NAMA PEKERJAAN ;
RENOVASI GEDUNG FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KHAIRUN
BAB I
KETENTUAN UMUM DAN
SYARAT ADMINISTRASI
Pasal 1.1
Uraian Umum
1. Rencana kerja dan syarat - syarat teknis (RKS) merupakan
uraian yang berisi tentang syarat - syarat adminstrasi berupa
instruksi kepada Penyedia Jasa / Penyedia Jasa.
2. Rencana Kerja dan Syarat - syarat ini di susun berdasarkan
item pekerjaan yang tercantum didalam BOQ serta mengacu
pada gambar rencana.
3. Apabila didalam RKS ini ada yang belum dijelaskan sesuai
dengan BOQ dan Gambar Rencana maka Penyedia Jasa wajib
berkonsultasi kepada Tim Teknis.
4. Dokumen RKS yang dijelaskan ini merupakan penjelesan per
item pekerjaan, apabila didalam BOQ terdapat item pekerjaan
yang sama maka spesifikasi dan syarat-syarat dapat mengacu
paada penjelasan yang sudah sajikan pada item yang sama
tersebut.
5. Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak
Paten, Lisensi atau Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan
dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia Jasa
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
6. Spesifikasi dari semua barang dan bahan adalah baru, tidak
cacat dan berstandar SNI (belum dipergunakan).
7. Pekerjaan pelaksanaan harus mengacu pada :
Pasal 1.2.
Persyaratan Kualifikasi Penyedia Jasa
Kualifikasi yang disyartakan untuk Penyedia Jasa pada pekerjaan
ini adalah perusahan yang memilik :
1. Akta Pendirian Perusahan dan Perubahannya apabila ada
2. Memiliki NIB
3. Memiliki SBU Konstruksi Bangunan Gedung sesuai yang
disyaratkan
4. SPT Tahunan 2021
5. KSWP
Pasal 1.3.
Kewajiban Penyedia Jasa
1. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga keria yang sesuai
dengan petunjuk yang tertuang pada Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
2. Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang
bersertifikat.
3. Setiap tenaga kerja yang dipekerjakan, maka Penyedia Jasa
Wajib menyelenggarakan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja
(ASTEK) sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
4. Penyedia Jasa harus menempatkan pelaksana (site manajer)
dilapangan yang menguasai masalah teknis dan administrasi
pelaksanaan pembangunan serta dapat mengambil keputusan
yang diperlukan di lapangan.
5. Tenaga Pelaksana dilapangan harus mengerti gambar-gambar
perencanaan pelaksanaannya dan Ahli dibidangnya.
Pasal 1.4.
Penjadwalan dan Waktu Pelaksanaan
1. Penyedia Jasa wajib membuat manajemen waktu yang berungsi
mengatur pekerjaan yang harus diselesaikan dengan tepat
waktu.
2. Manajemen waktu yang digunakan harus sesuai dengan
schedule waktu yang dibuat oleh Penyedia Jasa.
3. Waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi Renovasi Gedung
Kuliah untuk Program S3, diasumsikan 60 hsri kalender atau 2
bulan.
Pasal 1.5.
Kebutuhan Material
dan Peralatan Kerja
1. Penyedia Jasa wajib menyiapkan material/bahan pekerjaan
yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan atau sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas, atas persetujuan Tim
Teknis dan PPK.
2. Kebutuhan material/bahan kerja yang tidak tertuang pada
dokumen RKS, RAB dan Gambar Kerja, namun dibutuhkan
dalam proses kelancaran pekerjaan, maka Penyedia Jasa wajib
menyiapkan.
3. Penyedia Jasa wajib membuat tempat atau gudang yang baik
untuk menyimpan material/bahan dan peralatan kerja, serta
menyediakan angkutan material/bahan dan peralatan kerja
tersebut guna lancarnya pekerjaan atas biaya sendiri
4. Material/bahan dan peralatan kerja dan segala hal yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan harus disediakan
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Tim Teknis.
5. Penyedia Jasa menyiapkan peralatan kerja sesuai dengan yang
tertuang pada KAK.
6. Peralatan kerja yang tidak tertuang pada KAK, namun
dibutuhkan dalam proses kelancaran pekerjaan, maka Penyedia
Jasa wajib menyiapkan.
7. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak menolak
Material/bahan dan peralatan kerja yang disediakan oleh
Penyedia Jasa, jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.
