Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN


KURIKULUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengembangan kurikulum
Dosen pengampu: Ani Rosidah, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
Arizal Galih Rivaldy 2322101187
Dini Sindiani 2322101067
Faiz Akbar Nabili 2322101115
Rizka Khoerunnisa 2322101064
Siti Nurdini 2322101076

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah dengan judul “Pengertian Kurikulum dan Pengembangan
Kurikulum” ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan
Kurikulum, yang diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan
kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada ibu Ani
Rosidah,S.Pd.,M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengembangan
Kurikulum yang telah memberikan arahan dan pemahaman dalam pembuatan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.

Majalengka, 11 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Pengertian Kurikulum.........................................................................................6
B. Fungsi dan Tujuan Kurikulum............................................................................7
C. Pengertian Pengembangan Kurikulum...............................................................9
D. Isi Pengembangan Kurikulum..........................................................................10
E. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum......................................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah salah satu alat yang digunakan untuk mencapai


tujuan pendidikan dan memberikan pedoman untuk proses pembelajaran di
semua tingkat pendidikan. Ini harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945, yang mencerminkan identitas suatu bangsa. Sistem kurikulum
yang diterapkan memiliki dampak besar terhadap tujuan dan pola kehidupan
suatu negara, dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.
Perubahan dalam sistem pemerintahan dapat memengaruhi sistem pendidikan
dan kurikulum yang berlaku.
Kurikulum harus dinamis, artinya kurikulum selalu berubah sesuai
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat
kecerdasan peserta didik, budaya, sistem nilai, dan kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, para pengembang kurikulum, termasuk guru, perlu memiliki
pemahaman yang luas tentang hal ini. Kurikulum harus dievaluasi dan
dilakukan pemantauan untuk penyempurnaan. Terdapat banyak definisi
kurikulum yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Meskipun
demikian, terdapat kesamaan dari definisi-definisi tersebut yang berupa satu
fungsi kurikulum, yaitu kurikulum adalah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Di Indonesia, tujuan kurikulum tertera pada Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 yang menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
belajar mengajar.
Kurikulum merupakan panduan utama dalam proses pendidikan di
sekolah yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran. Semua pihak terlibat
seperti pengawas, kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat, dan siswa
perlu memahami kurikulum dengan baik agar dapat merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara efektif.
Sebagai suatu panduan, kurikulum memiliki peranan penting dalam
seluruh proses pendidikan. Oleh karena itu, penyusunan dan pengembangan
kurikulum memerlukan pemahaman yang baik tentang konsep dasarnya.
Kurikulum yang disusun di tingkat nasional mencakup beberapa mata
pelajaran inti dengan tujuan agar semua siswa di Indonesia memiliki standar
keterampilan yang seragam. Pengembangan kurikulum dilakukan di setiap
sekolah, oleh karena itu, semua tenaga kependidikan di setiap sekolah harus
memahami konsep dasar kurikulum secara menyeluruh. Pemahaman tersebut
menjadi pedoman operasional dalam menerapkan kurikulum di masing-
masing sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kurikulum?


2. Apa fungsi dan tujuan kurikulum?
3. Apa pengertian dari pengembangan kurikulum?
4. Bagaimana isi pengembangan kurikulum?
5. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yang bermakna lapangan


perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish. Dalam
pendidikan pengertian tersebut mengindikasikan bahwa bahan belajar telah
ditetapkan dengan jelas, dari awal hingga akhir, serta cara untuk
menguasainya guna meraih gelar dan ijazah.
Berdasarkan penjelasan di atas, kurikulum memiliki dua komponen
utama: pertama, terdapat mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa, dan
kedua, tujuannya adalah untuk memperoleh ijazah. Oleh karena itu, dalam
praktik pengajaran, setiap siswa diharapkan untuk menguasai semua materi
yang diajarkan, dan peran guru sangat penting dalam proses ini. Kemajuan
siswa sering kali diukur dengan seberapa baik mereka menguasai materi
pelajaran tersebut, seringkali melalui tes atau ujian.
Dampak dari perkembangan yang beragam, khususnya perkembangan
masyarakat dan kemajuan teknologi, membuat konsep kurikulum juga meluas
dalam hal dimensi waktu dan tempat. Ini berarti kurikulum tidak hanya
memperhitungkan materi dan pengalaman belajar saat ini, tetapi juga
mempertimbangkan pengalaman belajar dan materi dari masa lampau dan
masa depan.
Dengan demikian, kurikulum adalah suatu program pendidikan yang
terencana, diprogramkan, dan dirancang untuk menyediakan berbagai materi
dan pengalaman belajar dari masa lalu, sekarang, dan masa depan. Materi-
materi tersebut disusun secara sistemik dengan memperhatikan berbagai
faktor pendidikan secara harmonis. Isi kurikulum harus sesuai dengan
berbagai norma yang berlaku saat ini, seperti Pancasila, UUD 1945, GBHN,
UU SISDIKNAS, peraturan pemerintah, adat istiadat, dan lain-lain.
Kurikulum ini menjadi panduan bagi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

