Rks Pelaksanaan Ruang Serbaguna Desa Tambang
Rks Pelaksanaan Ruang Serbaguna Desa Tambang
LOKASI
DESA TAMBANG KECAMATAN TAMBANG
Konsultan Perencana
Pasal 1
SITUASI
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud didalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah meliputi sebagai
berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Penyelanggaraan K3 Konstruksi
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton Struktur
5. Pekerjaan Dinding dan Plesteran
6. Pekerjaan Kusen pintu dan jendela
7. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap
8. Pekerjaan Instalasi Air bersih dan kotor
9. Pekerjaan Luar Bangunan
Pasal 1
RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN
3. Pemeriksaan bersama
a. Pada tahap awal periode pelaksanaan pekerjaan, pengawas lapangan dan direksi
pekerjaan bersama-sama dengan pelaksana pekerjaan melakukan pemeriksaan
bersama.
Pasal 2
ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN
Pasal 3
TENAGA KERJA LAPANGAN
1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dalam kontrak, adalah harus disediakan oleh pelaksana pekerjaan.
2. Bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :
a. Sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/Kontrak, RKS,
gambar dan spesifikasi teknis yang telah dtetapkan.
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan
peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan pengawas
lapangan tertunjuk.
d. Pelaksana lapangan dan Direksi pekerjaan
3. Bahan dan peralatan yang ditolak harus segara disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dalam
waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan.
4. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah mendapat
persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang disyaratkan,
maka pelaksana pekerjaan wajib mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan
tidak berhak menuntut ganti rugi.
5. Apabila bahan dan peralatan yang digunakan ternyata tidak didapat lagi dipasanran, maka
pelaksana pekerjaan tertunjuk segara menagajukan bahan dan peralatan pengganti yang
setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi pekerjaan dan Pihak pengawas
lapangan, prosedur pengantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Pengantian bahan dan peralatan yang dimaksud ayat (5) diatas tidak dapat dijadikan alasan
untuk keterlambatan pekerjaan.
7. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, adalah menjadi
tanggung jawab pelaksana pekerjaan termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus
tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja dilapangan.
8. Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak
disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar
tetap menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan tertunjuk.
Pasal 5
MOBILISASI
1. Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Pasal 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pelaksana pekerjaan wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara terinci, yang
terdiri dari :
a. Time schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan bobot
untuk setiap minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva “S”
2. Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam kontrak.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan menggambarkan antara rencana dan
realisasinya.
4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
setelah penandatangan kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh pihak pengawas
lapangan yang ditunjuk dan disahkan oleh Dirkesi pekerjaan.
5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 7
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
1. Laporan harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam laporan harian pekerjaan.
b. Laporan berisi :
Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan
Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya
Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan
Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan
Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan
Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Pasal 8
FOTO PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 9
PERBEDAAN UKURAN
1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis
dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka.
Pasal 10
SARANA PENUNJANG PEKERJAAN
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan
a. Pelaksana konstruksi harus menyiapkan dan mengadakan peralatan kerja dan peralatan
bantu yang akan digunakan didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini, serta
memperhitungkan segala biaya yang dibutuhkan.
b. Pekerjaan pembersihan lokasi dari semak belukar dan pohon kepala yang ada dilokasi
pekerjaan atau sesuai dengan volume pekerjaan yang ada didalam bill of quantity (BOQ).
2. Pengukuran dan pemasangan patok
a. Semua pengukuran harus dilaksanakan dengan teliti dan akan dilaksanakan pemeriksaan
terlebih dahulu oleh pengawas lapangan bersama tim teknis dan Direksi pekerjaan
sebelum pekerjaan dilanjutkan
b. Pelaksana konstruksi membuatkan patok tetap yang permanen dan diberi warna/tanda
jelas.
c. Satu sama lain yang menyimpang dari hal-hal tersebut diatas akan ditentukan oleh
pengawas lapangan, tim Teknis dan Direksi pekerjaan dilapangan
d. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan dengan cermat/ teliti dan mempergunakan alat ukur
agar sudut-sudutnya tegak lurus dan siku
3. Kelengkapan K3 termasuk asuransi BPJS
a. Pelaksanaan harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap
bidang pekerjaan.
b. Didalam lokasi harus tersedia kota obat lengkap untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
4. Rambu/Pengaman lokasi pekerjaan
a. Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana konstruksi arus membuat rambu pemberitahuan
sedang ada orang bekerja dipinggir jalan umum.
b. Kerusakan pada jalan atau benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan pelaksana,
mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi tanggun jawab pelaksana dan
harus segera diperbaiki.
5. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan dan material
a. Pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat yang
menggunakan jalan umum agar tidak menggangu lalu lintas.
Pasal 2
BAHAN-BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN
Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus sesuai
dengan kualitas yang tercantum dalam kontrak. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-bahan
yang terpakai harus diterima dan disetujui oleh pengawas lapangan dan Direksi pekerjaan.
Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan
standar yang berlaku di Indonesia. Peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk
bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar, harus mendapat persetujuan
dari pengawas lapangan dan Direksi pekerjaan sebelum dipergunakan.
Apabila diperlukan, pengawas lapangan dan Direksi pekerjaan dapat meminta copy atau
tembusan dari perintah pembelian (faktur) yang dipesan pelaksana konstruksi kepada leveransir
atau distributor untuk pembelian bahan-bahan yang dipakai.
Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi Proyek, pelaksana konstruksi harus
menunjukkan contoh dari bahan yang bersangkutan kepada pengawas lapangan dan Direksi
pekerjaan untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu dan berat, kekuatan dan sifat penting
lainnya dari bahan tersebut.
Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan contoh yang
ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat, maupun kekuatannya, maka pengawas lapangan
dan Direksi pekerjaan berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan pelaksana
konstruksi menyingkirkannya dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang
telah diperiksa terdahulu.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pelaksana konstruksi diwajibkan menyimpan bahan-bahan
berbahaya saperti minyak, cairan lain yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia sedemikian
rupa, sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya dapat dijamin
Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman atau petunjuk
dari proyek/ pabrik yang memproduksinya.
Pasal 3
PEMAKAIAN UKURAN
1. Pelaksana konstruksi tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak, Spesifikasi Teknis dan gambar kerja berikut tambahan dan
perubahannya
2. Pelaksana konstruksi wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagiannya dan segera memberitahukan pengawas lapangan tentang setiap perbedaan yang
ditemukannya didalam Kontrak, Spesifikasi Teknis dan gambar kerja maupun dalam
pelaksanaan.
3. Pelaksana konstruksi baru diizinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakan
setelah ada persetujuan tertulis dari pengawas.
4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun menjadi
tanggung jawab pelaksana konstruksi, oleh karena itu pelaksana konstruksi diwajibkan
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gambar-gambar dan dokumen yang
ada.
Pasal 4
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG
1. Bila dalam Kontrak, Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana disebutkan nama pabrik
pembuatan dari suatu barang, maka hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat mutu.
bahan dan barang yang digunakan.
2. Setiap penggantian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan barang harus disetujui
oleh Perencana/Pemberi Tugas dan bila tidak ditentukan dalam Kontrak, Spesifikasi Teknis
dan Gambar Rencana serta gambar kerja maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan
disediakan oleh pemborong yang harus mendapat persetujuan dari Pengawas atau Pemberi
Tugas.
Pasal 5
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK
1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan Spesifikasi Teknis ini, maka
pelaksana konstruksi harus menanyakan secara tertulis kepada Perencana/ Pengawas dan
Pelaksana konstruksi harus mentaati keputusan tersebut.
2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang berlaku dan
ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti daripada ukuran dengan skala dari gambar-
gambar, tetapi jika mungkin ukuran ini harus diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada gambar kerja, Spesifikasi Teknis dan Gambar
Rencana, atau dokumen yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus diartikan
bukan berarti untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk menegaskan
masalahnya.
4. Kalau terjadi hal ini maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis
dan atau yang mempunyai bobot biaya yang tinggi.
5. Apabila terdapat perbedaan :
a. Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai pegangan dalam
ukuran fungsional adalah gambar arsitektur, sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan dan
barang adalah gambar struktur.
Pasal 6
GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
1. Semula yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan, perubahan atas
perintah Direksi, maka Pelaksana konstruksi harus membuat gambar-gambar yang sesuai
dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar
kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
2. Gambar tersebut harus diserahkan secukupnya berikut Gambar Aslinya yang dibiayai
pembuatannya ditanggung oleh Pelaksana konstruksi.
Pasal 8
SITUASI DAN PEMBACAAN GAMBAR
Pasal 9
PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN
1. A i r .
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak
atau yang akan mempengaruhi mutu adukan/beton yang akan dihasilkan. Akan lebih baik
apabila memakai air yang dapat diminum. Kalau perlu dapat dilakukan pengujian laboratorium
test. Air yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan dan Direksi
Pekerjaan terlebih dahulu.
Pasal 10
PENYIMPANAN BAHAN
1. S e m e n .
Semua harus disimpan dalam gudang yang kering, tertutup terhadap hujan/perobahan suhu
dan ventilasi yang cukup.