8. Material/bahan dan peralatan kerja ditolak oleh PPK, maka
Penyedia Jasa harus segera mengganti Material/bahan dan
peralatan kerja tersebut sesuai dengan persyaratan.
Tabel 1.
Spesifikasi Bahan /Material Konstruksi
Pasal 1.6.
Sistem Pelaporan
1. Format laporan yang disiapkan oleh Penyedia Jasa wajib
diperiksa oleh Tim Teknis, guna mendapat persetujuan terkait
format/bentuk laporan.
2. Penyedia Jasa wajib mengajukan request/permohonan memulai
pekerjaan dan pembelian material/bahan kerja ke Konsultan
Pengawas 1 hari sebelum memulainya.
3. Penyedia Jasa wajib membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dan segala yang
berhubungan dengan pekejaan.
4. Penyedia Jasa berkoordinasi dengan Konsultan Pengawasan
membuat bobot kerja yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan
yang dilaksanakannya, dan jika diminta oleh PPK untuk
keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
Pasal 1.7.
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
1. Penyedia Jasa wajib menyediakan sarana dan prasarana untuk
menjaga keamanan dan keselamatan para tenaga kerja.
2. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keamanan dan
keselamatan para pekerja, kebersihan lokasi kerja, halaman
bangunan, gedung, peralatan serta material selama proyek
sementara berjalan.
3. Selama dalam pelaksanaan proyek berlangsung, maka Penyedia
Jasa wajib melengkapi perlengkapan standar berupa sarung
tangan, sepatu safety, helm, masker, dll bagi para pekerja
lapangan.
Pasal 1.8.
Upah Kerja dan Kenaikan Harga
1. Ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut ditanggung oleh Penyedia Jasa.
2. Penyedia Jasa tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim kecuali
apabila terjadi tindakan moneter yang diumumkan secara resmi
dan diatur dalam peraturan Pemerintah untuk pekerjaan
Pengadaan barang/jasa.
3. Kenaikkan harga bahan-bahan, alat-alat, dan upah selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditanggung sepenuhnya
oleb Penyedia Jasa.
Pasal 1.9.
Denda dan Ganti Rugi
1. Besarnya denda kepada Penyedia Jasa atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan adalah 1/1000 (satu per seribu) dari
harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan tidak termasuk
Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
2. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna barang/jasa
atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan
dalam dokumen kontrak.
Pasal 1.10.
Resiko-Resiko Pekerjaan Konstruksi
dan Ketenaga Kerjaan
1. Jika hasil pekerjaan Penyedia Jasa musnah/rusak sebagian
atau keseluruhan akibat kelalaian Penyedia Jasa sebelum
diserahkan kepada Pengguna barang/jasa, maka Penyedia Jasa
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang
timbul akibat keadaan tersebut.
2. Jika hasil pekejaan Penyedia Jasa sebagian atau seluruhnya
musnah/rusak diluar kesalahan kedua belah pihak akibat
keadaan memaksa, maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan ini akan ditanggung oleh kedua belah pihak.
3. Jika hasil pekerjaan Penyedia Jasa sebagian atau seluruhnya
musnah/rusak disebabkan oleh suatu cacat-cacat tersembunyi
dalam struktur atau disebabkan oleh retaknya tanah, maka
Penyedia Jasa bertanggung jawab selama 10 (sepuluh) tahun
sejak pekerjaan diserah terimakan untuk yang kedua kalinya.
4. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak lain
berkaitan dengan pelaksanaan pekejaan ini sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasadi dalam
maupun di luar pengadilan.
5. Bilamana selama Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan ini
menimbulkan kerugian Pihak Ketiga (orang lain yang tidak ada
Pasal 1.11.
Sistem Mediasi Penyelesaian Perselisihan Pekerjaan
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah maka perselisihan diselesaikan melalui layanan
penyelesaian sengketa LKPP.
3. Apabila Kedua Penyelasaian Poin 1 dan Poin 2 di atas Tidak
Mencapai Kesepakatan Maka Akan Dipilih Pengadilan Negeri
Ternate Sebagai Lembaga Pemutus.
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 2.1.
Lingkup Pekerjaan Pembersihan Awal dan Akhir
1. Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur
untuk menjamin lokasi tempat kerja tetap terpelihara dan bebas
dari sisa pekerjaan pembersihan.
2. Penyedia Jasa wajib membersihkan sisa-sisa barang dari
pekerjaan pembongkaran ke lokasi yang tidak menggangu
proses pekerjaan proyek.