B. Fungsi dan Tujuan Kurikulum

Fungsi kurikulum dalam konteks sekolah adalah sebagai sarana untuk


mencapai tujuan pembelajaran, yang dalam kurikulum berbasis kompetensi
disebut sebagai standar kompetensi. Ini mencakup berbagai jenis kompetensi,
seperti lintas kurikulum, lulusan, mata pelajaran, dan dasar. Kurikulum
memberikan pedoman untuk mengatur kegiatan sekolah, memungkinkan
penyesuaian, menjaga keseimbangan, dan menghindari pengulangan dalam
materi, kegiatan pembelajaran, dan komponen lain dari proses pembelajaran.
Bagi guru, kurikulum berperan sebagai panduan dalam mengajar. Bagi
kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berperan sebagai panduan dalam
melakukan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berperan
sebagai panduan dalam membimbing anak belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum berperan sebagai panduan untuk memberikan dukungan bagi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Bagi siswa sendiri, kurikulum
berperan sebagai panduan dalam proses belajar.
Secara lebih spesifik, terdapat enam fungsi kurikulum yang berkaitan
dengan peran siswa sebagai subjek pembelajaran.
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mencakup konsep bahwa kurikulum sebagai
instrumen pendidikan harus dapat membimbing siswa agar dapat
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan mereka, baik secara fisik
maupun sosial. Karena lingkungan selalu berubah dan dinamis, siswa
perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi di sekitar mereka.
2. Fungsi Integrasi
Integrasi dalam fungsi pendidikan menyiratkan bahwa kurikulum
harus mampu menciptakan individu yang lengkap. Siswa, pada dasarnya,
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Oleh karena itu,
mereka perlu memiliki karakter yang memungkinkan mereka untuk hidup
dan berinteraksi secara harmonis dengan lingkungan sosial mereka.
3. Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi dalam pendidikan menekankan pentingnya
menyediakan layanan yang memperhatikan perbedaan individu siswa,
baik secara fisik maupun psikis, yang perlu diakui dan ditangani dengan
baik oleh kurikulum.
4. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan dalam konteks kurikulum menyiratkan kemampuan
untuk mempersiapkan siswa agar siap untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi dan juga untuk dapat menghadapi kehidupan
dalam masyarakat jika mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan.
5. Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan dalam pendidikan bertujuan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memilih program belajar yang cocok dengan minat
dan kemampuan mereka, yang erat hubungannya dengan diferensiasi. Ini
mengakui perbedaan individual siswa dan memungkinkan mereka
memilih sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Untuk
mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih
luas dan bersifat fleksibel.
6. Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostic dalam konteks kurikulum adalah sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Dengan pemahaman ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan
kelebihan mereka sendiri atau mengatasi kekurangan yang ada.