Lantai harus ditinggikan sehingga bebas air dan lembab, diberi lantai papan.
Tumpukan semen tidak boleh terlalu tinggi.
Penyusunan semen harus diatur, sehingga semen yang dulu masuk gudang juga
merupakan yang dulu keluar untuk dipakai.
Semen yang tersimpan terlalu lama dan atau mutunya diragukan, sebelum dipakai
harus diperiksaan terlebih dahulu.
2. Agregat.
Jika tempat dasar selalu basah dan musim hujan, maka sebaiknya penempatannya harus
didasari alas papan.
3. Baja Tulangan dan Baja Konstruksi.
Baja tulangan tidak boleh disimpan/ ditumpuk langsung diatas tanah, tetapi diberi alas atau
ganjal berupa balok-balok. Penimbunan di tempat terbuka dalam waktu lama harus dihindari
dan juga harus dihindari dari genangan air/ air hujan yang akan mengakibatkan baja berkarat.
4. Untuk penyimpanan bahan-bahan lainnya berupa bahan-bahan yang tidak tahan cuaca
sebaiknya ditempatkan digudang penyimpanan.
Pasal 11
IZIN-IZIN
1. Pemborong harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk pembuatan izin-izin yang
diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan agar pembangunan berjalan
lancar
2. Izin penggunaan tenaga kerja dari luar daerah/ Propinsi.
3. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut pada pasal ini
menjadi tanggung jawab pelaksana konstruksi
1. Papan nama kegiatan harus dipasang pada patok kayu yang nyata dan kuat, tertancap ditanah
dengan cor beton setempat sehingga tidak dapat digerak-gerakkan.
2. Papan nama kegiatan terbuat dari binder sablon yang berisikan data pekerjaan seperti Instansi
pemberi pekerjaan, waktu pelaksanaan, mulai pekerjaan, selesai pekerjaan, nama pekerjaan,
nilai borongan.
3. Pada bagian bawah dibuat Nama Perusahaan Kontraktor, Konsultan Perencana dan Konsultan
Pengawas
4. Papan nama ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat umum.
Pasal 14
PEKERJAAN CAMPURAN
1. Pekerjaan campuran semen, pasir dan air yang disebut adukan jumlah semen yang dipakai
dalam setiap campuran adalah :
- Adukan 1 : 2 untuk adukan kedap air (1 zak semen : 2 zak pasir / setara).
- Adukan 1 : 3 untuk afwerking beton (1 zak semen : 3 zak pasir / setara).
- Adukan 1:4 untuk adukan biasa (1 zak semen : 4 zak pasir / setara).
2. Pekerjaan campuran semen, pasir, kerikil dan air yang disebut beton jumlah semen yang
dipakai dalam setiap campuran ditentukan dengan ukuran isi yang tercantum dalam Analisa
Harga Satuan.
3. Pengadukan untuk campuran beton dilaksanakan sesuai prosedur standar pekerjaan beton
dan menggunakan mesin pengaduk (molen).
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
pondasi ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana atau sesuai
arahan dari pengawas lapangan.
a. Persiapan
Pengukuran dan pemasangan bouwplank
Menyediakan material yang akan digunakan
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, beton molen, cangkul, sekop,
pemotong besi, ember, dll
b. Pelaksanaan
Galian tanah pondasi dengan kedalaman sesuai gambar rencana untuk pondasi setempat
dan pondasi lajur bata.
Dasar galian pondasi setempat dan pondasi penghubung diberi lapisan pasir setebal 5 cm
padatkan dan diatasnya diberi lantai kerja beton dengan campuran 1 pc : 3 psr : 5 krl
setebal 5 cm
Pondasi Setempat :
Setelah dilakukan galian tanah pondasi, dilakukan pemasangan tulangan pondasi
disesuaikan dengan gambar rencana. Ukuran pondasi setempat 70 x 70 x 20 cm, dengan
campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan pembesian menurut gambar rencana.
Pemasangan tulangan Kolom pondasi disesuaikan dengan gambar rencana. Ukuran kolom
15 x 20 cm, dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan pembesian menurut gambar
rencana.
Diatas lantai kerja dipasang Pondasi penghubung dari pasang bata 1 batu campuran 1 pc : 4
psr dan dirapen pondasi dengan adukan 1 pc 5 psr.
Pemasangan tulangan Balok Sloof disesuaikan dengan gambar rencana. Ukuran balok sloof
15 x 25 cm, dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan pembesian menurut gambar
rencana.
