta
didik dengan orang-orang yang lainnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya
seperti binatang, benda dan tumbuhan karena salah satunya yaitu kondisi
psikologis yang dimilikinya. Benda dan tanaman tidak mempunyai aspek
psikologis. Sedangkan binatang tidak memiliki taraf psikologis yang lebih tinggi
dibanding manusia yang juga memiliki akal sebagai titik pembeda di antara
keduanya.
Kondisi psikologis merupakan "karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai
individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku dalam interaksi dengan
lingkungan". Perilaku-perilakunya merupakan manifestasi dari ciri-ciri
kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, prilaku kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal
dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan
peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar. Atas dasar itu terdapat dua
cabang psikologi yang sangat penting diperhatikan dan besar kaitannya dalam
pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
c. Landasan Sosiologi
Landasan ini didasari bahwa pendidikan adalah proses budaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan adalah proses sosialisasi
melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah
anak didik dihadapkan dengan budaya manusia, dibina, dan dikembangkan sesuai
dengan nilai budayanya serta dipupuk kema dirinya menjadi manusia (Susilana,
dkk, 2006).
Kurikulum dalam setiap masyarakat pada dasarnya merupakan refleksi dari
cara orang berpikir, berasa, bercita-cita atau kebiasaan-kebiasaan. Karena itu,
dalam mengembangkan suatu kurikulum perlu memahami kebudayaan.
Kebudayaan adalah pola kelakuan yang secara umum terdata dalam satu
masyarakat, meliputi keseluruhan ide, cita-cita, pengetahuan, kepercayaan, cara
berpikir, dan kesenian. Pengembangan kurikulum yang dilandasi oleh hal tersebut
sifatnya umum, artinya berlaku bagi kehidupan masyarakat.

C. Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Pengenmbangan


Kurikulum
Layaknya pondasi bangunan. Gedung menjulang tinggi akan roboh jika berdiri
di atas fondasi yang rapuh, oleh karena itu sebelum membangun sebuah gedung maka
perlu membangun fondasi yang kokoh terlebih dahulu. Perkembangan IPTEK juga
sebagai pemacu kemajuan pembangunan. Perkembangan IPTEK secara langsung
berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup
pembaruan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran,
serta penggunaan sistem evaluasi. Materi pelajaran sepatutnya hasil perkembangan
IPTEK kontemporer, baik berhubungan dengan hasil perolehan informasi, ataupun
cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk masyarakat. Tentu
dalarn proses pengembangan kurikulum harus tetap mengacu kepada prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan.

Dukungan IPTEK kepada pembangunan dapat mewujudkan masyarakat maju,


mandiri dan sejahtera. Perkembangan IPTEK semakin cepat dan persaingan antar-
bangsa makin meluas. Oleh karena tu dibutuhkan pemanfaatan, pengembangan dan
penguasaan IPTEK yang mana akan memberi implikasi terhadap pengembangan
SDM. Tercapainya kemampuan SDM agar dapat memanfaatkan, mengembangkan
dan menguasai IPTEK, maka ada beberapa hal yang dijadikan sebagai dasar, yaitu:

a. Pembangunan IPTEK selayaknya berada dalam keseimbangan yang efektif juga.


dinamis dengan pembinaan SDM, pelaksanaan penelitian, pengembangan sarana
prasarana IPTEK,
b. Penyusunan IPTEK terarah pada peningkatan kehidupan bangsa dan kualitas
kesejahteraan,
c. Pembangunan IPTEKsepadan dengan nilai-nilai agama, kondisi sosial budaya,
nilai luhur, dan lingkungan. hidup.
d. Penyusunan IPTEK harus berdasar pada upaya peningkatan efektivitas penelitian,
efisiensi, produktivitas dan pengembangan yang lebih tinggi,
e. Pembangunan IPTEK harus dapat memberikan solusi penyelesaian masalah
konkret.

Saat ini pemerintah dan seluruh penggerak pendidikan terus berjuang dan
bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum. Sebagaimana perkembangan saat ini,
banyak inovasi pembelajaran yang diimplementasikan di berbagai sekolah, contohnya
multimedia pembelajaran interaktif online, untuk media pembelajaran online baik
audio, visual, maupun audio visual di antaranya:

a. Radio edukasi Kemdikbud


b. suara edukasi
c. Jogja belajar radio
d. Podcast English first (podcast untuk belajar listening bahasa Inggris)
e. Sumber belajar Kemdikbud audio
b. Google classroom
c. Microsoft teams
d. Moodle
e. Kelas digital rumah belajar Kemdikbud
f. Zoom
g. Ruang guru
h. Zenius
i. Quipper
j. Visual novel berbasis gamifikasi
Dan masih banyak lagi aplikasi serta media lainnya, kemudian evaluasi
pembelajaran dengan menggunakan geschool.net yang dapat diakses melalui
smartphone, iphone, ataupun komputer.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan kurikulum merupakan aspek vital dalam dunia pendidikan


karena menentukan arah dan kualitas pembelajaran di institusi pendidikan. Landasan
pengembangan kurikulum menjadi pijakan utama bagi para pengambilam
pengembangan kurikulum ada beberapa landasandasar yang menjadi pondasi
perkembangan kurikulum .Berikut adalah beberapa landasan yang menjadi dasar
dalam pengembangan kurikulum: landasan filosofis, landasan pskilogis, landasan
soaiogis, landasan pengaruh perkembangan IPTEK.

B. Saran

Diharapkan semua mahasiswa dapat mengerti pada materi ini dan diharapkan
dosen memberi pemahaman jika ada kesalan.
DAFTAR PUSTAKA

Misniati, & Fitriani, W. (2023). Landasan Pengembangan Kurikulum Merdeka dan


Urgensinya pada Pembelajaran PAI. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 31129–31135.

Mubarok, A. A., & et al. (2021). Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan di


Indonesia Jurnal Dirosah Islamiyah. Jurnal Dirosah Islamiyah, 3, 103–125.
https://doi.org/10.17467/jdi.v3i2.324

Kurikulum, L. (n.d.). Landasan Pengembangan Kurikulum. 1–44.

Suwandi, S. (2020). Pengembangan Kurikulum Pengembangan Kurikulum Program Studi


Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia yang Responsif terhadap Kebijakan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka dan Kebutuhan Pembelajaran Abad ke-21Merdeka Belajar
Program Studi Pendidikan Bahasa Indo. Prosiding Seminar Daring Nasional:
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar, 2001, 1–12.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/issue/view/956/Tersediadi:https://
ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/issue/view/956/

Anda mungkin juga menyukai