3. Penyedia Jasa wajib membersihkan lapangan/Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembangunan.
4. Segala biaya pekerjaan pembersihan awal dan akhir menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
5. Pekerjaan pembersihan awal dan akhir dianggap selesai, ketika
telah mendapat persetujuan Tim Teknis dan PPK.
Pasal 2.2.
Mobilisasi dan Demobilisasi
(Peralatan Kerja, Material dan Tenaga Kerja)
1. Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini
harus sudah dipersiapkan oleh Penyedia Jasa.
2. Mobilisasi peralatan sesuai dengan daftar yang tercantum dalam
Penawaran.
3. Peralatan dipersiapkan oleh Penyedia Jasa harus dalam kondisi
baik dan layak pakai.
4. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami
kerusakan atau tidak bisa dipergunakan, pemborong harus
segera menyiapkan peralatan pengganti yang baru yang layak
pakai.
Pasal 2.3.
Papan Nama Proyek
1. Papan nama proyek bertujuan memberikan informasi mengenai
pekerjaan yang akan dikerjakan.
2. Papan nama proyek dipasang pada patok kayu yang kuat,
ditanam dalam tanah dengan ketinggian 2 meter.
3. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari
bahan multiplek tebal 9 mm, dan atau diseuaikan dengan
petunjuk dan arahan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Pasal 2.4.
Pemasangan Scaffolding
1. Kualitas scaffolding yang digunakan harus dalam kondisi baik
dan tidak ada sedikit kerusakan.
2. Pemasangan scaffolding haruslah memperhatikan pedoman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
3. Pemasangan scaffolding dilakukan oleh tenaga yang trampil dan
berpengalaman.
4. scaffolding harus dipasang di atas permukaan yang datar, guna
mampu menahan dan mendukung berat maksimum.
5. Pemasangan scaffolding dimulai dari tingkatan terbawah dan
pastikan semua bagiannya sudah terpasang dengan baik dan
kencang.
6. Pemasangan scaffolding pada tingkat selanjutnya, menggunaan
alat bantu berupa tali tambang yang kuat dan diangkat ke atas
secara perlahan.
Pasal 2.5.
Administrasi dan Dokumentasi
Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan
pekerjaan antara lain : Request, Gambar shop Drawing, laporan
harian pelaksanaan, laporan mingguan, prestasi fisik pekerjaan,
time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat
sesuai dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya
pada saat dilakukan opname kemajuan pekerjaan.
Pasal 2.6.
Listrik dan Air Kerja
Pasal 2.7.
Shop Drawing dan Asbuilt Drawing
1. Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing dan meminta
persetujuan dari Tim Teknis.
2. Setelah pekerjaan dianggap selesai, Penyedia Jasa wajib
membuat gambar-gambar pekerjaan terpasang (As Build
Drawing) sesuai dengan fakta di lapangan.
3. Gambar as built drawing wajib diperiksa oleh Konsultan
Pengawas guna memastikan kesesuaian dengan konstruksi di
lapangan.
4. Segala laporan dan catatan, shop drawing dan As Build Drawing
dibuat dalam bentuk hard copy rangkap 4 (empat) dan dalam
bentuk soft copy, diisi formulir yang telah disetujui Penyedia
Jasa dan selalu ada ditempat pekejaan.
Pasal 2.8.
Keselamatan Kerja (K3) dan Rambu-Rambu
1. Penyiapan RKK
a. Sesuai dengan Pasal 35 sampai 37 tentang Unit Keselamatan
Konstruksi (UKK) dari Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021
tentang Penerapan SMKK, Penyedia Jasa harus membentuk
Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) yang bertanggung jawab
kepada unit yang menangani Keselamatan Konstruksi di
bawah pimpinan tertinggi Penyedia Jasa. UKK terdiri atas
pimpinan dan anggota.
b. Pembuatan dokumen termasuk prosedur dan instruksi kerja
untuk Penyiapan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi),
• Isi kotak P3K dalam tabel di bawah ini dan tidak boleh diisi
bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan P3K di tempat kerja.
Tabel 2.
Isi Kotak P3K
- Bidai/spalk.
- Kotak P3K dan isi.
- Tempat tidur dengan bantal dan selimut.
- Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu
dan/atau kursi roda.
- Sabun dan sikat.
- Pakaian bersih untuk penolong.