Setelah pekerjaan pondasi selesai, maka dilakukan pengurugan tanah bekas galian disekitar
pondasi
c. Hasil akhir yang diharapkan dan dapat diterima
Pondasi siku dan rapi
Mutu beton tercapai
Membuat Hasil tes beton pada loborotrium Konstruksi.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan beton
struktur ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana atau sesuai
arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, molen beton, cangkul, sekop,
pemotong besi, ember, peralatan tukang, dll
b. Pelaksanaan
Pemasangan tulangan Kolom praktis ukuran 10 x 10 cm dengan tulangan disesuaikan
dengan gambar rencana dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan pembesian
menurut gambar rencana
Pemasangan tulangan kolom beton ukuran 15 x 20 cm dan 10 x 20 cm dengan tulangan
disesuaikan dengan gambar rencana dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan
pembesian menurut gambar rencana.
Pemasangan tulangan balok laty beton ukuran 10 x 20 cm, balok lantai Km/Wc 10 x 15 cm,
dan balok teras ukuran 15 x 25 cm dengan tulangan disesuaikan dengan gambar rencana
dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl dengan pembesian menurut gambar rencana.
Pemasangan tulangan plat lantai beton Km/Wc tebal 10 cm dan plat kanopy tebal 7 cm
dengan tulangan disesuaikan dengan gambar rencana dengan campuran beton 1 pc : 2 psr :
3 krl dengan pembesian menurut gambar rencana.
Pemasangan tulangan Ring balok beton dengan tulangan disesuaikan dengan gambar
rencana ukuran 15 x 20 cm, dengan campuran beton 1 pc : 2 psr : 3 krl
c. Hasil akhir yang diharapkan dan dapat diterima
Kolom beton siku dan rapi
Hasil coran kuat dan lurus
Membuat Hasil tes beton pada loborotrium Konstruksi.
Pasal 18
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana
atau sesuai arahan dari pengawas lapangan.
Pasal 19
PEKERJAAN KUSEN KAYU
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan kusen
kayu ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana atau sesuai
arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Pemasangan kusen yang tidak sesuai perletakkannya dengan yang tercantum pada gambar,
yang tidak waterpass, yang tidak tegak lurus dan yang tidak tepat ketinggiannya harus
dibongkar dan diperbaiki.
Pasal 20
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
plesteran ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana atau sesuai
arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, cangkul, sekop dan, peralatan tukang,
dll
b. Pelaksanaan pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan plesteran, semua pipa - pipa untuk instalasi listrik dan instalasi
air bersih yang akan dipasang sudah tertanam dalam bidang / tembok dengan baik.
Sebelum memulai pekerjaan plesteran, permukaan dinding batu bata yang diplester harus
disiram dengan air sampai benar-benar basah.
Tata cara pengerjaan plesteran dengan membuat acuan/rel dengan jarak sekitar 1 meter
sehingga lebar bidang pelsteran menjadi lebih rapat dan pekerjaan permukaan plesteran
dapat lebih rata.
Pasal 21
PEKERJAAN RANGKA ATAP KONSTRUKSI BAJA RINGAN
1. Uraian Umum
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi
(erection), seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja
meliputi :
1) Pekerjaan rangka atap (roof truss)
2) Pekerjaan reng (batten)
3) Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
4) Pekerjaan jalusi atap (sofi-sofi atap)
2. Bahan
Material struktur rangka atap
1) Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
- Baja Mutu Tinggi G550
- Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) : 550 Mpa
- Modulus Elastisitas : 2,1 x 105 MPa
- Modulus Geser : 8 x 104 MPa
2) Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) :
Lapisan pelindung seng dan aluminium (Zincalume/AZ) dengan komposisi sbb:
3. Rencana Kerja
1) Design rangka atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat serta memenuhi
kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas desain struktur baja
cetak dingin (Limit State Cold Formed Steel Structure Design)
2) Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang akan
digunakan serta dokumen data-data produk.
3) Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran
yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja adalah
ukuran jadi/finish.
4) Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini yang diakibatkan oleh
kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti kewajiban yang sama
juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor
tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitek, Struktur,
Mekanikal, dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus
dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.
5) Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Pengawas dan Konsultan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui
dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali
untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai
pekerjaan tambah kurang.
6) Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di workshop,
baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor bertanggung jawab atas
semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan semua komponen struktur
konstruksi baja ringan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
lisplank dan jurai atap meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana
atau sesuai arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, mesin bor, peralatan tukang, dll
a. Pelaksanaan
Lisplank yang dipakai adalah lisplank GRC double Kenwod kualitas baik.