C. Pengertian Pengembangan Kurikulum

Pengembangan adalah proses atau cara untuk menciptakan sesuatu


yang baru, dengan terus melakukan penilaian dan penyempurnaan terhadap
alat atau cara tersebut. Jika alat tersebut dianggap sudah cukup baik untuk
digunakan, maka proses pengembangan dianggap selesai. Sedangkan
kurikulum, yang berasal dari bahasa Yunani, awalnya merujuk pada jarak
yang harus ditempuh oleh pelari dari start sampai finish dalam dunia olahraga.
Namun, dalam konteks pendidikan, kurikulum merupakan kumpulan materi
pendidikan yang diberikan kepada murid sesuai dengan tujuan pendidikan
yang ingin dicapai, dan telah mengalami perubahan makna sesuai dengan
perkembangan dan dinamika dalam dunia pendidikan.
Pengembangan kurikulum adalah salah satu cara untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Ini membantu pendidik dalam memenuhi kebutuhan peserta
didik dan masyarakat. Menurut Caswell, pengembangan kurikulum membantu
guru dalam mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah proses
berkelanjutan yang melibatkan siklus perubahan dalam tujuan, isi, kegiatan,
dan evaluasi kurikulum sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
masyarakat.
David Pratt menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum adalah
sebuah proses yang disengaja dan direncanakan untuk menciptakan sebuah
kurikulum yang menjadi panduan dalam proses dan pelaksanaan pembelajaran
oleh guru di sekolah. Sementara itu, menurut Seller dan Miller,
pengembangan kurikulum adalah serangkaian kegiatan yang berkelanjutan
yang dimulai dengan menetapkan arah atau orientasi kurikulum.
Pada dasarnya Pengembangan kurikulum ialah mengarahkan
kurikulum sekarang ketujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya
berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari
dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa
depannya dengan baik. Oleh karena itu Pengembangan kurikulum hendaknya
bersifat antisipatif, adaptif, dan aplikatif. Dengan kata lain Pengembangan
kurikulum merupakan perubahan dari satu kurikulum ke kurikulum lain.
Misalnya dari kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013.

D. Isi Pengembangan Kurikulum

Ketika membahas kurikulum, dua hal utama yang perlu diperhatikan


adalah materi pembelajaran dan pengajaran, serta interaksi antara isi dan
metode dalam proses pendidikan. Materi tidak hanya mencakup informasi
factual, tetapi juga pengetahuan, keterampilan, konsep, sikap, dan nilai.
Beberapa ahli percaya bahwa isi memiliki nilai intrinsik yang penting untuk
dipelajari, sementara yang lain berpendapat bahwa nilai itu ada jika isi
tersebut dapat diterapkan. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan
bagaimana isi tersebut disampaikan kepada siswa melalui berbagai metode
atau pengalaman pembelajaran.
Hubungan antara isi dan metode sangatlah dekat, tetapi ketika
keduanya dipisahkan menjadi elemen-elemen kurikulum, masing-masing
dapat nilai dengan kriteria yang berbeda. Kita harus memilih satu kriteria,
meski akan lebih memuaskan jika dipilih semua, namun itu bukan pola
pembelajaran yang efektif. Hal sama juga berlaku bagi pemilih metode yang
efektif namun tidak bisa menggunakan isi dengan signifikan tidak bisa
menghasilkan manfaat dalam proses belajar. Baik isi maupun metode harus
signifikan sehingga hasil dari belajar efektif bisa diraih dengan baik.
Pengembangan kurikulum tidak hanya merupakan abstraksi, akan
tetapi mempersiapkan berbagai contoh dan alternatif untuk tindakan yang
merupakan inspirasi dari beberapa ide dan penyesuaian- penyesuaian lain
yang dianggap penting. Menurut Audrey Nicholls dan Howard Nicholls,
sebagaimana dipahami oleh Oemar Hamalik, bahwa pengembangan
kurikulum adalah perencanaan kesempatan- kesempatan belajar yang
dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang
diinginkan dan menilai sampai di mana perubahan dimaksud telah terjadi pada
diri siswa.
Fungsi dasar atau landasan pengembangan kurikulum adalah seperti
fondasi sebuah bangunan. Sebuah gedung yang menjulang tinggi berdiri di
atas fondasi yang rapuh tentu tidak akan bertahan lama. Oleh sebab itu,
sebelum sebuah gedung dibangun, terlebih dahulu dibangun fondasi yang
kokoh. Semakin kokoh fondasi sebuah gedung, maka akan semakin kokoh
pula gedung tersebut.
Fondasi bangunan yang diibaratkan pada uraian di atas adalah dasar
atau landasan dalam merancang sebuah kurikulum. Jadi, berkualitas atau
tidaknya kurikulum yang dirancang, sangat ditentukan oleh dasar
pengembangan kurikulum yang kuat. Seller dan Miller, sebagaimana dikutip
oleh Sanjaya, mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus.
Menurut Harrick, sabagaimana dikutip oleh Hamalik bahwa sumber
kurikulum itu ada tiga yaitu; pertama, pengetahuan sebagai sumber yang akan
disampaikan kepada anak yang disajikan dari berbagai bidang studi, kedua,
masyarakat sebagai sumber kurikulum di mana sekolah merupakan agen
masyarakat dalam meneruskan warisan-warisan budaya serta memecahkan
masalah-masalah dalam masyarakat. Dan ketiga, individu yang didik sebagai
sumber kurikulum di mana kurikulum disusun dengan maksud untuk
membantu perkembangan anak seoptimal mungkin. Sumber kurikulum yang
dikemukakan oleh Herrick di atas tidak jauh berbeda dengan Ronald Doll,
yang mengemukakan bahwa dasar kurikulum serupa dan hanya menambahkan
dasar filsafat dan sejarah. Menurut Doll ada empat dasar kurikulum yakni
dasar filsafat dan sejarah, psikologi, dasar sosial budaya dan dasar ilmu
pengetahuan.

E. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Sukmadinata membagi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menjadi dua


kategori, yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus. Kurikulum
dikembangkan dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang menjadi
landasannya, yang pada intinya menjadi panduan yang mendasari kurikulum
tersebut.
1. Prinsip Umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum:
a. Prinsip relevansi
Prinsip relevansi dalam pendidikan secara umum mengacu
pada kesesuaian antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat, di mana
pendidikan dianggap relevan jika hasilnya dapat diterapkan secara
fungsional. Relevansi ini terbagi menjadi dua, yakni relevansi
eksternal dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, serta
relevansi internal antara berbagai komponen kurikulum seperti tujuan,
materi, metode pembelajaran, dan penilaian. Kurikulum bertujuan
untuk mempersiapkan siswa agar dapat beradaptasi dan berkontribusi
dalam masyarakat.
b. Prinsip fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas mengacu pada kemampuan untuk bergerak
dengan bebas tanpa kaku, baik dalam memilih program pendidikan
untuk murid maupun dalam mengembangkan program pendidikan
bagi guru.
c. Prinsip kontinuitas
Prinsip kontinuitas menekankan pada kelangsungan atau
kesinambungan dalam perkembangan dan proses belajar. Ini berarti
pengalaman belajar yang disediakan oleh kurikulum harus terhubung
secara mulus dari satu tingkat kelas ke tingkat kelas berikutnya, dari
satu jenjang pendidikan ke jenjang lainnya, serta dari pendidikan ke
dunia kerja.
d. Prinsip praktis
Prinsip praktis dalam kurikulum menyatakan bahwa itu harus
mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana, dan biayanya
terjangkau, yang juga dikenal sebagai prinsip efisien. Meskipun
sebuah kurikulum mungkin sangat baik secara konseptual, jika
membutuhkan keahlian dan peralatan khusus yang mahal, maka itu
tidak praktis untuk diimplementasikan. Keterbatasan dalam hal waktu,
biaya, peralatan, dan personel selalu ada dalam pelaksanaan kurikulum
dan pendidikan. Oleh karena itu, sebuah kurikulum tidak hanya harus
ideal, tetapi juga praktis.
e. Prinsip efektifitas
Prinsip efektivitas dalam konteks pendidikan berfokus pada
kemampuan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa dalam
belajar. Dalam pengembangan kurikulum, prinsip ini mengarah pada
upaya untuk memastikan setiap kegiatan kurikuler menghasilkan
dampak positif, tanpa adanya pemborosan atau sia-sia.

2. Prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum:
a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Prinsip tentang tujuan pendidikan menegaskan bahwa tujuan
tersebut harus menjadi fokus utama dan panduan bagi semua kegiatan
dalam dunia pendidikan. Komponen-komponen kurikulum harus
dirancang dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan, yang
mencakup sasaran umum jangka panjang, menengah, dan khusus
secara berurutan.
b. Prinsip berkenaan dengan isi pendidikan
Prinsip yang berkaitan dengan isi pendidikan melibatkan
memilih materi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum
yang telah ditetapkan oleh para perencana. Ini mencakup menguraikan
tujuan pendidikan atau pengajaran menjadi tindakan pembelajaran
yang konkret dan sederhana, memastikan bahwa isi materi mencakup
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta menyusun unit
kurikulum dalam urutan yang logis dan sistematis.
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan belajar mengajar
Prinsip yang berkaitan dengan pemilihan metode pengajaran
dan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal berikut: Apakah
metode yang dipilih cocok untuk materi yang diajarkan? Apakah
metode tersebut dapat mengakomodasi perbedaan individual siswa?
Apakah urutan kegiatan yang disusun bertingkat dan terstruktur?
Apakah metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotor? Apakah metode tersebut lebih memfokuskan pada
aktivitas siswa atau guru, atau keduanya? Apakah metode tersebut
mendorong pengembangan kemampuan baru? Apakah metode tersebut
memfasilitasi keterlibatan siswa di sekolah dan di rumah, serta
menggalakkan penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah dan di
masyarakat?
Dalam pembelajaran keterampilan, penting untuk menekankan
pembelajaran melalui praktik ("learning by doing") selain dari melihat
dan mengetahui.
d. Prinsip berkenaan dengan media dan alat pengajaran
Penilaian adalah bagian penting dari proses pengajaran. Dalam
menyusun alat penilaian, langkah-langkahnya meliputi merumuskan
tujuan pendidikan umum, menguraikan ke dalam tingkah laku murid
yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran, dan
menuliskan butir-butir test. Dalam merencanakan penilaian, perlu
mempertimbangkan kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang
akan diuji, durasi pelaksanaan test, jenis test (uraian atau objektif), dan
siapa yang mengadministrasikan test (guru atau siswa). Dalam
pengolahan hasil penilaian, perlu memperhatikan norma yang
digunakan, apakah menggunakan formula quessing, bagaimana
mengubah skor menjadi skor yang benar, skor standar apa yang
dipakai, dan tujuan penggunaan hasil test tersebut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup semua


pengalaman belajar yang ditawarkan kepada siswa di sekolah. Ini mencakup
filsafat, nilai, pengetahuan, dan praktek pendidikan, disusun oleh berbagai
pihak seperti ahli pendidikan, pakar ilmu, pendidik, serta perwakilan
masyarakat lainnya. kurikulum memiliki enam dimensi pengertian, termasuk
hubungannya dengan ide, rencana, aktivitas, hasil, disiplin ilmu, dan sistem.
Kurikulum bertujuan untuk mengarahkan pendidikan ke arah dan tujuan yang
diinginkan dalam proses pembelajaran secara menyeluruh.
Secara umum, Pengembangan kurikulum bertujuan untuk
mengarahkan pendidikan saat ini menuju tujuan yang diinginkan, dengan
memperhitungkan pengaruh positif dari dalam maupun luar. Tujuannya adalah
agar peserta didik siap menghadapi masa depan dengan baik. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum harus proaktif, fleksibel, dan praktis, artinya
melibatkan perubahan dari satu kurikulum ke yang lain, seperti dari KTSP ke
kurikulum 2013. Ketika membahas isi kurikulum, penting untuk
mempertimbangkan dua hal: materi pembelajaran dan metode pengajaran.
Kedua elemen ini saling berinteraksi secara terus-menerus selama proses
pembelajaran.
Menurut Hamid Hasan, dalam pengembangan kurikulum, penting
untuk memperhatikan tiga aspek utama: konsep kurikulum, dokumen resmi
kurikulum, dan proses pelaksanaannya. Ketiga aspek ini saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain dalam pembentukan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

Ani Rosidah. (2023, August). Pengembangan Kurikulum. Google Buku.


https://books.google.co.id/books?
id=ruLXEAAAQBAJ&printsec=frontcover&source=gb_mobile_entity&
newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&gl=ID&redir_esc=y
Darman, R. A. (n.d.). Telaah Kurikulum. Google Buku.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=ndpMEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA126&dq=info%3Abxg3SgV-mrYJ
%3Ascholar.google.com%2F&ots=N7XGMuu-_7&sig=jRehwzi-
71WWrePSZhYx0UhmxlM&redir_esc=y

Elisa, E. (n.d.-b). Pengertian, Peranan, Dan Fungsi kurikulum. JURNAL CURERE.


http://portaluniversitasquality.ac.id:5388/ojssystem%20/index.php/CURERE/
article/view/81

Bahri, S. (2019, April 22). Jurnal Pengembangan kurikulum. Academia.edu.


https://www.academia.edu/38889417/Jurnal_pengembangan_kurikulum

Dr. Yunus, S.Pd.I.,M.Pd.I.,. (2023, July). Menelaah Perkembangan kurikulum. Google


Buku. https://books.google.co.id/books?
id=9PLMEAAAQBAJ&pg=PA4&dq=Kurikulum&hl=id&newbks=1&newbks_redir=
0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwiKg-
aux_CEAxWfV2wGHWMlDl4Q6AF6BAgHEAM

Anda mungkin juga menyukai