- Tempat sampah.
- Kursi tunggu bila diperlukan.
c. Peralatan Pengasapan (Obat dan mesin Fogging).
d. Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat cuci
tangan, swab, vitamin di masa pandemi Covid-19).
e. Pemeriksaan Psikotropika dan HIV.
f. Perlengkapan kesehatan memadai untuk Isolasi mandiri
(tempat tidur pasien, oximeter, tabung oksigen).
g. Ambulans (sewa).
7. Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang Diperlukan atau
Manajemen Lalu Lintas :
a. Rambu kewajiban (rambu mandatory K3, antara lain : rambu
pemakaian APD, masker).
b. Rambu informasi (informasi terkait K3, antara lain: lokasi
kotak P3K, rambu lokasi APAR, area berbahaya, bahan
berbahaya)
c. Rambu peringatan dan Rambu larangan
d. Jalur Evakuasi (petunjuk escape route)
e. Lampu darurat (emergency lamp)
8. Konsultasi dengan Ahli Terkait Keselamatan Konstruksi :
Konsultasi ahli Keselamatan Konstruksi dengan Ahli lain, dalam
hal ini, Ahli yang memiliki hubungan langsung dengan item-
item pekerjaan yang dikerjakan.
BAB III
PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG FAKULTAS HUMUM
Pasal 3.1.
Pekerjaan HPL/Formika
Item pekerjaan HPL meliputi pekerjaan dinding, rak partisi, meja
Dekan, dan pintu, pada Ruang Dekan Fakultas Hukum, Ruang
Rapat Fakultas Hukum, Ruang Sekertaris, Ruang Selasar Dekanat
Fakultas Hukum.
Adapun syarat teknis pekerjaan HPL, diuraikan sebagai berikut ;
1. Mempersiapkan Permukaan Dinding
a. Membersihkan permukaan bidang yang akan ditempekan
HPL dari kotoran-kotoran/debu yang memenpel.
b. Media yang ditempelkan HPL adalah dinding dan multipleks.
c. Multipleks yang digunakan dengan ukuran 9 mm
d. Bidang yang telah bersihkan, oleskankan bahan
waterproofing di sini untuk mencegah kelembaban.
Pasal 3.2.
Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata
Pekerjaan bongkar dinding bata dikerjakan pada Ruang Dekan
Fakultas Hukum dan Ruang Rapat Fakultas Hukum.
Adapun syarat teknis pekerjaan Bongkaran Dinding Bata,
diuraikan sebagai berikut ;
1. Sebelum melakukan pembongkaran, siram air terlebih dahulu
untuk meminimalkan debu yang berterbangan.
2. Saat membongkar dinding, Peyedia Jasa wajib memperkirakan
arah jatuhnya dinding agar tidak melukai atau beresiko
terhadap para pekerja.
3. Bekas bongkaran yang tidak terpakai dilokasi pekerjaan,
dibersihkan dan ditempatkan di area yang jauh dari lokasi
Pasal 3.3.
Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata
Item pekerjaan pemasangan dinding meliputi pekerjaan pasang
bata, pekerjaan plesteran dan pekerjaan acian, dan dikerkjakan
pada Ruang Dekan Fakultas Hukum dan Toilet Dekan Fakultas
Hukum. Adapun syarat teknis pekerjaan pasang dinding bata,
diuraikan sebagai berikut ;
1. Pekerjaan Pemasangan Dinding Bata
a. Kualitas Material
• Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, tidak
cepat rapuh, permukaan tidak terlalu rapat karena akan
menyulitkan penyerapan permukaan bata terhadap mortar
sehingga ikatan akan kurang baik.
• Penyedia Jasa wajib memastikan batu bata yang
digunakan, harus memiliki ukuran lebar, panjang,
ketebalan harus sama (hindari bata yang berbeda ukuran).
• Batu bata ditumpuk harus beraturan, supaya
memudahkan pengambilan pada saat pemasangan.
• Untuk pemotongan bata, wajib menghasilkan potongan
yang rapih dan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
• Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik
dengan gradasi yang bagus.
• Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran
batu dan juga tidak banyak mengandung lumpur.
• Pastikan pengadukan dilakukan dengan perbandingan
campuran dengan seimbang sesuai dengan yang
diisyartakan 1Pc : 5Ps.
air.
• Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah
plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok.
Pasal 3.4.