Pemasangan rangka lisplank harus benar – benar lurus, sehingga apabila nanti ditutup akan
menghasilkan bidang yang rata dan tidak bergelombang.
Lisplank bentuk dan ukurannya seperti gambar bestek.
Pemasangan bubungan atau perabung dan bola - bola digunakan material yang sejenis
dengan atap yang dipakai untuk membungkus papan 2/10 cm. Pemasangan penutup atap
yang tidak rapi, rata dan berombak harus diperbaiki atas biaya pemborong.
Pentilasi atap dari baja ringan dan dipasang kawat nyamuk.
c. Hasil akhir yang diharapkan dan dapat diterima
Pemasangan lisplank lurus dan tidak bergelombang
Rapi dan lurus
Pasal 23
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
penutup atap meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana atau
sesuai arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, mesin bor, peralatan tukang, dll
b. Pelaksanaan
Atap yang digunakan adalah atap long span warna Regency Dx tebal 0,3 mm. Untuk warna
ditentukan oleh pemberi tugas, atap yang dipakai yaitu Regency Dx.
Pasal 24
PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan lantai
b. Pelaksanaan
Sebelum pemasangan lantai terlebih dahulu dilakukan penimbunan dengan tanah urug
sesuai gambar kerja, pemadatan dilakukan dengan alat Stemper (pemadatan tanah
mekanik) sampai mencapai ketinggian sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
pelaksanaan.
Diatas tanah timbunan yang telah dipadatkan diberi lapisan pasir urug dengan tebal 5 cm,
pada suluruh bagian lantai, pasir urug dipadatkan dengan menyiram dengan air selapis demi
selapis
Pengecoran seluruh lantai bangunan mempergunakan campuran beton 1 pc : 3 psr : 5 krl
dengan ketebalan cor lantai sesuai dengan gambar pelaksanaan.
c. Hasil akhir yang diharapkan dan dapat diterima
a. Timbunan tanah urug padat dan tidak ada rongga
Pasal 25
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/KOTOR
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat-alat bantu yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
instalasi air bersih/kotor meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar rencana
atau sesuai arahan dari pengawas lapangan.
a. Pekerjaan Persiapan
Menyediakan material yang akan digunakan
Melakukan pembongkaran instalasi air bersih/kotor yang lama.
Menyiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan seperti, martil, peralatan tukang, dll
b. Pelaksanaan
Pemasangan instalasi pipa air bersih dan air kotor/ kotoran harus dikerjakan oleh ahlinya
dan disesuaikan dengan gambar rencana
Material yang digunakan adalah setara pipa PVC AW dengan ukuran dimensi mulai dari
diameter ¾”, 2”, dan 4”.
Penempatan instalasi pipa ini disesuaikan dengan gambar bestek.
Pasal 26
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pemborong harus membersihkan lokasi bangunan yang telah selesai dikerjakan seluas yang
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan dilapangan (minimal 3 m’ pada sekeliling
bangunan).
2. Pemborong harus memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jalan-jalan, saluran-saluran,
halaman dan lain sebagainya akibat dari pelaksanaan pekerjaan.
3. Pekerjaan yang belum tercantum pada Syarat-syarat Teknis ini secara terperinci dan khusus
akan dimuat dalam Spesifikasi – Bagian Khusus yang merupakan bagian dari Syarat-syarat
Teknis ini.
4. Sebelum Penyerahan I, pemborong wajib menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna dan harus diperbaiki, halaman harus ditata rapi dan semua barang-barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi kegiatan.
5. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan-
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab pelaksana untuk menyelesaikan
pekerjaan sebaik mungkin.
6. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga sebelum Penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar-
benar telah sempurna.
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam
rapat penjelasan (Aanwijzing).
Pasal 27
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Penyerahan pertama dapat dilaksanakan apabila seluruh bagian pekerjaan pagar sudah
lengkap sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana dan memenuhi syarat-syarat teknis, serta
dibuatkan chek list/daftar kekurangan-kekurangan atau cacat yang akan disempurnakan
selama waktu pemeliharaan atau sesuai dengan kontrak.
2. Kontraktor wajib menyerahkan As-Built drawing dan berita acara adendum jika dalam
pelaksanaan nantinya terjadi pekerjaan tambah kurang (Cco)
3. Apabila penyerahan pertama pekerjaan telah didapat diterima, baru dibuatkan Berita Acara
Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Demikianlah sepsesifikasi teknis ini kami buat untuk dapat sebagai pedoman didalam pelaksanaan
nantinya.
DIBUAT OLEH
KONSULTAN PERENCANA
CV. INTERIOR CONSULTANT