Pekerjaan Kayu
Item pekerjaan kayu meliputi pekerjaan rangka dinding, yang
dikerjakan pada Ruang Dekan Fakultas Hukum, Ruang Rapat
Fakultas Hukum, Ruang Sekertaris, Ruang Selasar Dekanat.
Adapun syarat teknis pekerjaan kayu, diuraikan sebagai berikut ;
1. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan areal kerja.
d. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gergaji, paku,
Palu,Meteran dan Penggaris Siku, Ketam/Serut, Bor Listrik,
Pahat, dll.
Pasal 3.5.
Pekerjaan Plafond
Item pekerjaan plafond meliputi pekerjaan bongkar plafond lama,
pemasangan rangka besi hollow galvanis, pemasangan plafond
gypsum, pemasangan list plafond, pengecatan plafond, yang
dikerjakan pada Ruang Dekan Fakultas Hukum, Ruang Rapat
Fakultas Hukum serta Ruang Sekertaris.
Adapun syarat teknis pekerjaan pemasangan plafond, diuraikan
sebagai berikut ;
1. Pekerjaan Bongkar Plafond
a. Sebelum melakukan pembongkaran, pastikan bidang yang
akan dibongkar sudah sesuai dengan petunjuk yang tertuang
pada gambar kerja.
b. Pekerjaan pembongkaran plafond lama, Peyedia Jasa wajib
memperkirakan arah jatuhnya plafond agar tidak melukai
atau beresiko terhadap para pekerja.
c. Bekas bongkaran yang tidak terpakai dilokasi pekerjaan,
dibersihkan dan ditempatkan di area yang jauh dari lokasi
pekerjaan, agar tidak mengganggu dalam pelaksanaan
pekerjaan nantinya.
d. Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur
hasil diri pekerjaan bongkar plafond untuk menjamin lokasi
tempat kerja tetap terpelihara, bebas dari akumulasi sisa dari
pekerjaan pembongkaran.
e. Pekerjaan pembongkaran dianggap selesai, ketika telah
mendapat persetujuan dari oleh Tim Teknis dan PPK.
2. Pemasangan Rangka Besi Hollow Galvanis
a. Syarat Bahan
• Pemasangan rangka hollow menggunakan hollow galvanis
40.40 mm, Modul 60 x 60 cm.
5. Pengecatan Plafond
a. Sebelum melaukan cat dasar, terlebih dahulu dilakukan
proses pengampelasan compound supaya permukaannya
benar-benar rata, gosok bagian compound yang masih
bergelombang atau tidak rata, dengan menggunakan gunakan
ampelas dengan gerakan yang searah dan berulang-ulang,
(hindari bolak-balik).
b. Plafond gypsum dibersihkan dari partikel-partikel debu sisa
pengampelasan menggunakan kain lap basah untuk
membersihkan permukaan gypsum.
c. Gunakan cat dasar khusus gypsum (ECO GYPSUM Primer
EPG–4049 Water Based) atau yang sejenis.
d. Pengecatan akhir menggunakan cat interior bisa
menggunakan DECORCRYL DI–400, ECO EMULSION EE–
4010, atau ECO GYPSUM EE–4050 dan atau yang sejenis..
e. Penggunaan warna disesuaikan dengan petunjuk PPK.
f. Sebelum melakukan pengecatan, terlebih dahulu menutup
permukaan lantai dengan kain atau sejenisnya, guna
menghindari tetesan dari pekerjaan pekecatan.
g. Pengecetan plafond gypsum menggunakan kuas roll dengan
kualitas kain berbulu halus dan pendek, agar hasil dari
pengecetan ini menghasilkan lapisan cat yang halus dan tidak
bergelembung.
h. Saat penggunaan kuas roll, hindari tekanan yang berlebihan,
kerana berpotensi menimbulkan tekstur tidak rata dan
bergelembung.
i. Gunakan lakban atau sejenisnya, untuk menutupi area
perbatasan antara plafond dan dinding.
Pasal 3.6.
Pekerjaan Pintu
Item pekerjaan pintu meliputi pekerjaan pemasangan engsel pintu
dan kunci pintu, yang dikerjakan pada Ruang Dekan Fakultas
Hukum, Ruang Rapat Fakultas Hukum Ruang Selasar Dekanat
Fakultas Hukum. Adapun syarat teknis pekerjaan pemasangan
pintu, diuraikan sebagai berikut ;
1. Pemasangan Kunci dan Engsel disesuaikan dengan Gambar
Kerja.
2. Pemasangan kunci menggunakan kunci 2 slag dengan kualitas
baik, atau disesuaikan dengan petunjuk PPK.
3. Engsel dan Kunci yang digunakan berstandar SNI mempunyai
lapisan anti karat.
4. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah, engsel tengah dipasang tidak lebih dari 60 cm
(as) dari engsel atas ke bawah, sedangkan untuk engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke
atas.
5. Engsel dan Kunci harus terpasang dengan baik, kuat, serta rapi
pada pintu.
6. Pemasangan peralatan penggantung dan pengunci harus
dilakukan sesuai petunjuk pabriknya, pembuatan lubang harus
dilakukan dengan alat mesin, sekerup harus dipasang dengan
obeng, tidak dibenarkan menggunakan martil.
Pasal 3.7.
Pekerjaan Instalasi Listrik
Item pekerjaan intalasi listrik meliputi pekerjaan pemasangan
engsel pintu dan kunci pintu, yang dikerjakan pada Ruang Dekan
Fakultas Hukum, Ruang Rapat Fakultas Hukum Ruang Selasar
Dekanat Fakultas Hukum. Adapun syarat teknis pekerjaan
pemasangan pintu, diuraikan sebagai berikut ;
1. Syarat Umum
a. Pekerjaan perbaikan instalasi listrik harus sesuai dengan
spesifikasi/persyaratan PUIL.
b. Semua bahan yang digunakan harus sesuai dengan
spesifikasi/persyaratan PUIL.
c. Penggantian material yang kurang baik, rusak dan tidak
sesuai adalah tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
d. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau
rating yang cukup, dan atau atas persetujuan Tim Teknis dan
PPK.
e. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau
komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem
tegangan.
f. Bahan yang digunakan adalah kualitas baik atau standar
SNI, dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis dan
PPK. Adapun bahan-bahan yang digunakan diantaranya
mangko, T Dos dan isolasi.
Pasal 3.8.
Pekerjaan Pemasangan Sekat Ruang
Item pekerjaan pemasangan sekat ruang meliputi pekerjaan
rangka alumunium dan pekerjaan pengecatan dinding, yang
dikerjakan pada Ruang Selasar Dekanat Fakultas Hukum. Adapun
syarat teknis pekerjaan, diuraikan sebagai berikut ;
1. Pekerjaan Pemasangan Rangka Alumunium
Pasal 3.9.
Pekerjaan Renovasi Toilet Ruang Dekan
Pekerjaan renovasi toilet Ruang Dekan, meliputi pekerjaan
pembongkaran dan pemasangan keramik lantai dan keramik
dinding, pemasangan bak air, pemasangan closed dan wastafel.
Adapun syarat teknis pekerjaan, diuraikan sebagai berikut ;
1. Pekerjaan Pembongkaran
a. Sebelum melakukan pembongkaran, siram air terlebih
dahulu untuk meminimalkan debu yang berterbangan.
b. Syarat Pekerjaan
• Sebelum melakukan pemasangan closet, Penyedia Jasa
harus melakukan pengukuran dan penentuan titik
penempatan closet, sehingga berpenagruh terhadap
pemasangan pipa saluran (inlet dan outler).
• Pekerjaan pemasangan closet disesuaikan dengan
petunjuk yang tertuang pada gambar Kerja.
• Pemasangan pipa untuk saluran pembuangan,
menggunakan pipa 1 1/4" PVC tipe AW, sedangkan untuk
teste dan knee menggunakan ukuran 1 1/4" (atau
disesuaikan).
• Penggunaan bentuk dan jenis teste dan knee sesuai
dengan kubutuhan dilapangan.
• Penyedia Jasa wajib memeriksa semua sambungan pipa
pada closet terlebih dahulu, guna memastikannya sudah
terpasang dengan baik dan benar.
• Setelah closet dan perangkat lain terpasang, Penyedia
Jasa wajib melakukan pengetesan/percobaan, guna
memastikan closet sudah terpasang dan berfungsi dengan
baik.
5. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Wastafel
a. Syarat Bahan dan Peralatan
• Kebutuhan bahan kerja antara lain ; Wastafel lem perekat,
sekrup fischer, faucet socket, pipa tee, long elbow, mesin
bor, dll.
• Ukuran pipa dan sejenisnya, disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
• Semua standar bahan dan perlengkapannya yang
digunakan harus sesuai SNI.